CHAPTER 19

Elenoa melihat hewan itu melangkah ke arahnya, karena merasa terancam, Elenoa kembali melarikan diri dari hewan tersebut.

" Dia sudah menemukanku, tentu, karena hewan itu memiliki penciuman yang tajam....

Dengan kakinya yang kesakitan, Elenoa berjalan menyeret kakinya.

" Diam di situ kucing hitam....

Elenoa melirik lagi hewan tersebut, tapi anehnya, hewan itu malah duduk di atas pohon dengan postur aneh.

" Apa yang dia lakukan?? " Elenoa heran.

| Sedang apa dia? kenapa dia tidak mengejarku dan malah memperhatikanku seperti itu? | Elenoa berbicara dalam hatinya.

Elenoa sempat berpikir mungkin dia sedang menonton mangsanya yang ketakutan sebelum di makan.

| Ya...dia pasti merasa kalau ini seru....| Elenoa dalam batinnya.

| Tidak......ini tidak mungkinkan?!!| Elenoa berpikir kembali.

| Black Panther tidak memandang apapun, mahluk itu tidak akan melepaskan mangsanya. Itu jelas tertulis di buku. | Pikir Elenoa.

" Masa bodo, selagi dia diam. Lebih baik aku kabur. " Ucapnya seraya berjalan dengan menyeret kakinya.

Mungkin Elenoa terlihat biasa saja, akan tetapi, tentunya dia sangat ketakutan. Tidak ada yang tidak takut jika berhadapan langsung dengan hewan buas secara tiba-tiba.

Mungkin ada, tapi itu pastinya orang yang sudah tidak peduli dengan hidupnya.

Elenoa terus menyeret kakinya, dia melirik ke arah kanan dan kiri memastikan Black Panther itu tidak datang dan mengejarnya lagi.

" Black Panther itu tidak ada, sebenarnya kenapa? " Gumam Elenoa.

" Aku sudah berjalan jauh, aku terus mengikuti jejak kereta......

" Sialan pria itu!!! jika saja aku tahu akan begini lebih baik aku berakhir di penjara. " Celoteh Elenoa.

| Jujur saja, aku sangat takut.....aku baru beberapa minggu keluar dari rumah. Dan situasinya sudah seperti ini.| Pikir Elenoa.

Elenoa sudah berjalan jauh, dia tidak menemukan adanya Black Panther. Elenoa yang merasa aman dia duduk terlebih dahulu, karena kakinya sudah terluka, kakinya berdarah karena dirinya menyeretnya terus menerus.

" Mari kita istirahat, jika aku tidak salah ingat, aku membawa beberapa camilan dalam sakuku. " Ucap Elenoa yang mengingat sesuatu.

Elenoa mengecek sakunya, dia terus merogoh saku celananya, sambil berharap ada beberapa camilan.

Dan dia menemuakan satu camilan dalam sakunya.

" Ahhhkk!! kue pandan.... Yah, walaupun hanya tersisa sedikit ini sangat cukup. " Ucap Elenoa seraya memegang kue pandan layaknya peti harta karun.

| Gara-gara Pria itu, aku jadi harus membawa kue pandan ini. Dia memanggilku lebih awal, saat sarapan. Jadi aku tidak bisa menghabiskan kue pandan ini. | Pikir Elenoa.

Elenoa memakan kue itu sedikit demi sedikit. Kue itu berwarna hijau, beraroma pandan yang sedikit menyengat, jika memakannya akan terasa lembut di mulut.

" Uwaaaahhhhh........

" Ini saaaaangat lembut!!!

" Setelah memakannya, rasanya aku tidak peduli mau mati atau tidak......

Yah....Elenoa hanyut dalam kue pandan itu, dia menikmatinya.

' Srakkk......' Suara dedaunan.

" Apa lagi itu?? " Elenoa mendengar suara dedaunan.

" Itu pasti kucing tadi, apa dia tidak menyerah? "

" Aku tidak bisa mati begitu saja!!! " Orang yang tadi tidak peduli mau mati atau tidak, sekarang berbicara sebaliknya.

Elenoa melirik lagi ke kanan dan ke kiri, hutan itu terlihat sunyi hanya angin yang berhembus menggelitik rambut dan kulitnya.

" Tidak ada suara lagi??? "

' Gusrak.....sruk...'

" Keluarlah....aku tarik kembali kata-kataku.....aku mau hidup...jadi keluarlah....

" Lebih baik muncul di depanku secara langsung, dari pada mengagetkanku!! " Ucap Elenoa berani.

| Aku benci hal yang datang secara tiba-tiba.....| Elenoa dalam batinya.

Elenoa membenci hal yang datang tiba-tiba, seperti ibu tirinya. Dia yang datang tiba-tiba didepan Elenoa, menjadi alasan dia membenci itu semua.

" Keluar!!!..... " Elenoa berteriak.

" Atau aku bakar hutan ini!!! " Elenoa berteriak dengan mengepal tangannya dan tubuhnya gemetar. Dia tanpa sadar mengucapkan hal yang tidak mungkin dia lakukan.

