***Sungai di Hutan Tengkorak***
Peng Xiao Ran tersenyum puas melihat Yang Ruo Li berlutut dan gemetaran di hadapannya. Peng Xiao Ran mengira hanya kebetulan saja Yang Ruo Li bisa menghindari cambuknya dan tidak merasa curiga sama sekali.
"Dasar jelek! Pakaianmu juga terlihat kuno! " ejek Peng Xiao Ran.
"Aku menemukan pakaian ini di Hutan Tengkorak dan masih layak di pakai," ucap Yang Ruo Li dengan suara kecil dan kedua tangannya menggenggam erat botol kecil sambil mencuri-curi pandang ke arah Peng Xiao Ran.
Peng Xiao Ran memberikan tatapan menghina ke Yang Ruo Li. Hanya gadis bodoh dan tidak berguna seperti Yang Ruo Li, mau memakai pakaian kuno yang dipungut dari Hutan Tengkorak.
Peng Xiao Ran tahu selama ini Huo Rong memberikan pakaian yang terbuat dari kain sama untuk semua anggota Keluarga Yang ke Yang Ruo Li. Meskipun Yang Ruo Li diperlakukan semena-mena di dalam Keluarga Yang, tetapi penampilan luarnya tidak boleh membuat rendah martabat Keluarga Yang karena bagaimanapun juga Yang Ruo Li adalah nona pertama dari Keluarga Yang dan masih berstatus sebagai tunangan Fu Jiu Yun.
"Benda apa di dalam genggaman tanganmu?" tanya Peng Xiao Ran.
Walaupun Yang Ruo Li sudah berlutut di hadapannya, Peng Xiao Ran tidak ingin melepaskan Yang Ruo Li begitu saja. Apa lagi Yang Ruo Li terlihat menyembunyikan sesuatu di tangannya.
"Bu…bukan apa-apa, Nona Xiao Ran!" jawab Yang Ruo Li terbata-bata.
"Serahkan benda di tanganmu! Jika tidak, aku akan membunuhmu!" ancam Peng Xiao Ran sambil menghunuskan pedangnya.
"Jangan, Nona Xiao Ran! Jangan bunuh aku!" teriak Yang Ruo Li.
"Nona Xiao Ran! Dia adalah calon menantu Bangsawan Fu Chen. Akan menjadi masalah besar jika nona membunuhnya," kata salah satu pengawal pribadi Peng Xiao Ran.
"Aku tidak takut! Lagi pula dia mati di Hutan Tengkorak dan tidak ada yang melihatku membunuhnya!" kata Peng Xiao Ran dengan mata berkilat memancarkan tekadnya yang bulat untuk membunuh Yang Ruo Li.
"Siapa yang akan mati di Hutan Tengkorak, masih belum pasti!" kata hati Yang Ruo Li.
"Aku berikan ramuan kecantikan ini untukmu. Jangan membunuhku!" kata Yang Ruo Li sambil menyerahkan botol kecil di dalam genggaman tangannya ke Peng Xiao Ran.
"Ramuan kecantikan? Dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Peng Xiao Ran dengan nada tidak percaya.
"Aku menemukan resep kuno ramuan kecantikan di dalam pakaian yang kutemukan tadi dan mencoba meraciknya. Tadi aku telah memakai sedikit ramuan ini di wajah kiriku," jawab Yang Ruo Li sambil menunjuk bercak hitam di wajah kirinya.
Peng Xiao Ran mengakui di dalam hati kecilnya bahwa bercak hitam di wajah kiri Yang Ruo Li memudar sedikit warnanya. Kemudian Peng Xiao Ran mengamati dengan saksama lagi pakaian yang dikenakan Yang Ruo Li. Pakaian itu sangat kuno dan tidak pernah terlihat dipakai oleh rakyat Kota Shang Ri La selama ini sehingga Peng Xiao Ran mulai mempercayai perkataan Yang Ruo Li.
Wajah Peng Xiao Ran penuh dengan komedo hitam dan juga warna kulitnya tidak putih bersih sehingga ramuan kecantikan ini sangat menarik perhatiannya.
"Ramuan ini milikku sekarang!" kata Peng Xiao Ran sambil merebut botol kecil dari tangan Yang Ruo Li.
Sekilas senyum samar tipis muncul di sudut bibir Yang Ruo Li karena rencananya berjalan dengan sempurna, sedangkan Peng Xiao Ran dan kedua pengawal pribadinya tidak melihat senyuman samar di wajah Yang Ruo Li karena hanya muncul sekejap mata saja.
