Ayahmu Akan Menikah

"Abang benar. Kita memang tidak tahu apa yang dia lakukan setelah menghabiskan malam dengan abang. Bisa saja dia trauma. Menutup diri dari lingkungannya. Dan setelah dia hamil. Dia mencoba membunuh bayinya atau bunuh diri bersama anak abang juga!."

Skat

Wajah Azka seketika tegang. Bagaimana jika yang dikatakan Saga benar? "Lalu abang harus bagaimana, Ga? Abang harus mencarinya dimana? Abang bahkan tidak tahu dia tinggal dimana. Tolong jangan berbicara hal yang belum tentu terjadi. Abang jadi pusing sekarang."

Saga menghela nafas, "Terserah abang sajalah. Tapi ingat, jangan sampai abang menyesal suatu hari nanti jika ternyata yang aku ucapkan memang benar!." Saga berjalan keluar dari kamar Azka. Baru beberapa langkah, pria muda itu berhenti lalu menoleh ke belakang. "Karma itu nyata, bang. Walau tidak memiliki petunjuk apapun selain nama pendeknya. Setidaknya, cari dia walau sekali saja. Abang tetap harus meminta maaf atas apa yang abang lakukan!."

"Aargghh!!", Azka berteriak frustasi. "Kenapa aku tidak menanyakan apapun padanya malam itu. Sekarang aku harus mencarinya kemana?."

"Siapa yang harus kamu cari, yank!."

Deg

Azka menoleh ke arah Salwa yang entah sejak kapan berada didalam kamarnya. "S-sayang kapan kamu datang?."

Salwa berjalan ke arah Azka lalu menyentuh dahi tunangannya. "Baru saja. Kata Bunda kamu sakit, makanya aku kemari. Tapi badanmu tidak panas. Apa sudah minum obat?."

Azka mengangguk cepat, "Sudah. Aku hanya masuk angin biasa kok. Kamu kemari dengan siapa?."

"Tadi di antar supir!."

"Oh, ya sudah. Ayo kita ke dapur, kamu datang sepagi ini, pasti belum makan kan? Saga sudah memasak!."

Salwa tersenyum, dia memang belum makan karena terlalu khawatir pada kondisi Azka. Mereka berjalan beriringan keluar dari kamar Azka. Setelah mereka tiba didapur, terlihat Saga sudah sarapan lebih dulu.

"Duduklah. Kita sarapan bersama!." ucap Azka lembut yang dibalas senyum manis dari Salwa.

"Terima kasih," ucap Salwa setelah menerima piring berisi nasi goreng dan telur ceplok dari Azka.

Mereka mulai memakan sarapannya masing-masing. Azka melirik adiknya yang hanya diam sejak dirinya dan Salwa datang.

"Oh ya sayang, tadi aku dengar kamu berkata harus mencari seseorang. Siapa?," pertanyaan Salwa membuat Azka menatap adiknya. Namun pria itu tidak memberikan respon apapun.

"T-teman!." jawab Azka asal. Salwa hanya ber oh ria mendengar jawaban tunangannya. Berbeda dengan Saga yang langsung melirik abangnya dengan tajam.

"Teman yang abang titipi bibit!," Azka langsung tersedak mendengar ucapan Saga.

"Hati-hati, sayang. Minum dulu!," Salwa menyodorkan segelas air kepada Azka. "Bibit apa yang kamu maksud, Ga? Kalian mau menanam apa?," tanya Salwa pada calon adik iparnya. Saga tersenyum smirk sambil menatap Azka yang mulai terlihat tegang.

"Menanam ... ," Saga menjeda ucapan, dia melihat Azka menggeleng, pria itu seolah berkata tolong jangan dilanjutkan. "Abang berencana menanam anggrek hitam dan monstera dihotel barunya. Jadi dia menitipkan bibit tanaman itu pada temannya!." Azka langsung bernafas lega dengan jawaban yang Saga berikan.

"Oh, aku kira apa!." ucap Salwa lalu melanjutkan sarapannya.

"Kenapa wajahmu tegang begitu, bang?," tanya Saga santainya. Hal itu membuat Salwa segera menatap tunangannya.

"Benar. Wajah kamu terlihat tegang yank. Kalian tidak sedang membohongi aku kan?," selidik Salwa.

Saga berdiri sambil membawa piring kotornya ke wastafel. "Terkadang, apa yang sudah kita rencanakan, tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Tapi yang jelas, Allah sudah punya rencana terbaik bagi setiap umat-Nya. Sekalipun itu membawa luka!." Saga pergi meninggalkan dapur yang menyisakan dua insan tersebut.

