Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly

Aku di tarik olehnya dan bukan mendarat di rumput, itu salahnya menarikku dengan keras dan membuat wajahku terbenam di dadanya.

"Ah, begitu lembut."

"Aku lah yang akan bertanya mengapa kamu terus berjala ke depan? Padahal kamu ingin kita belajar sihir bersama-sama."

"Akh, benar juga, tapi kamu sebenarnya tinggal dimana? Kita sudah berjalan jauh dari kota, aku sudah mendekati rumahku."

"Rumahmu? Dekat dari sini?" Tanya Marie.

"Yeah! aku tinggal di dekat sini, pemandangan nya begitu indah."

"Kenapa kita tidak belajar bersama-sama saja di rumahmu?" Ucap Marie lagi.

"Ah? Apa yang kamu katakan? Ak-"

Aku rasanya ingin menolaknya.

"Jadi, aku tidak bisa memiliki teman baru dan berkunjung ke rumahnya? sayang sekali."

"Emm, bukan begitu, aku agak merasa aneh saja jika harus menjelaskan sesuatu nanti."

Dengan begitu kucoba menjelaskan dengan tenang padanya, menolak seseorang itu sangat menyedihkan.

"Tidak masalah, ayo pergi, aku ingin berkunjung ke rumahmu, apakah kedua orang tuamu sudah menyiapkan masakan di sana?"

"Emm..."

Aiden binggung harus menjawab apa, yang ada bukan kedua orang tua, melainkan kedua pelayan cantik yang mengurusnya seperti anak sendiri.

Mereka sampai tepat di halaman rumah yang begitu indah dan segar. di kelilingi tembok yang bersih dengan halaman rumah itu yang luas.

"Rumahmu benar-benar besar dan bagus."

Ucap Marie sambil memuji sesuatu yang sebenarnya bukan rumahku.

Marie: "Padahal kamu bukan berasal dari keluarga bangsawan, siapa sebenarnya kamu?"

"Ahh, aku tidak tau."

"Jawaban yang konyol, bawa aku masuk!"

Dia kemudian seperti memerintah ku untuk membawanya masuk ke dalam, Wanda dan Eugene melihatku masuk sendiri kali ini, tanpa membukakan ku pintu.

"Oh, kamu punya pelayan? Menarik!"

"Tunggu sebentar, aku akan membawakanmu beberapa makanan dari dapur, kalian berdua tolong layani dia dengan baik ketika aku di belakang."

Lalu, Wanda dan Eugene merasakan aura yang tak biasa, benar-benar menindas ketika gadis berambut merah itu menatap mereka berdua.

Rasanya seperti menarik mereka untuk jatuh bersujud di tanah.

"Permisi, apakah kamu teman baru Aiden di sekolah?" Tanya Wanda.

Marie menjawab : "Tentu."

"Bagus sekali, kamu sudah mau berteman dengannya, apakah semuanya berjalan lancar hari ini? Soalnya wajahnya terlihat sedikit tidak ceria dari biasanya."

"Baik-baik saja, semuanya berjalan baik-baik saja, tapi..." Kata Marie seolah-olah tahu tentang diriku.

Auranya yang semakin kuat tidak bisa lagi di tahan oleh mereka, mereka yang sedang berdiri dan berbicara pada Marie tiba-tiba terangkat melayang mendekatinya yang sedang duduk di kursi, kemudian dijatuhkan lagi dengan cepat ke lantai.

DUG!

"K-k-kamu?"

"Wanda dan Eugene~"

Nada nya sangat pelan dan lembut, namun mengerikan.

"Darimana kamu bisa tahu nama kami?"

Keduanya bertanya pada Marie soal kenapa dia bisa mengetahui nama mereka tanpa perkenalan.

"Mungkin Aiden menceritakan tentang kita padanya." Ucap Eugene.

"Tidak, aku sempat menghapus ingatan kalian sesaat ketika memerintahkan kalian kemari."

"Apa yang Anda bicarakan?"

Kedua nya berbicara seperti tertekan sebuah aura yang bisa membuat tubuh mereka kesakitan namun mereka menahan untuk tidak berteriak.

"Aku akan mengembalikan ingatan kalian tentangku." Ucap Marie dengan nada sombongnya.

Sekarang mereka tidak lagi memandang gadis bernama Marie sebagai teman dari sekolah Aiden, melainkan adalah raja iblis yang turun ke dunia iblis terbawah untuk menemui mereka.

"R-r-ratu??"

"Benar, kerja yang bagus sudah merawatnya sampai sejauh ini, namun kalian tidak terlalu memperhatikan gayanya? dia begitu menyedihkan, harusnya kalian bisa menatanya dengan baik."

"Maaf, yang mulia, kami sudah berusaha sebisa mungkin." Ucap merek berdua serentak.

"Penampilannya begitu acak-acakan dan memalukan seperti seorang yang tidak pernah mandi selama berbulan-bulan. Jangan buat dia sibuk dan kelelahan, bahkan dia harus sampai ke dapur mengambilkan makanan untukku, harusnya kalian berinisiatif untuk bergerak lebih dulu, bahkan membuka pintu. Bukankah aku memerintahkan itu sebelumnya?"

Wanda: "Maaf, yang mulia, tapi Aiden sendiri meminta kami untuk tidak diperlakukan seperti itu."

Marie: "Benarkah?"

Eugene: "Sungguh, dia benci dengan pelayanan-pelayanan kami, dan membuat kami menjadi kurang pelayanan padanya."

Marie: "Jadi, dia menolak kalian?"

Wanda: "I-i-iya."

Dengan suara mereka berdua yang gugup dan gemetaran.

Marie: "Kalau begitu, aku sendiri juga akan mengurusnya, dia sudah kemari, segera berdiri!"

"Dan satu hal lagi, jangan beritahu apa-apa tentang tanda garis di tubuh kalian, termasuk identitasku, aku akan terus menjadi Marie disini." Begitulah ucapan terakhirnya pada mereka.

"Di mengerti!"

Keduanya seperti nada yang tertekan dan seperti ingin menangis, tapi tidak bisa mengeluarkan air mata.

Tidak di sangka, raja iblis ternyata adalah seorang gadis dan bukan seorang lelaki, walau itu di sebut ratu atau semacamnya, namun umumnya orang-orang akan hanya mengenal raja iblis daripada ratu iblis.

Aiden datang membawa beberapa gelas, ada empat di sana. Susu putih dan beberapa biskuit dan roti di bawanya.

"Eugene, Wanda, silahkan makan, kalian boleh memakan ini juga kok, aku membawa empat untuk kalian berdua juga."

"Tapi..." Kata Wanda dengan nada panjang dan memikirkan sesuatu.

"Jangan ragu, wajah kalian terlihat gugup begitu." Kucoba membuat mereka untuk tersenyum seperti biasanya.

Tapi mereka sebenarnya gemetar karena melihat Marie hanya tersenyum dengan manis di sana dan duduk dengan sopan.

Setelah mengunyah beberapa biskuit dan secangkir susu itu, Aiden mulai ingin mencoba belajar sihirnya dan mencoba lagi.

Marie: "Bisakah kita berbicara berdua dulu di luar?"

"Baiklah." Ucap Aiden.

Keduanya berjalan di halaman Belakang yang begitu lebih luas dari halaman depan.

Rumput dan pohon-pohon nya benar-benar rapi, daun-daun kuning berjatuhan itu sudah biasa terjadi, secara alami itu indah. Mereka duduk di kursi taman dekat pohon itu.

Aiden: "Lalu, apa yang ingin kamu bicarakan?"

Marie: "Tidak ada, tidak ada yang ingin kubicarakan, aku hanya ingin menemanimu belajar mengeluarkan sihir dari jarimu."

"Kata guru kamu tidak fokus, tapi memang seperti itu seharusnya, kamu memikirkan sesuatu yang lain daripada membuat api di jarimu." Jelas Marie pada Aiden.

Aiden: "Apa maksudnya?"

"Caramu sudah benar, namun kamu hanya perlu membayangkan bagaimana api itu terbentuk atau tercipta dari ujung telunjukmu, bayangkan dengan sempurna." Jelas Marie lagi padanya.

"Akan kucoba."

Kemudian aku segera mencoba membayangkan seperti apa api yang muncul dari ketiadaan dan tiba-tiba menjadi sebuah api. Aku harus membayangkannya dengan sempurna.

Saat membayangkan hal itu tiba-tiba suara Marie terdengar.

"Bagus! kamu berhasil."

Lalu, aku membuka mataku dan melihat sesuatu di jariku, itu adalah api, namun berwarna hitam.

"Tunggu, mengapa berwarna hitam begitu?"

"Aku akan bertanya balik, kenapa kamu menyembunyikan itu dariku?"

Marie kemudian menarik kerah Aiden dan membuka satu kancing paling atas, kancing paling atas itu akan membuat orang terasa berat untuk melihat ke kanan dan kiri, karena terlalu ketat, dia membuka satu kancing teratas dan kerah yang menurun ke bawah membuat garis hitam di lehernya terlihat.

"Ahh, ini..."

"Tidak apa, aku tahu kamu malu karena menyembunyikan itu dari semua orang, disini hanya ada kamu dan aku."

"Darimana kamu tahu ini?"

"Bukan apa-apa, tapi katanya goresan seperti itu adalah goresan istimewa, raja iblis hanya memberi goresan itu kepada orang tertentu yang dia pilih."

"Ada berapa orang yang memiliki goresan seperti ini?"

"Tiga."

"Tiga katamu? Lalu bagaimana dengan kedua pelayan itu? Mereka berdua juga memilikinya."

"Benar, sepertinya kalian yang tinggal disini semuanya spesial bagi raja iblis, sampai memilih kalian."

"Apa artinya itu?"

"Itu adalah tanda, menurut yang kuketahui dari buku legenda, semuanya berada di leher, tapi berbeda dengan dua lainnya yang masing-masing membuat mereka berbeda, dua lainnya adalagi di pergelangan tangan mereka."

"Apa artinya itu?"

"Itu artinya adalah pelayan setia dari raja iblis."

"Lalu, bagaimana dengan yang terakhir?"

"Yang terakhir, adalah simbol goresan lagi di lengan atas bagian kanan nya, itu adalah pewaris tahta selanjutnya yang akan menjadi raja iblis."

"Apa katamu?"

"Kami memilikinya bukan?"

"Tapi, bagaimana ini? Aku harus terus menyembunyikan tanda ini, aku akan jadi raja iblis? Apa-apaan itu? Aku hanya manusia yang di ubah menjadi iblis, lalu entah darimana tanda ini berasal."

"Itu berarti ingatanmu di hilangkan sebagian, kamu sudah melupakan wajahnya bukan? Bahkan kamu lupa siapa yang membuat goresan itu."

"Siapa?"

"Raja iblis itu sendiri yang membuat goresan di lehermu dengan tangannya."

"Benarkah? Aku juga selalu menutupi bagian leherku dengan rambutku."

"Rambutmu terlalu panjang, itu tidak baik."

"Hah? Tidak baik? Apakah aku harus memotong nya?"

"Tentu."

"Lalu, kenapa kamu mengatur-atur ku seperti itu? seolah-olah kita sudah berteman lama."

"Aku hanya sebagai teman yang baik yang akan memperbaiki penampilanmu, kamu terlihat sangat suram dan seperti tidak pernah mandi berbulan-bulan."

"Apalah begitu orang-orang juga memandangku? Sehingga membuat mereka malas berinteraksi denganku? di dunia sebelumnya aku tidak memiliki teman juga."

"Itu bisa saja, kamu harus memperbaiki penampilan itu."

Kebetulan Wanda dan Eugene berdiri di rumah untuk terus melihat Aiden dan mengawasinya. Marie tahu mereka bisa di andalkan.

"Lalu, bisakah kamu memanggil kedua pelayanmu? Atau salah-satunya saja?"

"Untuk apa?"

"Panggil saja kemari! Kamu ini terlalu banyak bertanya."

"Aih, baiklah."

"Wanda, kemarilah."

Dia datang seperti biasa dengan pakaian pelayan mereka.

"Ada yang bisa kubantu?"

"Marie, katakanlah."

"Wanda, bisa bawakan aku gunting?"

"Gunting seperti apa?"

"Gunting rambut."

"Baiklah."

"Ah? Apa yang akan kamu lakukan?"

"Memperbaiki penampilanmu."

Beberapa saat kemudian dengan cepat Wanda kembali membawa gunting berwarna silver dengan sedikit keemasan yang begitu mengkilap.

"Terima kasih, kamu bisa pergi."

"Ah, kamu membuat seolah-olah mereka adalah pelayanmu."

"Duduk dengan baik, dan jangan terlalu banyak bergerak."

"Apakah tidak ada cermin? Aku tidak bisa melihat hasilnya." dengan sedikit ragu.

"Sudahlah, kami terlalu meragukanku."

Kemudian Maria mulai mengambil gunting ku dan langsung mengangkat keseluruhan rambut itu sampai ke atas dan menggunting nya langsung tanpa lama.

"Tunggu! kamu tidak menggunting sembarangan bukan?"

"Tentu tidak, diam saja dulu dan jangan banyak bertanya."

"Baiklah."

Setelah semuanya terpotong dengan sekali gunting, yang tersisa adalah bagian-bagian poni dan belakang nya yang akan di rapikan.

Dia mulai dengan menghabiskan rambut kanan dan kiri yang begitu panjang, lalu beralih semakin ke belakang, di gunting dengan perlahan tapi cukup cepat.

Dua puluh menit kemudian, wajahnya benar-benar terlihat bosan duduk disana.

"Baiklah, sudah selesai."

"Hah? Sudah selesai? Aduh! Rambut-rambut ini begitu gatal."

"Kamu harus mandi lagi dan membersihkan seluruh kepalamu dengan benar, ini sudah sore, lalu kita akan melanjutkan belajar sihir nya lagi seperti tadi."

"Bagaimana denganmu? Kamu tidak pulang kerumah?"

"Ah, apakah itu kata-kata untuk mengusirku secara halus?"

"Em, tidak maksudku, aku akan mandi dan apa yang akan kamu lakukan? Aku pasti akan membuatmu menunggu."

"Tidak masalah, aku akan menunggumu."

Ucap Marie.

Mereka berdua berjalan kembali masuk ke dalam rumah dan Marie yang akan tetap menunggunya hingga dia selesai.

Terpopuler

Comments

Z3R0 :)

Z3R0 :)

Hem penasaran aku apa yang akan di lakukan oleh ratu iblis/Marie dengan manusia malang di undang, hapus ingatan, beri pelayan,lalu pura pura menjadi murid

2022-06-30

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next

2022-05-01

0

¤PENCINTA•NOVEL¤

¤PENCINTA•NOVEL¤

hmhmhm kadang keliru ama dialog nya

2022-03-18

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : New World
3 Chapter 2 : First day of magic academy
4 Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5 Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6 Chapter 5 : My new appearance in demon world
7 Chapter 6 : Problem on the second day
8 Chapter 7 : Marie disappear
9 Chapter 8 : Won't be lost forever
10 Chapter 9 : Demon sword creation
11 Chapter 10 : Scarlet Room
12 Chapter 11 : It brings madness and chaos
13 Chapter 12 : We are friends now
14 Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15 Chapter 14 : My maid was taken over
16 Chapter 15 : Scarlet Demon
17 Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18 Chapter 17 : Beautiful new teacher
19 Chapter 18 : I'm not a pure devil
20 Chapter 19 : Don't have a home
21 Chapter 20 : I let the girl live in my house
22 Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23 Chapter 22 : Fyrena
24 Chapter 23 : Your plan is revealed
25 Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26 Chapter 25 : In the name of Fyrena
27 Chapter 26 : First Creation
28 Chapter 27 : The pool of nothingness
29 Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30 Chapter 29 : Sleeping for three days
31 Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32 Chapter 31 : A coward who will be the winner
33 Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34 Chapter 33 : Slowly increase strength
35 Chapter 34 : Time freeze control
36 Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37 Chapter 36 : Change Gender
38 Chapter 37 : Violet blaster 1%
39 Chapter 38 : The stalker who gave up
40 Chapter 39 : Time is up
41 Chapter 40 : Devil dragon meat
42 Chapter 41 : Fake girlfriend
43 Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44 Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45 Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46 Chapter 45 : Elite class best record
47 Chapter 46 : News spreads about my relationship
48 Chapter 47 : Summoning technique
49 Chapter 48 : Charming black bra
50 Chapter 49 : Something unexpected that night
51 Chapter 50 : The Raven
52 Chapter 51 : I will do what I want to do
53 Chapter 52 : Stressed demon queen
54 Chapter 53 : Poor thief
55 Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56 Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57 Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58 Chapter 57 : My trustee
59 Chapter 58 : My teacher, my fans
60 Chapter 59 : Take a picture with me
61 Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62 Chapter 61 : Perfect view
63 Chapter 62 : Prostrate earnestly
64 Chapter 63 : Witch from another world
65 Chapter 64 : Mega Flare
66 Chapter 65 : Demon dragon from hell
67 Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68 Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69 Chapter 68 : Practice with clones
70 Chapter 69 : Talentless Marie
71 Chapter 70 : Can only cook instant food
72 Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73 Chapter 72 : The arena is too big
74 Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75 Chapter 74 : Six circle gate
76 Chapter 75 : Inferno Wall
77 Chapter 76 : Infinite Chain
78 Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79 Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80 Chapter 79 : This is the untouchable
81 Chapter 80 : Battle without the concept of time
82 Chapter 81 : Theresveil
83 Chapter 82 : She always catches me
84 Chapter 83 : Curse forced contract
85 Chapter 84 : The payment for my true curse
86 Chapter 85 : Almost to nine seconds
87 Chapter 86 : Shadows that faster than light
88 Chapter 87 : Fake officer
89 Chapter 88 : Reversal magic
90 Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91 Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92 Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93 Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94 Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95 Chapter 94 : Crazy forever
96 Chapter 95 : My foothold
97 Chapter 96 : Small damage without taste
98 Chapter 97 : We're not done yet
99 Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100 Chapter 99 : Take me to every time and space
101 Chapter 100 : Plan accepted
102 Chapter 101 : Cosplayer who stray
103 Chapter 102 : Disabled beggar
104 Chapter 103 : New resident
105 Chapter 104 : First Owner
106 Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107 Chapter 106 : Close call
108 Chapter 107 : Like technological primitives
109 Chapter 108 : Another Marie
110 Chapter 109 : Deleted parent
111 Chapter 110 : Theater
112 Chapter 111 : Another lowly devil
113 Chapter 112 : 1 Vs 11
114 Chapter 113 : Back to the past
115 Chapter 114 : One billion punch in half a second
116 Chapter 115 : Dimensional round
117 Chapter 116 : Power from hell
118 Chapter 117 : Countdown
119 Chapter 118 : Source of all power
120 Chapter 119 : She actually blocked my number?
121 Chapter 120 : Kisses and slaps
122 Chapter 121 : Nightmare
123 Chapter 122 : Myself from the future
124 Chapter 123 : My countless deaths
125 Chapter 124 : Infinite Stairs
126 Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127 Chapter 126 : Special milk taste
128 Chapter 127 : The new demon lord
129 Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130 Chapter 129 : Special relationship ring
131 Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132 Chapter 131 : We are lost people
133 Chapter 132 : Death penalty
134 Chapter 133 : Prison full of blood
135 Chapter 134 : We're just having fun
136 Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137 Chapter 136 : Queen who covered in blood
138 Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139 Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140 Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141 Chapter 140 : Defeat
142 Chapter 141 : Asleep
143 Chapter 142 : Am I Dreaming?
144 Chapter 143 : Find A Job
145 Chapter 144 : Acquaintance
146 Chapter 145 : Psychopath
147 Chapter 146 : Coffee Bar
148 Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149 Chapter 148 : Persuasive Razel
150 Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151 Chapter 150 : Black Ring Contract
152 Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153 Chapter 152 : Secret Key
154 Chapter 153 : Vetera
155 Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156 Chapter 155 : Money And Cards
157 Chapter 156 : Who Are You
158 Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159 Chapter 158 : Maternity Hospital
160 Chapter 159 : Untrue Story
161 Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162 Chapter 161 : Let Me Love You
163 Chapter 162 : Switzerland
164 Chapter 163 : Switzerland II
165 Chapter 164 : Quarrel
166 Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167 Chapter 166 : Bad News And Traitors
168 Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169 Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170 169: Revenge Of The Past
171 Chapter 170: Don't Shout At Me
172 Chapter 171: Offer From The Manipulator
173 Chapter 172: Unknown Destination
174 Chapter 173: Out Of Spite
175 Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176 Chapter 175: 418
177 Chapter 176: Devil's Work
178 Chapter 177: Mental Disorders
179 Chapter 178: Suicide News
180 Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181 Chapter 180: New Staff
182 Chapter 181: Guise
183 Chapter 182: Disgusting Tramp
184 Chapter 183: Improve Your Appearance!
185 Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186 Chapter 185: 2027-04-04
187 Chapter 186: Hungry Homeless
188 Chapter 187: Shut Up Or Die
189 Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190 Chapter 189: I'm Your Savior
191 Chapter 190: Which One Am I To You
192 Chapter 191: Blood Addict
193 Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194 Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195 Chapter 195: He Is In Perfect Line
196 Chapter 196: Fake Exchange
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : New World
3
Chapter 2 : First day of magic academy
4
Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5
Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6
Chapter 5 : My new appearance in demon world
7
Chapter 6 : Problem on the second day
8
Chapter 7 : Marie disappear
9
Chapter 8 : Won't be lost forever
10
Chapter 9 : Demon sword creation
11
Chapter 10 : Scarlet Room
12
Chapter 11 : It brings madness and chaos
13
Chapter 12 : We are friends now
14
Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15
Chapter 14 : My maid was taken over
16
Chapter 15 : Scarlet Demon
17
Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18
Chapter 17 : Beautiful new teacher
19
Chapter 18 : I'm not a pure devil
20
Chapter 19 : Don't have a home
21
Chapter 20 : I let the girl live in my house
22
Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23
Chapter 22 : Fyrena
24
Chapter 23 : Your plan is revealed
25
Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26
Chapter 25 : In the name of Fyrena
27
Chapter 26 : First Creation
28
Chapter 27 : The pool of nothingness
29
Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30
Chapter 29 : Sleeping for three days
31
Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32
Chapter 31 : A coward who will be the winner
33
Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34
Chapter 33 : Slowly increase strength
35
Chapter 34 : Time freeze control
36
Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37
Chapter 36 : Change Gender
38
Chapter 37 : Violet blaster 1%
39
Chapter 38 : The stalker who gave up
40
Chapter 39 : Time is up
41
Chapter 40 : Devil dragon meat
42
Chapter 41 : Fake girlfriend
43
Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44
Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45
Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46
Chapter 45 : Elite class best record
47
Chapter 46 : News spreads about my relationship
48
Chapter 47 : Summoning technique
49
Chapter 48 : Charming black bra
50
Chapter 49 : Something unexpected that night
51
Chapter 50 : The Raven
52
Chapter 51 : I will do what I want to do
53
Chapter 52 : Stressed demon queen
54
Chapter 53 : Poor thief
55
Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56
Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57
Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58
Chapter 57 : My trustee
59
Chapter 58 : My teacher, my fans
60
Chapter 59 : Take a picture with me
61
Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62
Chapter 61 : Perfect view
63
Chapter 62 : Prostrate earnestly
64
Chapter 63 : Witch from another world
65
Chapter 64 : Mega Flare
66
Chapter 65 : Demon dragon from hell
67
Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68
Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69
Chapter 68 : Practice with clones
70
Chapter 69 : Talentless Marie
71
Chapter 70 : Can only cook instant food
72
Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73
Chapter 72 : The arena is too big
74
Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75
Chapter 74 : Six circle gate
76
Chapter 75 : Inferno Wall
77
Chapter 76 : Infinite Chain
78
Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79
Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80
Chapter 79 : This is the untouchable
81
Chapter 80 : Battle without the concept of time
82
Chapter 81 : Theresveil
83
Chapter 82 : She always catches me
84
Chapter 83 : Curse forced contract
85
Chapter 84 : The payment for my true curse
86
Chapter 85 : Almost to nine seconds
87
Chapter 86 : Shadows that faster than light
88
Chapter 87 : Fake officer
89
Chapter 88 : Reversal magic
90
Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91
Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92
Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93
Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94
Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95
Chapter 94 : Crazy forever
96
Chapter 95 : My foothold
97
Chapter 96 : Small damage without taste
98
Chapter 97 : We're not done yet
99
Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100
Chapter 99 : Take me to every time and space
101
Chapter 100 : Plan accepted
102
Chapter 101 : Cosplayer who stray
103
Chapter 102 : Disabled beggar
104
Chapter 103 : New resident
105
Chapter 104 : First Owner
106
Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107
Chapter 106 : Close call
108
Chapter 107 : Like technological primitives
109
Chapter 108 : Another Marie
110
Chapter 109 : Deleted parent
111
Chapter 110 : Theater
112
Chapter 111 : Another lowly devil
113
Chapter 112 : 1 Vs 11
114
Chapter 113 : Back to the past
115
Chapter 114 : One billion punch in half a second
116
Chapter 115 : Dimensional round
117
Chapter 116 : Power from hell
118
Chapter 117 : Countdown
119
Chapter 118 : Source of all power
120
Chapter 119 : She actually blocked my number?
121
Chapter 120 : Kisses and slaps
122
Chapter 121 : Nightmare
123
Chapter 122 : Myself from the future
124
Chapter 123 : My countless deaths
125
Chapter 124 : Infinite Stairs
126
Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127
Chapter 126 : Special milk taste
128
Chapter 127 : The new demon lord
129
Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130
Chapter 129 : Special relationship ring
131
Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132
Chapter 131 : We are lost people
133
Chapter 132 : Death penalty
134
Chapter 133 : Prison full of blood
135
Chapter 134 : We're just having fun
136
Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137
Chapter 136 : Queen who covered in blood
138
Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139
Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140
Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141
Chapter 140 : Defeat
142
Chapter 141 : Asleep
143
Chapter 142 : Am I Dreaming?
144
Chapter 143 : Find A Job
145
Chapter 144 : Acquaintance
146
Chapter 145 : Psychopath
147
Chapter 146 : Coffee Bar
148
Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149
Chapter 148 : Persuasive Razel
150
Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151
Chapter 150 : Black Ring Contract
152
Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153
Chapter 152 : Secret Key
154
Chapter 153 : Vetera
155
Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156
Chapter 155 : Money And Cards
157
Chapter 156 : Who Are You
158
Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159
Chapter 158 : Maternity Hospital
160
Chapter 159 : Untrue Story
161
Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162
Chapter 161 : Let Me Love You
163
Chapter 162 : Switzerland
164
Chapter 163 : Switzerland II
165
Chapter 164 : Quarrel
166
Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167
Chapter 166 : Bad News And Traitors
168
Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169
Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170
169: Revenge Of The Past
171
Chapter 170: Don't Shout At Me
172
Chapter 171: Offer From The Manipulator
173
Chapter 172: Unknown Destination
174
Chapter 173: Out Of Spite
175
Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176
Chapter 175: 418
177
Chapter 176: Devil's Work
178
Chapter 177: Mental Disorders
179
Chapter 178: Suicide News
180
Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181
Chapter 180: New Staff
182
Chapter 181: Guise
183
Chapter 182: Disgusting Tramp
184
Chapter 183: Improve Your Appearance!
185
Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186
Chapter 185: 2027-04-04
187
Chapter 186: Hungry Homeless
188
Chapter 187: Shut Up Or Die
189
Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190
Chapter 189: I'm Your Savior
191
Chapter 190: Which One Am I To You
192
Chapter 191: Blood Addict
193
Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194
Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195
Chapter 195: He Is In Perfect Line
196
Chapter 196: Fake Exchange

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!