Pangeran Yang Hilang

Pangeran Yang Hilang

BAB 1 AWAL PENGEMBARAAN

Malam telah menyelubungi persada dengan hamparan kegelapan. Meski langit bertaburan bintang, namun tidak sanggup menyingkirkan kelamnya malam. Sedihnya lagi langit kelam itu tanpa bulan bergelayut.

Di suatu hamparan air yang cukup luas tampak tersamar sebuah rakit kecil yang terus bergerak pelan terbawa angin malam yang dingin. Juga rakit kecil itu terus bergoyang terombang-ambing di tengah hamparan air yang luas ini.

Di atas rakit itu ternyata terdapat sesosok kecil yang tengah duduk melutut. Sesekali kepalanya berputar mengitari sekelilingnya. Namun sepasang matanya yang hitam kelam hanya mendapati melulu hamparan air. Entah dia ini sudah berada di laut atau masih mengambang di atas sungai. Dia sendiri belum tahu.

Sosok kecil itu yang ternyata seorang bocah lelaki berumur sepuluh tahun sejak pagi tadi berada di atas rakitnya ini. Namun sampai malam tiba begini dia belum juga melihat kapal. Meskipun itu kapal kecil. Niatnya sebenarnya, ketika menemukan kapal, dia ingin menumpanginya yang nantinya akan membawanya ke daratan. Namun itu hanyalah sebatas keinginannya saja. Karena sampai saat ini satu biji kapal pun dia belum temukan.

Bocah kecil itu sebenarnya baru saja tadi pagi meninggalkan tempat persembunyiannya selama lima tahun ini. Yah, dia harus bersembunyi agar nyawa cuma satu-satunya di badan bisa selamat dari orang-orang yang akan membunuhnya. Kalau mengingat kisah kelamnya pada lima tahun yang lalu sungguh mengerikan sekaligus menyedihkan. Sepanjang hidupnya terus berlari dan berlari demi menyelamatkan hidupnya.

Terbayang lagi dalam ingatannya tentang bibinya yang merawatnya sejak kecil. Wanita yang sudah dia anggap ibu itu harus mati demi menyelamatkannya. Setelah itu dia lagi terus berlari dan berlari, cuma seorang diri dari kejaran para tentara kerajaan yang akan membunuhnya. Akan tetapi dia juga dapat ditemukan oleh para pengejarnya dan hampir mati di ujung pedang mereka.

Kalau mau dipikir secara akal sehat bocah kecil ini seharusnya sudah mati. Bayangkan saja dalam larinya itu dari para pengejarnya tanpa sengaja dia jatuh ke dalam jurang yang maha dalam. Namun ternyata Yang Maha Kuasa masih menghendaki agar dia hidup.

Seorang lelaki tua yang diketahui siluman putih yang berhati baik menyelamatkannya. Dan selama lima tahun ini membimbingnya mempelajari ilmu pengobatan, ilmu kebatinan, dan ilmu bela diri serta kedigdayaan.

★☆★☆

Tidak lama setelah bocah lelaki itu termenung, sepasang matanya seketika menangkap sesosok hitam. Sosok hitam itu berada di samping kirinya dan masih tampak jauh. Segera dia berdiri dan terus mengamati secara cermat apakah sosok hitam itu. Sosok hitam itu tampak bergerak dan menuju ke arah mana dia berada. Setelah satu penanakan nasi dia menunggu....

"Kapal besar," desisnya bagai berbisik.

Wajahnya yang terselubung duka langsung sumringah begitu mengetahui kalau sosok hitam itu ternyata adalah kapal besar. Segera dia mengambil tas belakangnya yang terbuat dari kulit yang ada di depannya. Lalu disampirkan di belakang punggungnya. Sementara kapal besar itu terus bergerak ke arahnya.

Dia terus mengamati kapal besar itu berjalan. Dan tanpa terasa kapal besar itu tinggal sepuluh tombak lagi sampai ke tempatnya. Dengan jarak itu dia sudah bisa memperkirakan kalau kapal besar itu tidak sampai menabraknya. Dan berat dugaannya kapal besar itu bakal melintas di depannya.

Dan benar saja, kapal besar yang laksana gunung berjalan itu tidak sampai menabraknya. Meski begitu dia sedikit takut juga. Masalahnya kapal itu melintas di depannya cuma dua tombak jaraknya. Namun dia tidak mau terlalu memikirkan hal itu. Di benaknya sekarang bagaimana agar dia bisa naik ke atas kapal besar itu. Masalahnya kapal itu cukup tinggi. Takutnya dengan sekali lompatan dia belum bisa menjangkau pinggir kapal besar itu.

Kemudian, tanpa banyak pikir dia mengambil dua potongan kulit kayu di atas rakit kecilnya. Lalu satu potong kulit kayu dilemparkan ke udara ke arah kapal besar itu. Hampir bersamaan dia melesat ke udara dengan menggunakan seluruh ilmu meringankan tubuhnya.

Tak

Kaki kirinya berpijak ke potongan kayu itu dan semakin melambungkan tubuh kecilnya ke udara. Dan....

Tap

Kedua tangannya berhasil menangkap tali besar yang terajut bagai jala yang menempel hampir di sepanjang badan kapal. Untuk sejenak dia berdiam dulu mengumpulkan nyawanya yang hampir terlepas. Jantungnya berdegup kencang bagai berlari ratusan tombak. Wajahnya yang masih tampak imut namun tampan masih pucat. Masalahnya ini pengalaman pertama baginya. Dan dia juga tidak menyangka bakal berhasil naik ke kapal ini dengan cara unik seperti ini.

Setelah perasaannya sudah membaik, dia mengamati dulu keadaan. Mana tahu ada orang yang melihat perbuatan nekadnya ini. Dan dia ketahui pula ternyata dia berada nyaris di belakang kapal. Setelah dirasa aman, perlahan dia merayap ke atas yang tak sampai satu tombak lagi mencapai pinggiran kapal. Namun baru saja kepalanya menyembul ke atas, bertepatan dengan dua orang lelaki dewasa mendongak ke bawah.

"Haaah!"

"Wuaahhh!"

Terang saja bocah lelaki itu terkejut bukan main dan langsung menarik kepalanya ke bawah. Lebih terkejut lagi dua lelaki dewasa itu. Mereka tidak menyangka sampai ada kepala menyembul tiba-tiba. Sampai-sampai mereka terlonjak tiga langkah ke belakang saking terkejutnya. Jantung mereka hampir copot dibuatnya. Dan salah seorang di antara mereka mau lari. Tapi temannya langsung mencegatnya.

"Kenapa kau menahanku?" sengit lelaki berkumis tebal itu jengkel. "Apa kau mau dimakan hantu laut?"

"Itu bukan hantu," sanggah temannya, "itu manusia, tepatnya seorang bocah."

"Bocah?!" kejut si kumis tebal heran. "Apa kau yakin?"

"Untuk membuktikannya sebaiknya kita melihatnya."

"Ah, kamu saja yang menengoknya, aku tidak mau."

"Dasar penakut!" sungut temannya itu.

Lalu dia dengan berani mendekat ke pinggir kapal, lalu menengok ke bawah. Dan mendapati bocah yang dilihat tadi masih bergelantungan di tali rajutan.

