***Sungai di Hutan Tengkorak***
Peng Xiao Ran terkejut melihat kedua pengawal pribadinya mati keracunan dan mencurigai Yang Ruo Li pelakunya.
"Kamu meracuni mereka?" teriak Peng Xiao Ran sambil menunjuk Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li tidak mengucapkan satu kata pun dan menatap Peng Xiao Ran dengan tatapan tajam. Peng Xiao Ran ketakutan melihat aura dingin yang memancar dari tubuh Yang Ruo Li .
Kedua pengawal pribadi sudah mencapai kultivasi tingkat empat dan dengan mudah diracuni oleh Yang Ruo Li tanpa mereka sadari sehingga Peng Xiao Ran mengkhawatirkan nyawanya sekarang.
Yang Ruo Li bisa melihat dengan jelas raut wajah ketakutan Peng Xiao Ran sehingga berjalan santai mendekati Peng Xiao Ran.
"AH! Jangan bunuh aku! Aku tidak mau mati!" teriak Peng Xiao Ran dan berlutut di hadapan Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li mengambil botol kecil ramuan kecantikan dari atas tanah dekat tubuh Peng Xiao Ran. Tadi botol itu dijatuhkan oleh Peng Xiao Ran sewaktu menjerit kesakitan.
"Ramuan yang terbuat dari ikan salju berekor pelangi yang beracun, tentu saja ramuan racun!" ucap Yang Ruo Li sambil ketawa kecil.
Peng Xiao Ran menundukkan kepalanya sambil menahan rasa sakit di wajahnya. Kedua tangannya mengepal dengan erat. Dirinya berusaha menahan kemarahannya yang memuncak dan niatnya untuk membunuh Yang Ruo Li.
Hal yang paling penting saat ini adalah segera pergi dari Hutan Tengkorak dan pulang ke Kediaman Peng. Peng Xiao Ran yakin dengan kekayaan keluarga Peng, akan ada tabib yang bisa menyembuhkan wajahnya. Keluarga Peng pasti akan membalaskan dendamnya terhadap Yang Ruo Li.
"Angkat kepalamu dan lihat aku!" perintah Yang Ruo Li.
Peng Xiao Ran tidak berani membantah perintah Yang Ruo Li sehingga mengangkat wajahnya dan menatap Yang Ruo Li.
Peng Xiao Ran terkejut melihat Yang Ruo Li mengoleskan isi botol kecil itu ke wajah kiri yang penuh dengan bercak hitam dan terlihat mengerikan itu.
"Tidak mungkin!"
Peng Xiao Ran berteriak keras ketika melihat bercak hitam di wajah kiri Yang Ruo Li menghilang tanpa bekas sehingga memperlihatkan wajah cantik, putih, dan bersinar milik Yang Ruo Li .
"Ramuan racun ini khusus untuk menghilangkan bercak hitam akibat racun di wajahku. Kamu yang bodoh! Mengoleskannya di wajahmu yang sehat, tentu saja kulitmu meleleh," kata Yang Ruo Li.
"Aku tidak bodoh!" bantah Peng Xiao Ran.
Peng Xiao Ran terkenal dengan sfatnya yang sombong dan mau menang sendiri serta mempunyai ego dan harga diri yang tinggi sehingga Yang Ruo Li semakin ingin menghancurkannya.
"Kamu pasti belum tahu wajahmu sudah hancur seperti apa! Aku akan memperlihatkannya!" ujar Yang Ruo Li sambil tersenyum sinis.
Yang Ruo Li menarik lengan Peng Xiao Ran dengan keras dan berjalan menuju sungai. Peng Xiao Ran meronta-ronta berusaha melepaskan diri karena sadar apa yang akan dilakukan oleh Yang Ruo Li, tetapi tubuhnya sangat lemah disebabkan berusaha keras menahan rasa sakit di wajahnya sehingga dalam waktu singkat dirinya sudah berada di tepi sungai bersama Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li menekan kepala Peng Xiao Ran menghadap air sungai. "Lihatlah! Nona Xiao Ran yang hebat! Kamu puas dengan wajah barumu?" tanya Yang Ruo Li.
"AH! Wajahku! Wajahku!" teriak Peng Xiao Ran sambil menutup rapat kedua matanya.
Pantulan wajah Peng Xiao Ran di air sungai membuatnya terkejut dan merasa ngeri. Kulit wajahnya terkelupas tidak beraturan sehingga memperlihatkan potongan daging berlumuran darah. Bahkan beberapa bagian memperlihatkan tulang wajahnya. Dirinya sama sekali tidak menyangka wajahnya akan hancur berantakan.
Yang Ruo Li melepaskan pegangan tangannya dan berjalan meninggalkan Peng Xiao Ran menuju sebuah batu besar dan duduk di atasnya.
Pemg Xiao Ran berlari meninggalkan tepi sungai dan segera berlutut di hadapan Yang Ruo Li sambil menangis tersedu-sedu.
Yang Ruo Li sama sekali tidak merasa iba dengan keadaan Peng Xiao Ran yang menyedihkan.
Selama beberapa tahun belakangan ini, Peng Xiao Ran selalu menindasnya dan memberikannya berbagai jenis racun termasuk racun pemikat semalam. Kalau saja pria misterius itu tidak muncul, maka dirinya akan menjadi korban dari para monster kera bercula satu.
Jika dipikirkan dengan saksama, pria misterius itu bisa dikatakan sebagai dewa penolongnya pada saat itu. Walaupun Yang Ruo Li harus kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupnya sebagai wanita, tetapi setidaknya nyawanya tertolong.
"Lagi pula pria misterius itu sangat tampan," kata hati Yang Ruo Li secara tiba-tiba.
Yang Ruo Li menggoyang-goyangkan kepalanya sebentar untuk menghilangkan bayangan wajah pria tampan yang bersamanya semalam. Masih banyak hal penting lainnya harus dilakukan oleh Yang Ruo Li sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan pria misterius semalam.
Suara tangisan Peng Xiao Ran sangat mengganggu sehingga Yang Ruo Li memutuskan untuk meninggalkan Hutan Tengkorak dan tentunya membunuh Peng Xiao Ran terlebih dahulu.
"Siapa yang pantas dijuluki si jelek dan buruk rupa sekarang?" tanya Yang Ruo Li dengan tegas dan suara dingin.
Peng Xiao Ran menatap wajah cantik Yang Ruo Li. Wajah cantik itu bagaikan menempel di tubuh ratu iblis yang kejam. Yang Ruo Li di hadapannya ini sangat menakutkan dan kejam serta setiap saat bisa mencabut nyawanya.
"SIAPA?" Yang Ruo Li mengulangi pertanyaannya sekali lagi. Kali ini sambil memegang keras dagu Peng Xiao Ran.
"Aku! Aku si jelek dan si buruk rupa! Tolong ampuni aku!" mohon Peng Xiao Ran sambil membenturkan kepalanya berkali-kali di tanah untuk meminta ampun kepada Yang Ruo Li.
"Mengampunimu? Selama ini aku sering menangis dan meminta ampun padamu. Apakah kamu pernah melepaskanku?" tanya Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li berdiri dari duduknya sambil memikirkan akan menggunakan bubuk racun jenis apa untuk membunuh Peng Xiao Ran.
Peng Xiao Ran bisa merasakan hawa membunuh dari tubuh Yang Ruo Li sehingga menjadi semakin ketakutan dan tanpa sadar air seninya mengalir keluar membasahi tanah disekitarnya. Perpaduan kesakitan dan ketakutan membuat Peng Xiao Ran pingsan seketika.
"Pingsan?" ucap Yang Ruo Li dengan nada tidak percaya.
Ketika Yang Ruo Li ingin memeriksa keadaan Peng Xiao Ran, bau pesing yang menguap membuatnya mundur beberapa langkah menjauhi tubuh Peng Xiao Ran.
"Xiao Ran, Xiao Ran. Sudah besar masih pipis sembarangan! Sangat menjijikkan!" ucap Yang Ruo Li sambil menutup hidung dengan lengan bajunya.
"Nona! Kamu yang menakuti nona itu sehingga dia pipis dan pingsan."
Terdengar suara pria diiringi tawa kecil dari jauh tepatnya di belakang tubuh Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li terkejut dan segera membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang berada di sana.
Tiga pria berjalan ke arah Yang Ruo Li. Yang Ruo Li berfirasat ketiga pria itu pasti berilmu tinggi karena dirinya tidak menyadari keberadaan mereka sama sekali sehingga menatap saksama wajah ketiga pria itu.
Yang Ruo Li merasakan suara detak jantungnya berdegup kencang ketika melihat wajah pria yang berdiri di tengah. Pria yang tinggi dan berwajah tampan itu adalah pria yang bersamanya semalam.
Yang Ruo Li merasa gugup dan menundukkan wajahnya supaya menghindari bertatapan secara langsung dengan pria tampan itu.
"Apakah dia mencariku?" kata hati Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li melirik sekilas pakaian milik Master Beracun yang menempel di tubuhnya dan menarik napas lega.
"Untung aku sudah membuang jubah hitam itu. Dia pasti tidak mengenali wajahku," kata hati Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li berhasil menenangkan perasaan gugupnya dan sudah mendapatkan satu rencana untuk menghadapi ketiga pria di hadapannya.
"Ada keperluan apa, Tuan?" tanya Yang Ruo Li sambil memperlihatkan senyum manisnya.
"Apakah nona melihat seorang gadis memakai jubah berwarna hitam?" tanya Lu Jing.
Yang Ruo Li mengenali suara Lu Jing adalah suara pria yang berbicara tadi.
"Seorang gadis? Apa ciri-ciri gadis itu? Aku akan mencoba memikirkan apakah ada melihatnya," jawab Yang Ruo Li.
***
Apakah Li Zhe Liang bisa mengenali Yang Ruo Li? Apa rencana Yang Ruo Li?
Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya ya readers.
Terima kasih kepada readers yang sudah menekan favorit dan memberi vote, like, hadiah maupun komentar positif.
THANK YOU
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Bakulgeblek
lali rupane...
ning eling rasane...
ngono thor?
🤣
2023-07-14
0
Bakulgeblek
hadehhhhh...
disetubuhi yg ganteng masih bisa senyum...
giliran dicolek yg buluk, teriak2 ngomongnya pelecehan... 🤦♂️🤦♂️🤦♂️🤦♂️
2023-07-14
0
Rindu Zheyuan
akting dulu ye khan. . biar ga ketauan wkwkwk
2023-06-24
0