Move On

Move On

Part 1

Happy Reading

Pagi hari.

Di salah satu kamar di apartemen mewah Rabbit Residence, terlihat seorang wanita masih bergelut manja di bawah selimutnya, kamarnya lumayan luas, dengan desan interior gaya klasik, dindingnya berwarna putih ditambah ornamen lampu hias model gantung dengan bahan kristal.

‘’Hoam.’’ Wanita itu menguap sambil merentangkan kedua tangannya dan membuka mata dengan perlahan. Sejenak mengumpulkan kesadarannya, ia lekas bangun dari tempat tidur lalu melakukan beberapa gerakan untuk melemaskan sendi dan otot yang terasa kaku. Mulai dari gerakan neck roll, shoulder roll dan Behind-head Tricep Stretch. Melakukan peregangan badan setelah bangun tidur memang tidak pernah dilewatkannya, gerakan-gerakan kecil itu membuatnya bersemangat, tubuhnya juga menjadi lebih segar.

‘’Good morning.’’ Ucapnya tersenyum pada sebingkai foto yang tergantung indah di dinding kamarnya lalu turun dari ranjangnya dan berjalan ke balkon untuk menghirup segarnya udara pagi.

"Hai mba Ema, hai pak Ari, hai bu Ifa.’’ Wanita itu menyapa beberapa orang yang berlalu lalang dengan senyum ramahnya, apartemennya berada di lantai 2 hingga memungkinkan untuknya menyapa setiap orang yang lewat di hadapannya.

‘’Apa kamu melihatku sekarang? bukankah aku menjadi lebih cantik?’’ Tersenyum sambil melihat ke langit. Ia kemudian mulai melipat kedua jari tangannya, dan memejamkan mata untuk berdoa pada Tuhan. Setelah berdoa, ia segera bergegas masuk untuk bersiap-siap berangkat ke kantor.

Viona Angelica Mahesa, ketua tim designer di perusahaan Gsaint (Perusahaan terbesar di bidang fashion yang ada di Indonesia), usianya sudah memasuki angka 28 tahun dan belum memiliki pendamping.

Banyak orang yang bertanya padanya, kenapa belum menikah di usianya yang hampir kepala 3?

Bukannya tidak ingin menikah, dulu Vio pernah bercita-cita menikah di usia muda tapi takdir berkata lain, pria yang sangat dicintainya tidak berumur panjang, baginya tidak ada gunanya menikah kalau bukan pria itu yang bersamanya.

‘’Omg aku hampir telat ke kantor.’’ Ucap Vio panik, langsung mengambil tasnya dan segera berlari keluar, baru 2 langkah keluar dari kamarnya Vio kembali masuk dan tersenyum pada bingkai foto yang tergantung di dindingnya.

‘’Aku kerja dulu ya, love you.’’ Ucapnya lalu kembali berlari. Hari ini dia sama sekali tak bisa terlambat karena akan ada meeting untuk membahas fashion show yang akan mereka selenggarakan 5 bulan lagi.

‘’Tunggu.’’ Viona berteriak meminta pria dalam lift untuk menunggunya tapi sepertinya pria itu sama sekali tak menghiraukan teriakannya.

’Owh st” Viona mengumpat sambil menendang dinding lift, mengusap kasar rambutnya lalu melihat jam di pergelangan tangannya, mau tak mau viona memilih untuk menggunakan tangga darurat.

Wanita itu berlari dengan cepat menuju ke parkiran mobilnya dan Viona langsung segera menghidupkan mobil, tapi tiba-tiba saja "bruk" Viona menabrak satu mobil yang ada didepannya.

‘’Astaga apa yang ku lakukan?’’ Viona mengusap wajahnya dengan kasar, tak lama terdengar suara ketukan dari kaca mobilnya.

Menurunkan kaca mobilnya, tersenyum dan meminta maaf pada pria itu lalu Viona mengambil dompetnya dan memberikan kartu namanya.

‘’Kamu bisa menghubungiku tapi maaf sekarang aku sedang buru-buru.’’ Ucap Viona langsung menaikan kaca mobilnya dan meninggalkan tempat itu sedang pria yang ditinggalkan hanya menatap marah melihat mobil Viona.

*****

‘’Selamat pagi mbak Vio,'' sambut Karin asisten Viona. Tidak membalas sapaan Karin, Viona hanya mengangguk sambil tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju ruangan meeting. Beruntung, pak Ceo belum tiba kalau tidak pasti Viona akan mendapat teguran lagi.

‘’Silahkan mulai meetingnya,'' perintah pak Ceo begitu duduk di kursinya, Vio pun maju untuk memperlihatkan beberapa rancangan yang sudah dibuatnya dan menjelaskan secara rinci apa yang akan dilakukan dengan rancangan-rancangannya itu.