"Hei, Bocah! Apa yang kau lakukan di situ?" bentaknya garang. "Apa kau mau bunuh diri?"

Bocah lelaki itu segera menengok ke atas dengan wajah takut-takut. Lalu dia menjawab pertanyaan orang itu dengan sedikit terbatah-batah, "Ma... maaf, Paman aman.... Sa... saya tergelincir tadi, dan hampir terjatuh...."

Jelas sekali bocah lelaki itu berbohong. Tapi sepertinya lelaki dewasa itu mempercayainya. Dan segera menyuruh bocah itu naik. Tanpa pikir panjang bocah lelaki itu naik ke atas yang dibantu oleh lelaki dewasa itu. Setelah bocah lelaki itu berada di atas kapal, baru si kumis tebal tadi berani mendekat.

"Kamu ini! Aku kira kamu hantu laut," omel si kumis tebal begitu sampai di depan si bocah. "Bikin kaget saja. Kalau kamu sampai jatuh di laut, terus mati, kami juga yang susah. Orang tuamu pasti bakal menuntut pada juragan kami karena ada salah satu penumpang yang meninggal karena kecelakaan."

"Sudah, kamu tidak usah mengomelinya," tegur temannya. "Apa kamu tidak lihat mukanya itu masih pucat karena ketakutan."

Lalu lelaki dewasa itu memandang si bocah lagi dan berkata penuh nasehat, "Lain kali kamu hati-hati, jangan sembarangan berkeliaran. Atau sebaiknya kamu kembali ke kamarmu dan tidur. Karena ini sudah larut malam."

"Baik, Paman," ucap bocah lelaki itu penuh kesopanan. "Sekali lagi saya minta maaf telah merepotkan paman berdua."

"Ya tidak mengapa," kata lelaki dewasa itu seraya mengelus-elus kepala bocah lelaki itu.

Kemudian dia meninggalkan si bocah begitu saja yang diikuti oleh si kumis. Dan tak lama terdengar mereka saling bercakap-cakap. Sementara bocah lelaki itu, sejenak memperhatikan dua orang dewasa itu beberapa saat. Lalu beralih menatap ke hampar laut yang terselubung kegelapan.

Malam ini awal kisah hidupnya dalam mengembara di dunia yang kejam ini. Yah, awal pengembaraan dalam melakoni takdirnya sendiri, seorang diri....

★☆★☆

Bocah lelaki bertas kulit cukup besar itu terus melangkah menyusuri geladak kapal yang cukup luas ini. Tanpa sengaja dia mendengar percakapan empat orang bapak-bapak yang tengah membicarakan tentang seseorang yang sakit. Dari percakapan mereka itu si bocah sudah bisa menyimpulkan seseorang yang dibicarakan itu penyakitnya apa dan kebetulan dia membawa obatnya yang ada di tasnya. Tanpa banyak pikir dia segera menghampiri bapak-bapak itu, terus menyapa dengan sopan.

"Maaf, Tuan-tuan."

Empat orang lelaki yang hampir seumuran itu seketika menghentikan percakapan, terus menoleh ke bocah lelaki itu dengan sedikit keheranan. Lalu salah seorang di antara mereka menanggapi sapaan si bocah.

"Ada apa, Nak?"

"Maaf, Tuan, kalau saya lancang," sahut si bocah dengan penuh kesopanan. "Saya tadi sempat mendengar percakapan tuan-tuan tentang seseorang yang sakit. Apa bisa saya diantarkan ke orang yang sakit itu?"

"Memangnya kamu mau apa, Nak?" tanya orang tua yang tadi bernada heran.

"Jangan bilang kamu mau mengobatinya," kata temannya yang duduk di ujung kiri seolah menebak. Batinnya tidak yakin kalau bocah kecil ini mengerti ilmu pengobatan.

"Kebetulan saya sedikit tahu ilmu pengobatan," sahut si bocah berusaha meyakinkan empat orang tua itu dengan sikap sopannya. "Dan saya tahu penyakit yang diderita oleh juragan kalian. Kebetulan saya bawa obatnya."

"Jangan main-main kamu, Nak!" berang orang yang duduk di pinggir tadi sambil berdiri. Emosinya sepertinya sudah mencapai ubun-ubunnya. "Penyakit yang diderita juragan terbilang langka. Bocah sepertimu mau berlagak menyembuhkan. Apa kamu meledek kami hah?!"

"Maaf, Pak, penyakit juragan bapak salah satu penyakit berbahaya," ucap bocah lelaki itu lagi masih berusaha meyakinkan. Meski dengan mimik ketakutan akibat kemarahan si bapak. "Kalau tidak cepat diobati bisa menyebabkan kematian."

Terang saja empat orang bapak itu terkejut bukan main. Sampai-sampai tiga orang lainnya yang belum berdiri langsung terlonjak bangun. Dan bapak yang sudah emosi tadi bertambah berang dan hendak mendamprat bocah itu lagi. Namun segera dicegah oleh bapak yang pertama bicara tadi. Lalu tanpa banyak pikir dia langsung meraih tangan si bocah untuk dibawa ke kamar juragannya.

★☆★☆

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan cukup keras dari luar di sebuah kabin cukup luas. Seorang wanita yang masih tampak muda berwajah cantik, tadinya menatap murung suaminya yang terbaring diam di tempat tidur, segera menatap ke arah pintu yang diketuk. Dua orang gadis pelayan yang duduk terkantuk-kantuk di lantai kabin agak terkejut akibat suara ketukan itu dan langsung menoleh ke arah pintu.

"Coba kamu buka pintunya, Karina!" perintah nyai muda itu kepada salah seorang pelayannya.

"Baik, Nyonya."

Pelayan muda yang bernama Karina langsung berdiri dan menuju ke arah pintu. Setelah selesai membuka pintu, lalu dia berbicara dengan bapak-bapak yang ada di depan pintu kabin.

"Ada apa, Pak?"

"Tolong beritahu Nyonya kalau ada tabib yang hendak mengobati Juragan," kata bapak yang mengantar si bocah tadi yang kini berdiri di sampingnya. Sementara tiga orang temannya berdiri di belakang.

"Suruh masuk saja, Pak!" pinta nyonya muda itu yang rupanya mendengar ucapan bapak tadi.

Begitu bocah lelaki itu di suruh masuk nyai muda langsung terkejut heran sambil menatapnya lekat. Pikirnya tabib yang hendak mengobati suaminya adalah seorang tabib yang sudah tua atau setidaknya seorang yang sudah dewasa. Namun yang dilihatnya ini adalah seorang anak kecil yang masih bau kencur. Apakah dia bisa?

Sementara si bocah itu begitu masuk ruangan terus mengamati seorang lelaki umur empat puluhan yang terbaring diam di tempat tidur dengan wajah pucat. Matanya terpejam rapat. Bocah itu tahu kalau lelaki itu tengah pingsan.

"Apa kamu yang hendak mengobati suami saya, Nak?" tanya nyonya muda itu bernada ragu sambil terus menatap si bocah. "Kamu tidak sedang bergurau 'kan?"

"Maaf, Nyonya, bisa tunjukkan letak luka yang diderita suami Nyonya?" pinta si bocah seolah tak menggubris keheranan nyai muda itu.

