Bab 5 ( Direnggut Paksa )

Semilir angin berhembus lirih mengelus pipi Melati seketika dingin menyeruak ke tubuhnya.Melati terbangun, matanya mulai terbuka dilihatnya langit-langit kamar yang nampak berbeda.Melati baru menyadari kemarin malam Ia meninggalkan rumahnya dan pindah ke rumahnya dan suaminya Riko.

Melati tersentak mendapati pria yang berstatus suaminya itu tidur di sebelahnya, spontan langsung mengecek kelengkapan bajunya karena mungkin saja saat tertidur pulas pria disampingnya itu menjamahnya.

Melati bernapas lega saat semua kain masih melekat sempurna di tubuhnya menandakan tidak terjadi sesuatu pada dirinya semalam.

Riko yang tidur disampingnya terbangun, menatap bingung dengan aksi wanita di sampingnya yang sibuk menatap dirinya sendiri.Melati tersentak kaget ketika sepasang mata telah mengamatinya sedari tadi tanpa mengatakan sesuatu Melati langsung beranjak menuju kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Melati telah selesai mandi.Dia membuka pintu pelan, melongok ke arah Riko, dilihatnya suaminya masih berselimut menandakan pria itu kembali tidur.Karena terlalu terburu-buru masuk ke kamar mandi membuatnya lupa membawa ganti, untung saja di kamar mandi ada lemari yang tersimpan banyak handuk.

Melati keluar dari kamar mandi berbalut handuk putih yang menutup sebagian tubuhnya namun masih nampak jelas tubuh moleknya.Rambutnya yang panjang diikat hingga terlihat punggungnya yang putih bersih.Melati berjalan mengendap-endap seperti maling, berusaha agar langkah kakinya tidak terdengar Riko.Perlahan dia membuka lemari dan mencari baju ganti tanpa Melati sadari sepasang mata mengamatinya.

Riko menatap wanita yang tengah berdiri di depan lemari.Matanya terbelalak mendapati Melati hanya berbalut handuk, dengan susah payah menelan salivanya sendiri.

2 minggu sudah ia harus menahan hasratnya karena kondisi Mia yang sakit membuatnya tidak bisa menghabiskan malam dengannya hingga gejolak itu muncul saat menatap tubuh indah di depan matanya.

Saat ini, ia benar-benar seperti singa liar yang kelaparan yang siap menerkam mangsanya.Tanpa membuang waktu, Riko mendekati Melati, menarik tangan Melati hingga jatuh ke pelukannya.Handuk yang membungkus tubuh Melati pun jatuh karena tarikannya hingga tubuh polos Melati menindih tubuhnya.

Sadar akan bahaya yang mengancam Melati segera bangkit dan kembali menutup tubuhnya dengan handuk namun Riko lebih cepat, kembali menjatuhkan tubuh polos itu tepat di bawah kungkungannya.

"Apa yang Anda lakukan!" pekik Melati meronta-ronta dari kungkungan tubuh kekar Riko.Riko segera ******* bibir ranum Melati karena sudah tidak bisa menahannya lagi.Melati terus meronta-ronta namun semakin membuat gairahnya naik kerena penolakan itu.

Riko selalu pergi ke gym setiap pulang kerja tak heran badannya begitu kekar berotot.Riko kembali mendaratkan kecupannya ke bibir Melati dan ********** dengan liar, sementara Melati terus berusaha mendorong namun tetap saja pria itu tak bergerak sedikitpun tangan semakin kuat mencengkram tubuhnya.Entah setan apa yang merasuki pria ini hingga dia begitu liar tak terkendali.

Melati pun akhirnya menyerah dan pasrah karena sudah cukup lelah untuk menolak perlakuan pria yang sudah seharusnya memilikinya.

Riko melucuti semua pakaiannya tanpa sisa karena kepanasan, keringat sebiji jagung keluar dari tubuhnya yang terus menyerang Melati tanpa ampun.Melati hanya bisa pasrah sambil melenguh menerima serangan demi serangan dari Riko yang sebenarnya ia juga menikmatinya.Riko mempercepat gerakannya dan akhirnya mencapai puncaknya.Pria itu menjatuhkan tubuh lelahnya setelah mencapai keinginannya.

