Cleo berjalan mendekati pasangan suami istri yang masih menyatukan kening mereka, terlihat sangat romantis meskipun usia mereka tak lagi muda. Cleo ingin seperti mereka, hidup bahagia dalam rumah tangganya kelak.
"Ehem!"
Alex dan arie menoleh pada anak semata wayangnya itu, kemudian melerai pelukan mereka. Tangan alex perlahan turun menggenggam tangan istrinya.
"Pacar terus, cleo jadi pengen," ucap cleo iseng.
"Kamu masih kecil C," sahut alex, bagi alex cleo akan selalu menjadi gadis kecil.
"Kecil gimana? udah mau kuliah juga. Lagian papa sama mama tuh, mesra- mesraan trus, kan aku jadi pengen," cibir cleo.
Arie tertawa kecil mendengar ucapan cleo. Apa yang dikatakan cloe memang benar, arie tidak bisa mengelaknya, alex memang tak mengenal tempat saat beromantis ria dengannya.
"Kak cleo, anak-anak sudah siap!" seru bela.
Cleo menoleh kemudian menganggukkan kepalanya.
Rombongan anak-anak asuh arie pun berangkat ke kebun binatang seperti yang direncanakan. Mereka mengunakan bus yang sudah disediakan, mereka semua tanpa terkecuali. Lima belas anak asuhnya, tiga pengasuh arie, cleo dan alex semuanya berangkat. Menyisakan tiga penjaga yang sedang bertugas di rumah asuh.
Sepanjang perjalanan cleo mengajak anak-anak bernyanyi dengan riang. Setelah cukup lama perjalanan akhirnya mereka sampai, satu persatu anak-anak yang memakai seragam kuning cerah dengan topi dan bawahan warna oranye.
Setelah membeli cleo membeli tiket, rombongan pun masuk ke kebun binatang. Mereka semua tampak antusias melihat hewan-hewan yang ada di sana. Anak-anak mulai berpencar mereka berlarian kesana-kemari, untuknya cleo membawa para pengasuh hingga tidak terlalu kewalahan. Arie pun mengikuti anak-anak ia berjalan di belakang memperhatikan cleo yang sedang menjawab celotehan adik-adik asuhnya.
Alex menggenggam erat tangan istrinya, mereka berjalan beriringan. Arie menyandarkan kepalanya di bahu alex.
"Terima kasih Sayang, kau selalu membuatku bahagia," ucap arie dengan tulus, ia merasa begitu bahagia saat ini.
"Apapun untukmu Sayang." Alex mengecup puncak rambut istrinya, tangannya melingkar di bahu arie merapatkan tubuh mereka.
Sementara itu.
Siska yang baru saja mengantarkan suamiku berkerja di depan tersenyum saat membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh sahabatnya.
"Hari ini kita jalan jalan ke kebun binatang mau?" ajak Siska.
Naoki menggelengkan kepalanya.
"Nao mau di rumah saja, Ma. Lagian Naoki udah gede ngapain ke kebun binatang," tukasnya.
"Kita ke sana buat bantu tante Arie sayang. Hari ini tante Arie dan keluarganya akan mengajak anak-anak asuhnya ke sana. Enggak ada salahnya kan kita ikut bantuin menjaga mereka. Kamu juga bisa maen sama Cleo."
Satu kerutan muncul di keningnya. Apa cleo sudah memberi tahu namanya tentang anak-anak asuh itu?
"Cih... gadis cerewet itu," gumam Naoki lirih. Namun, masih terdengar oleh ibunya.
"Nao, nggak boleh gitu. Nanti kamu jatuh cinta lho," ujar Siska menggoda.
"Enggak bakal, Ma. Dia bukan tipe Naoki, aku nggak suka sama cewek yang punya mata sipit kayak gitu," tukas Naoki.
"Hemm... Mama nggak yakin, ya udahlah cepat siap siap sana. Pokoknya kita ke kebun binatang sekarang!" titah Siska tak terbantahkan.
Naoki menghela nafas kemudian mengangguk ia memang paling tidak bisa membatah mamanya.
"Aku siap-siap dulu ya Ma."
"Jangan lama-lama."
"Asiap!"
Siska tersenyum melihat naoki yang mulai berlalu menuju kamarnya, ia pun kemudian duduk di teras untuk menunggu naoki.
Setelah sampai di kamar naoki menutup pintunya perlahan. Malas tentu saja tidak, bertemu cleo berarti dia ada kesempatan untuk membalasnya. Kaleng rombeng itu, naoki akan membuatnya kapok kali ini.
Naoki melepas kaosnya lalu membuangnya ke keranjang pakaian kotor. Ia kemudian memakai kaos polos berwarna putih, jeans belel dan jaket jeans semuanya melekat sempurna membingkai ketampanannya.
Naoki merapihkan rambut, sebuah seringai licik tersungging di bibirnya. Setelah siap naoki keluar dari kamar menghampiri sang mama yang telah menunggu di teras.
"Ma," sapa Naoki lembut. Ia menepuk pelan bahu Siska.
Siska buru-buru mengusap air matanya, lalu tersenyum melihat kearah Naoki. Naoki pun tersenyum kemudian memeluk sang Mama.
Hati naoki teriris setiap melihat mamanya seperti ini. Ia tahu pasti apa yang membuat siska merasa sedih. Tidak tega rasanya ia melihat mamanya terus bersedih seperti ini, sudah belasan tahun yang lalu tragedi itu terjadi. Namun, duka masih saja siska rasakan, ia masih menggenggam harapan bisa bertemu lagi dengan putrinya.
"Kita pasti bisa menemukan Karina, Naoki janji," ucap Naoki sambil memeluk erat sang Mama. Siska mengangguk dalam pelukan putranya.
"Ayo berangkat sekarang," ucap Naoki setelah melonggarkan pelukannya.
"Ayo, tante Arie pasti sudah nunggu." Siska bangkit dari duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
verlyn08
Awas nanti bener2 jatuh cinta ama Cleo lho Nao... 😄😄😄
2022-04-03
0