Aku bukan Dia

Brak

Pintu dengan ukiran rumit itu tiba-tiba dibanting oleh seorang lelaki paruh baya dengan setelan mewah. " Putriku , apa luka mu parah? Kau tidak patah tulang kan? Aku sudah panggilkan dokter." Cerocos lelaki yang merupakan Duke of Clenoir. Tanpa seizin Ava, dokter utusan Duke of Clenoir itu langsung memeriksa pergelangan kaki nya yang terkilir.

"  Bagaimana kau bisa sangat ceroboh heh? Kau tau betapa khawatirnya ayah saat mendengar bahwa kau tergelincir? Ayah tidak mau tau, mulai saat ini , kau harus dikawal oleh sepuluh pengawal setiap akan keluar mansion!" Celetuk Duke of Clenoir.

Gadis berambut merah muda itu menghela nafas ringan. Ia membalas. " Ayah, kau tidak perlu khawatir, aku hanya terkilir dan akan sembuh setelah dokter memberi ku obat." Ujar Ava menenangkan.

Duke of Clenoir tertegun. Memperhatikan perkataan putri nya yang semakin dewasa, ia tersenyum tenang. " Kalau begitu, syukurlah." Balas nya sembari mengelus puncak kepala Ava.

" Nona Clenoir , apa kaki Anda masih terasa sakit?" Tanya dokter dengan membenarkan kaca mata kotak nya.

Ava mengangguk. " Iya, masih terasa tidak nyaman." Sahut nya jujur.

Dokter itu menengok ke arah Duke dengan wajah mengerikan " Saya mohon izin untuk disiapkan es batu." Ujar nya pada Duke. Lelaki yang merupakan ayah Ava itu menyetujui permohonan sang dokter. Duke of Clenoir meminta Ira untuk membawakan es.

Selang beberapa waktu, Ira datang dengan es yang dilapisi kain.

Dokter bernama Mr. T itu mendekat ke arah ranjang dan memperhatikan kaki jenjang Ava yang membiru. Dengan dilapisi sapu tangan, Mr. T mulai memegang kaki Ava dan mengompres nya menggunakan es batu berlapis kain.

" Permisi Lord Clenoir  , saya akan keluar dan membeli obat serta tongkat jalan untuk Nona Clenoir." Lelaki berjas putih hitam itu menginformasi kan pada Duke of Clenoir. Ia masih mengompres kaki Ava dengan telaten. " Bisakah, Anda menggantikan ku untuk mengompres ini, Nona?" Tanya Mr. T pada Ira.

Ira mengalunkan kepala nya ke atas dan bawah. " Dengan senang hati, Mr. T." Ujar Ira. Ia segera duduk di samping Ava dan mengompres kaki Ava sesuai prosedur.

" Saya izin pamit , Lord Clenoir." Mr. T membungkukan badan. Duke of Clenoir berdehem. " Jangan lupa, kau harus cepat pulang kemari dengan obat-obatan. Mengerti?" Tekan lelaki berambut pirang sebahu itu.

Mr. T menatap Duke sekilas. " Baik, Lord." Balas nya. Ia keluar dari ruangan.

" Putriku, karena kau sangat mencintai Pangeran Mahkota, maka, ayah sudah mengirim surat agar dia datang kemari. Kau pasti senang kan?" Duke berkata lembut. Mata nya mengeluarkan binar harapan.

Aduh duh, kenapa Anda memanggil Pangeran Kematian kemari, Duke. Batin Ava tidak karuan.

Ava ingin menentang keputusan Duke, namun, gadis itu meneliti setiap inci wajah Duke yang dari tadi terus memandang nya dengan tatapan bersinar. Ava kikuk. Seperti nya Duke ingin sekali dipuji oleh nya.

" Wah, ayah pengertian sekali." Ujar Ava berbohong. Ia tersenyum lebar hingga pipi nya kaku. 

Mendengar apresiasi itu, wajah Duke of Clenoir memerah. Ia berdehem. " Ayah selalu mengerti apa keinginan mu, Ava." Lelaki itu memalingkan wajah nya ke arah jendela.

Aaaaaa ini pertama kali nya Ava memuji ku setelah sekian lama. Kedepan nya, aku akan sering memanggil calon menantu ku kemari. Pikir Duke of Clenoir bangga.

Kuharap kau tidak melakukan apa yang kau pikirkan , Duke. Batin Ava. Ia mengeluarkan wajah tercanggung nya.

***

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

ayo putuskan pertunangan

2022-12-08

1

teh othin

teh othin

seru kak, lanjut

2022-07-04

0

M.S.sedon

M.S.sedon

menarik cerita nya thor,,,

2022-04-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!