Pak Robi berjanji akan membantu Ayu, Ayu boleh menemui Pak Robi kapan saja di luar jam belajar. Setelah memenuhi janjinya, Pak Robi pun melanjutkan memberikan materi untuk para murid.
Mereka semua belajar dengan serius hinngga jam pelajaran kimia pun selesai. Pak Robi meninggalkan kelas dan akan dilanjutkan dengan pelajaran yang lain.
Sementara di luar, Bu Lexi sudah menempelkan di mading, karangan yang terpilih untuk diikutkan lomba. Beliau berharap, saat jam istirahat kedua nanti para muridnya bisa melihat info yang dia pajangkan.
Para murid sedang pokus mengikuti pelajaran, tapi Bimo yang ingat hari ini Bu Lexi akan memberitahu karangan siapa yang terpilih untuk diikutkan lomba pun merasa penasaran, dia yakin Bu Lexi sudah menempelkan pengumuman di mading, soalnya ini sudah jam pelajaran terakhir.
Bimo minta izin, dia berpura-pura ingin ke toilet, padahal dirinya langsung menuju ke tempat mading, di sana dia melihat bahwa karangan Ayu lah yang terpilih.
Sepintas Bimo membaca isi karangan Ayu, dia tertegun melihat isinya. Sungguh miris ternyata kehidupan yang Ayu jalani. Bimo menyesal, selama ini dia dan teman-teman sudah menjauhi Ayu. Dia berencana sepulang sekolah nanti ingin meminta maaf kepada Ayu.
Saat Bimo sedang termenung memikirkan kesalahannya sambil terus membaca karangan Ayu, Bu Lexi yang mau ke kelas lain melihatnya, "Bimo! kenapa kamu di sini? jam pelajaran belum usai, ayo kamu silahkan balik ke kelas."
"Iya Bu," Bimo langsung berlari menuju kelas. Sesampainya di dalam kelas, matanya langsung tertuju ke arah Ayu, dalam batinnya dia berkata, "Ternyata kami salah menilaimu yu, kamu gadis baik dan pintar. Aku salut sama kamu yu."
"Bimo!" tegur Bu Nina, guru bahasa Inggris yang saat ini sedang mengajar di kelas mereka.
"Iya Bu, maafkan saya. Saya akan segera duduk."
Bimo kembali duduk di bangkunya dan mengikuti pelajaran bahasa Inggris itu hingga selesai.
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, Bimo langsung mendekati Ayu, dia mengulurkan tangannya sambil mengucapkan kata selamat.
Ayu yang tidak tahu maksud Bimo pun bengong, dia merasa heran, Bimo yang selama ini ikut menjauhi dirinya, kenapa saat ini mengulurkan tangan memberi selamat dan tidak merasa jijik terhadapnya.
"Terimakasih Bim, tapi selamat untuk apa ya?" tanya Ayu.
"Selamat untuk dua kemenanganmu. Karanganmu terpilih untuk diikutkan lomba ajang pencarian bakat penulis."
"Kamu serius Bim?" tanya Ayu tidak percaya.
Bimo pun mengangguk, "Aku tadi hanya pura-pura ke toilet padahal aku hanya ingin ke mading untuk melihat pengumuman itu," ucap Bimo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ayu dan Sisil pun tertawa melihat Bimo, lalu Ayu berkata, "Terimakasih ya Bim atas infonya."
"Satu lagi Yu, aku minta maaf ya, selama ini telah salah sama kamu, aku ikut-ikutan menjauhimu."
"Nggak apa-apa Bim, aku sadar kok, kalian pasti jijik berteman dengan gadis buruk rupa sepertiku."
"Sekali lagi maaf ya Yu, bolehkah aku jadi teman mu Yu?"
"Alhamdulillah, terimakasih Bim sudah mau menjadi temanku," ucap Ayu sambil menerima uluran tangan Bimo.
Sementara di luar kelas, mulai heboh, mereka berlama-lama di sana membaca karangan Ayu, sebagian besar murid sekelas Ayu merasa bersalah dan menyesal telah memperlakukan Ayu secara tidak adil. Mereka telah terhasut oleh omongan Dilla CS.
Ayu yang sudah tahu hasilnya, ingin langsung pulang, dia tidak mau menjadi bahan omongan di sana. Ayu dan Sisil lalu menyelinap pergi menuju keluar gerbang. Dia ingin cepat sampai ke rumah karena sore ini mereka harus segera pindah.
"Sil, sampai ketemu hari senin ya, itu Ibumu sudah menunggu."
"Iya Yu, kamu tidak di jemput Sang pangeran?"
"Nggak Sil, dokter Okan sedang mengunjungi orang tuanya."
"Oh...ya sudah, kamu hati-hati ya! Aku duluan ya Yu."
"Oke Sil."
Ayu menunggu angkot datang, sementara Sisil sudah naik ke boncengan ibunya. Tidak lama menunggu, angkot yang di nanti Ayu pun lewat.
Pak kondektur mempersilakan Ayu untuk naik lalu dia meminta pak sopir untuk kembali melajukan angkotnya.
Sembari duduk, ayu membuka novel cetak hadiah dari Pak Robi, dia membacanya lembar demi lembar dan merasa tertarik untuk terus membaca halaman selanjutnya.
Alur cerita dan PUEBI nya sangat bagus, penulisannya juga rapi sehingga membuat Ayu semakin penasaran.
Pak Robi dengan ceritanya berhasil menarik minat pembaca agar terus mengikuti karya itu hingga selesai. Ayu pun berhasil mengambil pelajaran dari inti cerita yang Pak Robi coba sampaikan lewat karyanya.
Tidak terasa, Ayu kini sudah sampai di persimpangan gang rumahnya. Dia segera meminta Pak sopir agar menghentikan laju angkot.
Ayu pun turun setelah membayar ongkos kepada Pak kondektur, dia segera bergegas ingin membantu ibunya.
Setibanya Ayu di rumah ternyata barang-barang sudah dinaikkan ke atas mobil pickup, hanya tinggal beberapa buku dan pakaian Ayu saja yg belum sempat ibu bereskan.
Ibu meminta Ayu agar sholat dan makan dulu baru mengemas buku-bukunya. Ayu pun bergegas mengerjakan sholat, lalu dia lanjut menikmati makanan yang telah di masak oleh Bu Nita pagi tadi.
Barang-barang Ayu sudah selesai di kemas, lalu dia dan Ibu memberikan kotak tersebut kepada pak sopir agar menaikkannya ke atas pickup.
Kini semua sudah beres, lalu ibu dan Ayu pamit kepada para tetangga sembari mengantarkan kunci rumah kontrakan kepada sang pemilik yang kebetulan tinggalnya tidak jauh dari rumah yang mereka kontrak.
Ayu dan Ibu melangkahkan kaki meninggalkan tempat tinggal yang belum ada sebulan mereka tempati. Dengan membaca bismillah keduanya pun melangkah dengan harapan kehidupan esok akan lebih baik.
Mobil pickup melaju dengan perlahan meninggalkan rumah tersebut, ibu yang menjadi pemandu jalan segera mengarahkan Pak Sopir ke jalan menuju rumah majikannya.
Mereka sudah sampai, ternyata untuk ke paviliun ada pintu gerbang tersendiri lewat jalan samping rumah induk hingga tidak menggangu tamu yang datang ke sana.
Sebelum menurunkan barang, Bu Nita terlebih dahulu menemui majikannya untuk meminta izin. Kemudian Mama Okan memberikan kunci, lalu mempersilakan Bu Nita yang biasa mereka panggil dengan Bu Aisyah, karena nama panjang Bu Nita adalah Nita Aisyah untuk langsung memasukkan barangnya ke paviliun tersebut.
Ayu yang melihat majikan ibunya langsung memberi salam dan memperkenalkan diri.
"Assalamu'alaikum Nyonya," Saya anak Bu Aisyah, maaf...kami telah merepotkan Nyonya," ucap Ayu santun.
"Oh, kamu ya yang bernama Ayu, Bu Aisyah sering cerita jika beliau memiliki seorang anak gadis. Selamat datang di rumah kami, semoga kamu betah ya di sini. Anggap saja rumah sendiri, semoga kamu nanti bisa menjadi teman Oki agar dia tidak merasa kesepian," ucap Mama Okan.
"Terimakasih Nyonya, saya merasa tersanjung boleh berteman dengan putra nyonya."
"Ya sudah, kalian boleh lanjutkan menyusun barangnya, saya akan keluar sebentar membeli keperluan buat bekal oleh-oleh besok."
Mama Okan pun pergi bersama sopirnya untuk membeli oleh-oleh buat keluarga Metha. Ayu dan Bu Nita langsung merapikan barang-barang di bantu oleh Pak Sopir.
Terimakasih atas semua dukungannya ya para sobat, selamat malam dan selamat beristirahat.
SEE YOU ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Anna Susiana
wah gimana ya nanti kalau suatu saat nanti di rumah utama ga sengaja Ayu ketemu sama okan dan oki
2022-12-28
1
Sharon
Oki okan sama sama suka wanita yg sama ini lah yg d takutkan jd pecah persaudaraan lg
2022-09-23
0
Irma Yuliati
oki sm sisil aja thor
2022-03-26
1