"Luka?" kejut nyonya muda itu tambah heran. "Apa kamu yakin suami saya menjadi kaku begini hanya karena luka kecil?"

"Maaf, Nyonya, suami Nyonya harus cepat diobati. Keadaannya sudah hampir mencapai kritis."

Mendengar itu si nyonya muda langsung tercengang. Wajah cantiknya langsung pucat. Tanpa pikir panjang segera dia singkap selimut yang menutupi bagian kaki suaminya dan menunjukkan luka di kaki. Si bocah segera mengamati luka gores sedikit menganga sepanjang hampir satu jari yang ada di betis luar sebelah kanan. Posisi luka itu mendatar.

Setelah memeriksa nadi si juragan, bocah itu meminta dipersiapkan barang perlengkapan yang dia sebutkan. Tanpa banyak pikir si nyonya muda langsung memerintahkan dua pelayannya mempersiapkannya.

Kurang lebih hampir dua penanakkan nasi bocah lelaki itu mengurus si juragan. Membersihkan luka dengan air hangat. Lalu membersihkan lagi dengan cairan coklat yang dicampurkan air. Menaburi luka dengan bubuk kering. Terus membalutnya dengan kain bersih.

Sedangkan si nyonya muda selama pengobatan terus memperhatikan cara bocah itu bekerja. Hatinya langsung berdecak kagum melihat cara kerja bocah itu yang penuh ketelitian, ketenangan, ketelatenan. Dia tidak menyangka bocah yang masih seusia ini dapat mengerjakan suatu pekerjaan layaknya dia sudah ahli. Padahal dia masih kecil. Dia menyesal kini karena sempat meragukan bocah itu.

★☆★☆★

KETERANGAN KATA ASING

Satu tombak \= kurang lebih tiga setengah meter

Satu penanakkan nasi \= sekitar 30 menit

Terpopuler

Comments

Heri Wibisono

Heri Wibisono

umur 10th bro....

