Episode 5: Kehamilan Alea

Tok!

Tok!

Tok!

"YA! SEBENTAR!"

Cklek!

"Ngapain kakak kesini?" ujar Edgar yang baru saja membuka pintu rumah ketiak ada orang yang mengetuknya. Saat dia membukanya netranya terkejut saat mendapati sang kaka yang membawa kopernya.

"Ed, kakak ...,"

"Baru ingat punya keluarga, iya? selama ini kemana aja?!" sindir Edgar.

Alea menundukkan kepalanya, dia mencengkram erat pegangan kopernya. Air matanya luruh, penyesalan hingga di relung hatinya.

"Maaf, kakak ipar kamu telah meninggalkan kakak Ed," lirih Lia.

Edgar tertawa sumbang, dia menyandarkan dirinya pada dinding dan menatap sang kakak dengan angkuh.

"Di tinggal suami, baru ingat punya keluarga? aku bersyukur kak putra meninggalkan istri yang kejam sepertimu!" sarkas Edgar.

Edgar berdecak sebal saat Alea menangis terisak. "Lebih baik kakak pergi dari sini sekarang, karena aku gak butuh kakak macam anda!" sentak Edgar.

Edgar menutup pintu, Alea pun mengetuknya berharap Edgar membukakan pintu untuknya Dia tak lagi mempunyai rumah, hanya rumah ini satu-satunya yang dapat menampungnya.

"Edgar hiks ... maafin kakak, buka pintunya dek. Kakak mohon," isak Alea.

Edgar, dia masih merasa kasihan dengan sang kakak. Terbukti remaja itu memantau sang kakak dari jendela rumahnya, dirinya merasa kasihan tapi rasa sakit hati kehilangan sang ibu membuatnya tega.

Tak lama netra Edgar melihat ada warga yang menatap Alea, tak mau menjadi bahan gosipan Edgar pun membukakan pintu dan menyuruh Alea masuk.

"Masuklah, hanya sebentar dan kau bisa pergi!"

Alea mengangguk, dia masuk ke rumah orang tuanya itu. Sedari tadi dia bingung mengapa sang ibu tidak menghampirinya, apakah ibunya sedang berada di luar?

"Ed, ibu mana? biasanya kakak datang ibu langsung temuin kakak," tanya Alea.

Edgar yang tadinya akan ke dapur seketika menghentikan langkahnya, dia menatap sang kakak dengan pandangan datar.

"Ibu gak ada," jawab Edgar.

"Oh lagi keluar yah," ucap Alea.

Edgar menggeleng, "Bukan, ibu udah meninggal beberapa minggu lalu,"

Seketika Alea terdiam kaku, waktu terasa berhenti berputar. Alea memegangi dadanya yang berdenyut sakit, tak sada dia menjatuhkan dirinya ke sofa dan menangis.

"Gak, gak mungkin. Kamu pasti bohong sama kakak kan?" tanya Alea tak terima.

"Buat apa aku berbohong tentang kematian? sebelum ibu meninggal kakak kemana saja? aku menghubungi kakak untuk menjenguk ibu tapi kakak selalu bilang, sibuk ... sibuk dan sibuk! sekarang ibu gak ada kakak baru mencarinya?!" sentak Edgar.

Alea meraung, Edgar pun mendekatinya dan memegang pundaknya. "Jangan menangis seperti itu, kasihan ibu. Buat apa kau menangis, sebelumnya saja kau tak pernah mengingat kami yang masih keluargamu! dengan kau menangis ibu tidak akan kembali hidup," bijak Edgar.

Edgar duduk di samping sang kakak, dirinya menatap sang kakak yang berusaha mengontrol dirinya

"Mas putra tau?" tanya Alea.

"Sebelum ibu meninggal, mas putra kerumah. Dia meminta izin untuk melepas kakak, dan setelah itu sakit ibu semakin parah dan berakhir meninggal. Aku berusaha menghubungimu, tapi kau sellau mengatakan sibuk. Jadi, aku tidak salah!" terang Edgar.

Alea terkejut, dia menatap tajam sang adik. "Jadi mas putra yang menyebabkan ibu tiada?!" selidik Alea.

Edgar menggeleng, dia bangkit dari duduknya dan melipat tangannya bersedekap dada.

