Part 19

Naoki memutuskan untuk pergi dari sana, niatnya untuk menjenguk cleo sirna seketika. Untuk apa ia khawatir dengan kaleng rombeng itu, buang-buang waktu.

Saat mendengar mamanya mengatakan kalau kaki cleo terkilir, ia sangat panik membayangkan gadis kecil itu kesakitan. Ia pun segera kerumah cleo untuk menjenguknya, tak lupa naoki menyempatkan diri untuk membeli kue kesukaan cleo. Namun, saat melihat cleo sedang bersenda gurau dengan laki-laki lain, itu membuat naoki kesal sangat kesal.

"Naoki mau kemana?" tanya arie yang baru saja dari dapur.

"Pulang Tante," jawab naoki setenang mungkin, meskipun begitu arie masih bisa melihat wajah kesalnya.

"Bukannya baru sampai, kok buru-buru amat?"

"Naoki ada janji sama temen Tante, Nao lupa," jawabannya asal dengan harapan Arie percaya dan segera melepaskannya untuk pergi.

Rasanya sungguh muak melihat pemandangan tadi, naoki harus segera menjernihkan pikiran. Arie tersebut tipis, bagaimanapun ia adalah orang dewasa, arie bisa merasakan aroma-aroma kecemburuan naoki.

"O begitu."

"Ya sudah kalau begitu."

"Emh ... Tante, nitip ini. Terima kasih." Naoki memberikan kotak kue dari salah satu kue ternama.

"Baik, kamu hati-hati ya. Terima kasih udah jenguk cleo."

"Sama-sama Tante, kalai begitu saya permisi," ucap naoki sambil kemudian berlalu.

Beberapa hari berlalu, kaki cleo sudah sembuh sepenuhnya. Rencana yang sempat tertunda karena cideranya, kini ia bisa melakukan rencana balas dendam kepada naoki.

Cleo memandangi pantulan dirinya di cermin. Rambut kuncir dua, di kepang. Makeup yang di buat menor lalu dengan

tambahan titik-titik hitam di pipinya. Kacamata besar dan tebal, di tambah lagi behel gigi palsu yang sengaja ia kenakan. Tampilannya di sempurnakan dengan kemeja besar milik papanya yang terlihat kebesaran di tubuhnya di padu dengan rok panjang, yang sama sekali bukan selera Cleo.

"Sangat sempurna, saatnya pembalasan," gumam Cleo dengan seringai licik.

Cleo meraih tas kecil yang ada di mejanya lalu segera bergegas keluar dari kamarnya, dengan sedikit berlari Cleo menuruni tangga. Dengan bersenandung kecil Cleo berjalan menyusuri ruang tamu. Wajahnya berbinar ceria dengan segala rencana nakal yang ada di otaknya.

"Cleo?"

Cleo menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. Ia menyengir memamerkan jajaran giginya putihnya, melihat sang mama yang sedang heran, menatapnya dengan menautkan kedua alisnya.

"Kamu kenapa, Nak?"tanya Arie dengan heran.

"Kamu kesambet ya?!"

"Ish ... Ma, anak cantik begini kok di bilang kesambet sih. Ini fashion Ma," ucap Cleo sambil memegangi pinggiran roknya lalu memutar ke kanan dan ke kiri.

"Cantik kan Ma?" ucapnya dengan senyum manis.

"Cantik gundulmu. Baju sih ok, tapi mukamu itu kenapa? abis di gebukin warga? merah, biru kayak gitu? sebenarnya kamu mau kemana sih dandan kayak gini, nggak biasanya juga kami dandan, pake rok lagi?" cerca Arie pada sang anak.

"Cleo mau pentas drama," bohongnya pada sang Mama.

"Drama? sejak kapan kau ikutan kayak gitu?"

"Sejak hari ini, udah ah Mama tanya terus aku telat nih," rengek Cleo, sebelum ia di todong pertanyaan yang lebih banyak lagi, Ia harus segera melarikan diri.

"Mau bareng Mama nggak, Mama mau nganterin makan siang buat papa?"

"Cie ... yang udah tua, masih romantis aja," sindir Cleo.

Arie dan suaminya memang selalu romantis. Mereka selalu menjaga agar hubungan yang mereka bina bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya. Pahit dan getir yang mereka lalui menjadikan mereka berdua menyadari betapa berharganya keberadaan masing-masing untuk satu sama lain.

"Iya ... dong masa kalah sama yang muda."

"Iya deh, ya udah Ma. Cleo berangkat dulu." Cleo meraih tangan sang Mama lalu mencium punggung tangannya.

Gadis itu membalikkan badannya dan segera berlari keluar. Arie hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak semata wayangnya itu, ia pun mulai melangkahkan kakinya keluar, seorang supir kesayangannya yang masih setia sudah menunggunya dengan senyum ramah.

"Mbak Bos, ke kantor?"

"Biasanya Pul," jawab Arie.

Saipul membuka pintu belakang mobil untuk majikannya itu. Setelah Arie masuk, Ipul pun menutup pintunya dengan hati-hati.

"Cleo wes budal?"

[ "Cleo sudah berangkat?" ] tanya Arie saat Saipul sudah berada di dalam mobil dan siap untuk mengemudikan mobilnya.

"Wes Mbak Bos, gae sepeda motor. Tapi kok, non Cleo koyok ngunu ya?"

[ "Sudah Mba Bos, pake sepeda motor. Tapi kok non Cleo seperti itu ya?" ]

"Ngunu piye?"

[ "Begitu gimana?" ]

"Koyok topeng monyet!"

[ "Seperti topeng monyet!" ]

"Hus ... Fashion itu," tukas Arie membela putrinya.

"Hehehehe."

__________

Terpopuler

Comments

verlyn08

verlyn08

Naoki siap2 dapat kejutan dri Cleo yach.... 😂😂😂😂

2022-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!