Afra, A Life From AI

Afra, A Life From AI

Awal Mula

Semuanya … berawal disini. Sebuah kehidupan dimana tidak ada yang namanya manusia. Tidak ada yang normal di dunia ini. Walaupun begitu, takdir selalu saja berkata lain. Tidak ada yang pernah tahu tentang hari esok. Dan tidak ada yang tahu alasan dunia ini harus seperti ini.

Dunia bawah, dunia dimana semua makhluk selain manusia hidup. Dari mulai monster haus darah, siluman, manusia setengah hewan, dan lainnya. Tidak ada kehidupan yang normal di dunia ini. Dan … tidak ada manusia yang pernah hidup disini.

Dunia ini terbagi menjadi beberapa kawasan. Dan di kawasan terlarang ini, hiduplah seorang gadis yang menjadi takdir baru yang seharusnya tidak pernah ada.

 -------------------------------------------------------------------------------------

Dunia bawah, di hutan kawasan terlarang. Terdapat sebuah pohon besar yang diatasnya terdapat sebuah rumah. Rumah itu dibuat menyatu dengan pohon besar itu, namun bentuk rumah itu masih bisa terlihat jelas. Dan di rumah itu … ada seorang gadis manusia tinggal dan hidup di dunia ini. Entah itu kebetulan atau memang takdir yang sudah berkata seperti itu. Tidak ada yang pernah tau akan hari esok, dan semuanya … dimulai dari sini.

Suasana pagi terlihat cerah. Gadis itu sedang berada di kamarnya, melihat pemandangan di luar jendela.

"Ayah! Apa aku boleh keluar?" tanya gadis berambut pendek berwarna hitam kebiruan itu sambil menoleh ke arah orang yang dipanggil 'ayah'. Sang ayah hanya tersenyum mendengar pertanyaan gadis itu.

"Kita dirumah saja ya, Afra," jawab sang ayah dengan lemah lembut pada gadis itu yang bernama Afra.

Ya, Afra Afifah namanya. Gadis cantik berumur delapan tahun dengan rambut pendek berwarna hitam kebiruan. Matanya berwarna biru tua dengan kulitnya yang putih.

Afra menghampiri ayahnya yang sedang duduk di kursi.

"Aku mohon, Ayah," pinta Afra dengan matanya yang berbinar-binar sambil memegang tangan ayahnya. Sang ayah hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Besok saja ya, Afra," jawab ayahnya sambil mengelus kepala Afra dengan lembut.

"Memangnya kenapa, Ayah? Kenapa aku tidak boleh keluar?" tanya Afra penasaran sambil menunjukkan wajah imutnya. Sang ayah hanya tersenyum mendengar pertanyaan Afra itu.

"Besok ayah ajak kamu keluar ya. Hari ini, ayah bacakan cerita saja ya, Afra," jawab sang ayah sambil membelai rambut Afra dengan lembut. Afra merasa kecewa dengan jawaban ayahnya itu.

"Kenapa ayah selalu berkata seperti itu setiap hari? Kapan ayah mengajakku keluar?" tanya Afra lagi dengan nada serius. Sang ayah hanya bisa terdiam mendengar perkataan Afra itu. Sang ayah lalu bangun dari kursi dan berjongkok agar tinggi nya sama dengan Afra.

"Maafkan ayah ya, Afra sayang," ucap sang ayah lalu mengecup kening anaknya itu, "ayah akan bawa—"

"Tidak usah!" ucap Afra dengan lirih namun tegas.

Sang ayah lalu bangun dan pergi keluar dari kamar Afra dan menutup pintu kamar nya.

Afra hanya diam melihat ayahnya pergi meninggalkan Afra sendirian di kamar … sekali lagi. Afra tak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menurut, walaupun sudah beberapa kali Afra memohon, tetap saja jawaban sama selalu dilontarkan sang ayah. Namun, hari ini jawaban sang ayah terasa lebih menyakitkan. Walaupun sang ayah sudah mengatakan 'maaf', namun Afra merasa sangat-sangat kecewa sekali.

Tidak … seperti dirinya yang dulu, yang hanya diam dan menuruti perkataan sang ayah. Afra benar-benar sudah tak bisa menerima jawaban sang ayahnya kali ini.

"Kenapa? Memangnya apa susahnya? Aku benar-benar tak mengerti!" tanya Afra pada dirinya sendiri sambil menatap pintu kamarnya yang tak pernah ia sentuh. Air matanya seketika mengalir keluar.

Dari dulu, Afra memang tidak pernah keluar dari kamarnya karena sang ayah yang melarangnya keluar rumah ketika umurnya menginjak lima tahun. Padahal hanya dilarang keluar rumah, tapi Afra selalu berpikir jika dirinya keluar kamar, maka nanti dirinya akan berpikir untuk keluar rumah. Ayahnya lah yang akan selalu masuk ke kamar Afra ketika Afra lapar. Afra hanya keluar kamar saat dipanggil sang ayah, dan itu juga ayahnya yang membukakan pintu kamarnya. Pintu kamarnya seakan sebagai pembatas untuk dirinya agar tidak bisa keluar rumah.

Untuk meredam rasa sedih dan kecewanya, Afra akhirnya memilih untuk tidur seharian. Afra tidak tau ingin melakukan apa di hari yang cerah ini. Sekarang, kesehariannya hanya diisi dengan tidur. Tidak seperti dulu, yang selalu mendengarkan cerita dari ayahnya di ruang tengah.

 ---------------------------------------------------------------------------

"Ini, ada dimana?" tanya Afra pada dirinya sendiri sambil melihat sekeliling. Dirinya kini berada di tempat yang sangat aneh. Tempat itu terlihat sangat gelap. Hanya ada sedikit cahaya yang membuat Afra dapat melihat sekelilingnya.

"Ayah, kau dimana?" panggil Afra mencoba memanggil ayahnya. Afra berpikir bahwa dirinya masih berada di kamarnya, hanya saja tidak ada cahaya yang menerangi seluruh ruangan kamarnya sehingga semuanya terlihat gelap gulita.

Tap

Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar dari belakang Afra.

"Siapa itu?" tanya Afra berbalik ke arah belakangnya, namun tidak ada apapun dibelakangnya.

Tap

Suara langkah kaki itu terdengar lagi.

"Ayah?" panggil Afra berbalik ke sampingnya, "apa itu kau?"

Dan lagi-lagi, sama sekali tidak ada apapun yang terlihat. Hanya ada suara langkah kaki yang menggema dari arah yang berlawanan dari tempat Afra berdiri.

Tap … tap

Suara langkah kaki itu terdengar semakin dekat.

"Halo?" panggil Afra langsung berbalik ke asal suara langkah kaki itu. Suara itu terdengar dari arah depannya sekarang.

Tap … tap … tap

"Ayah, tolong jangan menakuti aku," ucap Afra berpikir bahwa itu adalah ayahnya, namun suara langkah kaki itu malah terdengar semakin keras dan mendekat ke arah Afra. "Ayah, tolong ja—"

Hihihi

Tawa seseorang tiba-tiba langsung terdengar setelah suara langkah kaki itu berhenti. Suara tawa itu terdengar begitu kejam.

"Siapa itu? Tolong jangan menakuti aku!" teriak Afra tiba-tiba langsung merasakan bahwa suara langkah kaki itu bukanlah ayahnya setelah mendengar suara tawa itu.

Hihihi

Suara tawa itu seketika terdengar begitu dekat dan sangat terasa. Suara itu terdengar dari belakang Afra. Afra tiba-tiba langsung tidak bisa bergerak setelah merasakan ada seseorang yang berdiri di belakangnya dan melingkarkan tangannya di leher Afra. Orang itu lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Afra dan menghembuskan nafasnya. Afra dapat merasakan nafas orang itu yang terasa dingin dan mencekam.

"Sepertinya, kau itu … manusia, ya?"

"Ah," teriak Afra seketika langsung terbangun dari tidurnya.

"Apa itu?" tanya Afra pada dirinya sendiri sambil memegangi kepalanya, "apa tadi hanya mimpi?"

"Ah!" teriak Afra tiba-tiba merasakan kepalanya yang terasa pusing. Afra seketika melihat bayangan seseorang di dalam pikirannya, namun bayangan orang itu terlihat samar-samar, "siapa … itu?"

Terpopuler

Comments

Noval Hila

Noval Hila

dunia semua makhluk selain manusia hidup dari mulai

2023-03-11

0

Wan Rahmawan

Wan Rahmawan

yu

2023-02-20

0

Elwi Chloe

Elwi Chloe

awal yang bagus

2022-06-19

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Gadis Manusia
3 Melihat Dunia
4 Pertama Kali
5 Di Siang Hari
6 Sampai Akhirnya
7 Penasaran
8 Dengan Malam
9 Mimpi Aneh
10 Kebenaran
11 Tentang Dunia
12 Tanpa Manusia
13 Manusia?
14 Siapa Aku?
15 Manusia
16 Alter Ego
17 Dengan AI
18 Bersamanya
19 Memulai Awal
20 Yang Baru
21 Tentang AI
22 Dengan Monster
23 Semuanya
24 Baru Dimulai
25 Sekarang
26 Saatnya
27 Permulaan
28 Dunia
29 Pertemuan
30 Dengannya
31 Dan Ingatan
32 Yang Hilang
33 Akademi
34 Arknest
35 Kelas Pertama
36 Duel Antarkelas
37 Tantangan
38 Di Luar Duel
39 Pengenalan
40 Teman
41 Mati
42 Sabit Putih
43 Kebangkitan
44 Kota
45 Empat Kerajaan
46 Kenapa
47 Aku Tidak Bisa
48 Mengerti?
49 Para Senior
50 Tokoh Utama
51 Dua Surat
52 Assassin
53 White And Black
54 Dua Siluman
55 Tanda Bintang
56 Kepercayaan
57 Menghidupkan
58 Pertanyaan
59 Tanpa Jawaban
60 Waktu Malam
61 Yang Salah
62 Lupakan Saja
63 Kembali
64 Kepadamu
65 Es dan Lava
66 Memulai Ulang
67 Waktu
68 Untuk Manusia
69 Buku Dunia
70 Aura
71 Gadis Penyihir
72 Sosok Hijau
73 Iylasvi
74 Pergi
75 Dari Sini
76 Kita Mulai
77 Afra Afifah
78 Iliya Viely
79 Terjerat
80 Rantai
81 Berdarah
82 Tujuan
83 Rasa Baru
84 Kota Sihir
85 Hanya
86 Penampilan
87 Bentuk AI
88 Sia-sia
89 Janji
90 Sosok Biru
91 Gadis Biru
92 Sira Siveria
93 Wilayah
94 Perbatasan
95 Perpustakaan
96 Pengunjung
97 Hilang
98 Lyvie
99 Tidak Bisa
100 Jujur
101 Pagi Biru
102 Pagi Biru (2)
103 Pagi Biru (3)
104 Hari-harinya
105 Denganku
106 Kau Ingin Aku?
107 Pendamping
108 Pohon
109 Beringin
110 Bercahaya
111 Sentuhan
112 Bibir
113 Ciuman
114 Hal Biasa
115 Rencana
116 Bertanya
117 Istana
118 Kembali Lagi
119 Berkumpul
120 Demi
121 Diri-Nya
122 Kejadian
123 Terlupakan
124 Bercerita
125 Tentang Akhir
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Awal Mula
2
Gadis Manusia
3
Melihat Dunia
4
Pertama Kali
5
Di Siang Hari
6
Sampai Akhirnya
7
Penasaran
8
Dengan Malam
9
Mimpi Aneh
10
Kebenaran
11
Tentang Dunia
12
Tanpa Manusia
13
Manusia?
14
Siapa Aku?
15
Manusia
16
Alter Ego
17
Dengan AI
18
Bersamanya
19
Memulai Awal
20
Yang Baru
21
Tentang AI
22
Dengan Monster
23
Semuanya
24
Baru Dimulai
25
Sekarang
26
Saatnya
27
Permulaan
28
Dunia
29
Pertemuan
30
Dengannya
31
Dan Ingatan
32
Yang Hilang
33
Akademi
34
Arknest
35
Kelas Pertama
36
Duel Antarkelas
37
Tantangan
38
Di Luar Duel
39
Pengenalan
40
Teman
41
Mati
42
Sabit Putih
43
Kebangkitan
44
Kota
45
Empat Kerajaan
46
Kenapa
47
Aku Tidak Bisa
48
Mengerti?
49
Para Senior
50
Tokoh Utama
51
Dua Surat
52
Assassin
53
White And Black
54
Dua Siluman
55
Tanda Bintang
56
Kepercayaan
57
Menghidupkan
58
Pertanyaan
59
Tanpa Jawaban
60
Waktu Malam
61
Yang Salah
62
Lupakan Saja
63
Kembali
64
Kepadamu
65
Es dan Lava
66
Memulai Ulang
67
Waktu
68
Untuk Manusia
69
Buku Dunia
70
Aura
71
Gadis Penyihir
72
Sosok Hijau
73
Iylasvi
74
Pergi
75
Dari Sini
76
Kita Mulai
77
Afra Afifah
78
Iliya Viely
79
Terjerat
80
Rantai
81
Berdarah
82
Tujuan
83
Rasa Baru
84
Kota Sihir
85
Hanya
86
Penampilan
87
Bentuk AI
88
Sia-sia
89
Janji
90
Sosok Biru
91
Gadis Biru
92
Sira Siveria
93
Wilayah
94
Perbatasan
95
Perpustakaan
96
Pengunjung
97
Hilang
98
Lyvie
99
Tidak Bisa
100
Jujur
101
Pagi Biru
102
Pagi Biru (2)
103
Pagi Biru (3)
104
Hari-harinya
105
Denganku
106
Kau Ingin Aku?
107
Pendamping
108
Pohon
109
Beringin
110
Bercahaya
111
Sentuhan
112
Bibir
113
Ciuman
114
Hal Biasa
115
Rencana
116
Bertanya
117
Istana
118
Kembali Lagi
119
Berkumpul
120
Demi
121
Diri-Nya
122
Kejadian
123
Terlupakan
124
Bercerita
125
Tentang Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!