"Sudah ku bilang sebelumnya bukan? ibu merindukanmu, dia sakit parah dan tidak mau kerumah sakit jika tidak di antar olehmu. Setiap aku menelponmu kau selalu mengira jika kami butuh uang. NGGAK! KAMI GAK BUTUH UANGMU! jika harus ada yang di salahkan, maka kakak adalah orang pertama yang patut untuk di salahkan!"

Alea menutup mulutnya, dia menggelengkan kepalanya berharap dia salah dalam menangkap ucapan Edgar. Alea apun bangkit dan mencari sang ibu, Edgar sudah berusaha mencegahnya tapi sang kakak tetap keras kepala.

"IBU! IBU! INI ALEA BU HIKS ... AYO KITA BEROBAT HIKS ... ALEA TEMENIN IBU BEROBAT BU!" teriak Alea.

Edgar menarik tangan sang kakak dengan keras, netranya menatap tajam sang kakak.

"Sudah ku bilang ibu sudah meninggal! kalau kau tidak percaya mari ku tunjukkan kuburannya!" sentak Edgar.

Edgar menarik sang kakak keluar rumah, dia menuju pemakaman yang memang dekat dari rumahnya. Dia menelusuri satu-persatu kuburan dan terhenti pada satu kuburan yang tertulis nama sang ibu.

"Nggak, nggak mungkin," lirih Alea.

Alea berjongkok, dia meremas gundukan tanah itu. Alea menangis tersedu-sedu. Edgar hanya bisa memalingkan wajahnya, dia menahan air matanya yang jatuh akibat kembali teringat akan sang ibu.

"Sudah bukan, aku akan pulang dan jangan lagi kembali ke rumahku!" ujar Edgar dan akan segera beranjak dari sana.

"Tunggu Edgar!" panggil Alea.

Edgar menghentikan langkahnya, dia menoleh menatap Alea yang tengah menatapnya dengan wajah penuh permohonan.

Alea bangkit dari jongkoknya, dia mendekati Edgar dengan tangan yang saling bertaut.

"Bisakah kakak tinggal denganmu?" tanya Alea dengan nada lirih.

"Ck, rumahku kecil dan tak semewah rumahmu. Untuk apa tinggal di rumahku?" sindir Edgar.

"Rumah kakak ... rumah kakak kebakaran dan kakak tidak memiliki tempat tinggal lagi," cicit Alea.

Edgar tertawa, apakah kakaknya bercanda? kakaknya pasti memiliki uang untuk menginap di hotel bukan?

"Kau itu bekerja sebagai direktur, gajimu sangat tinggi masa menyewa rumah kau tidak mampu? jangan membodohiku," kekeh Edgar.

"Kakak di pecat, kakak di tuduh melakukan korupsi. Kini kakak tidak memiliki apapun lagi," lirih Alea.

Edgar terkejut, dia memandang remeh Alea yang kini menunduk padanya, Kakaknya yang selalu memandangnya angkuh dan selalu memberinya uang untuk diam. Dan kini dia melihat sang kakak memohon padanya.

"Ooo pantas saja kau menemuiku, sudah susah ternyata? lebih baik kau pergi dari hadapanku karena aku tidak mau membantumu!" ujar Edgar. Edgar pun mulai beranjak dari hadapan Alea.

"JIKA KAKAK TIDAK HAMIL, KAKAK JUGA AKAN LEBIH MEMILIH HIDUP DI JALANAN EDGAR!" teriak Alea.

Edgar menghentikan langkahnya, dia terkejut mendengar teriakan Alea yang mengatakan dirinya hamil anak kakak iparnya. Apakah kakak iparnya mengetahui hal ini?

"Kakak ingin dia bertahan Edgar, setidaknya anak ini adalah anak yang selalu di inginkan mas putra. Dengan melahirkannya kakak akan sedikit membayar kesalahan kakak pada mas putra, kakak mohon Edgar ... hanya sampai lahiran, Setelahnya kakak akan keluar dari rumahmu dan mencari kehidupan baru," mohon Alea.

"Apa bang Putra tahu jika kakak hamil?" tanya Edgar.

Alea menggeleng, dia menyentuh perutnya sembari menatapnya.

