"Bu Siska, kenapa ibu melakukan ini ke saya? Selama ini, saya tidak menganggu ibu, tapi kenapa? Kenapa ibu justru memfitnah saya dengan cara seperti ini?" ucap Nova dengan deraian air mata membasahi pipinya.
"Kamu itu terlihat tidak perlu pura pura, aku tahu kok kalau kamu itu adalah wanita yang berhati busuk. Kamu memang terlihat polos di hadapan orang orang, namun hati kamu itu busuk dan jahat. Aku tahu itu," jawab Siska dengan sangat marah dan kesal kepada Nova.
Mendengar ucapan itu, Ridwan yang sudah jatuh hati dengan Nova ia pun mati matian membela Nova di hadapan ibunya dan keluarga Siska. Ia justru memutar balikkan ucapan Siska dimana, ia mengatakan di hadapan keluarganya kalau Siska lah yang berhati busuk karena ia sudah menghina orang tua Nova.
Melihat dan mendengar hal itu, Ibu Ridwan terlihat tidak percaya dengan yang di ucapkan oleh Ridwan. Ia masih membela Siska dan menyalahkan Nova atas pencurian dan mengatakan hal bohong demi menarik perhatian Ridwan.
Melihat ibunya masih tidak percaya dengan Nova, Ridwan pun memegangi salah satu tangan Nova di hadapan Siska dan keluarga yang lainnya. Melihat hal itu Siska semakin panas dan semakin marah dengan sikap Ridwan kepada Nova.
"Apa apaan ini Ridwan? Lepas apa tidak?" ucap Ibu Ridwan setelah dirinya melihat kalau Ridwan memegangi salah satu tangan Nova dengan sangat erat. Saat itu Nova juga tidak bisa berkata kata terutama ketika tangannya di pegang oleh Ridwan. Ia hanya menghentikan tangisannya dan hanya menatap wajah Ridwan yang membela dirinya.
"Lepas Ridwan!" bentak Ibu Ridwan di hadapan semua orang, mendengar bentakan itu sontak Nova pun langsung melepaskan tangannya dengan kasar dan ia kemudian berlari dari hadapan keluarga Siska dan keluarga Ridwan dengan air mata yang terus berderai membasahi pipinya.
Melihat Nova pergi, Ridwan pun mengejar Nova keluar dari rumah itu. Ketika Nova sudah berada di luar rumah, Nova emang terlihat sedih hal itu ia lakukan karena Ridwan masih mengejar dirinya. Namun ia juga benar benar sedih terutama saat dirinya di tuduh seperti itu olah Siska.
Saat itu Kakak Nova terlihat tengah mengawasi Nova, namun saat itu Nova atau pun Ridwan tidak menyadari hal itu karena mereka sibuk dengan fitnah yang di ucapkan oleh Siska.
Saat Nova berlari, terlihat Ridwan berhasil memegangi salah satu tangan Nova. Nova yang saat itu merasa tangannya di pegang oleh seseorang, ia pun langsung bergegas menghentikan langkahnya, tanpa berani menatap mata Ridwan.
Ketika hal itu terjadi, tiba tiba setetes demi setetes air hujan turun dan membasahi tubuh Nova dan Ridwan. Saat itu, air hujan itu seakan juga merasakan kesedihan yang di rasakan oleh Nova.
"Kamu mau kemana?" tanya Ridwan kepada Nova yang saat itu ia masih berdiri membelakangi Ridwan. Di saat bersamaan Siska dan yang lainnya melihat Ridwan dan Nova berdiri di bawah derasnya air hujan.
Melihat hal itu, Ibu Ridwan pun meminta Ridwan untuk pergi dari bawah derasnya hujan dan meminta Ridwan untuk berteduh, namun saat itu ia justru tetapi berdiri di belakang Nova. Mendengar hal itu, Nova pun berbalik dan saat Nova sudah berbalik kehadapan Ridwan, dengan perlahan Nova melepaskan tangannya.
"Untuk apa Mas mempertahankan saya? Semua itu tidak ada gunanya!. Aku itu seorang pencuri dan aku itu seorang penjahat, aku sudah mengambil barang-barang dari Bu Siska, tempat ku tidak di sini! Tempat saya di kantor polisi," ucap Nova dengan air mata yang terus mengalir deras bercampur dengan air hujan.