2024-04-04

1

Andalas 476

Andalas 476

bearti pake PANCI nih ,bkn pake Rice Cooker 😀

2023-12-12

1

Andalas 476

Andalas 476

masak Nasinya pake Panci apa Rice Cooker ? karna beda lamanya...😁

2023-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 AWAL PENGEMBARAAN
2 BAB 2 BERTEMU GADIS KECIL NAN RUSUH
3 BAB 3 MEMERIKSA PENYAKIT PUTRI ANESKA
4 BAB 4 MENGOBATI PUTRI ANESKA
5 BAB 5 BERDUA DI BURITAN KAPAL
6 BAB 6 BERTARUNG DENGAN DUA BERANDALAN PASAR
7 BAB 7 DIHADANG PASUKAN BERTOPENG HITAM
8 BAB 8 CITA-CITA ARIESHA
9 BAB 9 DALANG PERDAGANGAN MANUSIA
10 BAB 10 MENGGAGALKAN PERDAGANGAN MANUSIA
11 BAB 11 TERKUAKNYA RAHASIA TENTANG ARIESHA
12 BAB 12 KISAH CINTA JENDERAL FELIX DAMIAN
13 BAB 13 MEMBERI PELAJARAN KEPADA LETNAN FIDELL
14 BAB 14 MENGHADAP RAJA part.1: LAPORAN YANG MEMBINGUNGKAN
15 BAB 15 MENGHADAP RAJA part.2 : DUGAAN PENASEHAT NOMAN
16 BAB 16 MENGHADAP RAJA part.3 : DIALOG PEJABAT KEEGEN DENGAN DHAFIN
17 BAB 17 MENGHADAP RAJA Part.4 : PERTARUNGAN DI BALAIRUNG ISTANA
18 BAB 18 PERTEMUAN PERTAMA: PERKENALAN
19 BAB 19 DUGAAN RAJA DARIAN CASHEL DIRACUNI
20 BAB 20 MENGOBATI RACUN DI BUKIT KANAYA
21 BAB 21 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part.1: DUGAAN PENDETA NOMAN
22 BAB 22 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part. 2: 'RACUN ES MERAH' DAN 'RACUN MAYAT BEKU'
23 BAB 23 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part. 3: KISAH TRAGIS RAJA NESHFAL ABRAHAM
24 BAB 24 ANUGRAH YANG AMAT BERHARGA
25 BAB 25 RENCANA PEMBERONTAKAN EMPAT PEJABAT
26 BAB 26 AKHIRNYA KETAHUAN JUGA
27 BAB 27 PERTARUNGAN DI PINTU GERBANG SELATAN
28 BAB 28 PERTEMUAN DI GERBANG SELATAN KOTARAJA
29 BAB 29 BISA ULAR MEMBAWA KEBERUNTUNGAN
30 BAB 30 TENTANG RACUN BUNGA DUKA
31 BAB 31 APAKAH RASA NYAMAN BERARTI CINTA?
32 BAB 32 MENGOBATI PUTRI AURELLIA DI ISTANA KEJORA
33 BAB 33 MENCIUM TAPI BUKAN MENCIUM
34 BAB 34 TARGET YANG AMAT PENTING
35 BAB 35 BERTARUNG UNTUK MENCARI PENGGANTI
36 BAB 36 PENGINTAI YANG KETAHUAN
37 BAB 37 TARGET PENANGKAPAN
38 BAB 38 PENGAKUAN CINTA DHAFIN DAN ARIESHA
39 BAB 39 FIRASAT DHAFIN
40 BAB 40 INTEROGASI
41 BAB 41 KEMATIAN KONYOL JENDERAL RAINER
42 BAB 42 ACARA PENERIMAAN CALON PRAJURIT MILITER
43 BAB 43 ARIESHA DAN GRANIA MENJADI SISWI AKADEMI MILITER
44 BAB 44 SEPENGGAL KISAH PANGERAN KEENAN DAN PUTRI CHERYL AURORA
45 BAB 45 PANAH YANG SALAH TARGET TAPI TEPAT
46 BAB 46 MENGUNGKAP PEMBUNUH PERMAISURI MICHELLA
47 BAB 47 TERBUKANYA SEGEL KESAKTIAN PUTRI AURELLIA
48 BAB 48 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.1: BUKANNYA RINDU MALAH MAKIN BENCI
49 BAB 49 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.2: TERGUGAH KARENA MENYAKSIKAN
50 BAB 50 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.3: PANGERAN YANG TAK DIPERHITUNGKAN
51 BAB 51 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.4: BERTEMUNYA DUA PUTRI RAJA
52 BAB 52 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.5: JUARA KELOMPOK ENAM
53 BAK 53 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.6: KETERLIBATAN PUTRI FANIZA
54 BAB 54 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.7: TUMBANGNYA TIM PANGERAN ADRIAN
55 BAB 55 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.8 : YANG MULIA TARGET PEMBUNUHAN
56 BAB 56 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.9: FIRASAT YANG TERBUKTI
57 BAB 57 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.10: NONA FARIZA DAN GIBSON
58 BAB 58 PEMENANG TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN
59 BAB 59 PUTRI AGUNG AURELLIA BERTEMU YANG MULIA
60 BAB 60 HILANGNYA PUTRI AGUNG DAN HANCURNYA ISTANA KEJORA
61 BAB 61 TAHUN KEHILANGAN DAN TERPISAH-PISAH
62 BAB 62 BERDUA DI DASAR JURANG: KAYSHILA DAN DHAFIN
63 BAB 63 PEDANG MAWAR MERAH DAN KITAB MAWAR SUTRA MERAH
64 BAB 64 ISTANA CENTAURI
65 BAB 65 TERKUAKNYA FAKTA TENTANG NAMIRA DAN NAIFA
66 BAB 66 PELANTIKAN RATU AGUNG ISTANA CENTAURI
67 BAB 67 KISAH TRAGIS PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
68 BAB 68 PERTEMPURAN DI KAMPUNG NARAYA
69 BAB 69 BERDUA DI MALAM BULAN PURNAMA 1
70 BAB 70 BERDUA DI BAWAH BULAN PURNAMA 2
71 BAB 71 PERTEMUAN DENGAN EMPAT KEPALA KAMPUNG 1
72 BAB 72 PERTEMUAN DENGAN 4 KEPALA KAMPUNG 2
73 BAB 73 APAKAH MASIH ADA HARAPAN?
74 BAB 74 TERNYATA ITU CINTA
75 BAB 75 UNGKAPAN PERASAAN PANGERAN BRIAN
76 BAB 76 KEMATIAN TRAGIS 3 KEPALA KAMPUNG
77 BAB 77 PERTEMPURAN 1: PERTEMPURAN DI DUA KAMPUNG
78 BAB 78 PERTEMPURAN 2: PERTEMPURAN DI HUTAN KAMPUNG CARAYA
79 BAB 79 TIGA SAHABAT BERJUMPA KEMBALI
80 BAB 80 INTEROGASI DI WISMA CINTA : PURNAMA MERINDU
81 BAB 81 TERNYATA SEPASANG KEKASIH ITU BERSAUDARA
82 BAB 82 DIKEPUNG GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
83 BAB 83 MENANGKAP PIMPINAN PARA PENGEPUNG
84 BAB 84 INTEROGASI DI BUKIT KANAYA
85 BAB 85 PERUNDINGAN DI ISTANA CENTAURI
86 BAB 86 SATU KAMAR DI PENGINAPAN
87 BAB 87 PERTEMPURAN DI LUAR BATAS PERKAMPUNGAN KOTA ARTHIA
88 BAB 88 PEMBASMIAN SECARA TUNTAS
89 BAB 89 RENCANA BUSUK PENYAIR CABUL YANG GAGAL
90 BAB 90 PERTARUNGAN PENYAIR PEMETIK BUNGA DENGAN GIBSON KYLER
91 BAB 91 TAMATNYA RIWAYAT PENYAIR PEMETIK BUNGA
92 BAB 92 PERJUMPAAN KEMBALI PANGERAN PUSAT DENGAN PENDEKAR PENYAIR
93 BAB 93 BERHASIL MEMASUKI PENJARA BAWAH TANAH
94 BAB 94 MENYELAMATKAN ROMBONGAN PERMAISURI CHALINDA
95 BAB 95 MEMBEBASKAN ROMBONGAN PANGERAN NEVAN
96 BAB 96 BELUM BISA MENYELAMATKAN ROMBONGAN RAJA DARIAN
97 BAB 97 KESETIAKAWANAN DHAFIN DAN GIBSON
98 BAB 98 KESEDIHAN GIBSON
99 BAB 99 KESELAMATAN DAN KEMENANGAN
100 BAB 100 PENGAKUAN KAYSHILA YANG MENYAKITKAN HATI YANG MULIA RATU
101 BAB 101 KEHANCURAN KELUARGA KECIL PAMAN KILLIAN
102 BAB 102 PERTEMUAN PANGERAN KILLIAN DENGAN PANGERAN AGUNG YANG MENGHARUKAN
103 BAB 103 PERTEMUAN KEDUA: PERTEMUAN DHAFIN DENGAN PUTRI LAVINA ANESKA
104 BAB 104 PENYESALAN PUTRI LAVINA YANG TIADA TARA
105 BAB 105 KABAR PUTRI FANIZA ELVIRA TERKENA RACUN
106 BAB 106 PERTEMUAN YANG ASING
107 BAB 107 TERUNGKAPNYA CINTA PUTRI FANIZA ELVIRA YANG TERSEMBUNYI
108 BAB 108 DUA TELAPAK TANGAN YANG SALING BERSENTUHAN
109 BAB 109 PILIHAN TERBAIK PERMAISURI CHALINDA
110 BAB 110 RACUN CANDU KALA DAN RACUN MADU KALA
111 BAB 111 PERTEMUAN GIBSON KYLER DENGAN GRANIA FRISKA
112 BAB 112 CINTA GRANIA YANG TERLARANG