"Kakak tidak tau dimana mas putra, ponselnya sudah tidak aktif dan kau tau bukan jika kakak tak mengenal keluarganya," jawab Alea.

Edgar tampak berpikir, bagaimana pun juga anak yang di kandungan sang kakak adalah keponakannya sekaligus cucu mendiang orang tuanya. Dia tak tega jika sang ponakan merasakan dampak dari kesalahan ibunya.

"Baiklah, kau boleh tinggal di rumahku. Tapi, uang gajiku tidak bisa menghidupimu. Bagaimana pun caranya kau harus bekerja untuk keperluanmu," ujar Edgar.

Alea mengangguk antusias. "Baiklah, terima kasih dek," seru Alea.

Edgar mengangguk, dia pergi dari hadapan Alea menuju rumahnya. Sedangkan Alea menatap perutnya dan mengelusnya.

"Kita berjuang sama-sama dari awal yah sayang," lirih Alea.

Sejenak sebelum meninggalkan pemakaman, Alea menatap makam kedua orang tuanya. "Maafin Alea bu, pak. Maafin Alea," lirih Alea.

jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya yah❤

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAKANYA SLLU HARGAI SUAMI APAPUN PROFESINYA, KCUALI SUAMI PELAKU KEJAHATAN, SUAMI YG MNGAJAK MNYIMPANG DARI PRINTAH ALLAH..

2024-01-31

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

RASAKN TUH KARMA TABUR TUAI YG LO TANAM..

2024-01-31

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MENANGIS DARAHPUN GK ADA GUNANYA...

