Part 3

Andi berjalan mendekat pada tamu cafe yang baru saja datang atas permintaan naoki. Sepertinya kedua wanita itu adalah kenalan naoki atau bisa di bilang seseorang yang spesial untuknya, terutama gadis yang bersuara cempreng itu. Andi dapat melihat naoki menatapnya dengan cara yang berbeda, meskipun pemuda itu mengelak.

"Selamat datang di kafe kami, cewek-cewek cantik mau pesen apa nih?" tanya Andi dengan ramah.

"Signature sini apa kak?" Tanya cleo balik.

"Summer love coffe, racikannya di buat langsung oleh onwer kami di sini. Racikan kopi khas bali yang mempunyai aroma khas, di padu dengan buah-buahan segar. Di jamin manjain kamu deh," ujar andi menjelaskan panjang lebar.

"Wah kedengarannya enak, ok deh kalau begitu aku pesen jus alpukat aja." Cleo menyengir memamerkan jajaran gigi putihnya.

Andi mengerutkan keningnya, menahan nafasnya dengan kelakuan gadis yang duduk di hadapannya. Gadis unik yang jahil, itu yang di tangkap oleh Andi sebagai kesan pertamanya.

"Aku milk tea Kak," sahut widya.

"Ok, tunggu sebentar ya." Andi kemudian berjalan menjauh.

Cleo mengedarkan pandangannya, fokusnya tertuju pada mikrofon yang di sediakan di sana. Sastro yang melihat cleo menatap ke arah panggung minj hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Jangan coba-coba C, aku nggak mau di usir dari kafe lagi," tukas Sastro dengan nada penuh penekanan.

Memorinya berputar otomatis saat cleo bernyanyi di cafe yang mereka singgahi beberapa waktu yang lalu, suara cleo yang khas terlelu merdu untuk di dengar oleh manusia. Hingga pemilik kafe mengusir mereka secara halus.

"Ih ...apaan, mana ada," kilah cleo.

"Enggak usah ngeles kamu lihatin mikrofon itu kayak liatin pacar, kamu pasti pengen nyanyi kan?"

Cleo memanyunkan bibirnya, sahabatnya satu ini memang terlalu peka. Cleo menumpukan sikunya di meja dan menatap tidak suka pada sastro.

"Aku kan butuh pelampiasan, Sas. Aku kesel banget tau nggak hari ini," ujar cleo memelas.

"Emang hari ini kenapa? patah hati?" tanya widya kepo.

"Jangan pura-pura nggak tau lah, di jemur di lapangan sekolah bukanlah hal yang menyenangkan, Wid."

"Lha, itu salah kamu sendiri jail," tukas widya.

Bertambah manyunlah bibir cleo. Naoki yang melihat wajah cemberut cleo dari kejauhan tersenyum tipis, tanpa ia sadari ia menikmati wajah itu tiap ekspresi yang di buat cleo seolah hiburan tersendiri baginya.

"Kalian tau nggak?"

"Enggak," jawab kedua temannya serempak.

"Ish ... denger dulu, kalau nggak aku teriak nih," ancam cleo.

"Iya, sensi amat cerita gih," ujar Sastro kemudian menyeruput kopi miliknya.

Cleo menurunkan tangannya kemudian melipatnya di atas paha.

"Tadi aku apes banget, ban motor aku bocor, bensin abis-

"Kenapa nggak telepon papa kamu?" potong widya cepat.

"Dengerin dulu jangan di potong," rengek cleo sambil mengerakkan tubuhnya ke kanan dan kiri.

"Hehehehe ...iya." widya menyengir kuda.

"Ponsel aku habis baterainya, semalam lupa cas. Aku terpaksa dorong motor, udah gitu tempatnya sepi lagi."

"Terus?"

"Untuk saja ada bapak-bapak baik dateng nolongin, ternyata di tukang tambal ban dan bawa bensin dan minuman pula, tau aja aku kehausan. Sepertinya Tuhan memang sayang sama aku," ucap cleo sambil menatap langit-langit kafe.

Ia kemudian mencomot satu kentang goreng kemudian memakannya.

Sastro mengerutkan keningnya, cerita cleo seperti ada yang mengganjal. Tidak mungkin seorang tambal ban datang tiba-tiba menolong, jika kebetulan anggap saja bisa, tetapi dengan membawa bensin dan minuman dingin? itu seperti sudah di atur seseorang.

Sebelum ketemu sama bapak itu kamu ketemu siapa?" tanya Sastro.

"Ketemu."

Ucapan cleo terhenti saat pesanannya datang. Bukan andi, kali ini sepertinya pelayanan kafe. Dia memakai seragam yang sama seperti beberapa orang yang lain. Setelah meletakkan minuman keduanya, pelayan itu tersenyum ramah dan mundur teratur.