113 BAB 113 AKU YAKIN KAMULAH JODOHKU
114 BAB 114 DUGAAN PUTRI RAYNA CATHRINE
115 BAB 115 PUNAHNYA MANTRA PELINDUNG PENJARA BAWAH TANAH
116 BAB 116 BERHASIL MENYELAMATKAN RAJA DARIAN
117 BAB 117 MEMUTUSKAN UNTUK MELADENI PUTRI RAYNA DAN RAJA ADRIAN
118 BAB 118 PUTRI RAYNA DAN RAJA ADRIAN BERHASIL DISEGEL
119 BAB 119 MALAM PEMBANTAIAN DI HALAMAN PENJARA BAWAH TANAH
120 BAB 120 AKHIRNYA AKU MENEMUKANMU TABIB KECIL
121 BAB 121 ANTARA YANG MULIA RATU DAN JENDERAL JESSICA DENGAN DHAFIN
122 BAB 122 CINTAILAH PANGERAN REVAN, KARENA DIA PANTAS UNTUKMU
123 BAB 123 PERTEMPURAN KECIL DI KOTA ARTHIA
124 BAB 124 DHAFIN KE KOTARAJA BERSAMA PUTRI LAVINA ANESKA
125 BAB 125 DHAFIN BERTEMU DENGAN WAKIL KETUA GALEN
126 BAB 126 PERTARUNGAN ANTARA PANGERAN PUSAT MELAWAN WAKA GALEN
127 BAB 127 PERTEMUAN PERTAMA: PANGERAN PUSAT BERTEMU NONA ATHALIA DI KOTARAJA
128 BAB 128 MENYEMBUHKAN PENYAKIT SELIR ASHANA
129 BAB 129 PETEMUAN RAJA GHANIM ALTEZZA DENGAN PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
130 BAB 130 PEJABAT CHOMAN MENGACAU DI KEDIAMAN SELIR ASHANA
131 BAB 131 PERTARUNGAN DI HALAMAN KEDIAMAN SELIR ASHANA Bag. 1
132 BAB 132 PERTARUNGAN DI HALAMAN KEDIAMAN SELIR ASHANA Bag. 2
133 BAB 133 SANG UTUSAN
134 BAB 134 PERUNDINGAN MAUT DI BALAIRUNG ISTANA KERAJAAN BENTALA
135 BAB 135 PERTEMPURAN DI ISTANA KERAJAAN BENTALA
136 BAB 136 PENAHANAN RUMAH RAJA GHANIM
137 BAB 137 AKHIRNYA YANG MULIA RATU TAHU SIAPA DHAFIN SEBENARNYA
138 BAB 138 PERNYATAAN CINTA YANG MENGUNDANG MALAPETAKA
139 BAB 139 SAATNYA MELUPAKAN MASA LALU DAN MEMULAI DENGAN HARAPAN BARU
140 BAB 140 GAGALNYA PASUKAN WILAYAH BARAT BERGABUNG KE KOTARAJA
141 BAB 141 AKHIRNYA KAMU MAU MENJADI KEKASIHKU
142 BAB 142 SOSOK MISTERIUS PENCURI PEDANG
143 BAB 143 TERNYATA DIA ADALAH ZAFER
144 BAB 144 PERTARUNGAN KUBU PANGERAN REVAN MELAWAN KUBU PANGERAN MARVIN
145 BAB 145 ZAFER SI TUDUNG HITAM VERSUS PANGERAN MARVIN
146 BAB 146 KETULUSAN CINTA NONA ZELYNE
147 BAB 147 PENGAKUAN RAJA GHANIM
148 BAB 148 PENAKLUKKAN KOTA NEHAN
149 BAB 149 KEBIMBANGAN PUTRI EVELINE
150 BAB 150 MENYELAMATKAN SELIR ASHANA
151 BAB 151 WAFATNYA GURU ZEROUN
152 BAB 152 SIDANG PENGHUKUMAN 10 GURU BESAR
153 BAB 153 PEMAAFAN
154 BAB 154 PERTEMUAN SELIR ASHANA DENGAN ZAFER SI TUDUNG HITAM
155 BAB 155 AKHIRNYA SELIR ASHANA MENEMUKAN PUTRANYA
156 BAB 156 SYARAT DHAFIN MENDAPATKAN CINTA SEJATI
157 BAB 157 ANUGERAH TERINDAH BAGI PUTRI ATHALIA
158 BAB 158 KERAGUAN RATU AURELLIA AKAN CINTA SEJATINYA
159 BAB 159 PENAKLUKAN KOTA DIANDARA 1
160 BAB 160 PENAKLUKAN KOTA DIANDARA 2
161 BAB 161 RENCANA PEMBUNUHAN PUTRI ARCELIA CAITLINE
162 BAB 162 PUTRI ARCELIA MELAWAN 3 UTUSAN DARI KERAJAAN LENGKARA
163 BAB 163 KEMATIAN TRAGIS PARA UTUSAN KERAJAAN LENGKARA
164 BAB 164 RAMALAN PENDETA TUA
165 BAB 165 PENYERANGAN GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
166 BAB 166 PANGERAN PUSAT VS WAKA GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
167 BAB 167 PERTEMUAN TIGA BIDADARI MILIK PANGERAN AGUNG Part. 1
168 BAB 168 PERTEMUAN TIGA BIDADARI MILIK PANGERAN AGUNG Part. 2
169 BAB 169 PERTEMUAN RAHASIA 8 ORANG KEPENDEKARAN
170 BAB 170 PERTARUNGAN DI UJUNG KAMPUNG
171 BAB 171 PERTARUNGAN PENDEKAR PENYAIR MELAWAN PENYAIR PUTIH
172 BAB 172 PERTARUNGAN TELAH USAI
173 BAB 173 SEPENGGAL KISAH CINTA NYONYA BRIANNA
174 BAB 174 AKHIRNYA GIBSON BERTEMU DENGAN ADIKNYA
175 BAB 175 PERTEMUAN KELUARGA Part. 1
176 BAB 176 PERTEMUAN KELUARGA Part. 2
177 BAB 177 PERTEMUAN KELUARGA Part. 3
178 BAB 178 PERTEMUAN KELUARGA Part. 4
179 BAB 179 PERTEMUAN KELUARGA Part. 5
180 BAB 180 CIUMAN PERTAMA RATU AURELLIA CLARETTA DENGAN PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
181 BAB 181 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 1
182 BAB 182 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 2
183 BAB 183 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 3
184 BAB 184 PENYERANGAN PERGURUAN GOLOK HITAM Part. 1
185 BAB 185 PENYERANGAN PERGURUAN GOLOK HITAM Part. 2
186 BAB 186 PERTEMUAN TIGA PERAMAL DENGAN SELIR HELIANA
187 BAB 187 KISAH-KISAH ASMARA PARA KSATRIA
188 BAB 188 PENGAKUAN PUTRI FANIZA DAN CHAFIK
189 BAB 189 PENAKLUKKAN 4 GERBANG KOTARAJA
190 BAB 190 JEBAKAN TIDAK BERHASIL, MALAH DIJEBAK
191 BAB 191 MEMBASMI 300 PASUKAN ELIT
192 BAB 192 PERTEMPURAN DI GERBANG BARAT KOTARAJA Part. 1
193 BAB 193 PERTEMPURAN DI GERBANG BARAT KOTARAJA Part. 2
194 BAB 194 KEMATIAN KOMANDAN PERANG BUNDA SURI HELLEN GRETHA
195 BAB 195 KEMATIAN PEJABAT CHOMAN YANG MENGERIKAN DAN MENYEDIHKAN
196 BAB 196 NEGOSIASI PANGERAN ARZAN DENGAN PANGERAN GHAVIN
197 BAB 197 KEMATIAN TRAGIS PANGERAN ARZAN DAN PANGERAN CULLEN
198 BAB 198 RUNTUHNYA KEKUASAAN SELIR HELLEN GRETHA
199 BAB 199 PELANTIKAN RAJA KERAJAAN BENTALA YANG BARU
200 BAB 200 PERANCANGAN TENTANG MISI DI KERAJAAN AMERTA
201 BAB 201 INFORMASI TENTANG PENYERANGAN
202 BAB 202 DIHADANG OLEH PASUKAN PENJAGA
203 BAB 203 PERBINCANGAN DI MARKAS KETUA ANTHONIEL
204 BAB 204 WILSON DAN SHEILA DIJEBAK DI GARDU JAGA
205 BAB 205 MENIKMATI MALAM DI GARDU JAGA
206 BAB 206 PERTEMPURAN DI BAWAH HUJAN DERAS
207 BAB 207 SEPENGGAL KISAH TENTANG KETUA CAROLUS
208 BAB 208 STRATEGI PERANG YANG MENGAGUMKAN
209 BAB 209 AGENDA-AGENDA KERAJAAN AMERTA
210 BAB 210 PERIZINAN PALSU RANIYA
211 BAB 211 PERTARUNGAN MELAWAN 10 PENDEKAR ISTANA Part. 1
212 BAB 212 PERTARUNGAN MELAWAN 10 PENDEKAR ISTANA Part. 2
213 BAB 213 MAKSUD TERSELUBUNG RANIYA INGIN MENGIKUTI DHAFIN
214 BAB 214 PETAKA MENIMPA RANIYA DAN NAURA
215 BAB 215 MEREKA DATANG TEPAT PADA WAKTUNYA
216 BAB 216 PERSETERUAN ANTARA WILSON DENGAN ARSENIO
217 BAB 217 WILSON VERSUS ARSENIO
218 BAB 218 TERJEBAK TANPA DIRENCANA
219 BAB 219 BELUM CUKUP UNTUK MENGALAHKAN MEREKA
220 BAB 220 DHAFIN DIANGKAT MENJADI KETUA PASUKAN TANGGUH
221 BAB 221 TERUNGKAPNYA RAHASIA DHAFIN MENOLAK MENJADI RAJA
222 BAB 222 SUMPAH DARAH DI BUKIT KANAYA
223 BAB 223 RENCANA PENYERANGAN PASUKAN KERAJAAN LENGKARA
224 BAB 224 KOTA HAYDEN SEBAGAI BASIS PERTAHANAN SEMENTARA
225 BAB 225 TERBUKANYA SEGEL PENGHILANG INGATAN
226 BAB 226 TERNYATA AZIEL DELVIN DAN ABIELA LESYA BERSAUDARA
227 BAB 227 BERAKHIRNYA TIRANI PUTRI RAYNA CATHRINE
228 BAB 228 PELANTIKAN SEBAGAI MAHARAJA DAN MENIKAH DENGAN KETIGA KEKASIHNYA (TAMAT)
Episodes

Updated 228 Episodes

1
BAB 1 AWAL PENGEMBARAAN
2
BAB 2 BERTEMU GADIS KECIL NAN RUSUH
3
BAB 3 MEMERIKSA PENYAKIT PUTRI ANESKA
4
BAB 4 MENGOBATI PUTRI ANESKA
5
BAB 5 BERDUA DI BURITAN KAPAL
6
BAB 6 BERTARUNG DENGAN DUA BERANDALAN PASAR
7
BAB 7 DIHADANG PASUKAN BERTOPENG HITAM
8
BAB 8 CITA-CITA ARIESHA
9
BAB 9 DALANG PERDAGANGAN MANUSIA
10
BAB 10 MENGGAGALKAN PERDAGANGAN MANUSIA
11
BAB 11 TERKUAKNYA RAHASIA TENTANG ARIESHA
12
BAB 12 KISAH CINTA JENDERAL FELIX DAMIAN
13
BAB 13 MEMBERI PELAJARAN KEPADA LETNAN FIDELL
14
BAB 14 MENGHADAP RAJA part.1: LAPORAN YANG MEMBINGUNGKAN
15
BAB 15 MENGHADAP RAJA part.2 : DUGAAN PENASEHAT NOMAN
16
BAB 16 MENGHADAP RAJA part.3 : DIALOG PEJABAT KEEGEN DENGAN DHAFIN
17
BAB 17 MENGHADAP RAJA Part.4 : PERTARUNGAN DI BALAIRUNG ISTANA
18
BAB 18 PERTEMUAN PERTAMA: PERKENALAN
19
BAB 19 DUGAAN RAJA DARIAN CASHEL DIRACUNI
20
BAB 20 MENGOBATI RACUN DI BUKIT KANAYA
21
BAB 21 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part.1: DUGAAN PENDETA NOMAN
22
BAB 22 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part. 2: 'RACUN ES MERAH' DAN 'RACUN MAYAT BEKU'
23
BAB 23 PERTEMUAN KRISTAL UNGU Part. 3: KISAH TRAGIS RAJA NESHFAL ABRAHAM
24
BAB 24 ANUGRAH YANG AMAT BERHARGA
25
BAB 25 RENCANA PEMBERONTAKAN EMPAT PEJABAT
26
BAB 26 AKHIRNYA KETAHUAN JUGA
27
BAB 27 PERTARUNGAN DI PINTU GERBANG SELATAN
28
BAB 28 PERTEMUAN DI GERBANG SELATAN KOTARAJA
29
BAB 29 BISA ULAR MEMBAWA KEBERUNTUNGAN
30
BAB 30 TENTANG RACUN BUNGA DUKA
31
BAB 31 APAKAH RASA NYAMAN BERARTI CINTA?
32
BAB 32 MENGOBATI PUTRI AURELLIA DI ISTANA KEJORA
33
BAB 33 MENCIUM TAPI BUKAN MENCIUM
34
BAB 34 TARGET YANG AMAT PENTING
35
BAB 35 BERTARUNG UNTUK MENCARI PENGGANTI
36
BAB 36 PENGINTAI YANG KETAHUAN
37
BAB 37 TARGET PENANGKAPAN
38
BAB 38 PENGAKUAN CINTA DHAFIN DAN ARIESHA
39
BAB 39 FIRASAT DHAFIN
40
BAB 40 INTEROGASI
41
BAB 41 KEMATIAN KONYOL JENDERAL RAINER
42
BAB 42 ACARA PENERIMAAN CALON PRAJURIT MILITER
43
BAB 43 ARIESHA DAN GRANIA MENJADI SISWI AKADEMI MILITER
44
BAB 44 SEPENGGAL KISAH PANGERAN KEENAN DAN PUTRI CHERYL AURORA
45
BAB 45 PANAH YANG SALAH TARGET TAPI TEPAT
46
BAB 46 MENGUNGKAP PEMBUNUH PERMAISURI MICHELLA
47
BAB 47 TERBUKANYA SEGEL KESAKTIAN PUTRI AURELLIA
48
BAB 48 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.1: BUKANNYA RINDU MALAH MAKIN BENCI
49
BAB 49 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.2: TERGUGAH KARENA MENYAKSIKAN
50
BAB 50 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.3: PANGERAN YANG TAK DIPERHITUNGKAN
51
BAB 51 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.4: BERTEMUNYA DUA PUTRI RAJA
52
BAB 52 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.5: JUARA KELOMPOK ENAM
53
BAK 53 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.6: KETERLIBATAN PUTRI FANIZA
54
BAB 54 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.7: TUMBANGNYA TIM PANGERAN ADRIAN
55
BAB 55 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.8 : YANG MULIA TARGET PEMBUNUHAN
56
BAB 56 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.9: FIRASAT YANG TERBUKTI
57
BAB 57 TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN Part.10: NONA FARIZA DAN GIBSON
58
BAB 58 PEMENANG TURNAMEN BELADIRI ANAK BANGSAWAN
59
BAB 59 PUTRI AGUNG AURELLIA BERTEMU YANG MULIA
60
BAB 60 HILANGNYA PUTRI AGUNG DAN HANCURNYA ISTANA KEJORA
61
BAB 61 TAHUN KEHILANGAN DAN TERPISAH-PISAH
62
BAB 62 BERDUA DI DASAR JURANG: KAYSHILA DAN DHAFIN
63
BAB 63 PEDANG MAWAR MERAH DAN KITAB MAWAR SUTRA MERAH
64
BAB 64 ISTANA CENTAURI
65
BAB 65 TERKUAKNYA FAKTA TENTANG NAMIRA DAN NAIFA
66
BAB 66 PELANTIKAN RATU AGUNG ISTANA CENTAURI
67
BAB 67 KISAH TRAGIS PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
68
BAB 68 PERTEMPURAN DI KAMPUNG NARAYA
69
BAB 69 BERDUA DI MALAM BULAN PURNAMA 1
70
BAB 70 BERDUA DI BAWAH BULAN PURNAMA 2
71
BAB 71 PERTEMUAN DENGAN EMPAT KEPALA KAMPUNG 1
72
BAB 72 PERTEMUAN DENGAN 4 KEPALA KAMPUNG 2
73
BAB 73 APAKAH MASIH ADA HARAPAN?
74
BAB 74 TERNYATA ITU CINTA
75
BAB 75 UNGKAPAN PERASAAN PANGERAN BRIAN
76
BAB 76 KEMATIAN TRAGIS 3 KEPALA KAMPUNG
77
BAB 77 PERTEMPURAN 1: PERTEMPURAN DI DUA KAMPUNG
78
BAB 78 PERTEMPURAN 2: PERTEMPURAN DI HUTAN KAMPUNG CARAYA
79
BAB 79 TIGA SAHABAT BERJUMPA KEMBALI
80
BAB 80 INTEROGASI DI WISMA CINTA : PURNAMA MERINDU
81
BAB 81 TERNYATA SEPASANG KEKASIH ITU BERSAUDARA
82
BAB 82 DIKEPUNG GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
83
BAB 83 MENANGKAP PIMPINAN PARA PENGEPUNG
84
BAB 84 INTEROGASI DI BUKIT KANAYA
85
BAB 85 PERUNDINGAN DI ISTANA CENTAURI
86
BAB 86 SATU KAMAR DI PENGINAPAN
87
BAB 87 PERTEMPURAN DI LUAR BATAS PERKAMPUNGAN KOTA ARTHIA
88
BAB 88 PEMBASMIAN SECARA TUNTAS
89
BAB 89 RENCANA BUSUK PENYAIR CABUL YANG GAGAL
90
BAB 90 PERTARUNGAN PENYAIR PEMETIK BUNGA DENGAN GIBSON KYLER
91
BAB 91 TAMATNYA RIWAYAT PENYAIR PEMETIK BUNGA
92
BAB 92 PERJUMPAAN KEMBALI PANGERAN PUSAT DENGAN PENDEKAR PENYAIR
93
BAB 93 BERHASIL MEMASUKI PENJARA BAWAH TANAH
94
BAB 94 MENYELAMATKAN ROMBONGAN PERMAISURI CHALINDA
95
BAB 95 MEMBEBASKAN ROMBONGAN PANGERAN NEVAN
96
BAB 96 BELUM BISA MENYELAMATKAN ROMBONGAN RAJA DARIAN
97
BAB 97 KESETIAKAWANAN DHAFIN DAN GIBSON
98
BAB 98 KESEDIHAN GIBSON
99
BAB 99 KESELAMATAN DAN KEMENANGAN
100
BAB 100 PENGAKUAN KAYSHILA YANG MENYAKITKAN HATI YANG MULIA RATU
101
BAB 101 KEHANCURAN KELUARGA KECIL PAMAN KILLIAN
102
BAB 102 PERTEMUAN PANGERAN KILLIAN DENGAN PANGERAN AGUNG YANG MENGHARUKAN
103
BAB 103 PERTEMUAN KEDUA: PERTEMUAN DHAFIN DENGAN PUTRI LAVINA ANESKA
104
BAB 104 PENYESALAN PUTRI LAVINA YANG TIADA TARA
105
BAB 105 KABAR PUTRI FANIZA ELVIRA TERKENA RACUN
106
BAB 106 PERTEMUAN YANG ASING
107
BAB 107 TERUNGKAPNYA CINTA PUTRI FANIZA ELVIRA YANG TERSEMBUNYI
108
BAB 108 DUA TELAPAK TANGAN YANG SALING BERSENTUHAN
109
BAB 109 PILIHAN TERBAIK PERMAISURI CHALINDA
110
BAB 110 RACUN CANDU KALA DAN RACUN MADU KALA
111
BAB 111 PERTEMUAN GIBSON KYLER DENGAN GRANIA FRISKA
112
BAB 112 CINTA GRANIA YANG TERLARANG
113
BAB 113 AKU YAKIN KAMULAH JODOHKU
114
BAB 114 DUGAAN PUTRI RAYNA CATHRINE
115
BAB 115 PUNAHNYA MANTRA PELINDUNG PENJARA BAWAH TANAH
116
BAB 116 BERHASIL MENYELAMATKAN RAJA DARIAN
117
BAB 117 MEMUTUSKAN UNTUK MELADENI PUTRI RAYNA DAN RAJA ADRIAN
118
BAB 118 PUTRI RAYNA DAN RAJA ADRIAN BERHASIL DISEGEL
119
BAB 119 MALAM PEMBANTAIAN DI HALAMAN PENJARA BAWAH TANAH
120
BAB 120 AKHIRNYA AKU MENEMUKANMU TABIB KECIL
121
BAB 121 ANTARA YANG MULIA RATU DAN JENDERAL JESSICA DENGAN DHAFIN
122
BAB 122 CINTAILAH PANGERAN REVAN, KARENA DIA PANTAS UNTUKMU
123
BAB 123 PERTEMPURAN KECIL DI KOTA ARTHIA
124
BAB 124 DHAFIN KE KOTARAJA BERSAMA PUTRI LAVINA ANESKA
125
BAB 125 DHAFIN BERTEMU DENGAN WAKIL KETUA GALEN
126
BAB 126 PERTARUNGAN ANTARA PANGERAN PUSAT MELAWAN WAKA GALEN
127
BAB 127 PERTEMUAN PERTAMA: PANGERAN PUSAT BERTEMU NONA ATHALIA DI KOTARAJA
128
BAB 128 MENYEMBUHKAN PENYAKIT SELIR ASHANA
129
BAB 129 PETEMUAN RAJA GHANIM ALTEZZA DENGAN PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
130
BAB 130 PEJABAT CHOMAN MENGACAU DI KEDIAMAN SELIR ASHANA
131
BAB 131 PERTARUNGAN DI HALAMAN KEDIAMAN SELIR ASHANA Bag. 1
132
BAB 132 PERTARUNGAN DI HALAMAN KEDIAMAN SELIR ASHANA Bag. 2
133
BAB 133 SANG UTUSAN
134
BAB 134 PERUNDINGAN MAUT DI BALAIRUNG ISTANA KERAJAAN BENTALA
135
BAB 135 PERTEMPURAN DI ISTANA KERAJAAN BENTALA
136
BAB 136 PENAHANAN RUMAH RAJA GHANIM
137
BAB 137 AKHIRNYA YANG MULIA RATU TAHU SIAPA DHAFIN SEBENARNYA
138
BAB 138 PERNYATAAN CINTA YANG MENGUNDANG MALAPETAKA
139
BAB 139 SAATNYA MELUPAKAN MASA LALU DAN MEMULAI DENGAN HARAPAN BARU
140
BAB 140 GAGALNYA PASUKAN WILAYAH BARAT BERGABUNG KE KOTARAJA
141
BAB 141 AKHIRNYA KAMU MAU MENJADI KEKASIHKU
142
BAB 142 SOSOK MISTERIUS PENCURI PEDANG
143
BAB 143 TERNYATA DIA ADALAH ZAFER
144
BAB 144 PERTARUNGAN KUBU PANGERAN REVAN MELAWAN KUBU PANGERAN MARVIN
145
BAB 145 ZAFER SI TUDUNG HITAM VERSUS PANGERAN MARVIN
146
BAB 146 KETULUSAN CINTA NONA ZELYNE
147
BAB 147 PENGAKUAN RAJA GHANIM
148
BAB 148 PENAKLUKKAN KOTA NEHAN
149
BAB 149 KEBIMBANGAN PUTRI EVELINE
150
BAB 150 MENYELAMATKAN SELIR ASHANA
151
BAB 151 WAFATNYA GURU ZEROUN
152