Sementara Melati langsung pergi ke kamar mandi dan mengulangi mandinya lagi.Percikan air yang terus mengalir bersama air mata yang terus tumpah menjadi saksi betapa Melati sangat sedih, sesuatu yang dijaganya direnggut paksa oleh Riko.

Riko segera menganti sprei yang sudah berantakan itu namun fokusnya tertuju pada bercak merah di sprei itu."Kau gila Riko," gumamnya.Batinnya cukup puas karena ia mendapat berlian bukan batu kali mendapati wanita yang dinikahinya masih tersegel.

Riko sadar perbuatannya begitu kejam namun semua diluar kendalinya.Saat ini atau esok sama saja karena tetap saja ia harus menggauli wanita itu agar segera tumbuh benih di dalam rahimnya

Melati yang telah selesai keluar dari kamar mandi cukup lama wanita itu berada di dalam sana.Matanya terlihat sembab karena terus menangis, jelas suaranya terdengar oleh Riko.

"Maaf." Riko menatap lekat wajah sedih itu.

Melati hanya menggeleng karena perbuatan Riko adalah hak bukan kesalahan.Ia yang seharusnya mengatur perasaanya, menerima lahir dan batin Riko sebagai suaminya.

"Maafkan aku, Melati?" Riko berkata dengan nada bersalah.

Melati mengusapkan bedak diwajahnya dan memulas bibirnya dengan lipstik warna nude.Riasan yang begitu natural dia lakukan setiap harinya tapi tetap saja terlihat cantik.Rambut hitam panjangnya yang tergerai, kulit putih bersihnya membuatnya cantik alami ditambah lesung pipit yang menghias wajahnya semakin menambah manis siapapun yang memandangnya termasuk Riko yang sebenarnya juga menyadari hal itu.

Seorang Riko pun tak berani memandang Melati terlalu lama karena dia sendiri takut akan jatuh hati padanya dan menyakiti istri pertamanya Mia.Hubungannya dan Melati hanya sebatas partner kerja yang akan menghasilkan keturunan untuknya dan Mia setelah itu tidak ada yang bersisa selain perpisahan.

"Kenapa Mas Riko yang mengganti sprei nya, aku akan menggantinya setelah mandi?" tanya melati sambil mengambil sprei kotor dilantai.

"Berikan sprei itu ke Bik Minah!" perintah Riko.Pria itu beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi.

"Tunggu mas,bik minah siapa?" tanya melati menghentikan langkah Riko.

"Bik minah dan Mbak Yanti anaknya.Art yang akan membantu mengurus semua keperluanmu dan mengurus rumah ini," jelasnya.

"Oh." Melati mengangguk-angguk.

Melati keluar kamar dan langsung turun kebawah terlihat wanita berumur sekitar 35 tahunan sedang menyapu lantai. "Selamat pagi, Nyonya," sapa wanita itu yang tak lain adalah Mbak Yanti.

"Selamat pagi, pasti Mbak Yanti, ya?" tanya melati dengan nada yakin.

"Iya Nyonya, saya Yanti pembantu di rumah ini."

Minah dan Yanti baru bekerja pagi ini karena sebelumnya rumah ini kosong hanya setiap pagi mereka membersihkan rumah setelah itu pergi.Karena Melati saat ini tinggal di rumah ini, Riko meminta Art Nya itu untuk tinggal dan menemani Melati saat dirinya dirumah istri pertamanya.

"Mbak yanti jangan panggil saya Nyonya, memang saya udah keliatan tua panggil aja Melati," kata Melati.

"Jangan itu nggak sopan, Non saja ya?" cetus Yanti.Melati pun mengangguk sebagai tanda persetujuannya.

Bik minah yang sibuk memasak di dapur, melihat Nyonya rumah itu menghampirinya segera dia menyapanya. "Selamat pagi, Nyonya."

"Nggak pa pa Bik, teruskan masaknya nggak perlu menghiraukan saya.Ada yang perlu dibantu, Bik?" Matanya melongok sana-sini.

"Sudah Nyonya, tidak perlu sudah selesai, tinggal satu masakan lagi selesai ini." Minah berbicara sambil terus mengaduk masakannya diatas kompor.

"Ok, saya tinggal ke depan ya dan jangan panggil Nyonya, sesuai permintaan Mbak Yanti panggil Non saja," kata Melati.

Melati kembali melangkahkan kakinya menyusuri tiap-tiap sudut di rumah itu.Matanya begitu dimanjakan dengan arsitektur yang begitu berkelas dan mewah.Rumah ini sangat jauh berbeda dari rumah yang ditempatinya bersama keluarganya yang begitu sederhana sementara rumah ini begitu mewah.Semua perabotan rumah dan seluruh isinya tertata rapi.

'Ibu, Ayah dan adik-adik pasti senang tinggal disini, tapi gak mungkin ini kan rumah Mas Riko,' gumamnya.

Terlihat riko menuruni tangga.Pria itu terlihat rapi dan gagah menggunakan setelan jas berwarna abu-abu.Aroma parfum Riko langsung menyeruak menusuk hidung di ruangan itu.Wanita mana yang tidak terpesona melihat laki-laki tampan, baik, kaya raya.Semua wanita pasti menginginkan pria seperti itu.

"Mas, sarapan udah siap.Mau sarapan dulu?" tanya melati sambil menatap wajah Riko, tangannya memegang kunci mobil menandakan suaminya itu mau pergi.

"Aku mau pulang, Mia pasti menunggu kita selalu sarapan bersama maksudku aku dan mia!" kata Riko dengan nada dingin.Pria itu berlalu pergi meninggalkan melati sendirian.

Melati merasa kesal dengan perkataan Riko barusan namun ia sadar dirinya tidak berhak lebih diperlakukan sama seperti Mia yang jelas istri sahnya.

.

.

Setelah 20 menit akhirnya Riko telah sampai dirumah istri pertamanya. Mia.Riko segera masuk dan mencari keberadaan istrinya yang tengah menikmati sarapannya diruang makan.Riko memeluk dan mencium pipi Mia.Rasanya Ia begitu merindukan istrinya padahal baru semalam meninggalkan rumah.

"Kok kamu makan sendiri nggak nungguin aku?" kata riko sembari duduk dan mengambil makanan.

"Kan, Mas dirumah Melati dan juga ngapain pulang?"

"Aku kangen kamu, sayang.Kamu sinis gitu bicaranya?" tanya Riko.

"Gimana Mas, udah semalem?" tanya Mia penasaran sambil jarinya memberi kode.

"Udah apanya?" riko balik bertanya.

"Ehmm, pura-pura lagi"

Riko tahu sikap istrinya berubah dari tadi terus berbicara ketus pasti dia cemburu pikir Riko.

"Aku belum apa-apain kok," jawab riko.

Batinnya sangat merasa bersalah harus membohongi istrinya tapi Riko tahu wanita di depannya itu menyembunyikan perasaan cemburunya walaupun semua ini atas keinginannya sendiri.

"Gimana sih Mas ini, masa belum.Kamu harus melakukannya malam ini, aku nggak peduli pokoknya harus!" tekan Mia dengan ucapannya.

Riko hanya mengangguk-angguk tanda setuju sambil memasukan suapan demi suapan makanan ke mulutnya.

Setelah selesai sarapan Riko duduk di ruang tamu sambil menyeruput kopi dan matanya menatap koran yang di pegangnya lembaran demi lembaran dia buka dan baca.Mia yang melihatnya menghampiri dan duduk disampingnya.

"Mas kok masih disini gak kerja?" tanya nya sambil menepuk bahu suaminya itu.

"Sebentar lagi ku habiskan kopiku dulu," katanya.Sambil terus memandang koran yang dipegang dan menyeruput kopi di cangkir.

"Memangnya melati tidak menyiapkan kopi untukmu?" tanya Mia.

"Aku buru-buru kesini jadi aku gak sempet ngopi tadi,aku terlewat kangen kamu sayang.Aku pergi ke kantor dulu." Riko mencium pipi Mia lalu berjalan pergi meninggalkan Mia sendiri di ruangan itu.

...----------------...

Terima kasih buat pembaca terjebak nikah kontrak, mohon maaf masih banyak kesalahan dan cerita yang membosankan tapi author berharap kalian menyukainya.

