Part 10.

Alex hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan istrinya.

"Dari kantor Sayang," jawab alex dengan tenang.

"Tumben lembur." Masih dengan nada kesal.

"Kau tau semenjak chiko tidak lagi berkerja untuk kita, aku harus menyelesaikan sendiri," ujar alex menjelaskan, ia berusaha bertutur selembut mungkin.

Ia tahu istrinya sedang marah, arie pasti mengira ia lupa dengan ulang tahun pernikahan mereka.

"Lepas ah gerah." Dengan kasar arie melepaskan pelukan alex.

Ia kemudian melangkah mendahului suaminya ke kamar. Alex tersenyum kecil, ia kemudian mengikuti langkah istrinya.

Meskipun marah arie masih menyiapkan kebutuhan suaminya dengan baik, ia menyiapkan air hangat dan meletakkan baju ganti untuk alex di atas tempat tidur.

"Sayang, aku masih kangen." Alex memeluk erat tubuh mungil istrinya.

"Aku nggak!" tegas arie kesal.

"Cepat mandi, kamu bau," kilah arie.

Dengan enggan alex melepaskan pelukannya, ia berjalan gontai menuju kamar mandi. Sementara istrinya pergi ke dapur untuk menyiapkan teh herbal yang selalu alex minum saat pulang kerja.

Saat arie kembali ke kamar, keadaan kamar gelap gulita. Ia pun meraba dinding tembok untuk menyalakan lampu.

Dor.

Sebuah konveti meledakkan potongan kertas warna-warni saat lampu kamar menyala.

"Selamat ulang tahun pernikahan Mama!' pekik cleo kemudian berhamburan ke pelukan arie.

"Kalian Ingat?" tanya arie dengan berkaca-kaca.

"Inget dong Ma, sama hari lahirnya tetangga sebelah aja hafal. Masa ulang tahun pernikahan orang tua sendiri lupa," protes cleo, ia kemudian melerai pelukannya.

"Happy anniversary Sweet heart." Alex menyematkan cincin berlian berbentuk hati di jari lentik istrinya. Ia kemudian mengecupnya dengan penuh kasih.

Arie memeluk erat tubuh kekar suaminya, bukan cincin bertahtakan berlian itu yang membuatnya bahagia. Namun, pria ini. Pria yang sedang ia peluk dengan penuh cinta ini, dialah alasan arie bahagia.

"Cleo balik ke kamar dulu ya, di sini cuma jadi obat nyamuk," sindir cleo sambil berlari kecil keluar dari kamar orang tuanya.

Keduanya terkekeh melihat tingkah cleo.

"Anakmu Pa."

"Dia juga anakmu Ma."

"Anak kita," ucap arie sambil tersenyum kecil.

Keduanya masih berpelukan, arie menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.

"Aku sudah keriput, sudah tua. Apa kau masih cinta?" tanya arie tiba-tiba.

"Aku juga sudah mulai beruban, dan tidak setampan dulu. Apa kau juga masih cinta?" tanya alex balik.

"Mungkin," jawab arie asal.

"Mungkin apa?" alex meraih dagu istrinya dan sedikit mendongakkan wajahnya keatas.

"Mungkin aku akan cari berondong," ujar arie menggoda suaminya.

"Istri nakal, di hari ulang tahun pernikahan kita kau malah bahas berondong." alex mencubit gemas hidung mungil istrinya.

"Kau harus di hukum!"

Alex mengendong arie ala bridel membawa ke atas ranjang.

"Tolong ada orang mesum!" pekik arie sambil terkekeh.

Keduanya mulai mengarungi samudera cinta berdua, memperdengarkan suara-suara manja pada benda mati di ruangan itu.

Keesokan paginya masih ada kejutan untuk arie. Cleo sengaja pergi ke tempat itu terlebih dahulu untuk menyiapkan kejutannya.

"Dimana cleo?" tanya arie pada suaminya saat mereka menikmati sarapan.

"Dia ada tugas dariku," jawab alex singkat.

"Tugas apa?" tanya arie penuh selidik.

"Nanti juga kau akan tau Sayang."

"Cepat habiskan sarapanmu, kita akan pergi ke suatu tempat," imbuh alex.

"Mau kemana sih, buru-buru amat?" tanya arie.

Alex hanya menjawabnya dengan senyum, setelah mereka menyelesaikan sarapan. Alex segera mengajak istrinya untuk ke suatu tempat.

Arie menatap keluar jendela mobil yang sedang membawanya entah kemana. Senyum manis yang tak pernah lepas dari wajahnya, ia terlihat begitu bahagia. Alex pun meliriknya sekilas, inilah yang ia inginkan. Binar bahagia yang menghiasi wajah sang permaisuri. Arie menoleh kearah suaminya.

"Sayang, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Arie tak sabar.

"Nanti kau juga akan tau," jawab Alex sambil terus fokus menyetir.

Arie hanya bisa menghela nafasnya. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka. Biasanya Alex akan mengajaknya untuk makan malam romantis. Namun, sepertinya kali ini akan berbeda. Alex mengajaknya ke suatu tempat yang ia rahasiakan.

Wanita itu menatap lekat wajah yang ada di hadapannya. Lekuk hidungnya, kedua matanya yang sipit dengan guratan kerut yang mulai nampak di ujung matanya. Namun, tidak memudarkan ketampanan suaminya.

Bertahun tahun sudah ia mengarungi kehidupan bersama suaminya. Arie merasa bersyukur takdir mempertemukannya kembali dengan cinta pertamanya. Ia merasa Tuhan telah begitu baik kepadanya. Arie tak henti memandangi suaminya dengan tatapan memuja.

Merasa di perhatikan Alex pun menoleh sekilas. Ia mengulum senyum saat Arie kedapatan menatapnya dengan intens.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Sayang?

apa ada yang salah?" tanya Alex dengan melirik sekilas kearah istrinya.

Arie menggeleng pelan." Tidak, aku hanya merasa sangat bersyukur bisa memilikimu."

.

.

.

Part ini dan selanjutnya adalah part terakhir dari novel saya

Gadis berdaster milik CEO.

Memang sengaja saya sambung biar nyambung 😆🤧.

Terpopuler

Comments

verlyn08

verlyn08

first koment...
so sweet bang Alex... 😍😍😍

2022-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!