" Mari masuk. " Ucap laki-laki berambut coklat seraya menarik tangan Elenoa.
...----------------...
Saat ini aku berada di dalam kediaman pelayan, ketika aku melihat semua sisi yang ada di dalam kedimana ini.
Aku takjub bukan main, kenapa?
Karena kediaman ini lebih bagus dari pada kediaman yang Johannes berikan untukku. Mesipun aku memang tidak menginginkan kediaman sebagus ini. Tapi, aku jadi berpikir bahwa Johannes benar-benar mengabaikanku secara terang-terangan.
| Yah, dia cukup handal dalam mengabaikan seseorang. | Pikirku.
' Pak......' Pundakku tiba-tiba di tepuk kasar.
" Aku dengar namamu Teo, benar?! " Tanya laki-laki berambut coklat seraya menepuk pundakku kasar.
" Ah..Ya benar...." Jawabku.
Aku sedikit kaget dengan tepukan pundak yang tanpa pemberitahuan itu.
| Dia juga memukul pundakku cukup keras. Ini sedikit sakit. | Pikirku yang merasakan pundakku berdenyut karena tepukan tadi.
" Apa kau tahu, jik—
" Maaf sebelumnya. Saya merasa lelah hari ini, bisakah anda langsung menunjukkan di mana ruangan saya? "
Laki-laki itu membuka mulutnya lagi, tapi aku menyelanya. Karena aku tidak punya cukup waktu untuk mendengarkan dia sekarang.
| Ahhh...hati nuraniku merasa bersalah. | Pikirku, yang merasa bersalah karena memotong perkataan dirinya.
" Tidak masalah, aku tahu kau lelah. Itu terlihat dari wajahmu. Bahkan tubuhmu memperlihatkan itu semua. " Ucapnya dengan memandang tubuhku yang kurus.
| Bisakah aku berteriak di telinganya langsung? Dan mengatakan. Jangan menatap tubuhku dengan tatapan seperti itu! | Pikirku yang merasa kesal.
Dia menatap tubuhku sama seperti Johannes.
Mengapa? kenapa? Apa karena tubuhku kecil dan mungil?
Aku pikir, mungkin mereka tidak pernah melihat laki-laki kecil sepertiku. Yah, sudah jelas. Aku bukan laki-laki!!! Aku perempuan!!
| Berhenti menatap ku seperti itu!! | Pikirku kesal.
Ingin rasanya aku berteriak di hadapan dia. Bahwa aku bukan laki-laki, melainkan perempuan.
| Untung saja, mulutku tidak berceceran. Tunggu, Benarkan? berceceran. Aku lupa, pribahasa tentang bermulut besar. | Pikirku yang mengingat sebuah kata pribahasa yang ada di novel.
" Kalau begitu ayo kita ke ruangan. " Ucap Laki-laki itu seraya menunjukkan jalan.
Karena aku penasaran mengenai nama laki-laki ini, aku akhirnya bertanya.
" Siapa nama anda? " Tanyaku sopan.
| Dia sedari tadi hanya berbicara tanpa memberitahu namanya. | Pikirku seraya berjalan mengikutinya.
| Di pikir-pikir, sepertinya aku baru menyadari, jika sedari tadi aku berjalan di atas karpet hijau. Bukan karpet merah. | Pikirku
" Namaku Aulus, kau bisa memanggilku Aulus. " Ungkap Aulus seraya berbalik ke arahku, dengan senyum lebarnya.
Aku tidak menyangka bahwa pelayan sepertinya memilik nama sebagus itu. Itu cocok untuk nama seorang pangeran atau raja.
Aulus mengantarku ke ruangan dimana aku di tempatkan.
Aku sekarang tepat berada di depan pintu ruanganku.
" Ini dia ruanganmu. " Ucap Aulus.
Aku sempat mendengar suara-suara, tapi itu entah di mana. Tapi yang jelas suara itu sangat dekat.
Karena aku ingin memastikan, bahwa pendengaranku tidak salah. Aku segera bertanya kepada Aulus.
" Apa anda mendengar suara seseorang? " Tanyaku seolah memastikan.
" Itu suara penghuni ruangan ini, tepatnya kau akan berbagi kamar dengan pelayan lainnya. " Aulus menjawab pertanyaanku dengan ceria seperti tidak ada beban.
Aku yang mendengarnya memang agak terkejut, aku tidak menyangka jika itu memang benar terjadi, bahwa aku yang seorang perempuan harus berbagi kamar dengan laki-laki.
| Ini gila!!... | Pikirku, yang memaki.
" Jadi, di dalam ruangan ini ada orang lain selain saya? " Tanyaku.
Aulus mengangguk pertanda benar.
" Silahkan masuk. " Aulus memegang gagang pintu dan dia membuka pintu tersebut.
Saat di buka, ternyata di dalamnya ada beberapa laki-laki yang bertelanjang dada.
" Ha-hallo? " Aku menyapa mereka dengan mengatakan kata Hallo.
" Siapa kau? " Laki-laki berkulit hitam bertanya, rambutnya sedikit panjang.
" Sa-saya Teo. Pelayan baru. " Ungkap ku.
| Sejak aku datang ke sini. Mataku sudah ternodai oleh suguhan dada yang berotot. Kau bertanya apakah itu menyenangkan? Ohhh..tentu saja..itu benar-benar menyenangkan. | Pikirku.
" Oh...pelayan baru. " Ucap Seseorang.
" Pergilah beristirahat, kau pasti lelah. " Ucap Pria berjenggot.
Aku pun menuju ke tempat tidurku. Saat mereka mulai menatapku, tiba-tiba seseorang datang.
...----------------...
BERSAMBUNG....
SEE YOU NEXT CHAPTER...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Rita
Bener bener cuci mata yach Elenoa
2023-01-04
0
Fay
🙄🙄
2022-08-04
0
Mj
bagusss thor ceritanyaa
2022-08-04
0