***Hutan Tengkorak***
Lu Jing dan Feng Teng yang sedang berbisik-bisik membicarakan tentang wanita misterius semalam mendadak merasakan hawa dingin menerpa sekujur tubuh mereka berdua.
Mereka berdua terkejut melihat Li Zhe Liang berdiri di hadapan mereka dengan wajah tanpa ekspresi dan tatapan tajam. Padahal tadi Li Zhe Liang sudah berjalan cukup jauh di depan mereka.
"Ampun putra mahkota!" Lu Jing dan Feng Teng berteriak bersamaan dan berlutut di hadapan Li Zhe Liang sambil menundukkan kepala. Mereka berdua yakin Li Zhe Liang sedang marah karena mendengar pembicaraan mereka tentang wanita misterius itu.
"Tidak ada aura dari Shan Dian di sekitar sini!" kata Li Zhe Liang dengan suara datar.
Summoner dan spirit yang sudah terikat kontrak, bisa merasakan keberadaan masing-masing sehingga Li Zhe Liang menggunakan indra spiritualnya untuk mencari keberadaan Shan Dian dan anehnya dirinya tidak bisa merasakan aura Shan Dian sama sekali. Seolah-olah Shan Dian menghilang tanpa jejak di dalam Hutan Tengkorak.
"Wanita! Berani sekali menyembunyikan Shan Dian! Bersiaplah menerima hukuman dariku!" kata Li Zhe Liang dengan suara tegas.
Kekuatan kemarahan yang dipancarkan oleh tubuh Li Zhe Liang membuat para monster penghuni Hutan Tengkorak yang sedang berada di sekitarnya, melarikan diri dengan cepat.
Sementara itu Lu Jing dan Feng Teng merasa khawatir akan Shan Dian yang menghilang.
Semula mereka berdua mengira Li Zhe Liang pasti bisa menemukan Shan Dian dengan cepat karena adanya ikatan kontrak antara summoner dan spirit.
Jika Shan Dian tidak bisa ditemukan secepatnya, maka kondisi Li Zhe Liang sangat berbahaya. Shan Dian sangat penting bagi Li Zhe Liang. Setiap kali segel racun di tubuh Li Zhe Liang bereaksi, Shan Dian dengan kekuatan spiritualnya bisa membantu menyerap dan menekan segel racun itu sehingga Li Zhe Liang bisa memiliki kesadarannya lagi.
Lu Jing dan Feng Teng tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nantinya pada saat segel racun bereaksi lagi dan tidak ada Shan Dian di sisi Li Zhe Liang.
"Cari lagi!" perintah Li Zhe Liang.
"Baik putra mahkota!" jawab Lu Jing dan Feng Teng.
Mereka bergegas bangkit dan mengikuti Li Zhe Liang dari belakang dengan raut wajah yang serius.
***Sungai di Hutan Tengkorak***
Yang Ruo Li berada di tepi sungai sambil mengamati gerakan permukaan air sungai. Tadi Yang Ruo Li sudah memasang perangkap dan menaburkan bubuk racikannya di sungai, untuk menarik perhatian ikan salju berekor pelangi.
Yang Ruo Li sama sekali tidak menyadari Li Zhe Liang sedang mencarinya. Memang benar hewan roh atau spirit milik Li Zhe Liang sedang bersama Yang Ruo Li.
Harimau putih kecil yang berada di dalam ruang dimensi adalah Shan Dian, spirit tingkat enam dan merupakan spirit milik Li Zhe Liang. Karena membantu menekan segel racun di tubuh Li Zhe Liang , kekuatan spiritual Shan Dian terserap banyak sehingga tubuhnya berubah menjadi kecil.
Padahal tubuh Shan Dian sangatlah besar dan sering menjadi tunggangan Li Zhe Liang saat diperlukan. Jika tidak, biasanya Li Zhe Liang akan menyimpan Shan Dian didalam cincin batu rubi.
Semalam Shan Dian yang sudah menjadi kecil pingsan karena kelelahan sehingga tidak mengetahui kejadian hubungan istimewa antara Li Zhe Liang dan Yang Ruo Li. Di pagi hari Shan Dian siuman dan melihat mereka berdua tidur berpelukan. Ketika Yang Ruo Li melarikan diri sambil membawa jubah hitam milik Li Zhe Liang, Shan Dian mengikutinya secara diam-diam.