2024-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Suami yang tak di hargai
2 Episode 2: melepasnya
3 Episode 3: Kembalinya penerus Dominic
4 Episode 4: Hancurnya Alea
5 Episode 5: Kehamilan Alea
6 Episode 6: Cincin berlian
7 Episode 7: Alea dan Edgar terusir dari rumah
8 Judul Novel
9 Episode 8: kontrakan baru
10 Episode 9: Ady yang baru tahu
11 Episode 10: Musibah
12 Episode 11: Bayi itu ... anak abang?
13 Episode 12: Mengambil hak asuh
14 Episode 13: Syarat pilihan Ady
15 Episode 14: Perkara Asi
16 Episode 15: Sayangnya ayah
17 Episode 16: Kedatangan Alea di kediaman Dominic
18 Episode 17: Ucapan Ady yang tajam
19 Episode 18: Tugas seorang istri
20 Episode 19: Kedatangan eyang dan kakek Ady
21 Episode 20: Cicit kesayangan kakek Robert
22 Episode 21: Little princess
23 Episode 22: Rumor
24 Episode 23: Ada apa dengan Ady?
25 Episode 24: Angel
26 Episode 25: Mari kita mulai semuanya dari awal
27 Episode 26: Cakaran Shaka
28 Episode 27: Ada apa dengan pipi mulus putriku?
29 Episode 28: Tapi tidak dengan putrimu
30 Episode 29: Arga
31 Episode 30: Dion
32 Episode 31: Bully
33 Episode 32: Gehna
34 Episode 33: persidangan
35 Episode 34: akhir persidangan
36 Episode 35: aku pastikan kamu mendapat balasan
37 Episode 36: Sosok Alea
38 Episode 37: Bar-bar nya Alea
39 Episode 38: Gagal?
40 Episode 39: Romantisnya Ady
41 Episode 41: Edgar
42 Episode 41: ketahuan
43 Episode 42: pasar
44 Episode 43: Ara ngambek pada sang ayah
45 Episode 44: Shaka si bayi caper
46 Episode 45: Edgar sakit
47 Episode 46: Kekesalan Alea
48 Episode 47: Keinginan Ara
49 Episode 48: Kekesalan Ady
50 Episode 49: Gimana dengan Arga?
51 Episode 50: Buka puasa
52 Episode 51: Lagi-lagi Shaka
53 Episode 52: Mommy Arga
54 Episode 53: Hamil lagi?
55 Episode 54: Keputusan 1
56 Episode 55: Keputusan 2
57 Episode 56: Konferensi Pers
58 Episode 57: Bayi gempal
59 Episode 58: Pertengkaran di kantor
60 Episode 59: Keguguran
61 Episode 60: Terkuak
62 Episode 61: Bunga siapa?
63 Episode 62: Berhenti atau lanjut?
64 Episode 63: Kembaranku
65 Episode 64: Tentang Arga dan Alea
66 Episode 65: Pindah
67 Episode 66: Aku ingin ada di saat itu
68 Episode 67:
69 Episode 68: Rangga
70 Episode 69: Bagi raport
71 Episode 70: Kasihan Shaka
72 Episode 71: Shaka sakit
73 Episode 72: Introgasi Arga
74 Episode 73: Keputusan Siska
75 Episode 74: Kakak?
76 Episode 75: Kedatangan Dion
77 Episode 76: Aku tak pernah mengenalmu
78 Episode 77: Cinta seorang anak laki-laki
79 Episode 78: Kesiangan
80 Episode 79: kelakuan Two gembul
81 Episode 80: Gigitan Alea
82 Episode 81: Masa lalu yang menyakitkan
83 Episode 82: Opi
84 Episode 83: Adopsi
85 Episode 84: Opi mau
86 Episode 85: Arga di begal
87 Episode 86: Pindah
88 Episode 87
89 Episode 88: Bertemu kembali
90 Episode 89: Kegiatan keluarga kecil Alea
91 Episode 90: kembali
92 Episode 91: Kembali ke kediaman Dominic
93 Episode 92: Kekesalan Ara
94 Bagian 93: Shaka yang keingin pulang
95 Episode 94: Kekesalan Ara
96 Episode 95: Di rebut
97 Episode 96: Ungkapan hati Ady
98 Episode 97: Rangga
99 Episode 98: Berangkat menuju pernikahan Angel
100 Episode 99: Kerusuhan di pernikahan Angel
101 Episode 100: Aku akan menikahinya
102 Episode 101: Kesengsaraan Ady
103 Episode 102: Karena berkas kontrak
104 Episode 103: Kekhawatiran Ady
105 Episode 103: Kamu tega mas!
106 Episode 105: Ala kecel
107 Second life of kayla
108 Tamat
109 Season 2
110 S2: Mama kangen sama kamu Shaka
111 Sky hilang
112 Panik nya satu rumah
113 Di bagi dua hatina Ala
114 Investasi Ara
115 S2: Kesedihan Shaka
116 S2: Jemput Shaka mas!
117 S2: Kemarahan Ady
118 S2: Panggil Ala kakak!
119 S2: menginap di rumah Onty Gehna
120 S2: Salah paham akibat nyontek
121 S2: Main bersama
122 S2: Keributan kakak adik
123 S2: Pertemuan Alea dan Siska.
124 S2: Merelakan
125 S2: Akhir
126 KARYA BARU: I'M COMING DADDY
127 CINTA YANG BELUM USAI
128 MAFIA DESCENDANT
129 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
130 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
131 BOCIL CADEL KEMBALI HADIR
132 ISTRI DADAKAN MR GYNOPHOBIA
