Sebulan telah berlalu Prilli yang akhir-akhir ini bekerja di kebun teh milik keluarganya itu masih sering termenung dan menunggu kabar dari kekasihnya, karna selama ini ia tak pernah mendapat kabar tentang Surya.
Berulang kali, ia menelfon dan mengirim pesan tapi tak ada satu pun balasan dari kekasih nya.
Prilli juga tak jarang menemui orang tua Surya, tapi kenyataan nya mereka pindah dari sini 2 hari setelah Surya pergi.
"huuuuhhhhh". Prilli menghela nafas panjang karna ia terus memikirkan kekasihnya yang telah menyakitinya.
Prilli bekerja disini karna membantu orang tua nya yang sedang terlilit hutang dan banyak pekerja yang di berhentikan untuk mengurangi pengeluaran.
Dia juga sebenar nya bingung,ia ingin sekali melunasi hutang orang tua nya tapi apa daya .Sekarang saja untuk kuliah ia mengambil kerja paruh waktu di toko kue deket kampus nya.
Di sisi lain pria tampan bermata abu abu itu terus memandang foto gadis yang selama ini membuat nya tak bisa tidur nyenyak, Mark selalu memikirkan gadis nya.
Padahal ia mencoba melupakan nya karna ia yakin ini hanya perasaan sesaat.
Tapi nyatanya Mark salah besar ,ia sama sekali tak pernah tidak memikirkan gadis itu.
Mark tampak hampir gila ,ia memutuskan untuk mencari di mana dan asal usul Prilli gadis yang telah mengikat hati nya hanya dengan memandang nya saja, gadis yang selalu membuat Mark menginginkan nya untuk menjadi istri nya.
"Tuan, saya sudah menemukan nya", ucap orang suruhan Mark.
"Lalu, informasi apa yang kamu dapat".Tanya Mark
"Gadis itu anak dari pengusaha kebun teh di sana ,dan saya dengar keluarganya sedang terlilit hutang jadi gadis itu membantu bekerja di sana jika libur kuliah.
Dan dia kuliah di kota tempat daerah itu,dia jua bekerja paruh waktu di toko kue untuk membiayai kuliahnya." jelas panjang lebar orang itu
Mark terdiam mendengar berita itu,ia tak rela jika gadis nya menderita seperti itu apa lagi ia harus bekerja keras.
"Bawa dia kehadapan ku". Perintah Mark dengan tatapan mata sungguh-sungguh
"Baik Tuan",jawab orang itu singkat dan langsung meninggalkan kantor megah milik Mark itu.
Hari itu Prilli berangkat kekampus seperti biasa,ia mengenakan dress rajut warna navy dan flat shoes warna hitam,rambut nya yang panjang ia biarkan terurai sehingga terlihat anggun dengan make up tipis nya.
Pukul satu siang ia selesai dengan mata kuliah terakhir nya. Prilli berjalan keluar kampus nya menuju kost nya yang tidak terlalu jauh dari kampus nya.
Ketika sedang berjalan ia seperti di ikuti oleh seseorang dan benar saja pria di belakang nya itu terus mengikuti nya mulai dari gerbang kampusnya ,ia sedikit berlari dan saat berada di pertigaan ada satu orang pria lagi menyekap nya dari depan dengan sapu tangan di hidungnya dan hanya gelap yang di rasa Prilli.
Drttt.....drrrtt...drrttt.
"Hallo ". jawab Mark setelah ia menggeser tombol hijau di Hpnya.
"Tugas sudah terselesaikan, Tuan. Sekarang gadis itu berada di Villa milik anda".
"Jaga gadis itu jangan sampai dia kabur sebelum aku datang kesana,dan jangan sampai dia terluka,mengerti ". Tegas Mark dan menutup telfon nya.
Mark langsung menuju bandara dan menuju Villa nya.
Sesampainya di villa Mark langsung menuju kamar di mana Prilli berada, Mark membuka pintu nya perlahan takut jika Prilli bangun,ia masuk dan mendapati gadis nya masih tertidur karna obat bius.
Mark duduk di tepi ranjang melihat wajah gadis itu intens, tak sadar ia tersenyum.