Semua orang bertepuk tangan karena puas dengan hasil kerja Viona. Memang Viona adalah designer kebanggaan mereka. Semenjak Viona bergabung di perusahaan Gsaint, mereka mengalami banyak peningkatan, bahkan beberapa perusahaan besar menawarkan kerjasama dengan perusahaan tersebut.

Setelah meeting Viona langsung masuk ke ruangannya karena begitu banyaknya pekerjaan kantor yang harus diselesaikan.

Tidak terasa menjelang sore, Viona masih begitu sibuk bahkan wanita itu lagi-lagi melewatkan waktu makan siangnya.

Dia mengetuk pulpennya di atas meja, memikirkan kain yang akan digunakannya nanti, pasalnya sangat sulit untuk mendapatkan kain itu bahkan beberapa designer menyerah untuk menggunakannya karena memang sangat sulit didapatkan.

Vio sangat menginginkan kain Vuya, jenis kain khas sulawesi tengah yang terbuat dari kulit pohon.

Kain itu terancam punah lantaran makin susah pengrajin dan susahnya bahan baku.

Tapi bagi Viona ia harus menggunakan kain itu pada salah satu rancangannya dan dia harus mendapatkannya apapun yang terjadi nanti.

Tepat jam 8 malam, Vio memasuki sebuah cafe karena memiliki janji dengan Sabila sahabatnya yang baru tadi pagi kembali dari Paris. Hanya liburan, Sabila tidak tinggal disana.

Keduanya memesan banyak makanan, terus mengobrol dan membahas banyak hal. Sabila juga menceritakan tentang liburannya disana. Sedang asyik ngobrol, samar-samar mereka mendengar sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Awalnya Vio diam saja tidak mau ikut campur tapi makin didengar ucapan pria itu sama sekali tidak menyenangkan.

‘’Rayn aku mencintaimu dan aku sama sekali nggak mau pisah sama kamu,’’ mohon seorang wanita.

''Kamu membuatku bosan.''

‘’Aku mohon jangan tinggalkan aku, aku janji akan berusaha lebih baik lagi asal kamu tetap di sisiku.’’

Rayn tertawa sinis, menatap remeh wanita itu.

‘’Rayn aku mencintaimu dan aku bersedia jika kamu ingin menjadikanku yang kedua, aku bahkan rela jika kamu memiliki banyak wanita di luar sana, tapi jangan pernah kamu meninggalkanku.’’

Wanita itu terus menangis sambil memohon pada pria yang bernama Rayn itu, keduanya menjadi tontonan gratis seluruh pengunjung cafe itu.

‘’Mau ngapain Vi?’’ Sabila mencoba mencegah Vio karena tau apa yang akan dilakukan wanita itu. Sabila menggeleng kepalanya. Vio tidak mendengar, melepas tangan Sabila yang menahan tangannya dengan lembut lalu berjalan mendekat ke arah meja pria bernama Rayn.

‘’Kalian nggak malu, menjadi bahan tontonan banyak orang?’’ tegur Vio tapi dengan wajah kesalnya, bahkan dia begitu kesal menatap wajah Rayn.

‘’Kau.’’ Vio menunjuk wanita yang masih menangis tersedu-sedu ‘’Kamu itu cantik jadi untuk apa merendahkan harga dirimu untuk pria sepertinya.’’ Vio berucap dengan kedua tangannya tersilang di depan dada.

''Dan kamu.'' Vio beralih pada Rayn, ''ganteng sih iya tapi nggak punya sopan santun buat apa?’’ Vio memperlihatkan wajah sinisnya dan tentu saja Rayn tidak terima dengan ucapan itu. Rayn berdiri dari duduknya dan menghampiri Vio.

‘’Berani sekali kamu mengataiku seperti itu, apa kamu tidak mengenal siapa aku?’’ Ryan berucap dengan gaya coolnya. Kedua tangannya dimasukan kedalam saku celana, tersenyum tipis melihat penampilan Vio.

‘’Boleh juga.’’ Ryan meletakan tangannya di bawah rahang seperti sedang berpikir. Tatapannya membuat Vio muak.

‘’Ingin sekali kucolok mata mesummu itu.’’ Vio mengangkat dua jarinya mempraktekan gaya mencolok mata pada Rayn.

‘’Mulai malam ini kamu adalah kekasihku,’’ ucap Ryan seenaknya membuat Vio dan wanita yang tadi bersamanya melotot seketika.

Bersambung.....

Catatan: pembuatan kain dengan menggunakan kulit kain ini telah berlangsung sejak 4500 tahun lalu, ivo atau vuya adalah kain berbahan dasar kulit kayu Bea (Broussonetia sp) dan Malo (Ficus sp). Untuk membuatnya kulit kayu ditempa menggunakan ike, yakni alat pemukul dari batu pualam yang diikat rotan. Kain yang masih kasar ditempa sampai halus (Eko Sutriyanto)

sumber : Google

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

?????

2022-09-27

1

pat_pat

pat_pat

aku mampir ❤️

2022-05-12

2

Sitti Murni

Sitti Murni

mampir ya kak

2022-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!