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Episode 1: Suami yang tak di hargai
2
Episode 2: melepasnya
3
Episode 3: Kembalinya penerus Dominic
4
Episode 4: Hancurnya Alea
5
Episode 5: Kehamilan Alea
6
Episode 6: Cincin berlian
7
Episode 7: Alea dan Edgar terusir dari rumah
8
Judul Novel
9
Episode 8: kontrakan baru
10
Episode 9: Ady yang baru tahu
11
Episode 10: Musibah
12
Episode 11: Bayi itu ... anak abang?
13
Episode 12: Mengambil hak asuh
14
Episode 13: Syarat pilihan Ady
15
Episode 14: Perkara Asi
16
Episode 15: Sayangnya ayah
17
Episode 16: Kedatangan Alea di kediaman Dominic
18
Episode 17: Ucapan Ady yang tajam
19
Episode 18: Tugas seorang istri
20
Episode 19: Kedatangan eyang dan kakek Ady
21
Episode 20: Cicit kesayangan kakek Robert
22
Episode 21: Little princess
23
Episode 22: Rumor
24
Episode 23: Ada apa dengan Ady?
25
Episode 24: Angel
26
Episode 25: Mari kita mulai semuanya dari awal
27
Episode 26: Cakaran Shaka
28
Episode 27: Ada apa dengan pipi mulus putriku?
29
Episode 28: Tapi tidak dengan putrimu
30
Episode 29: Arga
31
Episode 30: Dion
32
Episode 31: Bully
33
Episode 32: Gehna
34
Episode 33: persidangan
35
Episode 34: akhir persidangan
36
Episode 35: aku pastikan kamu mendapat balasan
37
Episode 36: Sosok Alea
38
Episode 37: Bar-bar nya Alea
39
Episode 38: Gagal?
40
Episode 39: Romantisnya Ady
41
Episode 41: Edgar
42
Episode 41: ketahuan
43
Episode 42: pasar
44
Episode 43: Ara ngambek pada sang ayah
45
Episode 44: Shaka si bayi caper
46
Episode 45: Edgar sakit
47
Episode 46: Kekesalan Alea
48
Episode 47: Keinginan Ara
49
Episode 48: Kekesalan Ady
50
Episode 49: Gimana dengan Arga?
51
Episode 50: Buka puasa
52
Episode 51: Lagi-lagi Shaka
53
Episode 52: Mommy Arga
54
Episode 53: Hamil lagi?
55
Episode 54: Keputusan 1
56
Episode 55: Keputusan 2
57
Episode 56: Konferensi Pers
58
Episode 57: Bayi gempal
59
Episode 58: Pertengkaran di kantor
60
Episode 59: Keguguran
61
Episode 60: Terkuak
62
Episode 61: Bunga siapa?
63
Episode 62: Berhenti atau lanjut?
64
Episode 63: Kembaranku
65
Episode 64: Tentang Arga dan Alea
66
Episode 65: Pindah
67
Episode 66: Aku ingin ada di saat itu
68
Episode 67:
69
Episode 68: Rangga
70
Episode 69: Bagi raport
71
Episode 70: Kasihan Shaka
72
Episode 71: Shaka sakit
73
Episode 72: Introgasi Arga
74
Episode 73: Keputusan Siska
75
Episode 74: Kakak?
76
Episode 75: Kedatangan Dion
77
Episode 76: Aku tak pernah mengenalmu
78
Episode 77: Cinta seorang anak laki-laki
79
Episode 78: Kesiangan
80
Episode 79: kelakuan Two gembul
81
Episode 80: Gigitan Alea
82
Episode 81: Masa lalu yang menyakitkan
83
Episode 82: Opi
84
Episode 83: Adopsi
85
Episode 84: Opi mau
86
Episode 85: Arga di begal
87
Episode 86: Pindah
88
Episode 87
89
Episode 88: Bertemu kembali
90
Episode 89: Kegiatan keluarga kecil Alea
91
Episode 90: kembali
92
Episode 91: Kembali ke kediaman Dominic
93
Episode 92: Kekesalan Ara
94
Bagian 93: Shaka yang keingin pulang
95
Episode 94: Kekesalan Ara
96
Episode 95: Di rebut
97
Episode 96: Ungkapan hati Ady
98
Episode 97: Rangga
99
Episode 98: Berangkat menuju pernikahan Angel
100
Episode 99: Kerusuhan di pernikahan Angel
101
Episode 100: Aku akan menikahinya
102
Episode 101: Kesengsaraan Ady
103
Episode 102: Karena berkas kontrak
104
Episode 103: Kekhawatiran Ady
105
Episode 103: Kamu tega mas!
106
Episode 105: Ala kecel
107
Second life of kayla
108
Tamat
109
Season 2
110
S2: Mama kangen sama kamu Shaka
111
Sky hilang
112
Panik nya satu rumah
113
Di bagi dua hatina Ala
114
Investasi Ara
115
S2: Kesedihan Shaka
116
S2: Jemput Shaka mas!
117
S2: Kemarahan Ady
118
S2: Panggil Ala kakak!
119
S2: menginap di rumah Onty Gehna
120
S2: Salah paham akibat nyontek
121
S2: Main bersama
122
S2: Keributan kakak adik
123
S2: Pertemuan Alea dan Siska.
124
S2: Merelakan
125
S2: Akhir
126
KARYA BARU: I'M COMING DADDY
127
CINTA YANG BELUM USAI
128
MAFIA DESCENDANT
129
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
130
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
131
BOCIL CADEL KEMBALI HADIR
132
ISTRI DADAKAN MR GYNOPHOBIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!