Reborn As A Tyrannical Demon Lord
Cerita ini tidak di tujukan untuk siapapun, melainkan ditulis hanya untuk menghibur diri saya sendiri dengan omong kosong di luar logika. Saya tidak peduli siapapun itu yang membaca ide konyol saya, entah kalimat atau tanggapan apa yang akan di berikan seseorang, saya tidak akan peduli karena saya secara sengaja menciptakan semua cerita ini dari setetes ingatan mimpi yang bercampur dengan imajinasi lelucon untuk mengukir sedikit senyuman di wajah saya. Saya tertarik dengan kepribadian saya yang lain, atau gangguan mental saya sendiri. Maka dari itu, saya akan menulis segalanya disini.
Selebihnya, seseorang boleh bertanya pada saya di grup diskusi RAATDL, atau mungkin seseorang juga boleh bertanya dan mengirim pesan secara pribadi pada saya jika dia memiliki keprivasian dan alasan yang tak pasti soal pertanyaannya. Saya menggunakan akun Mangatoon dan Noveltoon yang sama dengan nama pena Gayuh Mahardika atau dengan menghubungi Instagram pribadi saya @gayuhmahardikaa19.
Ilustrasi Haumea Scarlet
Ilustrasi Razel Vialova
Namaku adalah Aiden Leonore...
Aku adalah seorang siswa kelas dua SMA, tetapi usiaku baru saja memasuki enam belas pada sembilan Agustus kemarin.
Aku seorang anak yang mengagumi sihir dan sosok raja iblis yang kuat.
Terkadang, kebanyakan protagonis seperti pahlawan akan selalu menang, dimana keberadaan mereka dipuja-puja oleh siapapun, berbanding terbalik dengan iblis dimana keberadaan mereka selalu di takuti, di benci, dan di anggap membawa bencana bagi manusia.
Aku berpikir, mungkin ada juga iblis-iblis yang baik. Mereka tidak sejahat dan seburuk yang ada di film-film itu.
Atau mungkinkah ada gadis iblis yang cantik?
Emm, juga baik hati ... mungkin menarik.
Aku adalah Kai, baiklah menambak huruf K di awalan nama ku tidak berlebihan sepertinya, dan aku menghilangkan sisa nya.
Kaiden sang raja iblis hahaha...
Lupakan nama itu.
Rasanya terlalu cringe.
Pahlawan, kalian semua benar-benar salah paham tentangku sampai jauh-jauh datang kemari.
Aku bukanlah sosok raja iblis yang jahat
Aku hanyalah sang penguasa alam iblis yang terhormat, dengan ini, aku akan membuat seluruh dunia tau seperti apa kekuatanku.
Aku mengarahkan tanganku ke seluruh langit dimana langit-langit akan terbelah dan setiap retakan akan ada di setiap dunia sampai ke ujung-ujung nya. Aku akan membiarkan semuanya menyaksikan betapa hebatnya diriku.
Berhenti mengusik hidupku.
Suara langit bergemuruh dan retak seperti akan hancur, aku akan membuat seluruh dunia menyaksikan saja sebagian dari mereka hancur olehku.
Lalu, aku menjentikkan jariku dimana setiap dunia yang ada akan hancur setengah nya, aku tidak akan melenyapkan mereka semua, mereka akan tau kekuatan iblis sebenarnya, para pahlawan ini mengusik dan benar-benar menganggu sebelumnya.
Tak lama kemudian, Aku sang raja iblis yang luar biasa sedang menghancurkan setiap setengah dari dunia yang ada hanya dalam satu petikan jariku, dan aku berhasil di kalahkan oleh seseorang, dia begitu kuat!
Hanya menggunakan buku tipis yang di gulung-gulung lalu memukul kepalaku, kepala sang raja iblis.
PLAKK!
Aku terjatuh dan kekuatanku segera menghilang tiba-tiba, dia sepertinya seorang lelaki, apakah dia pahlawan?
"Aiden, berhenti lah mengkhayal lagi, tugas akan segera di kumpulkan"
Baiklah, dia berhasil mengalahkan ku, dan itulah teman kelasku, dia membuatku sadar dari ilusi tak berujung ini dimana aku selalu berkhayal sebagai raja iblis.
Aku begitu malu terkadang ketika orang-orang tahu bahwa aku sedang berkhayal, selain berkhayal, yang lebih memalukan lagi adalah ketika aku tertidur di meja kelas ku sambil memimpikan hal itu dengan kata-kata yang ku ucapkan, sial! Itu begitu memalukan.
Aku sadar kembali, dan pemandangan hebat tadi ternyata hanyalah pemandangan kelasku lagi.
Aku terlalu banyak mengagumi kartun atau anime, bahkan aku selalu ingin menjadi seperti mereka, seperti iblis di manga yang sedang duduk di kursi nya sambil menyilang kan kakinya. Itu begitu keren bagiku, tidak bagi semua teman-teman ku yang menganggap aku stress.
Buku akan di kumpul, sekolah hari ini akan selesai lagi.
Entah kenapa, aku tidak begitu pandai bergaul di sekolah, tampaknya aku seperti anak suram yang kecanduan kartun bagi mereka.
Lalu, aku selalu merasa keren seperti karakter anime yang duduk di bangku belakang dan berada tepat di jendela.
Tidak masalah, itu kesukaanku, mereka tidak berhak mengaturku.