Perkataan Saga tak hanya membuat Azka terdiam. Begitupun dengan Salwa. Gadis itu merasa ada sesuatu yang kakak beradik itu tutupi. Perasaannya mulai tidak tenang. Bahkan Salwa merasa jika Azka sedikit berubah sejak mereka bertunangan.

"Mas, apa yang sedang kamu tutupi?."

Azka menatap tunangannya, "Tidak ada!."

Bukan tenang, Salwa justru bertambah cemas. Apa yang sebenarnya terjadi?. Ini pertama kalinya Azka tidak jujur padanya. Namun Salwa mencoba menenangkan perasaannya sendiri. Ia berfikir untuk positif thinking. Apalagi pernikahan mereka yang sudah didepan mata.

"Kalau sudah, ayo, aku akan mengantarmu pulang!." Salwa hanya mengangguk lalu mengikuti Azka yang berjalan lebih dulu didepannya.

Tenang Salwa, semua pasti baik-baik saja.

Berbeda dengan Salwa yang diliputi rasa cemas menjelang pernikahannya dengan Azka. Dipanti Asuhan Kasih Bunda, anak-anak sedang berkumpul menikmati sarapan mereka.

"Sal, bahan dapur sudah habis. Bunda bisa minta tolong kamu untuk berbelanja?", tanya Maria kepada Salsa

Perempuan cantik itu tersenyum dan mengangguk, "Tentu bunda. Hari ini bunda ada tamu dari Jakarta kan? Bunda bersiap saja untuk menyambutnya. Biar belanja menjadi urusanku!."

Maria menatap Salsa dengan sendu, entah kapan putrinya itu akan bahagia. Sejak bayi dia tidak memiliki siapapun bahkan ketika besar, Salsa harus hamil tanpa suami.

"Bun!!",

"Ah iya, ada apa?", tanya Maria kaget.

"Bunda mikirin apa sih? Aku panggil dari tadi tidak menyahut!."

Maria menghela nafas, dia mengusap wajah Salsa dengan lembut. "Kamu akan bahagia, Sa. Walau tidak sekarang, tapi Bunda yakin. Suatu saat kamu akan bahagia!."

Salsa memeluk wanita itu dengan erat. "Pasti Bun. Bunda tidak perlu mencemaskan aku. Aku sudah bahagia bisa hidup bersama Bunda dan adik-adikku disini!."

Maria menghapus sudut matanya, kembali merasa bersalah atas apa yang menimpa Salsa. "Maafkan Bunda, ya Nak. Maaf!."

"Sttt. Bunda jangan terus meminta maaf. Kita sudah membicarakan hal ini, bukan. Jadi aku mohon, jangan mengungkit masalah ini lagi. Aku tidak apa-apa, Bun. Aku kuat, dan aku yakin aku bisa melewati semuanya dengan baik!."

Maria mengangguk, "Bunda percaya padamu. Kamu memang wanita yang hebat dan Bunda akan selalu ada disamping kamu apapun yang terjadi!."

"Terima kasih banyak, Bun. Apalah artinya aku tanpa Bunda!."

Maria terkekeh, "Kamu anak Bunda. Jadi Bunda akan selalu ada untuk mendukungmu. Oh ya, kamu pergi dengan Pak Ari, ya. Biar ada yang membantumu membawa belanjaannya!." Salsa mengangguk. Setelah membereskan bekas makan adik-adiknya, Dia bersiap berangkat ke pasar. Sementara Maria bersiap menyambut tamunya dari Jakarta.

"Bunda, aku pergi dulu!."

"Hati-hati dijalan, Nak. Minta bantuan Pak Ari. Jangan membawa barang banyak-banyak apalagi yang berat!."

"Siap Nyonya!!." Salsa tertawa kecil lalu berjalan ke depan rumah dimana Pak Ari sudah siap dengan mobil sejuta umatnya.

"Jalan sekarang, Sa?."

"Iya Pak. Ayo kita pergi!."

Setelah duduk disamping kemudi, Pak Ari melajukan mobilnya menuju pasar. Tidak sampai setengah jam, mereka sudah tiba ditempat tujuan. Salsa turun dari mobil kemudian masuk kedalam pasar dan berbaur dengan warga lain yang juga akan berbelanja. Salsa langsung membeli kebutuhan dapur yang memang sudah menipis.