Shan Dian ingin memberi pelajaran kepada Yang Ruo Li karena bersikap tidak sopan terhadap tuannya. Akan tetapi, karena kekuatan spiritualnya belum pulih kembali, Shan Dian tidak bisa melawan Yang Ruo Li bahkan terkurung di dalam ruang dimensi dan diberi nama Bai Hu.
***
Yang Ruo Li mendengar suara langkah kaki cepat ke arahnya sehingga dirinya menoleh ke arah sumber suara.
"Si buruk rupa! Apa yang kamu lakukan di sini?" Seorang gadis yang berusia sebaya dengan Yang Ruo Li, berteriak keras sambil menunjuk Yang Ruo Li.
Gadis itu bernama Peng Xiao Ran, yang merupakan putri dari salah satu pejabat kota Shang Ri La. Keluarga Peng termasuk ke dalam lima keluarga terbesar dan terpandang di Kota Shang Ri La Ra.
Peng Xiao Ran berteman baik dengan Yang Rong Xian dan sering ikut menindas Yang Rong Xian. Bahkan Peng Xiao Ran juga mengagumi Fu Jiu Yun sehingga semakin membenci keberuntungan Yang Ruo Li bertunangan dengan Fu Jiu Yun.
Kebanyakan anak gadis dari keluarga terpandang di Kota Shang Ri La mengagumi Fu Jiu Yun karena status dan ketampanannya sehingga Yang Ruo Li sering menjadi sasaran dan ditindas.
"Peng Xiao Ran! Baguslah kamu di sini. Aku tidak perlu susah payah mencarimu," kata hati Yang Ruo Li.
Yang Ruo Li masih mengingat dengan jelas bahwa Peng Xiao Ran lah yang memberikan racun pemikat semalam ke Yang Rong Xian sehingga ingin membalas dendam. Yang Ruo Li sengaja mengacuhkan Peng Xiao Ran untuk memancing emosinya.
"Si jelek! Berani sekali mengacuhkanku. Cepat berlutut minta ampun!" teriak Peng Xiao Ran sambil melayangkan cambuk, senjata andalannya ke arah wajah Yang Ruo Li. Tepatnya wajah kanan Yang Ruo Li.
Peng Xiao Ran iri dengan wajah bagian kanan yang terlihat cantik, putih, dan mulus milik Yang Ruo Li sehingga ingin merusaknya. Kalau saja wajah kiri Yang Ruo Li tidak rusak maka kecantikan Yang Ruo Li pastilah berada di urutan nomor satu di Kota Shang Ri La.
"AH!" teriak Yang Ruo Li sambil terjatuh ke tepi sungai menghindari cambuk milik Peng Xiao Ran.
Tanpa Peng Xiao Ran sadari, Yang Ruo Li mengambil salah satu botol bubuk racun racikannya dari cincin batu giok dengan cepat dan menggenggamnya erat di telapak tangan.
Yang Ruo Li buru-buru berdiri dan berlutut di hadapan Peng Xiao Ran.
"Maaf Nona Xiao Ran! Aku…aku hanya ingin menangkap ikan di sungai," ucap Yang Ruo Li dengan suara gemetar.
Yang Ruo Li sengaja berpura-pura lemah karena tahu setiap kali Peng Xiao Ran keluar, pasti ada pengawal pribadi yang mengikutinya.
Benar dugaan Yang Ruo Li. Dua orang pengawal pribadi muncul di belakang Peng Xiao Ran. Yang Ruo Li tahu kedua pengawal itu sudah mencapai kultivasi tingkat empat sedangkan Peng Xiao Ran berada di kultivasi tingkat tiga, sama seperti dirinya sekarang.
Jika hanya ada Peng Xiao Ran saja, Yang Ruo Li yakin dirinya bisa menang. Akan tetapi, karena ada dua orang pengawal pribadi kultivasi tingkat empat, Yang Ruo Li harus menyusun rencana untuk menyingkirkan mereka.
***
Halo readers. Jangan lupa dukung novel ini ya 🥰
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
🎼shanly_keys
pintar
2023-03-25
0
ARA
Astaga.. Ternyata bai hu luar biasa
2022-10-13
1
Sunrise
Permulaan balas dendam 😏
2022-03-23
2