Saat itu pula Kucing besar itu muncul dari balik semak-semak.

' Ennggg ' Dia seperti memelas.

| Apa?? Kenapa dia begitu?? | Elenoa bertanya-tanya.

Kucing besar itu, sesekali keluar dari semak-semak dan berpindah tempat. Dari semak-semak, ke balik pohon besar.

...----------------...

Sementara itu Johannes.

Dia tiba di tempat tujuannya, yaitu istana kerajaan. Johannes bisa saja tidak melewati hutan itu, dia hanya main-main saja.

Di katakan bahwa Johannes adalah pria yang kejam itu memang kebenaran.

Dia menguji orang yang dia pilih dengan cara seperti itu, tidak banyak orang yang bertahan dari ujian yang Johannes berikan.

" Aku tidak yakin, jika dia akan selamat." Gumam Johannes.

Johannes masuk ke dalam istana, dia melangkahkan kakinya, tapi sekelibat pikiran muncul lagi di kepalanya.

| Dia sangat kecil, tidak mungkin dia akan selamat dari binatang buas yang ada di sana. Terutama Macan kumbang.....| Pikir Johannes.

Johannes memberhentikan langkahnya dan dia berbalik kembali ke arah kereta kuda yang dia tunggangi.

' Drap..drap....drap..' Johannes melangkah cepat.

Pak kusir yang ada di depan kereta kuda dia terlihat sedang mencari seseorang.

" Anak itu tidak ada?? " Pak kusir mencari Elenoa.

Pak kusir yang melihat Johannes, dia membuka matanya lebar-lebar dengan perasaan bingung dan penasaran.

" Ya-yang mulia, ada apa? " Tanya Kusir itu gugup.

" Lepas keretanya, dan pasangkan pelana kuda!! " Perintah Johannes tegas.

Pak kusir pun mengangguk tanpa bertanya.

" Baik yang mulia.." Ucapnya.

Segera setelah pelana di pasang, Johannes segera menaiki kudanya dan dia melaju dengan derap kuda yang kencang.

Dua belas penjaga gerbang istana, yang terbagi di beberapa sisi mulai terlihat. Johannes berteriak dari jauh, meminta mereka membuka gerbangnya.

" Buka gerbangnya!!! " Teriak Johannes.

Melihat Johannes yang ganas menunggang kuda, mereka tanpa pikir panjang membuka gerbangnya.

Gerbang terbuka, dan Johannes pun tanpa berhenti melaju layaknya angin badai.

| Aku tidak tahu kenapa naluriku mengatakan bahwa aku harus menolongnya. | Pikir Johannes.

Johannes terus menunggangi kudanya dengan ganas.

" Apa yang aku lakukan sekarang?? " Johannes bertanya-tanya.Kenapa dia mengambil tindakan tersebut.

Biasanya dia tidak peduli dengan orang lain. Tapi sekarang dia merasa bahwa dia memang harus mengambil tindakan.

...----------------...

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

krn ada beruang

2023-10-18

0

Riniariani Rinimawan

Riniariani Rinimawan

berarti sijohanes emng doyannya sma laki y thor...kn yg dihadapannya itu setahu dia si teo...hmmmm

2022-10-11

0

Miftakhul Amanah

Miftakhul Amanah

akhhh lanjut

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CAHPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 HIATUS??
28 CHAPTER 27
29 CHAPTER 28
30 CHAPTER 29
31 CHAPTER 30
32 CHAPTER 31
33 CHAPTER 32
34 CHAPTER 33
35 CHAPTER 34
36 CHAPTER 35
37 CHAPTER 36
38 CHAPTER 37
39 CHAPTER 38
40 CHAPTER 39
41 CHAPTER 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 CHAPTER 43
45 CHAPTER 44
46 CHAPTER 45
47 CHAPTER 46
48 CHAPTER 47
49 CHAPTER 48
50 CHAPTER 49
51 PENGUMUMAN, JANGAN KECEWA
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 CHAPTER 68
71 CHAPTER 69
72 CHAPTER 70
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88
91 CHAPTER 89
92 CHAPTER 90
93 CHAPTER 91 END
94 PROMOSI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CAHPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
HIATUS??
28
CHAPTER 27
29
CHAPTER 28
30
CHAPTER 29
31
CHAPTER 30
32
CHAPTER 31
33
CHAPTER 32
34
CHAPTER 33
35
CHAPTER 34
36
CHAPTER 35
37
CHAPTER 36
38
CHAPTER 37
39
CHAPTER 38
40
CHAPTER 39
41
CHAPTER 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
CHAPTER 43
45
CHAPTER 44
46
CHAPTER 45
47
CHAPTER 46
48
CHAPTER 47
49
CHAPTER 48
50
CHAPTER 49
51
PENGUMUMAN, JANGAN KECEWA
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
CHAPTER 68
71
CHAPTER 69
72
CHAPTER 70
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88
91
CHAPTER 89
92
CHAPTER 90
93
CHAPTER 91 END
94
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!