Sementara itu seorang pria yang berada tidak jauh dari tempat Yang Ruo Li berada, melihat dengan jelas senyum samar di sudut bibir Yang Ruo Li sehingga penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh gadis berwajah buruk rupa itu.
Pria itu meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya sehingga kedua bawahan kepercayaannya menghentikan langkah kaki mereka dan mematung di tempat. Mata mereka berdua mengikuti mata tuannya mengamati ke arah Yang Ruo Li secara diam-diam.
Mereka adalah Li Zhe Liang dan kedua bawahan kepercayaannya, Lu Jing dan Feng Teng. Semula Li Zhe Liang akan menyuruh Lu Jing menghampiri kedua gadis yang berada di tepi sungai untuk menanyakan apakah melihat gadis berjubah hitam dan seekor harimau putih, tetapi senyuman samar sekilas di wajah Yang Ruo Li menarik perhatian Li Zhe Liang.
Selama ini Li Zhe Liang bukanlah orang yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi kali ini dirinya ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Yang Ruo Li terhadap Peng Xiao Ran dan kedua pengawal pribadinya.
Li Zhe Liang berfirasat Yang Ruo Li sedang berpura-pura ketakutan di hadapan Peng Xiao Ran sehingga memancing rasa penasarannya.
"Ramuan kecantikan ini milikmu sekarang. Aku pergi dulu," kata Yang Ruo Li sambil berdiri dan ingin berlari meninggalkan Peng Xiao Ran.
"Berhenti!" teriak Peng Xiao Ran.
Kedua pengawal pribadi Peng Xiao Ran segera menghadang di depan Yang Ruo Li.
"Kenapa kamu memasang perangkap di sungai?" tanya Peng Xiao Ran.
"Perangkap itu untuk menangkap ikan salju berekor pelangi, yang bisa membuat ramuan kecantikan menjadi sempurna. Semula aku ingin menyembuhkan wajah kiriku, tetapi karena ramuan kecantikan ini sudah aku berikan kepada Nona Xiao Ran, aku tidak perlu ikan salju berekor pelangi lagi," jawab Yang Ruo Li panjang lebar.
"Dasar si buruk rupa! Kamu tidak boleh pergi sebelum meraciknya menjadi sempurna!" kata Peng Xiao Ran.
"Baik, Nona Xiao Ran! Tetapi akan memerlukan waktu yang lama untuk menangkap ikan salju berekor pelangi," ucap Yang Ruo Li.
Walaupun Yang Ruo Li sudah memasang perangkap dan menaburkan bubuk racikannya di sungai, akan memakan waktu yang lama supaya ikan salju berekor pelangi masuk ke dalam perangkap. Mungkin bisa berhari-hari Yang Ruo Li harus menunggu di tepi sungai.
Yang Ruo Li sengaja ingin memanfaatkan Peng Xiao Ran untuk mendapatkan ikan salju berekor pelangi dan tentu saja Peng Xiao Ran tidak menyadari dirinya sedang diperalat oleh Yang Ruo Li.
"Kalian berdua masuk ke dalam sungai untuk menangkap ikan salju berekor pelangi!" perintah Peng Xiao Ran kepada kedua pengawal pribadinya.
"Baik, Nona Xiao Ran!" jawab kedua pengawal pribadi bersamaan.
Meskipun dalam hati kecil mereka berdua ingin sekali menolak perintah dari Peng Xiao Ran karena menangkap ikan salju berekor pelangi bukanlah hal yang mudah, bahkan setiap saat bisa merenggut nyawa mereka .
Ikan salju berekor pelangi hidup di bagian terdalam sehingga udara dinginnya bisa menembus tulang. Kebanyakan orang akan mati kedinginan sebelum tiba di bagian terdalam.
Meskipun kedua pengawal pribadi sudah mencapai kultivasi tingkat empat, tetapi dalam upaya menangkap ikan salju berekor pelangi ini membuat mereka kelelahan dan kedinginan setengah mati. Di tambah lagi mereka berdua diserang oleh ikan beracun lainnya sehingga terluka.
Pada akhirnya kedua pengawal pribadi Peng Xiao Ran berhasil menangkap dua ekor ikan salju berekor pelangi dan keluar dari sungai.
"Nona Xiao Ran! Ini ikan salju berekor pelangi," kata kedua pengawal sambil menyerahkan kedua ekor ikan ke tangan Peng Xiao Ran.