Mark bahagia bisa melihat wajah cantik nya lagi ,ia menjadi tak sabar menjadikan gadis itu miliknya.
Prilli yang sudah mulai sadar terkejut melihat atap ruangan yang berbeda dengan kamar kost nya maupun kamar di rumah orang tua nya.
Sungguh dia juga sangat terkejut melihat pria yang tertidur duduk di tepi ranjang nya dan memegang tangan nya erat.
Prilli pun secara reflek melepaskan tangan nya membuat Mark saat itu juga terbangun.
"Ka ..kamu siapa, kenapa kamu ada di sini dan ini , di mana saya di mana," ucap Prilli panik.
"Tenang ,Saya Mark William Derson dan kita pernah ketemu di Bandara dan kamu menabrak saya. Kamu ingat kan?" jawab Mark dengan nada lembut.
Prilli tampak sedang mengingat ingat apa yang di katakan pria yang mengenalkan dirinya Mark itu.
"Maaf ,tolong lepaskan saya .Jika anda menginginkan ganti rugi ,saya akan membayarnya tapi tidak sekarang ." mohon nya yang ingat kejadian itu.
"Aku tak butuh uangmu cantik ,apa aku kelihatan butuh uang ," jawab Mark dengan senyum sinis nya.
"Lalu apa yang anda inginkan dari saya?" tanya Prilli dengan nada ketakutan.
"Menikahlah denganku"
Ucapan Mark membuat Prilli kaget tak percaya. Bagaimana bisa seorang pria yang hanya di temui nya sekali tanpa sengaja tiba-tiba mengajak nya menikah.
"Menikahlah denganku, akan kulunasi semua hutang keluargamu dan aku janji akan membuatmu bahagia." ucap Mark lagi karna tak kunjung mendapat jawaban dari Prilli.
Prilli masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya ,ia berharap kalau ia sedang bermimpi.
Tapi suara Mark kembali menyadarkan nya bahwa ini kenyataan dan bukan mimpi. Prilli bingung harus menjawab apa ,sedangkan ia tak mempunyai perasaan apapun kepada Mark,tentu saja ia masih sangat mencintai kekasih nya.
"Dari mana anda tau jika keluarga saya sedang terlilit hutang". Tanya nya ragu-ragu
"Tentu saja aku tau,aku tau semua tentang mu nona Prilli .Pikirkan lah dengan baik,aku akan memberikanmu waktu sampai fajar mengeluarkan sinarnya.Pikirkanlah juga bagaimana jika keluargamu tidak bisa melunasi hutangnya." Ucap Mark dan ia berjalan meninggalkan Prilli yang masih bingung.
Prilli pun berpikir sangat keras, ia bingung apa kah harus percaya kepada pria itu dan menikah dengan nya atau dia harus menolak nya.
Tapi bagaimana dengan nasib keluarganya ia tak sanggup melihat orang tua dan kakeknya yang telah membangun usaha nya dari nol di ambil begitu saja oleh rentenir itu.
Sementara ia juga tidak mau menikah dengan orang yang tidak di cintainya.
"Apa yang harus aku lakukan ,aku harus bagaimana dan kenapa ini menjadi sangat rumit.'' batin nya.
********
Sentuhan lembut yang sedari tadi mengusap-usap pipi halus Prilli ,membuat ia membuka matanya perlahan.
"Selamat pagi ,sayang ." Kata pertama yang di ucap kan oleh Mark
Prilli yang mendengar itu mengerutkan dahi tak mengerti dengan perilaku pria ini.
Dan ia juga tak berniat membalas sapaan dari pria yang terus saja tersenyum kepadanya.
"apa pria ini waras ,dia dari tadi tersenyum terus dan apa tadi yang dia bilang ,"sayang" heloo sejak kapan aku jadi kekasihnya". Pikir Prilli.
"kamu harus makan ,dari kemarin malam kamu tak mau menyentuh makananmu ,aku tunggu lima belas menit ,setelah itu aku ingin jawaban darimu." Ucap Mark yang membawa semangkuk bubur ayam dan susu putih yang ia letakkan di meja samping ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments