Chapter 11 : It brings madness and chaos

Pandangannya mengarah pada Marie ketika dia bangun dan melihat mereka baik-baik saja.

"Marie apa yang terjadi?"

"Aku tidak tahu, tapi aku seperti bermimpi lalu terbangun ketika aku benar-benar panik jatuh dari langit."

"Hal yang aneh."

Aiden mengatakan itu, meski dia hanya berpura-pura tidak tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya, walau Marie mengucapkan sesuatu yang bohong, dia sebenarnya tahu, karena dia tidak tertidur, pingsan ataupun bermimpi, dia sadar dengan apa yang terjadi sejak awal.

Padang rumput itu adalah tempat mereka akan terus berpisah. Aiden pulang kembali berjalan kerumahnya ketika dia merasa lelah tentang hari ini.

Para pelayan itu pasti sudah menyediakan makanan untuknya. Rumah akan selalu berada dalam kondisi bersih ketika dia pulang. Semua baik-baik saja.

"Selamat datang kembali! Aiden!"

Mereka menyambutnya dengan gembira begitu, namun dia hanya menatap mereka sesaat dengan senyum yang lesu dan segera naik ke kamarnya. Membanting dirinya di tempat tidur besar itu. Kasur yang cukup untuk di tempati tiga orang. Tapi dia benar-benar berkuasa atas kasur yang begitu besar, bagaikan orang yang kaya.

Tidak ada satupun orang-orang yang tahu tentang kehidupannya atau ekonominya, namun, hidup jauh dari sekolah dan kota, dia hidup di sebuah rumah mewah bersama dua pelayan yang begitu patuh.

"Aiden, apakah kamu memiliki masalah hari ini? setiap pulang, kamu terlihat lesu."

"Tidak, tidak apa-apa, cukup bawakan saja aku makanan."

"Makanan apa yang anda inginkan?"

"Apa saja sesuai seleraku."

"Baiklah."

Yang satunya segera berjalan dengan cepat keluar dari kamar untuk mengambil makanan yang diinginkan. Yang satunya lagi segera menutup tirai kamar dari masuknya cahaya luar. Lagipula hari sudah memasuki petang.

"Aiden, kamu pasti lelah, beritahu kami saja jika ada masalah soal sekolahmu."

"Hari ini, aku seperti di lakukan dengan aneh pada Marie."

"Hah? Apa yang dia lakukan padamu?"

"Tidak ada, tidak jadi."

Dia tidak jadi mengatakan apa yang di alaminya tadi semenjak di dalam ruangan aneh merah itu.

Wanda kembali dengan secangkir susu dan beberapa makanan di atas plat besi yang membawa semua itu di atasnya.

"Setelah ini, kalian bisa meninggalkan ku, jangan mengkhawatirkan."

"Baiklah."

Keduanya menjawab dengan serentak.

Aiden membuka kembali tas berisi buku-buku yang di pinjamnya dari perpustakaan. Masih ada beberapa buku yang belum di baca.

Buku-buku sihir ini, lebih baik dia belajar sendiri daripada bertanya pada orang lain, dia tidak suka dirinya di anggap lebih berpengetahuan rendah daripada orang yang dia tanya. Melakukan semuanya sendiri, sekarang, adalah hal terbaik yang dia suka.

Wanda dan Eugene segera meninggalkannya dengan membawa kembali beberapa alat pelayan yang di bawa sejak awal.

Akhirnya mereka pergi.

Apa yang sebenarnya ingin di rencanakan Marie padaku? Aku tahu dia ingin melakukan sesuatu padaku. Memegang pedang, sebuah kontrak, ruangan merah aneh itu, lalu aku terjatuh di genangan darah yang ternyata sedalam lautan.

Gadis berambut merah dengan tubuh telanjang tanpa baju yang kupeluk, apa yang di lakukan Marie? walau aku berpura-pura, aku tahu dia yang melakukan semua itu padaku.

Aku bisa menghancurkan tembok dengan tendanganku...

Aku bahkan tidak mati ketika jatuh dari langit.

Apa yang terjadi dengan tubuhku?

Tubuhnya tiba-tiba terasa kuat sejak perkelahian pertamanya, tanpa alasan tendangan yang tidak terlalu kuat dapat membuat seseorang sampai terpental ke tembok dan rusak cukup parah.

Ada satu ruangan di rumah ini, lebih tepatnya ruang bawah tanah yang sebenarnya terasa lebih besar dari ruangan-ruangan seluruhnya yang berada di atas, baik tingkat pertama maupun tingkat kedua.

Aiden turun kesini untuk mencoba lagi mengeluarkan pedang itu, dia melakukan sihir tanpa mantra dan metode yang tidak seperti di ajarkan. Alasannya singkat "Aku melakukan sesuai keinginanku" dengan begitu, pedang hitam itu muncul lagi di tangannya dalam sekejap dan membuat dirinya terasa benar-benar kuat.

Jika ini adalah aliran mana dari dalam tubuhnya, maka mungkin aliran mana ini begitu banyak, sampai semakin lama pedang itu di tangannya, aliran-aliran itu tidak lagi terasa dan mulai menghilang. Sebenarnya, kekuatan kekacauan itu masuk lebih banyak ke dalam tubuhnya dan terus bertambah banyak hingga tidak akan terasa.

Pedang ini memiliki garis-garis ungu di sekitarnya, entah apa itu, tapi beberapa garisnya terkadang menyala seperti berjalan ke aliran lain. Pedang ini seperti memiliki nyawa.

Seluruh ruang bawah tanah tertutupi oleh kegelapan hitam dan diterangi oleh cahaya ungu dari pedang itu, cahaya yang tidak terang, redup namun mengerikan.

"Pedangku cukup bagus yah, lagi-lagi, aku bisa melampaui semua murid ketika aku sudah berada di rumah. Dasar! sebenarnya aku ini kenapa?"

Dia sudah memegang pedang itu selama beberapa menit, dia mencoba menyimpannya kembali. Pedang sihir seperti itu tidak mungkin di simpan ke dalam sarung dan di bawa begitu saja, itu mengerikan.

Dengan itu, dia berkonsentrasi membuka sihir hanya dengan mencoba imajinasinya. Bayangkan sebuah sesuatu yang gelap dan begitu luas untuk menyimpan benda ini, suatu saat, dia pasti akan memakai pedang ini lagi.

"Kurasa sudah cukup."

Hari berlanjut seperti biasa, ketika dia harus bangun setiap hari pergi ke akademi sihir, dia tidak bangun sendiri, dia selalu kesulitan untuk tidur dan akhirnya akan selalu bangun siang. Tanpa kedua pelayan itu, dia mungkin tidak akan bangun sampai jam dua belas siang.

Beberapa hari, aku sudah menguasai beberapa sihir, aku cukup senang hanya dengan bisa melakukannya, walau aku hanyalah murid yang tidak berbakat dalam belajar sihir sekali coba.

Rambutnya bangun dengan begitu berantakan, Eugene merapikan rambutnya lagi ketika dia masih duduk di sebuah sofa untuk sedikit merasa malas.

"Aiden, kamu tidur larut malam lagi? Itu tidak baik untukmu."

"Aku menghabiskan waktu malam ku untuk membaca buku dan belajar sihir."

"Pantas saja kami tidak menemukanmu di kamar."

"Aku akan berada di ruang bawah tanah untuk belajar dan membaca lebih banyak lagi."

"Teruslah semangat! Kamu pasti bisa!"

"Terima kasih."

Aiden tanpa sadar sudah mempelajari sihir yang lebih banyak daripada semua yang ada di kelas.

Mereka pasti tidak akan pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku ini, aku tidak akan menunggu waktu itu ketika aku harus terus disetarakan bersama mereka. Aku harus menjadi lebih dari mereka. Aku harus selalu selangkah lebih maju tanpa terlihat, walau mungkin ada seseorang yang bisa sihir dengan sangat baik di kelas, itu berarti dia akan segera menjadi sainganku.

Dia kembali lagi ke kelas itu, seperti biasa, di meja paling belakang dan paling atas, tidak ada lagi yang mengusiknya.

Awal-awal sekolah adalah mempelajari ilmu sihir dalam mengendalikan elemen alam, di ajarkan selama seminggu awal sampai mereka semua dapat melakukannya dengan sempurna.

Guru memang selalu memperhatikan murid yang belajar cepat dan begitu cerdas, namun berbeda dengannya, bu Kana terus memandangnya karena sesuatu yang berbeda, bukan karena dia payah atau tidak bisa melakukan sihir, dia lambat memahami dan sering tidak berkonsentrasi dalam belajar.

"Aiden!"

Aiden masih memangku wajahnya dengan wajah malas sambil tidak memperhatikan ketika dia di panggul untuk ke depan.

"Aiden!"

"Oh ya?"

"Maju."

Gawat, sepertinya aku di suruh membuat pedangku lagi, guru ini akan terus menguji ku walau terlambat, aku sulit untuk menyembunyikan ini sekarang.

"Lakukan seperti yang di ajarkan kemarin, jika tidak, aku akan mengeluarkanmu dari kelas sekarang."

Tidak ada yang ingin di keluarkan dari kelas dan berdiam diri begitu saja di sekolah sambil berjalan-jalan tanpa arah.

Kalau begitu dia memutuskan untuk memperlihatkan pedang nya sendiri.

Dia mengangkat tangan kanannya ketika angin yang entah dari mana saling bertabrakan dan membuat arah kacau yang menerbangkan tirai-tirai di jendela, ketika seluruh rambut orang-orang beterbangan bersama baju yang berkibar-kibar terkena angin.

Ruangan kelas tiba-tiba di selimuti bayangan hitam gelap hingga tidak ada cahaya matahari yang masuk ke dalam, yang ada hanyalah kegelapan yang terjadi tiba-tiba ketika seluruh angin itu hilang menjadi tenang dalam sekejap bersamaan dengan seluruh penglihatan orang-orang yang menjadi hitam, benar-benar tidak dapat melihat apapun.

Lalu, cahaya ungu yang satu-satunya menjadi pusat cahaya di dalam kegelapan kelas membuat mereka semua dapat melihat pedang itu.

Semua murid langsung terkejut dan mulai bertingkah tidak jelas. Beberapa murid mulai berteriak dan memukul dirinya sendiri.

"Apa yang terjadi?"

Bu Kana melihat adegan aneh ini ketika beberapa orang semakin banyak bertingkah aneh dan gila, berteriak seperti orang yang kerasukan.

"Aiden! Hentikan."

Aiden segera menghentikan pemanggilan pedangnya. Ketika itu baru menampilkan gagangnya saja. Semua murid mulai bertingkah aneh dan seperti menjadi gila, begitupun dengan bu Kana. Yang baik-baik saja hanyalah Marie, dia tetap duduk dengan tenang dan tersenyum ketika cahaya ungu itu menyinari wajahnya di dalam kegelapan.

Kata terakhir adalah "Hentikan" jadi dia menghentikan untuk menunjukkan pedang nya, dengan begitu, suasana kembali normal seperti sedia kala, ketika semua orang mulai perlahan menjadi sadar kembali.

Mereka semua bertanya satu sama lain tentang hal yang terjadi barusan. Jelas itu adalah Aiden di depan yang memangil pedang nya sampai memunculkan fenomena kegelapan yang membuat semua orang hampir kehilangan kesadaran mereka.

Tiba-tiba, sebuah suara terlintas di benaknya.

"Aiden, sudah cukup untuk pertunjukkan, itu sudah benar-benar memuaskan, tapi, kamu harus tau konsekuensi ketika mengeluarkan pedang itu."

"Siapa? Suara siapa itu?"

Suara itu terdengar di dalam kepalanya, membuat kepalanya sedikit sakit ketika dia terjatuh di lantai dengan kedua tangannya yang memegang kepalanya.

"Aku adalah Haumea Scarlet, raja iblis dari seluruh alam iblis, kamu adalah kandidat raja iblis selanjutnya, aku hanya ingin memperingatkan mu untuk tidak mengeluarkan lagi pedang itu di depan orang-orang, konsekuensi nya, kamu bisa membuat siapapun yang melihat pedang itu menjadi gila, tidak hanya gila, kegilaan itu akan terus ada selamanya jika tidak di hentikan."

"Gila? Apa-apaan dengan pedang ini? Kenapa bisa begitu?"

Berkata sambil menahan sakit kepalanya.

"Kamu adalah kandidat raja iblis yang sebenarnya, suatu hari nanti, pedang itu akan menjadi pedang raja iblis dengan kekuatan yang tak terbendung, bahkan sekarang saja, kamu bisa membuat orang-orang menjadi gila hanya jika mereka memandangnya, pada akhirnya jika mereka melihat keseluruhan pedang itu, mereka bukan hanya gila selamanya, tetapi menjadi mahluk tanpa jiwa, jiwa mereka akan hancur bersama aura pedang itu."

Dengan begitu tanpa kata yang di akhir, rasa sakit kepalanya dan suara yang tidak dikenalinya menghilang, bagaikan suara beberapa orang di dalam ruangan bergema yang berbicara bersamaan.

Ekspresi bu Kana mulai jelek memandangnya...

"Aiden, kamu melakukan metode sihir yang salah! apa yang membuatmu melakukan teknik yang salah seperti itu?"

"Maaf, aku hanya melakukan yang kulakukan."

"Tidak mungkin!! Seseorang pasti mengajarkanmu sihir gelap seperti itu!"

Dia hanya terdiam, dan semua pandangan mengerikan mengarah padanya. Mulai saat itu, dia tidak akan lagi mengeluarkan pedang itu.

Di cap sebagai murid yang payah dan bahkan melakukan sihir dengan salah, semua orang menganggapnya begitu. Walau sebenarnya, dia melakukan sesuatu yang berbeda dengan tujuan yang sama, namun lebih kuat, lebih mengerikan.

Terpopuler

Comments

Z3R0 :)

Z3R0 :)

ho di benci karena kuat, Hem apakah Aiden akan menjadi raja iblis yang mengerikan sama seperti yang di katakan 'ratu iblis'

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : New World
3 Chapter 2 : First day of magic academy
4 Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5 Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6 Chapter 5 : My new appearance in demon world
7 Chapter 6 : Problem on the second day
8 Chapter 7 : Marie disappear
9 Chapter 8 : Won't be lost forever
10 Chapter 9 : Demon sword creation
11 Chapter 10 : Scarlet Room
12 Chapter 11 : It brings madness and chaos
13 Chapter 12 : We are friends now
14 Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15 Chapter 14 : My maid was taken over
16 Chapter 15 : Scarlet Demon
17 Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18 Chapter 17 : Beautiful new teacher
19 Chapter 18 : I'm not a pure devil
20 Chapter 19 : Don't have a home
21 Chapter 20 : I let the girl live in my house
22 Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23 Chapter 22 : Fyrena
24 Chapter 23 : Your plan is revealed
25 Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26 Chapter 25 : In the name of Fyrena
27 Chapter 26 : First Creation
28 Chapter 27 : The pool of nothingness
29 Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30 Chapter 29 : Sleeping for three days
31 Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32 Chapter 31 : A coward who will be the winner
33 Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34 Chapter 33 : Slowly increase strength
35 Chapter 34 : Time freeze control
36 Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37 Chapter 36 : Change Gender
38 Chapter 37 : Violet blaster 1%
39 Chapter 38 : The stalker who gave up
40 Chapter 39 : Time is up
41 Chapter 40 : Devil dragon meat
42 Chapter 41 : Fake girlfriend
43 Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44 Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45 Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46 Chapter 45 : Elite class best record
47 Chapter 46 : News spreads about my relationship
48 Chapter 47 : Summoning technique
49 Chapter 48 : Charming black bra
50 Chapter 49 : Something unexpected that night
51 Chapter 50 : The Raven
52 Chapter 51 : I will do what I want to do
53 Chapter 52 : Stressed demon queen
54 Chapter 53 : Poor thief
55 Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56 Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57 Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58 Chapter 57 : My trustee
59 Chapter 58 : My teacher, my fans
60 Chapter 59 : Take a picture with me
61 Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62 Chapter 61 : Perfect view
63 Chapter 62 : Prostrate earnestly
64 Chapter 63 : Witch from another world
65 Chapter 64 : Mega Flare
66 Chapter 65 : Demon dragon from hell
67 Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68 Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69 Chapter 68 : Practice with clones
70 Chapter 69 : Talentless Marie
71 Chapter 70 : Can only cook instant food
72 Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73 Chapter 72 : The arena is too big
74 Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75 Chapter 74 : Six circle gate
76 Chapter 75 : Inferno Wall
77 Chapter 76 : Infinite Chain
78 Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79 Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80 Chapter 79 : This is the untouchable
81 Chapter 80 : Battle without the concept of time
82 Chapter 81 : Theresveil
83 Chapter 82 : She always catches me
84 Chapter 83 : Curse forced contract
85 Chapter 84 : The payment for my true curse
86 Chapter 85 : Almost to nine seconds
87 Chapter 86 : Shadows that faster than light
88 Chapter 87 : Fake officer
89 Chapter 88 : Reversal magic
90 Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91 Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92 Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93 Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94 Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95 Chapter 94 : Crazy forever
96 Chapter 95 : My foothold
97 Chapter 96 : Small damage without taste
98 Chapter 97 : We're not done yet
99 Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100 Chapter 99 : Take me to every time and space
101 Chapter 100 : Plan accepted
102 Chapter 101 : Cosplayer who stray
103 Chapter 102 : Disabled beggar
104 Chapter 103 : New resident
105 Chapter 104 : First Owner
106 Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107 Chapter 106 : Close call
108 Chapter 107 : Like technological primitives
109 Chapter 108 : Another Marie
110 Chapter 109 : Deleted parent
111 Chapter 110 : Theater
112 Chapter 111 : Another lowly devil
113 Chapter 112 : 1 Vs 11
114 Chapter 113 : Back to the past
115 Chapter 114 : One billion punch in half a second
116 Chapter 115 : Dimensional round
117 Chapter 116 : Power from hell
118 Chapter 117 : Countdown
119 Chapter 118 : Source of all power
120 Chapter 119 : She actually blocked my number?
121 Chapter 120 : Kisses and slaps
122 Chapter 121 : Nightmare
123 Chapter 122 : Myself from the future
124 Chapter 123 : My countless deaths
125 Chapter 124 : Infinite Stairs
126 Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127 Chapter 126 : Special milk taste
128 Chapter 127 : The new demon lord
129 Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130 Chapter 129 : Special relationship ring
131 Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132 Chapter 131 : We are lost people
133 Chapter 132 : Death penalty
134 Chapter 133 : Prison full of blood
135 Chapter 134 : We're just having fun
136 Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137 Chapter 136 : Queen who covered in blood
138 Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139 Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140 Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141 Chapter 140 : Defeat
142 Chapter 141 : Asleep
143 Chapter 142 : Am I Dreaming?
144 Chapter 143 : Find A Job
145 Chapter 144 : Acquaintance
146 Chapter 145 : Psychopath
147 Chapter 146 : Coffee Bar
148 Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149 Chapter 148 : Persuasive Razel
150 Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151 Chapter 150 : Black Ring Contract
152 Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153 Chapter 152 : Secret Key
154 Chapter 153 : Vetera
155 Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156 Chapter 155 : Money And Cards
157 Chapter 156 : Who Are You
158 Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159 Chapter 158 : Maternity Hospital
160 Chapter 159 : Untrue Story
161 Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162 Chapter 161 : Let Me Love You
163 Chapter 162 : Switzerland
164 Chapter 163 : Switzerland II
165 Chapter 164 : Quarrel
166 Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167 Chapter 166 : Bad News And Traitors
168 Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169 Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170 169: Revenge Of The Past
171 Chapter 170: Don't Shout At Me
172 Chapter 171: Offer From The Manipulator
173 Chapter 172: Unknown Destination
174 Chapter 173: Out Of Spite
175 Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176 Chapter 175: 418
177 Chapter 176: Devil's Work
178 Chapter 177: Mental Disorders
179 Chapter 178: Suicide News
180 Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181 Chapter 180: New Staff
182 Chapter 181: Guise
183 Chapter 182: Disgusting Tramp
184 Chapter 183: Improve Your Appearance!
185 Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186 Chapter 185: 2027-04-04
187 Chapter 186: Hungry Homeless
188 Chapter 187: Shut Up Or Die
189 Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190 Chapter 189: I'm Your Savior
191 Chapter 190: Which One Am I To You
192 Chapter 191: Blood Addict
193 Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194 Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195 Chapter 195: He Is In Perfect Line
196 Chapter 196: Fake Exchange
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : New World
3
Chapter 2 : First day of magic academy
4
Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5
Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6
Chapter 5 : My new appearance in demon world
7
Chapter 6 : Problem on the second day
8
Chapter 7 : Marie disappear
9
Chapter 8 : Won't be lost forever
10
Chapter 9 : Demon sword creation
11
Chapter 10 : Scarlet Room
12
Chapter 11 : It brings madness and chaos
13
Chapter 12 : We are friends now
14
Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15
Chapter 14 : My maid was taken over
16
Chapter 15 : Scarlet Demon
17
Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18
Chapter 17 : Beautiful new teacher
19
Chapter 18 : I'm not a pure devil
20
Chapter 19 : Don't have a home
21
Chapter 20 : I let the girl live in my house
22
Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23
Chapter 22 : Fyrena
24
Chapter 23 : Your plan is revealed
25
Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26
Chapter 25 : In the name of Fyrena
27
Chapter 26 : First Creation
28
Chapter 27 : The pool of nothingness
29
Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30
Chapter 29 : Sleeping for three days
31
Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32
Chapter 31 : A coward who will be the winner
33
Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34
Chapter 33 : Slowly increase strength
35
Chapter 34 : Time freeze control
36
Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37
Chapter 36 : Change Gender
38
Chapter 37 : Violet blaster 1%
39
Chapter 38 : The stalker who gave up
40
Chapter 39 : Time is up
41
Chapter 40 : Devil dragon meat
42
Chapter 41 : Fake girlfriend
43
Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44
Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45
Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46
Chapter 45 : Elite class best record
47
Chapter 46 : News spreads about my relationship
48
Chapter 47 : Summoning technique
49
Chapter 48 : Charming black bra
50
Chapter 49 : Something unexpected that night
51
Chapter 50 : The Raven
52
Chapter 51 : I will do what I want to do
53
Chapter 52 : Stressed demon queen
54
Chapter 53 : Poor thief
55
Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56
Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57
Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58
Chapter 57 : My trustee
59
Chapter 58 : My teacher, my fans
60
Chapter 59 : Take a picture with me
61
Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62
Chapter 61 : Perfect view
63
Chapter 62 : Prostrate earnestly
64
Chapter 63 : Witch from another world
65
Chapter 64 : Mega Flare
66
Chapter 65 : Demon dragon from hell
67
Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68
Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69
Chapter 68 : Practice with clones
70
Chapter 69 : Talentless Marie
71
Chapter 70 : Can only cook instant food
72
Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73
Chapter 72 : The arena is too big
74
Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75
Chapter 74 : Six circle gate
76
Chapter 75 : Inferno Wall
77
Chapter 76 : Infinite Chain
78
Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79
Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80
Chapter 79 : This is the untouchable
81
Chapter 80 : Battle without the concept of time
82
Chapter 81 : Theresveil
83
Chapter 82 : She always catches me
84
Chapter 83 : Curse forced contract
85
Chapter 84 : The payment for my true curse
86
Chapter 85 : Almost to nine seconds
87
Chapter 86 : Shadows that faster than light
88
Chapter 87 : Fake officer
89
Chapter 88 : Reversal magic
90
Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91
Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92
Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93
Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94
Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95
Chapter 94 : Crazy forever
96
Chapter 95 : My foothold
97
Chapter 96 : Small damage without taste
98
Chapter 97 : We're not done yet
99
Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100
Chapter 99 : Take me to every time and space
101
Chapter 100 : Plan accepted
102
Chapter 101 : Cosplayer who stray
103
Chapter 102 : Disabled beggar
104
Chapter 103 : New resident
105
Chapter 104 : First Owner
106
Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107
Chapter 106 : Close call
108
Chapter 107 : Like technological primitives
109
Chapter 108 : Another Marie
110
Chapter 109 : Deleted parent
111
Chapter 110 : Theater
112
Chapter 111 : Another lowly devil
113
Chapter 112 : 1 Vs 11
114
Chapter 113 : Back to the past
115
Chapter 114 : One billion punch in half a second
116
Chapter 115 : Dimensional round
117
Chapter 116 : Power from hell
118
Chapter 117 : Countdown
119
Chapter 118 : Source of all power
120
Chapter 119 : She actually blocked my number?
121
Chapter 120 : Kisses and slaps
122
Chapter 121 : Nightmare
123
Chapter 122 : Myself from the future
124
Chapter 123 : My countless deaths
125
Chapter 124 : Infinite Stairs
126
Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127
Chapter 126 : Special milk taste
128
Chapter 127 : The new demon lord
129
Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130
Chapter 129 : Special relationship ring
131
Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132
Chapter 131 : We are lost people
133
Chapter 132 : Death penalty
134
Chapter 133 : Prison full of blood
135
Chapter 134 : We're just having fun
136
Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137
Chapter 136 : Queen who covered in blood
138
Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139
Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140
Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141
Chapter 140 : Defeat
142
Chapter 141 : Asleep
143
Chapter 142 : Am I Dreaming?
144
Chapter 143 : Find A Job
145
Chapter 144 : Acquaintance
146
Chapter 145 : Psychopath
147
Chapter 146 : Coffee Bar
148
Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149
Chapter 148 : Persuasive Razel
150
Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151
Chapter 150 : Black Ring Contract
152
Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153
Chapter 152 : Secret Key
154
Chapter 153 : Vetera
155
Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156
Chapter 155 : Money And Cards
157
Chapter 156 : Who Are You
158
Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159
Chapter 158 : Maternity Hospital
160
Chapter 159 : Untrue Story
161
Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162
Chapter 161 : Let Me Love You
163
Chapter 162 : Switzerland
164
Chapter 163 : Switzerland II
165
Chapter 164 : Quarrel
166
Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167
Chapter 166 : Bad News And Traitors
168
Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169
Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170
169: Revenge Of The Past
171
Chapter 170: Don't Shout At Me
172
Chapter 171: Offer From The Manipulator
173
Chapter 172: Unknown Destination
174
Chapter 173: Out Of Spite
175
Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176
Chapter 175: 418
177
Chapter 176: Devil's Work
178
Chapter 177: Mental Disorders
179
Chapter 178: Suicide News
180
Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181
Chapter 180: New Staff
182
Chapter 181: Guise
183
Chapter 182: Disgusting Tramp
184
Chapter 183: Improve Your Appearance!
185
Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186
Chapter 185: 2027-04-04
187
Chapter 186: Hungry Homeless
188
Chapter 187: Shut Up Or Die
189
Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190
Chapter 189: I'm Your Savior
191
Chapter 190: Which One Am I To You
192
Chapter 191: Blood Addict
193
Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194
Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195
Chapter 195: He Is In Perfect Line
196
Chapter 196: Fake Exchange

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!