Lorong kediaman Johannes.
Elenoa tentunya tidak akan mungkin tidur di kediaman pelayan. Apalagi Elenoa harus berbagi kamar dengan pria.
" Tidak....aku tidak mau tidur di kediaman pelayan. Jika itu kediaman pelayan perempuan aku pasti akan tidur di sana. " Gumam Elenoa.
" Tapi, di sini tidak ada perempuan kecuali diriku. Duchess Elenoa Midletton, Duchess yang terabaikan. Satu-satu perempuan di seluruh kediaman ini. "
" Lagi pula, aku tidak mungkin tinggal di kediaman pelayan. Aku harus kembali ke kediamanku. Eden selalu mengantar makanan.....
" Dia akan mencariku jika aku tidak berada di sana. " Gumam Elenoa seraya berjalan ke arah kediamannya.
Elenoa menyadari, jika dia langsung pergi ke kediamannya. Itu akan menimbulkan masalah, karena semua pelayan akan di absen terlebih dahulu.
Johannes menerapkan aturan ini, setelah ada penyusup yang menyamar menjadi pelayan.
Mau tidak mau, Elenoa harus datang terlebih dahulu ke kediaman pelayan laki-laki. Dia harus mengisi absensi.
" Aku hampir lupa, jika saat malam semua pelayan di sini harus mengisi absensi. " Ucap Elenoa.
" Tidak masalah. Aku akan mengisi absensi dan keluar diam-diam. Lagi pula, Eden akan mengabsen dulu, baru dia mengantar makanan....
" Jadi, aku mempunyai banyak waktu. " Gumam Elenoa.
Elenoa memutuskan berbalik arah, dan menuju ke kediaman khusus pelayan.
...----------------...
Ruangan kerja Johannes.
Seperti biasa, Johannes sedang bekerja, dia sedang mengecek dokumen-dokumen.
" Eden!! " Panggil Johannes.
" Ya, yang mulia. " Eden menghadap Johannes.
" Bisakah kau tidak pensiun? " Tanya Johannes.
Eden seketika membuka matanya lebar-lebar karena pertanyaan Johannes. Baru kali ini, Johannes berbicara seperti itu.
| Biasanya, yang mulia menyuruh saya pensiun. Tapi, kenapa sekarang bicaranya berbeda lagi. | Pikir Eden.
" Lupakan!! Aku tidak jadi menyuruhmu pensiun. " Ucap Johannes, yang menarik perkataannya.
" Saya ingin pensiun, saya lelah melayani tuan seperti anda. " Ucap Eden serius.
Johannes yang mendengarnya, dia segera menatap Eden lekat.
Kemudia dia berbicara.
" Apa kau bilang?!....
" Lelah?!....
" Aku memberimu gaji tinggi, bahkan kau cuti seenaknya, dan aku tidak mempermasalahkan itu. " Ucap Johannes.
" Anda keras kepala, pemarah, dan banyak lagi. " Ucap Eden Jujur.
" Cih....baru kali ini ada pelayan yang berbicara buruk tentang majikannya sendiri. Dan di hadapannya langsung. " Ucap Johannes.
Johannes berdiri dari duduknya, dan dia berbicara lagi.
" Kesampingkan mengenai hal itu....
" Ada yang lebih penting....
Eden pun tertarik, dan dia bertanya apa yang penting itu.
" Apa itu yang mulia? " Tanya Eden.
" Kau harus mengawasi Teo, dia pelayan yang akan aku uji. " Ucap Johannes.
| Jika itu mengenai ujian Pelayan, itu akan sangat berat. Apa yang mulia benar-benar akan melakukan uji coba kepada pelayan baru, yang mirip wanita itu? | Pikir Eden.
Uji coba yang di maksud, bukan uji coba sebelumnya. Johannes akan melakukan uji coba dengan lebih ekstrim.
| Uji coba tadi, hanya uji coba biasa, yang menguji kepintaran. Kali ini, aku ingin menguji dirinya dengan yang lebih parah lagi. Seperti, pertahanan tubuh, kelincahan, dan kepekaan. | Pikir Johannes.
| Orang yang bekerja di sisiku, harus orang yang kuat dan pintar. Tidak ada yang boleh lemah. | Pikir Johannes sekali lagi.
" Siapkan itu Eden. Aku ingin di percepat. " Ucap Johannes.
" Saya mengerti yang mulia. " Ucap Eden patuh.
Eden memiliki pertanyaan untuk Johannes mengenai Grand Duchess, selaku istri Johannes.
" Yang mulia, apa anda tidak ingin tahu apa yang di lakukan nyonya? " Tanya Eden.
Johannes menaikkan alisnya, seolah dia tidak mau mendengar tentang istrinya.
" Eden! " Tegur Johannes.
" Saya yang mulia. " Jawab Eden.
" Jangan membicarakannya, sudah cukup aku memberinya tempat tinggal dan makanan. Itu lebih dari cukup, jika di bandingkan dengan dia tinggal di rumah ayahnya. " Ucap Johannes.
Johannes tidak tahu bahwa Elenoa di perlakukan layaknya putri raja oleh ayahnya.
Johannes hanya tahu, bahwa Elenoa adalah perempuan yang di kurung di rumah Marquess dan di perlakukan secara kasar.
Tapi nyatanya tidak. Malah sebaliknya, Johannes menganggap Elenoa sebagai binatang yang dia pelihara, seperti hewan yang hanya di beri makan untuk hidup, dan di beri tempat tinggal untuk berteduh.
Johannes hanya memberi makanan dan rumah untuk Elenoa, dia tidak memberikan kasih sayang layaknya seorang suami. Bahkan binatang pun mendapatkan kasih sayang dari majikannya.
" Anda bahkan tidak memberikan pelayan untuk mengurus mansion nyonya. " Eden berbicara.
" Itu tidak di perlukan, aku ingin tahu. Seberapa kuat dia akan tinggal tanpa pelayan. " Ucap Johannes.
| Perempuan sangat lemah, mereka hanya mengandalkan pelayan untuk mengurus dirinya. Saking lemahnya, perempuan akan sakit jika terkena air hujan satu tetes pun. | Pikir Johannes.
" Pergi!! " Johannes menyuruh Eden pergi dari ruangannya.
" Baiklah yang mulia, saya undur diri. " Ucap Eden seraya pergi.
Eden pergi, dia akan mengabsen semua pelayan yang ada di wilayah Kediaman Grand Duke.
...----------------...
Sementara itu, Elenoa.
Di kediaman khusus pelayan.
Saat Elenoa sampai di depan pintu masuk kediaman. Dia merasa bahwa semua mata tertuju kepadanya.
" Badanku rasanya akan bolong. "
" Mereka terus memperhatikanku. Bahkan, mereka ada di mana-mana, di depan, belakang, kiri, kanan, bahkan dari atas pun mereka ada. " Gumam Elenoa pelan.
Semua pelayan laki-laki menatap Elenoa, mungkin mereka merasa heran dengan tubuh Elenoa yang kecil dan wajahnya yang imut.
" Hei kau?! " Tegur seseorang.
Elenoa menoleh dan dia bertanya.
" Siapa? Aku? " Tanya Elenoa seraya menunjuk dirinya sendiri.
" Benar kau, siapa kau? " Tanya Laki-laki itu.
Elenoa menjawab pertanyaan laki-laki tersebut.
" Nama saya El— ahkkk maksud saya Teo. " Jawab Elenoa gugup.
| Mereka mempunyai badan yang tingga dan berisi. | Pikir Elenoa.
" Hmmmm.... " Pelayan laki-laki itu berpikir.
" Kau.....sepertinya kau anak baru? " Ungkap pelayan laki-laki tersebut.
Elenoa mengangguk, pertanda benar.
" Hei kalian!!!.....
" Kemari, di sini ada anak baru!!
Teriak laki-laki tersebut memanggil teman-temannya.
" Siapa? " Tanya temannya.
Satu persatu dari mereka keluar dan menunjukkan diri mereka.
Ada yang sudah tua, dan muda. Mereka semua laki-laki.
" Wahhh....kita kedatangan tamu. " Ucap Laki-laki berambut coklat.
" Biarkan dia masuk.. sepertinya yang mulia Grand Duke memasukkan pelayan lagi. " Tebak laki-laki lainnya.
| Aku tidak mengerti harus berbuat apa. | Pilir Elenoa.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Riniariani Rinimawan
aku plng suka cerit Yg ada gmbr2 nya....😆
2022-10-10
0
Fay
ngk kebayang thor 😀
2022-08-04
0
$uRa
semoga yang tau penyamaran hanya eden
2022-05-12
0