Kedua pengawal pribadi duduk di atas batu dekat tepi sungai untuk beristirahat. Luka-luka di sekujur tubuh mereka berdua terasa sangat perih.
"Tuan pengawal pasti kelelahan. Ayo minum air dulu!" ucap Yang Ruo Li sambil memberikan dua buah mangkuk yang terbuat dari daun dan berisi air.
Kedua pengawal pribadi yang kelelahan langsung meneguk habis air yang diberikan oleh Yang Ruo Li. Air itu terasa hangat dan bisa mengurangi rasa kedinginan disekujur tubuh mereka.
"Mau lagi!" kata kedua pengawal secara bersamaan.
"Tuan pengawal bisa menambahnya di sana. Aku sengaja merebus airnya," kata Yang Ruo Li.
Kedua pengawal bergegas menuju ke arah tungku yang berisi air panas dan meminumnya.
"Minumlah yang banyak! Racun itu khusus untuk kalian berdua," kata hati Yang Ruo Li.
***
"Hei Jelek! Cepat kemari dan racik ramuan kecantikan!" teriak Peng Xiao Ran dengan tidak sabaran.
"Baik, Nona Xiao Ran!" jawab Yang Ruo Li dengan patuh.
Yang Ruo Li mengambil kedua ikan salju berekor pelangi dari tangan Peng Xiao Ran dan mulai meraciknya dengan telaten, sedangkan Peng Xiao Ran mengawasinya dengan saksama.
"Si jelek ini pasti sudah menguasai cara membuat ramuan kecantikan sehingga nantinya bisa membuat ramuan yang baru untuk mengobati wajah jeleknya. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" kata hati Peng Xiao Ran.
Satu rencana jahat muncul dengan sempurna di pikiran Peng Xiao Ran. Setelah Yang Ruo Li berhasil membuat ramuan kecantikan untuknya, maka dirinya akan membunuh Yang Ruo Li.
Beberapa saat kemudian Yang Ruo Li memberikan botol kecil berisi ramuan kecantikan ke Peng Xiao Ran.
Peng Xiao Ran memegang botol kecil itu sambil tersenyum lebar, tetapi muncul sedikit rasa khawatir di dalam hatinya.
"Ikan salju berekor pelangi adalah ikan beracun. Kamu oleskan dulu di wajahmu!" perinrah Peng Xiao Ran.
Yang Ruo Li memasukkan jari telunjuknya ke dalam botol kecil sehingga sedikit ramuan kecantikan menempel di ujung jarinya, lalu menempelkan ujung jari itu di wajah kirinya. Secara ajaib bercak hitam di bagian itu hilang tanpa jejak, berubah menjadi kulit putih dan halus.
"Luar biasa!" teriak Peng Xiao Ran kegirangan.
Tanpa membuang waktu lagi, Peng Xiao Ran mengoleskan ramuan kecantikan ke seluruh wajahnya.
Peng Xiao Ran merasakan kulit wajahnya sangat adem dan segar. Peng Xiao Ran sudah bisa membayangkan wajahnya berubah menjadi putih dan lembut.
Kegembiraan Peng Xiao Ran hanyalah sesaat saja. Tiba-tiba kulit wajahnya terasa terbakar dan terkelupas secara perlahan sehingga memperlihatkan daging yang berlumuran darah.
"AH! Sakit sekali! Panas! Perih!Wajahku! Si Jelek! Apa yang kamu berikan padaku!" teriak Peng Xiao Ran sambil menangkupkan kedua tangan ke wajahnya.
Sewaktu melihat tangannya penuh dengan darah dan kulit yang terkelupas, Peng Xiao Ran berteriak histeris.
"Bunuh dia!Bunuh dia! Kalian berdua bunuh si jelek ini segera!" teriak Peng Xiao Ran sambil melihat ke arah kedua pengawal pribadinya.
Kedua pengawal pribadi Peng Xiao Ran tergeletak tidak bernyawa di tepi sungai dengan mata terbuka lebar-lebar. Darah segar berwarna hitam mengalir di sudut bibir mereka berdua menandakan kematian yang disebabkan oleh racun.
***
Kena karma deh si Xiao Ran.
Apakah Li Zhe Liang mengenali Yang Ruo Li?
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
"Candy75
kecerdasan mengalahkan kekuatan
2022-11-25
0
Septi Verawati
sok sih 😜😜😜
2022-10-29
1
Windy Veriyanti
waktu berputar, peng xiao ran...
sekarang kamu yan buruk rupa dan jelek 😄
2022-08-03
1