Ditunggu saran dan kritik juga dukungan vote dari kalian.Like dan komen ya supaya author makin semangat buat melanjutkan ceritanya.salam sayang dan cinta yang banyak dari author untuk pembaca setia terjebak nikah kontrak❤️🙏

Terpopuler

Comments

abu😻acii

abu😻acii

bagus sih alur cerita nya

2022-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Melatiku)
2 Bab 2 (Mendapat Panggilan Kerja)
3 Bab 3 ( Aku Wanita Baik-Baik)
4 Bab 4 (Terpaksa Menerima Takdir, Menerima Pinanganmu)
5 Bab 5 ( Direnggut Paksa )
6 Bab 6 ( Berusaha Berdamai DenganTakdir)
7 Bab 7 ( Benih Cinta Mulai Bersemi)
8 Bab 8 (Kabar Dari Surga)
9 Bab 9 ( Berharap Kamu Mencintaiku)
10 Bab 10 (Harapan Semu)
11 Bab 11 (Kehilangan Ayah Tercinta)
12 Bab 12 (Lihatlah aku,Jangan Dia)
13 Bab 13(Ditinggal Pergi)
14 Bab 14 ( Menata Secercah Harapan)
15 Bab 15 ( Apa Ini Cinta )
16 Bab 16 ( Tujuh Bulanan)
17 Bab 17 (Drama Suami Istri)
18 Bab 18 ( Terbongkar)
19 Bab 19 (Aku Masih Melatimu Ayah)
20 Bab 20 ( Cinta Ini Rumit )
21 Bab 21 ( Melahirkan )
22 Bab 22 ( Bangunlah Sayang)
23 Bab 23 ( Ikatan Ibu Dan Anak)
24 Bab 24 ( Anakku Ainayya)
25 Bab 25 (Anakku Ainayya 2)
26 Bab 26 ( Ujian Cinta)
27 Bab 27 ( Buah Hatiku, Bahagiaku)
28 Bab 28 ( Selamat Tinggal Rumahku Cintaku) )
29 Bab 29 ( Pergi Membawa Luka)
30 Bab 30 ( Rumah Baru)
31 Bab 31 ( Menjatuhkan talak)
32 Bab 32 ( Hamil )
33 Bab 33 (Pulang Ke Rumah)
34 Bab 34 ( Aku Bukan Pelakor)
35 Bab 35 ( Bertemu Mertua )
36 Bab 36 ( Takdir )
37 Bab 37 ( Jodoh Dan Takdir )
38 Bab 38 ( Sakit )
39 Bab 39 ( You are My Everything )
40 Bab 40 ( Pesta Pernikahan)
41 Bab 41 ( Honeymoon Yang Tertunda )
42 Bab 42 ( Cemburu Lagi )
43 Bab 43 ( Luka Lama )
44 Bab 44 ( Masa Lalu Yang Kembali )
45 Bab 45 ( Masa Lalu Yang Kembali 2)
46 Bab 46 ( Kebenaran Yang Tertunda )
47 Bab 47 ( Menanti Kebenaran )
48 Bab 48 ( Menerima Takdir )
49 Bab 49 ( Kabar Bahagia )
50 Bab 50 ( Hampir Kehilangan )
51 Bab 51 ( Semakin Cinta )
52 Bab 52 ( Semakin Jelas )
53 Bab 53 ( Titik Terang )
54 Bab 54 ( Firasat Ibu )
55 Bab 55 ( Kemarahan Angel )
56 Bab 56 ( Terperangkap )
57 Bab 57 ( Menjenguk Yanti )
58 Bab 58 ( Seblak )
59 Bab 59 ( CC TV)
60 Bab 60 ( Di Kunjungi Mertua )
61 Bab 61 ( Agresif )
62 Bab 62 ( Keluarga Wijaya )
63 Bab 63 ( Mengejar Cinta Erick )
64 Bab 64 ( Makan Malam )
65 Bab 65 ( Turun Tangan )
66 Bab 66 ( Pasangan Serasi )
67 Bab 67 ( Suami Siaga )
68 Bab 68 ( Cemburu )
69 Bab 69 ( Membuat Iri )
70 Bab 70 ( Sarapan Bersama )
71 Bab 71 ( Persalinan )
72 Bab 72 ( Baby R )
73 Bab 73 ( Kebahagiaan Yang Lengkap )
74 Bab 74 ( Perjalanan Ke Jepang )
75 Bab 75 ( Masa Lalu Riana )
76 Bab 76 ( Riana )
