"Sudah baikan, bang?."
Saga memijat leher Azka. Hampir setiap hari Azka mual dan muntah. Dan itu hanya terjadi di pagi hari saja.
Sejak Saga mengetahui jika abangnya menodai seorang gadis. Saga memutuskan untuk ikut tinggal di apartemen Azka. Selain mengawasi abangnya. Jarak kampus Saga lebih dekat dari sini.
"Bang, apa tidak sebaiknya kamu periksa ke dokter?," Azka menggeleng.
"Ini terjadi beberapa jam saja. Setelah itu, abang akan sehat kembali!."
Memang benar yang dikatakan Azka. Tapi, berbeda dengan pemikiran adiknya, Saga justru memikirkan sesuatu.
"Bang. Kamu pernah dengar istilah Simpatik Syindrom?."
"Apa itu? Penyakit berbahaya?," tanya Azka langsung. Azka memang cerdas, tapi dia tidak sepeka Saga.
"Simpatik Syindrom adalah gejala kehamilan yang biasanya dialami oleh suami saat istrinya sedang hamil. Dan yang abang alami setiap pagi, sangat mirip dengan morning sickness!."
Deg
Jantung Azka berdetak hebat, dia memang tidak mengerti tentang simpatik syndrom, namun mual muntah yang disebut morning sickness tentu dia tahu walau belum mengalaminya. Azka kembali gadis yang dia nodai di malam pertunangannya dengan Salwa.
Flash Back On
"Aku tidak bisa menunggu lagi. Aku janji ini hanya sebentar. Setelah semua selesai, seperti janjiku. Aku akan memberimu uang 1M!."
Azka tidak mampu menahan ha*sratnya lagi. Tubuhnya butuh pelampiasan. Dia menatap wanita cantik yang sekarang berada di kunkungannya. Wajah wanita itu menyiratkan ketakutan juga keraguan.
"Kau ragu padaku?," diamnya wanita itu membuat Azka turun dari ranjang. Ia membuka laci lalu mengambil cek dan menulis nominal disana.
"Ini. Sesuai janjiku. Aku sudah menuliskan 1M disana. Sekarang cek ini menjadi milikmu!!."
Azka yang sudah tidak bisa mengendalikan diri langsung menyerang wanita tersebut.
"A-aku tidak bisa", ucapnya terbata. Berbeda dengan apa yang wanita itu ucapkan. Tubuhnya justru berkata sebaliknya.
"Kau sudah terbuai, baby. Ayo kita lakukan."
Tanpa menunggu jawaban, Azka kembali memberikan sentuhan yang mampu membuat wanitanya terbuai. Tangannya juga lihat memberikan sentuhan yang tanpa wanita itu sadari, Azka telah berhasil meloloskan apa yang mereka kenakan. Dengan nafas terengah juga keringat yang mengalir dari tubuh keduanya, Azka berusaha menyatukan diri mereka. Sayangnya, usahanya tidak langsung berhasil. Rasanya begitu sulit dan seperti ada penghalang yang menghalangi jalannya menuju titik utama permainan.
"****!! Kenapa sulit sekali!", tak sabar, Azka menghentak dengan kuat. Tak ayal dia langsung merasakan cakaran di punggungnya. Rasa perih akibat keringat yang membasahi tubuhnya membuat Azka sedikit meringis. Namun semua langsung sirna saat dia menyadari sesuatu. Wanita yang dia bayar untuk menghilangkan efek obat tersebut rupanya masih perawan. Seketika Azka menatap wanita itu. Terlihat jelas, wajah cantik itu tengah menahan sakit. Sadar sudah menyakiti wanitanya, Azka berdiam sejenak.
"Aku harus memanggilmu siapa?." Mata teduh itu menatapnya. Dan membuat jantung Azka berdebar keras.
"Panggil aku, Bila!."
Suara lembut gadis bernama Bila itu mampu membuat Azka hati menghangat. Dia tersenyum samar. Entah kenapa Azka langsung menyukai gadis tersebut.
Setelah beberapa saat memberikan waktu bagi tubuh mereka untuk saling menyesuaikan. Azka perlahan mulai menggerakkan tubuhnya.
Rasa yang baru pertama kali mereka berdua rasakan. Rasa yang membuat keduanya lupa dan terbang melayang. Dan rasa yang membawa dua insan itu hanyut dalam indahnya surga dunia. Azka bahkan lupa akan janjinya, dia mengulangi lagi, lagi dan lagi entah sampai jam berapa. Dan saat dia sudah bangun. Dia sudah mendapati Bila tidak ada di apartemennya. Rasa bersalah sempat muncul karena dia telah menodai Bila. Namun melihat cek yang juga hilang. Azka berpikir apa yang dia lakukan dengan Bila hanya sebatas saling membutuhkan. Lagipula, siapa yang tidak mau dengan uang sebanyak itu.
"Dia sama seperti wanita kebanyakan. Pergi setelah mendapatkan bayaran. Bahkan rela kehilangan kehormatannya hanya demi uang!!."
Flash Back Off
"Bang!!."
Teriakan Saga membuat lamunan Azka buyar. "Ada apa?."
"Abang harus menikahinya jika dia memang hamil anak abang!!."
Azka berdecak, Saga selalu mengatakan hal yang membuatnya kepikiran. Bagaimana mungkin dia menikahi wanita lain sedangkan pernikahannya dengan Salwa tinggal sebulan lagi.
"Kalaupun dia hamil. Bisa saja dia hamil anak orang lain. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengannya setelah kejadian malam itu. Tidak menutup kemungkinan dia bermalam dengan pria lain juga. Lagipula, aku sudah membayarnya dengan sangat banyak!."
Saga menatap abangnya dengan tajam. "Abang benar. Kita tidak tahu apa yang dia lakukan setelah menghabiskan malam dengan abang. Bisa saja dia trauma. Menutup diri dari lingkungannya. Dan setelah dia hamil. Dia mencoba membunuh bayinya atau bunuh diri bersama anak abang juga!!."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Dede
lanjut thor
2022-12-08
0
💐Tuti Komalasari💐
Azka dan Saga bicaranya lebih dewasa adiknya daripada kakanya 😠
2022-09-19
2
FIONA HEILON
Saga aku pada mu
2022-04-30
0