"Sini, biar bapak taruh dulu belanjaannya di mobil. Kamu tunggu disini saja. Kalau masih ada yang mau dibeli, nanti ketemu disini lagi biar bapak yang bawa belanjaannya!."

"Terima kasih, Pak. Kalau begitu, nanti tunggu saya disini lagi. Masih ada yang mau saya beli!."

"Baiklah!."

Salsa kembali masuk kedalam pasar. Dia ingin membeli kue lemper yang biasanya dibeli bunda. Entah memang keinginannya atau keinginan bayinya. Salsa hanya ingin memakan kue itu sekarang.

Kakinya melangkah menuju kedai kue yang dia inginkan hingga dia telinga Salsa tak sengaja mendengar pemberitaan yang ada di Tv salah satu pedagang.

Pengusaha muda bertalenta Atharrazka Ibrahim dikabarkan segera melepas masa lajang dengan kekasihnya, Salwa Rosita Adiaksa yang juga merupakan anak pengusaha Ritel sukses Indonesia, Danar Adiaksa.

Pernikahan keduanya digadang-gadang akan menjadi pernikahan mewah yang akan digelar tahun ini.

Salsa menatap nanar tayangan televisi tersebut. Dia memang tidak mengenal pria yang menghabiskan malam dengannya. Namun entah kenapa hatinya merasa sakit mendengar kabar rencana pernikahan Azka.

Ayahmu akan menikah, sayang. Tidak apa, dia bahkan tidak mengenal bunda dan dia juga tidak tahu tentang kehadiranmu. Jangan sedih, ya. Walau hanya hidup berdua dengan bunda tapi kita juga akan bahagia. Jadi, biarkan ayahmu juga bahagia dengan wanita yang dicintainya.

Terpopuler

Comments

Shin Gao

Shin Gao

kasian Salsabila semoga cepat ketemu Danar dan Anya mlhn anak adopsi hidup enak

2022-12-17

0

Dede

Dede

kshan salsa. 🥺🥺 sabar ya salsa ttp 💪💪

2022-12-08

0

💐Tuti Komalasari💐

💐Tuti Komalasari💐

Saga aku suka kata2mu😊

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Hamil
2 Simpatik Syndrom
3 Ayahmu Akan Menikah
4 Aku Bukan Jodohnya
5 Siapa Bila?
6 Egois Karenamu
7 Naluri Seorang Ibu
8 Petuah Bunda
9 Mencari Bila 1
10 Berfikir Ulang
11 Mencari Bila 2
12 Destiny
13 Ketegasan Dirga Ibrahim
14 Membatalkan Pernikahan
15 Menikah
16 Dia Istriku
17 Teman
18 Keras Kepala
19 Mencintai Lebih Dulu
20 Berkenalan
21 Skandal Perselingkuhan
22 Menyelesaikan Masalah
23 Kemarahan Azka
24 Mendonorkan Darah
25 Harus Tegar
26 Mengulang Kesalahan Yang Sama
27 Berbicara Dari Hati Ke Hati
28 Memulai Dari Awal
29 Ikhlaskan
30 Kehilangan
31 King
32 Dia Anakku
33 Penyesalan Terbesar
34 Permainan Takdir
35 Belum Bisa Menerima
36 Rencana Yang Gagal
37 Hancurnya Salwa
38 Kecelakaan
39 Rencana Bulan Madu
40 Semakin Dekat
41 Mengunjungi Panti
42 Nasehat Bunda
43 Pria Sempurna
44 Pemanasan
45 Menjenguk
46 Permintaan Maaf
47 Kakak Ipar
48 Pagi Baru Sang Pengantin
49 Kedatangan Mertua
50 Dia Istri Saya
51 Sosok Sebenarnya
52 Rencana Resepsi
53 H-1 Resepsi
54 Kedua Kalinya
55 Hari Bahagia
56 Mencolok
57 Tamu Tak Diundang
58 Terpaksa Menerima
59 Berpisah Untuk Pertama Kalinya
60 Jebakan
61 Makan Siang Bersama
62 Tahu Semuanya
63 Seno Ardian
64 Positif
65 Anak Azka?
66 Dia Anakku
67 Keras Kepala
68 Keputusan Final
69 Pernikahan Seno dan Salwa
70 Kejadian Malam Itu
71 Ketegasan Seno
72 Senyum Tiada Henti
73 Sisi Baik
74 Ingkar Kesekian Kalinya
75 Saga Yang Peka
76 Mawar Berduri
77 Kecurigaan Yang Mulai Terbukti
78 Kegundahan Salsa
79 Runtuhnya Kepercayaan
80 Keputusan Danar
81 Firasat Saga
82 Salam Perpisahan
83 Kehancuran Azka
84 Duduk Perkara
85 Menolak Bercerai
86 Keputusan Yang Benar
87 Tetaplah Bersama Kami
88 Kehidupan Azka Tanpa Salsa
89 Belajar Sabar
90 Bantuan Terakhir
91 Sakit Merindu
92 Dia Tidak Sepertimu
93 Kejujuran Saga
94 Merindu Dengan Caraku
95 Takdir Belum Mempertemukan
96 Harapan Yang Sirna
97 Rencana Kejutan
98 Pertemuan Haru
99 I Miss You Soo Much
100 Makan Malam Hangat
101 Curhat Bersama
102 Rujak Mangga Buatan Papa Azka
103 Tasyakuran 7 Bulanan
104 Hadiah Istimewa Untuk Istri Tercinta
105 Anugerah Terindah
106 Cinta Pandangan Pertama
107 Happy Forever
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Hamil
2
Simpatik Syndrom
3
Ayahmu Akan Menikah
4
Aku Bukan Jodohnya
5
Siapa Bila?
6
Egois Karenamu
7
Naluri Seorang Ibu
8
Petuah Bunda
9
Mencari Bila 1
10
Berfikir Ulang
11
Mencari Bila 2
12
Destiny
13
Ketegasan Dirga Ibrahim
14
Membatalkan Pernikahan
15
Menikah
16
Dia Istriku
17
Teman
18
Keras Kepala
19
Mencintai Lebih Dulu
20
Berkenalan
21
Skandal Perselingkuhan
22
Menyelesaikan Masalah
23
Kemarahan Azka
24
Mendonorkan Darah
25
Harus Tegar
26
Mengulang Kesalahan Yang Sama
27
Berbicara Dari Hati Ke Hati
28
Memulai Dari Awal
29
Ikhlaskan
30
Kehilangan
31
King
32
Dia Anakku
33
Penyesalan Terbesar
34
Permainan Takdir
35
Belum Bisa Menerima
36
Rencana Yang Gagal
37
Hancurnya Salwa
38
Kecelakaan
39
Rencana Bulan Madu
40
Semakin Dekat
41
Mengunjungi Panti
42
Nasehat Bunda
43
Pria Sempurna
44
Pemanasan
45
Menjenguk
46
Permintaan Maaf
47
Kakak Ipar
48
Pagi Baru Sang Pengantin
49
Kedatangan Mertua
50
Dia Istri Saya
51
Sosok Sebenarnya
52
Rencana Resepsi
53
H-1 Resepsi
54
Kedua Kalinya
55
Hari Bahagia
56
Mencolok
57
Tamu Tak Diundang
58
Terpaksa Menerima
59
Berpisah Untuk Pertama Kalinya
60
Jebakan
61
Makan Siang Bersama
62
Tahu Semuanya
63
Seno Ardian
64
Positif
65
Anak Azka?
66
Dia Anakku
67
Keras Kepala
68
Keputusan Final
69
Pernikahan Seno dan Salwa
70
Kejadian Malam Itu
71
Ketegasan Seno
72
Senyum Tiada Henti
73
Sisi Baik
74
Ingkar Kesekian Kalinya
75
Saga Yang Peka
76
Mawar Berduri
77
Kecurigaan Yang Mulai Terbukti
78
Kegundahan Salsa
79
Runtuhnya Kepercayaan
80
Keputusan Danar
81
Firasat Saga
82
Salam Perpisahan
83
Kehancuran Azka
84
Duduk Perkara
85
Menolak Bercerai
86
Keputusan Yang Benar
87
Tetaplah Bersama Kami
88
Kehidupan Azka Tanpa Salsa
89
Belajar Sabar
90
Bantuan Terakhir
91
Sakit Merindu
92
Dia Tidak Sepertimu
93
Kejujuran Saga
94
Merindu Dengan Caraku
95
Takdir Belum Mempertemukan
96
Harapan Yang Sirna
97
Rencana Kejutan
98
Pertemuan Haru
99
I Miss You Soo Much
100
Makan Malam Hangat
101
Curhat Bersama
102
Rujak Mangga Buatan Papa Azka
103
Tasyakuran 7 Bulanan
104
Hadiah Istimewa Untuk Istri Tercinta
105
Anugerah Terindah
106
Cinta Pandangan Pertama
107
Happy Forever

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!