77 Bab 77 ( Aksi Nekat Riana )
78 Bab 78 ( Karma )
79 Bab 79 ( Kepulangan Riana )
80 Bab 80 ( Cerita Riana )
81 Bab 81 ( Happy Ending )
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 (Melatiku)
2
Bab 2 (Mendapat Panggilan Kerja)
3
Bab 3 ( Aku Wanita Baik-Baik)
4
Bab 4 (Terpaksa Menerima Takdir, Menerima Pinanganmu)
5
Bab 5 ( Direnggut Paksa )
6
Bab 6 ( Berusaha Berdamai DenganTakdir)
7
Bab 7 ( Benih Cinta Mulai Bersemi)
8
Bab 8 (Kabar Dari Surga)
9
Bab 9 ( Berharap Kamu Mencintaiku)
10
Bab 10 (Harapan Semu)
11
Bab 11 (Kehilangan Ayah Tercinta)
12
Bab 12 (Lihatlah aku,Jangan Dia)
13
Bab 13(Ditinggal Pergi)
14
Bab 14 ( Menata Secercah Harapan)
15
Bab 15 ( Apa Ini Cinta )
16
Bab 16 ( Tujuh Bulanan)
17
Bab 17 (Drama Suami Istri)
18
Bab 18 ( Terbongkar)
19
Bab 19 (Aku Masih Melatimu Ayah)
20
Bab 20 ( Cinta Ini Rumit )
21
Bab 21 ( Melahirkan )
22
Bab 22 ( Bangunlah Sayang)
23
Bab 23 ( Ikatan Ibu Dan Anak)
24
Bab 24 ( Anakku Ainayya)
25
Bab 25 (Anakku Ainayya 2)
26
Bab 26 ( Ujian Cinta)
27
Bab 27 ( Buah Hatiku, Bahagiaku)
28
Bab 28 ( Selamat Tinggal Rumahku Cintaku) )
29
Bab 29 ( Pergi Membawa Luka)
30
Bab 30 ( Rumah Baru)
31
Bab 31 ( Menjatuhkan talak)
32
Bab 32 ( Hamil )
33
Bab 33 (Pulang Ke Rumah)
34
Bab 34 ( Aku Bukan Pelakor)
35
Bab 35 ( Bertemu Mertua )
36
Bab 36 ( Takdir )
37
Bab 37 ( Jodoh Dan Takdir )
38
Bab 38 ( Sakit )
39
Bab 39 ( You are My Everything )
40
Bab 40 ( Pesta Pernikahan)
41
Bab 41 ( Honeymoon Yang Tertunda )
42
Bab 42 ( Cemburu Lagi )
43
Bab 43 ( Luka Lama )
44
Bab 44 ( Masa Lalu Yang Kembali )
45
Bab 45 ( Masa Lalu Yang Kembali 2)
46
Bab 46 ( Kebenaran Yang Tertunda )
47
Bab 47 ( Menanti Kebenaran )
48
Bab 48 ( Menerima Takdir )
49
Bab 49 ( Kabar Bahagia )
50
Bab 50 ( Hampir Kehilangan )
51
Bab 51 ( Semakin Cinta )
52
Bab 52 ( Semakin Jelas )
53
Bab 53 ( Titik Terang )
54
Bab 54 ( Firasat Ibu )
55
Bab 55 ( Kemarahan Angel )
56
Bab 56 ( Terperangkap )
57
Bab 57 ( Menjenguk Yanti )
58
Bab 58 ( Seblak )
59
Bab 59 ( CC TV)
60
Bab 60 ( Di Kunjungi Mertua )
61
Bab 61 ( Agresif )
62
Bab 62 ( Keluarga Wijaya )
63
Bab 63 ( Mengejar Cinta Erick )
64
Bab 64 ( Makan Malam )
65
Bab 65 ( Turun Tangan )
66
Bab 66 ( Pasangan Serasi )
67
Bab 67 ( Suami Siaga )
68
Bab 68 ( Cemburu )
69
Bab 69 ( Membuat Iri )
70
Bab 70 ( Sarapan Bersama )
71
Bab 71 ( Persalinan )
72
Bab 72 ( Baby R )
73
Bab 73 ( Kebahagiaan Yang Lengkap )
74
Bab 74 ( Perjalanan Ke Jepang )
75
Bab 75 ( Masa Lalu Riana )
76
Bab 76 ( Riana )
77
Bab 77 ( Aksi Nekat Riana )
78
Bab 78 ( Karma )
79
Bab 79 ( Kepulangan Riana )
80
Bab 80 ( Cerita Riana )
81
Bab 81 ( Happy Ending )
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!