"Kamu jangan mengatakan hal itu, aku tahu kamu tidak salah. Aku tahu kamu tidak mengambil barang dari Siska, aku yakin hal itu!."
Setelah mengatakan hal itu, Ridwan pun mendekatkan dirinya ke Nova, setelah itu ia memegangi kedua tangan Nova dengan penuh kasih sayang dan penuh dengan perhatian.
"Aku percaya dengan kamu, bukan tanpa sebab. Aku percaya dengan kamu, karena aku cinta dengan kamu dan aku sayang dengan jamu!" ucap Ridwan untuk melanjutkan ucapan Ridwan beberapa saat yang lalu. Saat itu ia mengatakan hal itu dengan penuh kasih sayang dan penuh rasa cinta. Mendengar Ridwan mengatakan perasaannya kepada Nova, semua orang tampak sangat terkejut dan tidak bisa berkata kata. Namun, hal itu justru berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan oleh Siska dan Kakak Nova. Dimana, Siska semakin marah dengan apa yang di ucapkan oleh Ridwan dan Kakak dari Nova, ia tampak sangat bahagia melihat Ridwan menyatakan cinta kepada adiknya.
Mendengar dan melihat hal itu, Nova benar benar hanya diam, mematung dan tidak dapat berkata kata. Ia hanya memandangi wajah Ridwan yang terlihat sangat serius mengatakan hal itu kepada Nova.
Setelah beberapa saat terdiam, dengan kasar Nova pun mendorong Ridwan hingga Ridwan mundur beberapa langkah dari hadapan Nova.
Nova yang saat itu berpura pura tidak percaya dengan ucapan Ridwan ia pun terlihat sangat marah dan ia mengatakan hal yang membuat Ridwan berkaca kaca dan langsung memeluk erat Nova.
"Cukup Tuan, cukup. Apa kurang tuduhan yang Bu Siska tuduhkan ke saya dan sekarang Anda, juga membuat permainan seperti ini. Cukup, saya itu manusia Tuan. Saya punya perasaan, tolong jangan permainkan perasaan saya. Saya mohon," ucap Nova dengan marah bercampur dengan air mata yang terus menetes dari mata Nova. Mendengar ucapan itu, Ridwan terlihat sedih beberapa saat kemudian Ridwan pun langsung memeluk Nova dengan sangat erat sambil mengatakan kalau dirinya benar benar mencintai Nova dan dia tidak ingin mempermainkan hati Nova.
Nova yang menerima pelukan itu, dalam sekejap dirinya diam membisu.
Lalu dalam hatinya mengatakan kalau dirinya tidak boleh jatuh cinta dan membalas cinta Ridwan, namun saat itu ia merasa ada sebuah ikatan yang sengat berbeda di hatinya. Ia merasa kalau benih yang tidak pernah ia tanam tiba tiba mulai tumbuh di hati Nova. Ia merasa mulai jatuh hati dengan Ridwan, namun ia juga selalu mengingat balas dendamnya.
"Ayo Nova, kamu tidak boleh jatuh cinta dengan Ridwan. Kamu tidak bisa melakukan itu," ucap Nova dalam hatinya di saat dirinya menerima pelukan dari Ridwan.
Di saat Nova dan Ridwan saling berpelukan di bawah derasnya air hujan, Kakak Nova yang mengawasi Nova di dalam mobil terlihat mulai sadar kalau Nova menumbuhkan pohon cintanya untuk Ridwan. Melihat hal itu, Kakak Nova pun terlihat sangat tidak suka dan kesal dengan hal itu.
"Tidak akan ku biarkan kamu jatuh cinta dengan Ridwan, Nova. Tidak akan pernah ku biarkan hal itu terjadi. Sampai kapanpun hanya akan ada dendam, dendam dan dendam dalam hati kamu. Tidak untuk cinta!."
Setalah mengatakan hal itu, Kakak Nova pun menghidupkan mobilnya, ia kemudian pergi dari tempat itu bersama dengan mobilnya. Ketika Kakak Nova sudah pergi, Ridwan melepaskan pelukannya dengan perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments