Aida sudah selesai dengan mata kuliahnya hari ini, karena tak punya banyak waktu dia bergegas menyelesaikan satu persatu orderan yang diterimanya, berhubung dia harus pergi ke Mall tepat pukul dua belas siang untuk membeli baju orderan dari Rena. Aida meminta bantuan Nura yang dengan senang hati menolong sahabatnya untuk menyelesaikan pekerjaan.
" Akhirnya tinggal antar pesanan punya Joni nih, Ra. Untung ada kamu yang bantuin." Ucap Aida
" Selesai antar pesanan ini aku harus pulang, gak bisa ikut ke Mall." Ucap Nura yang memiliki urusannya sendiri.
" Gak masalah, aku bisa sendiri." Ucap Aida sambil mengedipkan satu matanya.
Joni sudah mengirimkan pesan melalui whatsApp meminta Aida untuk datang ke lapangan futsal di area kampus, karena dia sedang latihan disana bersama.
Begitu sampai di pinggir lapangan, Aida dan Nura menunggu Joni yang sedang bermain futsal menyelesaikan latihannya sebelum mengambil pesanannya.
Joni selesai latihan segera berlari ke arah Aida dan Nura menghampiri kedua gadis yang sudah cukup lama menunggunya di pinggir lapangan.
" Sorry, lama." Ujar Joni.
" Ini semua pesanan kamu sesuai catatan dan kembaliannya." Jelas Aida
" Makasih, kembaliannya ambil aja buat bonus." Ucap Joni lagi memainkan kedua alisnya.
Salah seorang pemain futsal datang ke arah mereka merangkul Joni temannya.
" Jon! siapa mereka? Yang mana pacarmu?." Cecar Bobi sahabat Joni.
" Apaan sih, Bob. aku order makanan sama Aida." Ucap Joni menunjuk Aida dengan wajahnya.
" Hai!." Sapa Bobi pada Aida yang dibalas dengan senyuman.
" Udah beres ya, aku harus pergi sekarang. Makasih, Jon!." Ucap AIda berlalu pergi dari area latihan futsal bersama Nura.
" Ekh! Kok pergi sih dia." Keluh Bobi.
" Ya, pergilah, mereka udah selesai nganterin ini." Bobi menunjukkan bungkusan yang dipegangnya. Bobi mendengus kesal.
.
Masih di area kampus Nura berpamitan untuk pulang pada Aida karena mobil yang dikemudikan supirnya sudah datang untuk menjemput. Aida kemudian pergi dari kampus menuju halte busway yang jaraknya tak begitu jauh, Aida harus sampai ke Mall tepat waktu sebelum baju limited edition incaran pelanggannya kehabisan stock, dia tak mau mengecewakan para pelanggan yang sudah percaya dengan pekerjaannya.
Aida sudah membayar tarif busway dengan aplikasi e-wallet yang ada di ponselnya, tak perlu lama menunggu busway yang dinanti datang. Satu persatu penumpang keluar dari busway karena sampai di tujuan mereka dan penumpang berikutnya satu persatu naik memasuki buswey.
Hanya butuh lima belas menit Busway sampai di halte yang dituju oleh Aida, dia mulai masuk di barisan penumpang yang akan turun. Perlu beberapa meter lagi Aida berjalan kaki untuk bisa sampai di Mall Cinnamon yang dimilik oleh Askara Group.
Aida menghela napas, " Hahhh... syukurlah aku bisa sampai Mall tepat waktu."
Aida masuk ke dalam Mall mencari keberadaan toko pakaian ternama yang jadi tujuannya, begitu sampai betapa kaget Aida melihat puluhan orang baik pria mau wanita sudah memenuhi area di luar toko.
Aida menepuk keningnya, " Perjuanganku belum berakhir." Pikir Aida bagaimana pun dia harus berhasil mendapatkan baju limited edition buruannya.
.
.
.
Kelima orang termasuk Bobi dan Joni yang tadi berlatih futsal sudah menghentikan kegiatannya untuk istirahat dan makan siang. Joni yang kali ini mendapat giliran untuk mentraktir menyerahkan satu persatu beef steak dan milk shake pada keempat temannya yang dia order melalui Aida.
Ini pertama kalinya mereka menikmati makan beef steak dengan cara yang berbeda, tak ada pisau pemotong daging stainless yang tersedia hanya garpu dan pisau plastik, beruntung steak sudah di potong-potong jadi rasanya seperti makan beef steak ala beef teriyaki.
" Lain kali beli makanan yang benar, Jon." Keluh Faisal sahabat Bobi anggota pemain futsal.
" Di beliin steak ngeluh, lain kali aku beliin nasi warteg aja." Cetus Joni sambil cengengesan karena membeli menu makan siang yang salah tempat memakannya.
"Bukan gitu, Jon. Untung ini daging udah dipotongin coba kalo enggak kita makan pake tangan sambil di gerogotin." Timpal Lukman membuat mereka berlima tergelak bersama.
