Ayu gelagapan mendengar ucapan Metha, lalu dia menutup panggilan tersebut hingga membuat Metha semakin marah.
Metha melempar ponselnya ke kasur, dia kesal kenapa ada wanita yang mengaku sebagai pacar Okan. Sementara dirinya sudah mendapatkan simpati dan persetujuan dari keluarga Okan sebagai calon menantu mereka.
Sebenarnya Metha berasal dari Padang, dia anak perempuan tunggal dari keluarga terpandang dan kaya raya di sana.
Karena mengejar Okan maka Metha sampai ke Medan dan meminta kepada orangtuanya untuk membukakan bisnis butik agar bisa tetap tinggal dan terus berdekatan dengan Okan serta keluarganya.
Keluarga Metha yang memang sangat menyayangi dan memanjakannya selalu menuruti semua permintaan Metha, termasuk mengejar cinta Okan.
Metha mengenal Okan saat Okan dulu bertugas sebagai dokter praktek di kampungnya, hingga sedikit banyaknya keluarga Metha mengenal sosok Okan sebagai seorang dokter yang baik, tampan dan menjadi idaman setiap gadis serta para orang tua yang mengenalnya. Makanya mereka setuju jika Okan menjadi calon suami Metha.
Saat Orang tua Metha datang ke Medan untuk melihat bisnis putrinya, mereka baru tahu jika Papa Metha dan Mamanya Okan adalah sahabat, maka akhirnya kedua keluarga itu memutuskan untuk menjodohkan keduanya.
Tapi sayang, cinta Metha bertepuk sebelah tangan, Okan tidak mencintainya, bagi Okan Metha hanyalah seorang adik. Metha tidak masuk kriteria wanita idaman bagi Okan.
Okan tidak suka gadis manja, gadis yang selalu meminta dukungan kepada orangtuanya. Dia suka gadis mandiri, yang mampu berjuang demi diri dan keluarganya dan terutama baik, lembut serta taat beribadah.
Makanya ketika dia mengenal dan masuk lebih dalam ke kehidupan Ayu, dia merasa menemukan sosok wanita yang dia cari.
Tapi Okan belum mau terburu-buru menyatakan cintanya. Dia ingin memastikan terlebih dahulu tentang perasaannya itu sembari menunggu Ayu tumbuh menjadi gadis dewasa dan mencari kepastian apakah Ayu juga memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Setelah amarah Metha reda, dia berniat mencari tahu kebenaran tentang wanita yang mengaku pacar Okan, sore ini dia berencana ingin menemui Okan di kliniknya.
Metha melajukan mobilnya dengan kencang, dia tidak sabar ingin segera melihat seperti apa wanita saingannya itu dan ingin mendengar langsung penjelasan dari Okan.
Sementara Ayu wajahnya pucat, tangannya pun gemetar saat dia mengembalikan ponsel ke Okan. Dia tidak mau ikut campur lagi dalam urusan Okan. Ayu yang tadi habis di bentak dan di maki oleh Metha merasa ketakutan, dia tidak mau mengambil resiko jika sampai bertemu dengan Metha.
Okan yang melihat keadaan Ayu jadi merasa bersalah, dia sudah menduga pasti Metha berbicara kasar terhadap Ayu. Okan tahu jelas bagaimana perangai Metha bila tentang menyangkut dirinya.
"Maaf Yu, maafkan aku," ucap Okan yang spontan menggenggam tangan Ayu saat Ayu mengembalikan ponselnya.
"Mbak Metha calon istri Dokter ya? Dia marah besar mendengar jawabanku tadi. Mengapa Dokter melakukan hal itu? Kasihan kan dia, kalau menyangka aku benar pacar Dokter."
"Bukan, dia bukan calon istriku. Hanya orang tua saja yang sepakat ingin kami berjodoh."
"Kenapa Dokter tidak mau?"
"Dia tidak seperti dirimu!" jawab Okan spontan dari hatinya.
"Maksud Dokter?" tanya Ayu yang bingung dengan jawaban dokter Okan.
"Kamu tahu sendiri tadi-kan, bagaimana tipenya. Kasar dan tidak penyabar, terutama manja, itu yang paling aku tidak suka."
Saat mereka asyik berbicara, Mbak yang biasa membersihkan klinik pun datang. Dia permisi ingin membersihkan ruangan Dokter Okan.
Dokter Okan dan Ayu segera keluar dari ruangan, sambil menunggu ruangan bersih, mereka berdua melanjutkan obrolan di teras klinik.
"Jadi bagaimana sikap orangtua Dokter saat mereka tahu Dokter tidak mau di jodohkan dengan Metha?"
"Ya... mereka tidak berkeras sih, tapi mereka masih berharap, sebab Metha selalu pandai mengambil hati Mama dan Papaku."
"Apa Dokter pernah berbicara dengan Mbak Metha dari hati ke hati membicarakan hal ini?"
"Sudah! tapi dia tidak terima dengan keputusanku. Dia akan memperjuangkan aku sampai kapanpun, itu katanya."
"Wah...ternyata cinta bertepuk sebelah tangan, kasihan juga Mbak Metha."
"Kenapa kamu malah membela Metha bukan diriku, hah!"
"Ya, Dokter kan laki-laki. Laki-laki itu pasti kuat, sementara perempuan makhluk lemah dan susah Dok jika sudah mencintai seseorang, kami akan sulit melupakan orang yang kami cintai."
"Memangnya kamu begitu? siapa orang yang beruntung itu, yang mendapatkan cintamu Yu?" tanya Okan serius sambil menatap mata Ayu.
Ayu nyengir menunjukkan gigi putihnya yang rapi berbaris sambil berkata, "Belum pernah jatuh cinta Dok!"
Hati Okan lega mendengar jawaban Ayu, tadi dia sempat takut jika benar Ayu sudah memiliki kekasih. Okan pun tersenyum, sambil berkata, "Serius, kamu belum punya pacar?"
"Nggak ada yang mau Dok, denganku," ucap Ayu lirih, dia jadi teringat dengan teman-teman di tempat tinggalnya yang lama, mereka menjauh jika sudah mengetahui tentang keadaannya.
"Mana mungkin nggak ada yang mau Yu, kamu saja mungkin yang pilih-pilih."
"Dokter saja yang belum tahu tentang aku, jika tahu mungkin Dokter juga ikut menjauh."
"Apa maksudmu Yu? aku tidak mungkin menjauhimu, sampai kapanpun."
"Suatu saat Dokter pasti akan tahu."
Saat Ayu mengakhiri ucapannya, masuk sebuah mobil mewah ke halaman klinik. Ayu menatap mobil itu, dia mengira pasti pasien dokter Okan, karena klinik sebentar lagi akan buka.
Sementara Okan sudah tahu jika yang datang itu adalah Metha. Metha turun dari mobilnya, dia berjalan dengan anggun bak layaknya seorang artis, Ayu yang melihatnya sampai terpana.
Memang Metha adalah seorang gadis yang sangat cantik dan anggun tapi sayang kecantikan tidak berarti apa-apa bagi Okan. Okan lebih senang gadis sederhana seperti Ayu.
Metha melihat sinis ke arah Ayu, dia menganggap sepele, Ayu yang di matanya hanya seorang gadis ingusan, cupu dengan wajah pas-pasan, jelas menurutnya bukan dia, wanita yang tadi berbicara dengannya di telephone yang mengaku sebagai pacar Okan.
Lalu dengan manjanya, Metha menghampiri Okan dan menggelayutkan tangan sambil berkata, "Ayo Yang ke ruangan kamu, ada yang ingin aku bicarakan."
Hal itu jelas membuat Okan jengah, dia melepaskan tangan Metha dari lengannya sambil berkata, "Jika ada yang ingin kamu bicarakan, silahkan katakan saja di sini."
"Masa kita bicara hal penting di depan pembantu kamu, nggak etis-kan Yang?"
Mendengar hal itu, Ayu yang tidak ingin ikut campur dengan urusan Okan langsung berkata, "Maaf Dok, aku permisi dulu, ada yang ingin aku kerjakan di dalam."
Setelah mengatakan hal itu, Ayu pun masuk ke dalam klinik, dia pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Metha tersenyum melihat kepergian Ayu, lalu dia duduk di samping Okan sambil kembali bergelayut manja. Okan merasa malas, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Jangan lupa dukungannya ya sobat, terimakasih kepada seluruh pembaca yang sudah setia mengikuti ceritaku ini, semoga dukungan dari kalian berkah dunia akhirat🙏😉
SEE YOU♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
budak jambi
cantik luar busuk hati buat jd istri yg ada neraka dlm rmh tangga bukn surga.tabiat burk wanita seperti itu..ortu km bodoh okan gampg percaya sm wanita iblis tu
2024-12-25
0
Dedeh Herawati
kynya ayu SM Metha Ade Kaka dech....iya ga thor
2023-10-07
1
Anna Susiana
wahh.. mulai ada ulet bulu nih
2022-12-27
0