Saat lagi asik ngobrol, nampak seorang guru keluar dari ruangan sambil memegang toa ( pengeras suara ).
Seluruh calon siswa diinstruksikan untuk segera berbaris di lapangan sekolah.
Guru tersebut memberikan penjelasan tentang kegiatan hari itu.
Selanjutnya memanggil nama-nama calon siswa maju satu persatu ke depan untuk menyerahkan map berisi formulir yang sudah diisi beserta berkas-berkas lain yang diminta pihak sekolah.
Cukup lama juga sesi penyerahan berkas tersebut.
Maklumlah, calon siswanya saja sampai ratusan begitu.
Tiara dipanggil pada urutan ke lima puluh dua. Setelah urusan berkasnya beres, ia celingak-celinguk mencari Dhilla yang tadi terpisah darinya.
Tadinya mereka sudah sepakat ingin di barisan yang sama sayangnya, keburu digandeng teman sekolahnya.
Tiara tidak bisa menemukan sosok Dhilla.
Tubuhnya yang mungil terhalang oleh siswa lain yang posturnya lebih tinggi darinya.
Ia jadi bosan sendiri menunggu sesi berikutnya.
Dan akhirnya memutuskan pergi ke toilet.
Pas di tengah koridor, ia baru sadar kalau dia belum tahu posisi toilet di sekolah itu.
Aduh, kenapa aku bodoh banget ya ? gerutunya dalam hati.
Tak jauh dari tempatnya, tampak beberapa orang kakak kelas yang sedang duduk mengobrol sambil mengawasi para calon adik kelas mereka.
Salah satu dari mereka sempat melihat Tiara yang celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu.
Iapun berjalan mendekatinya.
" Hai, ada yang bisa dibantu?" tanya Ilham dari arah samping tiara.
Spontan Tiara membalikkan badan ke arah suara kalem itu.
Di depannya kini muncul sesosok tampan. Postur tubuhnya yang lumayan tinggi dan tegap, membuat Tiara sampai mendongak menatapnya.
Wajahnya hitam manis dengan tatapan teduh plus hidungnya yang boros banget alias mancung.
Buset bikin kaget saja nih orang. ucap Tiara dalam hati.
"Eh, heemmm .. maaf kak, ijin ke toilet. Tapi pas sampai di sini baru ingat nggak tahu toiletnya di sebelah mana". Jawab Tiara sambil menunduk malu.
Ilham tersenyum melihat tingkahnya.
"Oh gitu, dari sini kamu jalan aja terus sampai di taman belakang lalu belok kiri. Toiletnya ada di sana". Ilham menjelaskan dengan lembut namun terdengar tegas.
Tiara manggut-manggut mengerti.
" Terimakasih kak, saya permisi dulu". jawab Tiara sambil ngeloyor pergi.
Tiara memang paling nggak bisa berlama-lama berhadapan dengan makhluk tampan.
Penyakitnya bisa kambuh dan nggak tanggung-tanggung efeknya itu komplit banget.
Mulai dari tangan jadi kaku, badannya panas dingin, susah ngomong, sesak napas, wah pokoknya parah banget deh.
Hehehe.
Ia berjalan tergesa sambil memperhatikan arah yang tadi ditunjuk.
Hingga tiba di taman belakang.
Suasana di tempat itu agak sepi.
Di salah satu pojok kelas ada beberapa kakak kelas yang tengah mengobrol.
Tiara berhenti sejenak sembari menenangkan detak jantungnya yang sedari tadi berdetak kacau.
Setelah agak tenang, iapun hendak menuju ke toilet yang sudah terlihat sedikit dari tempatnya.
Baru beberapa langkah, di depannya teronggok sebuah botol mineral kosong yang dibuang entah oleh siapa.
" Katanya sekolah bagus, kok masih ada sampah yang dibuang sembarangan kaya'
gini ". ucapnya sambil menendang botol itu ke sembarang tempat.
Setelah itu iapun lanjut menuju ke toilet.
"Ah . . .sialan ! siapa sih yang berani melempar botol ke kepala gue? Woy !".
Sempat terdengar suara bentakan seseorang. Tapi karena sudah kebelet akhirnya Tiara memilih pura-pura tak mendengar.
Tak jauh dari tempat itu seorang cowok tampan berdiri berkacak pinggang dengan kesalnya.
\*\*\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Dehan
Hallo kak.. salam kenal dari author penjahit cantik
2022-06-25
1
leeshuho
Ayo kk semangat terus 🔥
2022-05-30
1