BAB 152 SIDANG PENGHUKUMAN 10 GURU BESAR
153
BAB 153 PEMAAFAN
154
BAB 154 PERTEMUAN SELIR ASHANA DENGAN ZAFER SI TUDUNG HITAM
155
BAB 155 AKHIRNYA SELIR ASHANA MENEMUKAN PUTRANYA
156
BAB 156 SYARAT DHAFIN MENDAPATKAN CINTA SEJATI
157
BAB 157 ANUGERAH TERINDAH BAGI PUTRI ATHALIA
158
BAB 158 KERAGUAN RATU AURELLIA AKAN CINTA SEJATINYA
159
BAB 159 PENAKLUKAN KOTA DIANDARA 1
160
BAB 160 PENAKLUKAN KOTA DIANDARA 2
161
BAB 161 RENCANA PEMBUNUHAN PUTRI ARCELIA CAITLINE
162
BAB 162 PUTRI ARCELIA MELAWAN 3 UTUSAN DARI KERAJAAN LENGKARA
163
BAB 163 KEMATIAN TRAGIS PARA UTUSAN KERAJAAN LENGKARA
164
BAB 164 RAMALAN PENDETA TUA
165
BAB 165 PENYERANGAN GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
166
BAB 166 PANGERAN PUSAT VS WAKA GEROMBOLAN PEDANG TENGKORAK
167
BAB 167 PERTEMUAN TIGA BIDADARI MILIK PANGERAN AGUNG Part. 1
168
BAB 168 PERTEMUAN TIGA BIDADARI MILIK PANGERAN AGUNG Part. 2
169
BAB 169 PERTEMUAN RAHASIA 8 ORANG KEPENDEKARAN
170
BAB 170 PERTARUNGAN DI UJUNG KAMPUNG
171
BAB 171 PERTARUNGAN PENDEKAR PENYAIR MELAWAN PENYAIR PUTIH
172
BAB 172 PERTARUNGAN TELAH USAI
173
BAB 173 SEPENGGAL KISAH CINTA NYONYA BRIANNA
174
BAB 174 AKHIRNYA GIBSON BERTEMU DENGAN ADIKNYA
175
BAB 175 PERTEMUAN KELUARGA Part. 1
176
BAB 176 PERTEMUAN KELUARGA Part. 2
177
BAB 177 PERTEMUAN KELUARGA Part. 3
178
BAB 178 PERTEMUAN KELUARGA Part. 4
179
BAB 179 PERTEMUAN KELUARGA Part. 5
180
BAB 180 CIUMAN PERTAMA RATU AURELLIA CLARETTA DENGAN PANGERAN GHAVIN ALDEBARAN
181
BAB 181 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 1
182
BAB 182 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 2
183
BAB 183 PENYERANGAN PERGURUAN TAPAK SAKTI Part. 3
184
BAB 184 PENYERANGAN PERGURUAN GOLOK HITAM Part. 1
185
BAB 185 PENYERANGAN PERGURUAN GOLOK HITAM Part. 2
186
BAB 186 PERTEMUAN TIGA PERAMAL DENGAN SELIR HELIANA
187
BAB 187 KISAH-KISAH ASMARA PARA KSATRIA
188
BAB 188 PENGAKUAN PUTRI FANIZA DAN CHAFIK
189
BAB 189 PENAKLUKKAN 4 GERBANG KOTARAJA
190
BAB 190 JEBAKAN TIDAK BERHASIL, MALAH DIJEBAK
191
BAB 191 MEMBASMI 300 PASUKAN ELIT
192
BAB 192 PERTEMPURAN DI GERBANG BARAT KOTARAJA Part. 1
193
BAB 193 PERTEMPURAN DI GERBANG BARAT KOTARAJA Part. 2
194
BAB 194 KEMATIAN KOMANDAN PERANG BUNDA SURI HELLEN GRETHA
195
BAB 195 KEMATIAN PEJABAT CHOMAN YANG MENGERIKAN DAN MENYEDIHKAN
196
BAB 196 NEGOSIASI PANGERAN ARZAN DENGAN PANGERAN GHAVIN
197
BAB 197 KEMATIAN TRAGIS PANGERAN ARZAN DAN PANGERAN CULLEN
198
BAB 198 RUNTUHNYA KEKUASAAN SELIR HELLEN GRETHA
199
BAB 199 PELANTIKAN RAJA KERAJAAN BENTALA YANG BARU
200
BAB 200 PERANCANGAN TENTANG MISI DI KERAJAAN AMERTA
201
BAB 201 INFORMASI TENTANG PENYERANGAN
202
BAB 202 DIHADANG OLEH PASUKAN PENJAGA
203
BAB 203 PERBINCANGAN DI MARKAS KETUA ANTHONIEL
204
BAB 204 WILSON DAN SHEILA DIJEBAK DI GARDU JAGA
205
BAB 205 MENIKMATI MALAM DI GARDU JAGA
206
BAB 206 PERTEMPURAN DI BAWAH HUJAN DERAS
207
BAB 207 SEPENGGAL KISAH TENTANG KETUA CAROLUS
208
BAB 208 STRATEGI PERANG YANG MENGAGUMKAN
209
BAB 209 AGENDA-AGENDA KERAJAAN AMERTA
210
BAB 210 PERIZINAN PALSU RANIYA
211
BAB 211 PERTARUNGAN MELAWAN 10 PENDEKAR ISTANA Part. 1
212
BAB 212 PERTARUNGAN MELAWAN 10 PENDEKAR ISTANA Part. 2
213
BAB 213 MAKSUD TERSELUBUNG RANIYA INGIN MENGIKUTI DHAFIN
214
BAB 214 PETAKA MENIMPA RANIYA DAN NAURA
215
BAB 215 MEREKA DATANG TEPAT PADA WAKTUNYA
216
BAB 216 PERSETERUAN ANTARA WILSON DENGAN ARSENIO
217
BAB 217 WILSON VERSUS ARSENIO
218
BAB 218 TERJEBAK TANPA DIRENCANA
219
BAB 219 BELUM CUKUP UNTUK MENGALAHKAN MEREKA
220
BAB 220 DHAFIN DIANGKAT MENJADI KETUA PASUKAN TANGGUH
221
BAB 221 TERUNGKAPNYA RAHASIA DHAFIN MENOLAK MENJADI RAJA
222
BAB 222 SUMPAH DARAH DI BUKIT KANAYA
223
BAB 223 RENCANA PENYERANGAN PASUKAN KERAJAAN LENGKARA
224
BAB 224 KOTA HAYDEN SEBAGAI BASIS PERTAHANAN SEMENTARA
225
BAB 225 TERBUKANYA SEGEL PENGHILANG INGATAN
226
BAB 226 TERNYATA AZIEL DELVIN DAN ABIELA LESYA BERSAUDARA
227
BAB 227 BERAKHIRNYA TIRANI PUTRI RAYNA CATHRINE
228
BAB 228 PELANTIKAN SEBAGAI MAHARAJA DAN MENIKAH DENGAN KETIGA KEKASIHNYA (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!