" Tapi, kamu inisiatif juga minta di potongin, Jon." Ucap Bobi
" Bukan aku, mungkin Aida tadi aku minta dia yang beli." Ungkap Joni.
" Aida itu yang buka jasa titip order? Rajin juga dia bisa diandelin." Tanya Lukman teman mereka yang lain.
:" Emang ada jasa begitu, aku baru tahu." Ucap Bobi dengan penuh tanda tanya dipikirannya.
" Kelamaan tinggal di gua kali ini anak." Sahut Gerry menunjuk Bobi dengan wajahnya, satu lagi teman Joni yang lain. Mereka berlima pun kembali tergelak. Makan siang hari itu selingi tawa mereka berlima.
.
.
.
Kembali ke Mall dimana Aida berada saat ini, gadis itu harus memutar otak bagaimana dia bisa masuk ke dalam toko di barisan pertama yang tak terlihat ada celah sebab para pengunjung toko sepertinya sudah ancang-acang mengambil posisi baris paling depan.
" Demi kepuasan pelanggan. Berjuang!!!. Ucap Aida pelan sambil mengepalkan kedua tangan lalu mengangkatnya keatas untuk menyemangati diri sendiri.
Seseorang dari jauh terkekeh memperhatikan tingkah Aida yang terlihat lucu dan terkesan mengemaskan.
" Gadis itu siap bertempur." Kata seseorang sambil melipat kedua tangan ke depan.
Waktu tersisa lima belas menit menit lagi toko pakaian ternama akan segera d ibuka untuk menjual produk limited edition, sebelumnya hampir satu jam lalu toko di tutup sementara. Tanpa di duga orang-orang mulai berkerumun saling berdesakan membuat penjaga keamanan kealahan bahkan Aida yang tak siap terdorong ke belakang.
" Aduh! aku bisa makin lama masuk ke tokonya." Keluh Aida merasa keulitan, dia terus berjalan mundur terdorong ke belakang.
Dugh!!
Bahu Aida terbentur bahu seseorang sampai dirinya jatuh terduduk di lantai Mall, orang yang menabraknya tak bergeming tetap melanjutkan langkahnya.
Aida meringis, " Apa dia gak punya mata." Gerutu Aida merasakan sakit di bahunya.
Jelas terlihat olehnya saat menenggokkan kepala ke belakang si pelaku seperti bukan orang sembarangan karena ada beberapa pengawal berjalan di belakangnya, mana berani jika Aida harus meneriaki begitu pikirnya.
Aida yang masuk terduduk di lantai kembali melihat lurus ke depan, dia tak percaya ada seseorang bediri di depannya mengulurkan tangan. Aida menenggok ke atas ingin tahu siapa pemilik tangan yang hendak menolongnya berdiri.
Deg!
Apa dia malaikat yang di kirim Tuhan. batin Aida
" Biar aku bantu berdiri." Ucap seorang pria yang masih mengulurkan tangannya.
Aida yang masih terpana pada sosok tampan yang dianggapnya bagai malaikat meraih tangan si pria tanpa mengalihkan pandangannya bahkan tak berkedip sedikit pun..
" Makasih, Kak. Ucap Aida tersenyum.
" Siapa namamu?." Tanya Jay.
" Aida." Jawab Aida singkat
" Namaku Jay. Apa ada yang sakit?." Tanya Jay lagi setelh memperkenalkan dirinya. Aida menjawab dengan menggelengkan kepala meski dia masih memegang bahunya yang terbentur tadi menahan rasa sakit.
Sepersekian detik Aida mulai teringat pada apa yang telah dilupakannya, tujuan dia datang ke Mall. Gadis itu mulai panik karena para pengujung sudah berhamburan masuk ke dalam toko pakaian sesuai antrian.
" Gawat! bagaimana ini, pengunjung toko sudah antri semua." Keluh Aida merasa gagal, dengan antrian yang sangat panjang kemungkinan kecil baginya untuk mendapatkan baju pesanan pelanggannya.
Tanpa sadar Aida mengabaikan keberadaan pria di dekatnya yang membantu dia berdiri. Jay terus memperhatikan ajah Aida yang cemas di landa kepanikan.
" Hai! Ada yang bisa aku bantu lagi?. Tanya Jay melambaikan tanganya di depan wajah Aida minta perhatian.
" Ekh! Maaf, Kak sampai lupa, itu aku buru-buru harus antri untuk masuk ke toko, sekali lagi terima kasih Kak.." Aida berlalu pergi tanpa menunggu Jay mengatakan sepatah kata pun.
" Tunggu!." Pinta Jay menghentikan langkah Aida.
Deg!
Aida berbalik badan melihat kembali ke arah Jay, " Ada apa, Kak?" Tanya Aida dengan detak jantung yang tiba-tiba saja berdegup membuatnya jadi tak karuan.
Jay melangkahkan kakinya ke arah Aida sementara gadis yang harus mengantri itu tetap berdiri di tempatnya.
.
.
.
AIDA REINARA
.
BEN ASKARA
.
JAY GELANO
.
BOBI ASKARA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments