Cleo memutuskan untuk tidak menghiraukan omong kosong naoki, ia lebih memfokuskan diri pada anak-anak yang ada dihadapannya. Mereka adalah anak-anak yang cleo tolong dari jalanan, mereka di tempatkan cleo di salah satu rumah milik keluarga Wang.
Bukan hal yang mudah untuk cleo membawa mereka, cleo harus berurusan dengan preman yang merasa memiliki hak pada anak-anak itu.
Sebagai besar mereka adalah yatim piatu atau berasal dari keluarga broken home.
Naoki memperhatikan cleo yang sedang mengajari anak-anak itu menggambar, ia tertawa bersama dengan anak-anak duduk melingkar di sampingnya.
Ia tertawa dengan sangat merdunya, merdu? telinga naoki pasti sudah rusak, mengatakan itu merdu.
Naoki menggelengkan kepalanya.
"Sadar ki, itu cleo bukan agnes monika," gumam naoki pelan.
"Heh Suaminya kak cleo." anak laki-laki berusia lima tahun yang duduk di sampingnya menarik lengan baju naoki.
"Heh apa?" sahut naoki dengan kasar, ia merasa terganggu.
"Hih ...galak amat, pasti Kakak bohong kan."
"Bohong apa?" Naoki menatap anak anak kecil itu dengan terheran.
Mengenal nama anak ini saja tidak, dan naoki sudah dituduh berbohong. Jelas ia sangat tidak terima, karena dia adalah orang yang baik hati dan jujur.
"Pasti Kakak bukan suaminya kak cleo kan," tebak anak kecil itu.
"Anak kecil sok tau, warni aja tuh gambar kamu." Naoki menoyor keningnya.
Mata anak kecil itu berkaca-kaca, ia bangkit kemudian berlari ke arah cleo.
"Hua ... Kak cleo, Kakak itu memukul ku!" adunya pada cleo.
"Cup ...cup... nggak kok, kak naoki pasti cuma bercanda ." Cleo mengusap lembut rambut anak itu, kemudian ia bangkit dari duduknya.
"Pulang sana, bikin resek aja kamu!" usir cleo dengan lirih.
"Enak aja mau ngusir aku!"
Cleo memelototkan mata. " Kamu udah bikin anak itu nangis."
"Dia aja yang cengeng," kilah naoki.
Astaga.
"Dah deh kamu pulang aja." cleo membalikkan badan naoki lalu mendorongnya.
"Apa-apaan sih kamu C!"
"Kamu pulang sono!" usianya pelan.
Cleo mendorong tubuh naoki dengan sekuat tenaga, tanpa sadar ia menginjak satu pensil dan ...
Srut.
Cleo tergelincir, tangannya berusaha untuk memegangi sesuatu agar tidak jatuh.
"Cleo!" teriak naoki.
"Apa?" tanya cleo santai, ia mendongakkan kepalanya keatas.
Naoki memelototkan mata menatap cleo. Wajahnya memerah, ia segera melepaskan tangan cleo yang memegangi celananya dan membuat naoki menunjukkan boxernya.
Sadar sudah berbuat kesalahan, cleo menyengir memamerkan jajaran giginya yang putih.
"Maaf, nggak sengaja," ucapnya dengan polos.
Naoki menaikkan celananya yang melorot sampai bawah pantat. Dengan langkah lebar ia meninggal tempat itu. Tawa anak-anak dan cleo menggema setelah kepergian naoki.
"Awas saja C, tunggu saja balasanku," gumam naoki sambil mengepalkan tangannya.
Seumur hidupnya naoki tidak pernah semalu ini, bagaimana tidak auratnya sudah terlihat oleh orang lain. Meskipun masih terbalut boxer warna biru tetap saja memalukan.
Tawa cleo mereda saat mendengar ponselnya berdering. Ia pun mengangkatnya.
"Halo Pa."
"Halo C, kamu di mana?" tanya alex di ujung telepon.
"Lagi sama adik-adik Pa."
"Kebetulan kalau begitu, suruh mereka packing sekarang, besok pagi-pagi sekali papa akan suruh orang buat jemput mereka. Rumah asuh kita sudah rampung dengan sempurna."
"Beneran Pa?"
"Iya."
"Kalau begitu cleo kasih tahu mereka sekarang ya Pa."
Cleo menutup teleponnya sepihak. Ia kemudian menyampaikan kabar itu pada para pengasuh dan adik-adik asuhnya.
Sementara di tempat lain.
Alex tersenyum bangga sambil mengusap foto keluarga yang ia jadikan wallpaper ponselnya. Ia begitu bangga mempunyai putri seperti cleo, adalah ide cleo untuk mendirikan rumah asuh sebagai kado pernikahan untuk istrinya, yang kurang semingguan lagi.
Enam hari kemudian.
Arie gelisah menanti kepulangan suaminya. Sejak tadi ia mondar mandir tidak jelas di ruang tamu. Gelisah bercampur sebal, besok adalah hari ulang tahun pernikahan mereka tapi tak ada tanda-tanda alex melakukan sesuatu.
Biasanya alex akan mengajaknya makan malam romantis atau berlibur berdua, menghabiskan waktu bersama. Tetapi kali ini, tidak ada sesuatu yang terjadi. Bahkan cleo juga terlihat cuek saja.
"Apa mereka semua lupa?"
"Mana alex juga nggak pulang-pulang, apa dia kerja sampai malem? au ah, sebel."
Baru saja arie hendak melangkah meninggalkan ruang tamu, ia mendengar suara deru mobil dari luar. Akhirnya arie memilih menyambut kedatangan suaminya dengan wajah masam.
Alex segera turun dari mobilnya, ia bersiap untuk melakukan sandiwara kecil untuk memberikan kejutan pada arie.
"Selamat malam, kenapa belum tidur, hem?" alex melangkah mendekati istrinya yang berdiri sambil melipat kedua tangannya, wajahnya di tekuk masam.
"Dari mana? jam segini baru pulang?" tanya arie dengan ketus. Ia tahu alex dari kantor, arie hanya sedang kesal dan ingin melupakannya saja.
Alex memeluk tubuh mungil istrinya, kemudian mengecup singkat keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
verlyn08
Naoki malu banget dech... 😂😂😂😉
2022-04-01
2