Part 13

Keduanya pun berangkat ke kebun binatang. Naoki membawa mobilnya sendiri, ia sangat tidak suka mengunakan sopir. Tentunya setelah ia mendapatkan SIM tahun lalu. Setelah beberapa lama berkendara akhirnya mereka pun sampai di tempat yang di tuju.

Setelah memarkirkan mobilnya, Naoki dan Siska pun segera turun. Setelah membeli tiket masuk, mereka pun melangkah masuk kedalam. Tidak sulit menemukan Arie dan anak asuhnya, apalagi di tambah suara cempreng Cleo yang mengarahkan adik-adiknya untuk memperhatikannya.

"Ish ... berisik banget tuh cewek," keluh Naoki.

"Nao, nggak boleh gitu," ucap Siska memperingatkan. Naoki hanya mengangkat bahunya acuh

Seperti biasanya Arie tidak pernah sendiri. sang suami dengan segala keposesifannya selalu menemani sang istri. Tangan Alex tidak akan pernah lepas dari pinggang istrinya. Sementara Cleo ia begitu bersemangat untuk menjadi pemandu wisata untuk pada adiknya.

"Hai Mbak," sapa Siska.

"Mbak Siska," jawab Arie tersenyum ramah.

Kedua emak emak cantik itu pun melakukan ritual cipika cipiki sekilas.

"Om, Tante." Naoki menyalami tangan alex dan arie secara bergantian.

"Mana suamimu?" tanya alex.

"Tugas memanggil, jadi aku sama nao saja," jawab siska.

Alex manggut-manggut mengerti. Sepertinya kurang seru kalau tidak ada tama, karena kalau duo emak ini bertemu sudah bisa di pastikan alex akan menjadi obat nyamuk jika tidak di temani tama.

"Nao, kamu bantuin Cleo sana," titah Siska.

"Ogah ah, Ma."

"Naoki!"

"Iya ... iya ..." Naoki pun melangkah mendekati Cleo yang sedang berada di samping kandang gajah.

Cleo yang visa melihat naoki datang dari kejauhan tersenyum licik, ia berjongkok mensejajarkan dirinya dengan anak-anak. Cleo kemudian membisikkan sesuatu pada adik-adik asuhnya. Semua mengangguk patuh pada perintah cleo. Apalagi di janjikan makan eskrim setelah ini. Cleo tersenyum puas, ia kemudian kembali berdiri.

"Selamat siang anak- anak!" seru Naoki menyapa, kakinya mengayun melangkah ringan mendekati gerombolan itu.

"Selamat siang Om!" jawab anak-anak serempak.

Naoki memberhentikan langkah. Keningnya mengerut , ia pun menatap Cleo yang mengatupkan bibirnya menahan tawa. Beberapa pengasuh yang ikut pun juga menahan tawanya.

Ok, kamu mau bermain sama aku. gumam Naoki dalam hatinya dengan seringai licik.

"Anak- anak mau lihat angsa di mandiin gajah tidak?" tanya Naoki.

"Mau!" seru anak-anak dengan antusias.

Cleo menautkan kedua alisnya.

"Ngomong apa kamu mana ada, gajah yang mau mandiin angsa," ketus Cleo.

"Kita lihat saja." Naoki berjalan menghampiri pawang gajah lalu membisikkan sesuatu.

Awalnya pawang itu terlihat menolak permintaan Naoki, tapi setelah Naoki meyakinkannya. Akhirnya si pawang itu mengangguk setuju. Dengan senyum kemenangan Naoki kembali pada anak-anak yang sedang menunggunya.

"Anak- anak, kalian mundur lima langkah ke belakang ya," perintah Naoki.

"Baik Om." anak-anak pun menuruti perintah Naoki.

"Eits ... kamu mau kemana?" Naoki mencekal lengan Cleo yang hendak mengikuti langkah anak-anak.

"Mau ikut mundurlah."

"No. kamu di sini aja, berdiri dengan manis sama aku."

"Pejamkan mata kamu," titah Naoki dengan berbisik.

"Kenapa?"

"Udah nurut aja kenapa sih, kamu pingin anak-anak seneng kan."

Akhirnya Cleo menurut dan menutup matanya. Tanpa sepengetahuan Cleo, Naoki melangkah perlahan ke arah anak-anak berdiri.

"Ayo kita hitung sama-sama," ajak Naoki. Anak-anak pun menurut, dan dengan polosnya Cleo sambil menutup matanya dengan bersemangat ikut berhitung.

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

Dan...

Bruussst ...

Dua ekor gajah yang berdiri di belakang Cleo menyemburkan air dari belai mereka. Tubuh Cleo menegang menahan semburan air yang cukup kuat dari belakangnya.

"Beruang kutub!" teriak Cleo kesal.

Tubuh Cleo basah kuyup. kemeja bermotif bunga dengan dasar warna putih melekat di tubuhnya karena basah.

Anak-anak tertawa lepas. Cleo memaksakan diri untuk tertawa kaku, dengan dua tangannya yang menyilang menutupi dua aset kembar yang tercetak jelas warna pengamannya.

Di tengah senyuman, mata jernih Cleo tampak memerah. Ia merasa malu karena beberapa pengunjung dan pengasuh anak anak yang melihat kearahnya. Cleo mengedarkan pandangannya untuk mencari sang mama. Namun, Arie dan Alex entah kemana rimbanya.

Gadis berusia 17 tahun itu berdiri dengan risih. Naoki yang menyadari hal itupun mendekati Cleo, melepaskan jaket jeans yang ia pakai lalu memakaikannya pada Cleo.

Cleo menatap tajam pada Naoki, sambil mengeratkan jaket yang dipakaikan Naoki.

Cleo melangkah ke arah pengasuh anak-anak. Meninggalkan Naoki yang berdiri menatapnya.

"Kak, aku pulau dulu ya. Maaf aku nggak bisa nemenin anak-anak," pamit Cleo.

"Iya, nggak apa-apa. aku sama pengasuh lain bisa handle anak-anak kok tenang aja," jawab pengasuh itu.

"Makasih Kak." Cleo pun melangkah ke arah luar. Naoki pun segera mengejar langkah kaki Cleo.

"C, aku anterin pulang," ujar Naoki saat ia bisa mengejar Cleo dan meraih bahunya.

Langkah Cleo terhenti, dengan kasar ia menepis tangan Naoki dari bahunya.

"Aku bisa pulang sendiri," ketus Cleo.

"Tapi-

"Jangan khawatir, Jaketnya akan aku kembalikan besok," Cleo memotong ucapan Naoki dengan cepat.

"Kamu pulang mau naik apa?"

"Naik ojek banyak, nggak usah sok perduli. Dasar beruang kutub!" umpat Cleo sambil melanjutkan langkahnya.

Naoki hanya bisa menghela nafas panjang, ia memang sudah sedikit keterlaluan. Saat seperti ini ia harus membiarkan Cleo sendirian dulu.

Baru dia akan membujuknya lagi. Mungkin Naoki sedikit keterlaluan hari ini.

Terpopuler

Comments

verlyn08

verlyn08

nah lho... Naoki baru nyesel krna kebangeten ngerjain Cleo...
ntar dikerjain abis ama Cleo baru tau rasa dech... 😂😂😂😂

2022-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!