Part 15

Bel masuk berdering, semua murid termasuk cleo mereka semua duduk dengan rapi menunggu sang guru datang. Cleo duduk menyandar, rambut panjangnya ia ikat tinggi. Tangan mungilnya memainkan pena miliknya.

Mike menopang dagunya dengan satu tangan, ia memiringkan kepalanya melihat ke arah cleo. Wajah imut itu seolah menggodanya. Cleo satu-satunya gadis yang tidak berusaha mendekati dia, bahkan di hari pertama mike sekolah ia sudah di ajak pacaran. Mike seperti memiliki daya magnet bagi lawan jenisnya, tetapi cleo sama sekali tidak terpengaruh olehnya.

Tak lama seorang laki-laki paruh baya memakai celana training dan kaos olahraga lengan panjang dengan sebuah peluit tergantung di lehernya, masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak!"

"Selamat pagi Pak Lucky!"

Pak lucky memicingkan matanya, melihat ke arah mike yang masih menatap kearah cleo.

"Pemanfaatannya bagus ya Mike?" tanya pak lucky menyindir.

"Bagus Pak!" jawab mike tanpa sadar.

Sontak seluruh kelas melihat kearah mike. Cleo terkejut, Ia memelototkan mata tajam pada mike. Dengan berdecak decak cleo melengos membuang mukanya kembali menatap kedepan.

"Hu ...!!"

"Cie ... cie....!!"

Sorak-sorai para murid lain menyadarkan mike dari lamunannya, ia sedikit terjingkat kemudian menoleh ke depan. Mike menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal dengan cengiran kuda. Pak lucky hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah mike.

"Sudah-sudah tenang, bapak akan memberikan materi hari ini kemudian kita praktek, ok!"

"Oke Pak!" jawab semua murid.

Pak lucky pun mulai memberi materi pelajaran olahraga raga yang akan dipraktekkan hari ini. Setelahnya, pak lucky mengajak para murid untuk keluar kelas.

Satu jam kemudian.

Pelajaran olahraga telah selesai dipraktekkan oleh para murid, mereka pun diizinkan untuk beristirahat sejenak sebelum menerima pelajaran selanjutnya.

Cleo duduk berselonjor di pinggir lapangan, ia berteduh di bawah pohon rindang. Tubuhnya penuh dengan peluh, cleo mengambil nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

"Nih minum!"

Cleo menoleh, sastro sudah berdiri didekatnya sambil menyodorkan sebotol minuman dingin. Cleo pun tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk menerima minuman dingin itu.

"Sang qu, Sas!" ujarnya.

"Hem." Sastro mendudukkan dirinya di samping cleo, dengan menekuk kedua lututnya.

"Habis ini kamu kuliah di mana C?" tanya sastro, dengan tatapan yang lurus kedepan. Melihat murid dari kelas lain yang sedang melakukan praktek olahraga.

"Nggak tau, masih bingung," jawab cleo.

"Jangan kangen ya sama aku."

Cleo menoleh pada sahabatnya yang masih menatap lurus kedepan.

"Kamu ngomong apa sih Sas, siapa juga yang bakal kangen kamu." Cleo membuka minuman miliknya kemudian meminumnya.

Sastro tersenyum kecil. "Setelah lulus nanti, aku bakalan ikut ayah ke Papua."

"Uhuk ...!" Cleo tersedak air yang baru saja masuk melewati kerongkongannya. Sastro refleks menepuk punggung cleo pelan.

"Serius kamu?" tanya cleo berharap ini bukan kenyataan, berharap sastro hanya membohonginya seperti biasa.

Sastro mengangguk mantap. Mata cleo menghangat, sastro adalah satu-satunya sahabatnya yang paling tulus tanpa embel-embel apapun. Sastro tahu cleo adalah anak dari salah satu pengusaha sukses, tetapi tidak sekalipun ia mencoba untuk mengambil keuntungan darinya.

"Kalau kamu pergi aku sama siapa? kenapa nggak di sini aja? aku bisa minta tolong papa buat kasih kamu kerja di perusahaannya," ungkap cleo tak rela. Cleo menatap kosong ke atas depan.

"Enggak usah C, lulusan SMA saja nggak akan bisa dapat gaji gede disini. Paling juga jadi OB, sedangkan kamu tau ayahku sebentar lagi pensiun. Aku harus bisa gantiin ayah, aku nggak mau jadi beban mereka terus."

"Trus indah gimana?"

"Aku udah putusin dia seminggu yang lalu," jawab sastro dengan sendu.

"Kalian putus? kapan? bukannya kemarin masih baik-baik aja."

Sastro menghela nafasnya, ia tidak mungkin menceritakan alasan putus mereka karena cleo. Indah selalu cemburu dengan kedekatannya dengan cleo, mungkin itu wajar karena sastro memang selalu berada di sekitar gadis sipit itu. Namun, perasaannya pada cleo hanya adalah kasih sayang pada saudaranya karena sama-sama anak tunggal.

Sastro marah ketika pacarnya itu menyuruhnya memilih antara dia dan cleo.

"Udahlah, mungkin bukan jodohku."

Terpopuler

Comments

verlyn08

verlyn08

Mike terpesona ma Cleo.., pusing cari perhatian Cleo... 😂😂😂

2022-04-04

0

Realrf

Realrf

Sepi amat 🤣🤣

2022-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!