"Ketemu siapa?" tanya widya setelah pelayan cafe itu pergi.

"Ketemu orang paling menyebalkan sedunia!" seru cleo menggebu-gebu, ia sungguh merasa kesal jika mengingatnya.

"Jangan terlalu benci nanti cinta lho," tukas sastro.

"Dih amit-amit." Cleo meminum jus alpukat miliknya, menyedotnya dengan kuat.

"Kamu nggak merasa aneh ada orang datang tiba-tiba nolongin kamu, padahal sebelumnya jalanan itu sepi seperti katamu tadi."

Cleo diam, ia mencoba memikirkan apa yang di katakan sastro.

"Bisa saja orang yang kamu bilang nyebelin itu mengirim orang buat bantuin kamu," imbuh sastro lagi.

"Hahaha ....!" tawa cleo pecah, suaranya yang cempreng menggema di telinga para pengunjung. Sastro dan widya menatap aneh pada cleo.

"Dia nggak mungkin nolongin aku, baginya liat aku kesusahan itu adalah kebahagiaan baginya," ucap cleo setelah tawanya mereda.

"Ganteng nggak?" tanya widya.

Diam sejenak, cleo melepaskan ujung sedotan dari mulutnya setelah meminumkan lagi.

"Ganteng sih tapi nyebelin," jawab cleo ketus.

Naoki yang bisa mendengar ucapan cleo tersenyum tipis, hampir tidak kentara. Andi yang melihat hal itu menangkap sinyal-sinyal ketertarikan naoki pada gadis bersuara cempreng itu.

"Sikat aja Bro," bisik andi.

"Gila lu, dia buka tipeku," tukas naoki.

"Bukan tipe tapi merhatiin mulu, awas jatuh cinta lho."

"Nggak akan, dia hanya hiburan buat gua" elak naoki dengan senyum miring, senyum yang lebih mirip dengan seringai.

Ponsel cleo bergetar, ia pun segera mengambilnya di tas kecil yang ia bawa. Panggilan dari Mamanya. Cleo segera mengeser logo hijau di layar.

"Halo Ma."

"Cleo dimana?" tanya arie yang tak lain adalah mamanya.

"Di kafe Pa, sama temen."

"Oh, bisa temenin mama nggak C?"

"Kemana Ma?"

"Butik, ambil baju buat nanti malem. Kamu juga sekalian pilih satu, kamu temenin mama pergi."

"Tapi Ma, cleo nggak mau ikut," cleo berucap dengan sedikit memelas. Ia tidak berminat untuk pergi ke pesta, tetapi ia juga tidak bisa membantah keinginan mamanya.

"Sekali ini aja C, temenin mama. Kamu tau kan mama ngga begitu kenal dengan teman-teman papamu, mama nggak ada temen ngobrol di sana."

Cleo mengambil nafas dalam. " Iya Ma, cleo pulang sekarang.

Cleo memutuskan sambungan teleponnya. Ia menatap kedua sahabatnya yang melihatnya dengan heran.

"Di ajak kemana C?" tanya widya.

"Acara temennya papa," jawab cleo singkat.

"Wih enak dong, ketemu orang-orang ganteng," celetuk widya.

"Ganteng versi kamu kali Wid, ada yang botak perut buncit, adanya yang sok akrab, huh ...aku sebenarnya males. Tapi nggak tega juga sama mama."

"Aku pulang dulu ya gaes, aku udah di tunggu mama nih." Cleo bangkit dari duduknya.

"Iya deh, tapi minuman ku belum abis," ujar widya.

"Kamu nanti pulang ama aku aja," sahut sastro.

"Ok, deh kalau begitu. Bye gaes!"

Cleo berjalan menghampiri motor kesayangannya, ia memakai helm kemudian mengendarai motornya menjauh.

"Gua balik," ujar naoki seraya bangkit dari duduknya, matanya lurus menatap gadis yang baru saja berlalu dengan motornya.

"Bilang bukan tipe, ngeles aja lu. Awas copot tuh mata!" teriak andi, yang di jawab lambai tangan naoki.

Naoki segera masuk ke mobilnya untuk mengejar cleo, entah kenapa ia merasa tidak rela melihat gadis itu berkendara sendirian. Naoki ingin memastikan mainannya itu aman sampai di rumah. Aman

Terpopuler

Comments

Realrf

Realrf

lagi anu aku 🤣🥲🥲

2022-08-01

0

Pinkha Clalusetia

Pinkha Clalusetia

katanya yg tlp mama. ini knp jawabnya Pa. harusnya kn Ma.

2022-08-01

0

Muhammad Alwi

Muhammad Alwi

lucu jga trus bagus...

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2022-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!