KRING...
Lalu bel sekolah berbunyi, itu adalah bel terakhir dimana kebanyakan murid selalu menganggap suara bel terakhir adalah yang terbaik dari yang ada sampai pagi, karena yang terakhir adalah tanda dimana mereka akan mengakhiri kebosanan mereka di sekolah.
Rumah adalah surga.
Aku bergegas mengambil tas ku dari kursi, membawa nya di pundak ku dan berjalan keluar dari sekolah yang membosankan ini.
Aku memang mengenal banyak orang, begitu juga mereka mengenalku, tapi tidak ada satupun orang yang berbicara akrab denganku.
Bahkan mereka tidak berbicara lebih dari sepuluh kata padaku.
Kenapa orang lain bisa menemukan teman dengan begitu mudah? Aku bahkan seperti enggan dan malu-malu untuk lebih dulu mengajak orang berbicara.
Itu memang sulit, jika aku terlalu susah dan malu untuk berkomunikasi.
Walau aku bukanlah murid dengan kecerdasan di bawah standar, semua pelajaran itu sebenarnya cukup mudah dan aku sebaliknya harus mengejar nilai yang selalu stabil berada di tengah, itu adalah posisi 70 sampai 80 di atas nilai standar.
Tapi ... Semenjak kelas terakhir, aku terlalu sering berdiam diri di dalam rumah, menjadi pemuja fiksi raja iblis, dan yang terburuk adalah, kedua orang tuaku selalu mengomel tentang nilai ku. Aku benar-benar mendapatkan nilai semester satu dan dua yang begitu buruk, bahkan hingga ke nilai raport yang hanya mencapai angka 32.
Terlebih lagi, aku terlambat untuk urusan sekolah dan lain sebagainya, yeah, aku bisa saja mendapatkan nilai tinggi, hanya saja aku adalah seorang yang pemalas sampai-sampai aku tidak pernah mencari sedikitpun info selanjutnya untuk mendaftar kuliah. Yeah, yeah, hujan omelan dari ibuku akan terus datang.
Orang tuaku bahkan sering memarahiku, terus berdiam diri di kamar tanpa melakukan satupun pekerjaan, dari pagi hingga malam. Piring kotor bertumpuk, cucian bajuku pun begitu, di tambah lagi kondisi rumah yang begitu kotor. Aku benar-benar terlalu malas untuk mengerjakan sesuatu bahkan berdiri dari tempat tidurku.
Terkadang, guru menyukai anak-anak yang pintar dan sering bergaul dengan mereka, guru dan murid, murid dan guru. Aku tidak terlalu suka itu. Biasanya, ketika guru memberi pertanyaan, dia akan melontarkan pertanyaan kepada dua hal.
Yang pertama adalah siswa bodoh yang tidak akan bisa menjawab dimana mereka hanya akan melipat lidah mereka, lalu yang kedua adalah murid pintar, teladan, baik hati, penurut, anak sok keren dan yeah, tentu saja mereka semua itu selalu berada di posisi meja paling depan.
Aku tidak pernah mau menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, walau aku bisa menjawabnya, rasanya benar-benar malas untuk merespon.
Untuk itu, aku selalu menjaga nilai ku berada di tengah-tengah saja, dimana aku akan di kenal sebagai orang yang biasa saja.
Bahkan terkadang beberapa teman di kelasku melupakan namaku, karena mereka begitu jarang berinteraksi denganku.
Setiap orang sebenarnya berbicara begitu normal saja, hanya saja aku yang kesulitan dan malu untuk bersosialisasi.
Ketimbang kerja kelompok, aku lebih suka mengerjakan semuanya sendirian, aku pergi ke kantin sendirian. Itu benar-benar menyedihkan.
Apakah karena rambutku yang panjang? Aku mungkin terlihat seperti orang yang suram.
Tapi, aku tidak peduli penampilanku, dan seperti apa orang menilai diriku.
Aku sampai di rumah...
Seperti biasa, ibuku tidak memasak, semua nya begitu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Itu sebabnya biasanya aku akan menghemat sedikit uangku sampai waktu pulang sekolah tiba ketika aku harus membelanjakan lembaran terakhir untuk membeli mi gelas, atau bisanya di sebut dengan pop mie, sebuah mi instan yang hanya cukup menuangkan bumbu dan air panas saja di sana, lalu menunggu tiga menit.
Orang tuaku selalu menegurku soal makanan mi ini, mereka selalu berkata bahwa ini adalah makanan yang tidak sehat, lalu dengan berkata aku bisa terkena penyakit ginjal tersumbat karena makan mi.
Aku memang cukup sering makan mi, itu juga karena aku malas memasak. Aku tidak memiliki seorang kakak atau seorang adik perempuan, andai saja mereka itu ada, mungkin aku sudah seperti anak lainnya, makanan mereka juga di buatkan oleh ibu dan kakak mereka.
Percuma saja jika aku terus menghayal.
Aku masuk lagi ke kamarku sambil membuka kancing bajuku satu persatu. Tunggu, aku melihat ada yang aneh dari suasana kamarku.
Aku tidak tau apa yang aneh, tapi rasanya hanya aneh.
Aku kembali membuka bajuku dan mengganti nya dengan pakaian rumah yang begitu sejuk. Menyalakan kipas dan AC secara bersamaan, lalu aku akan bermalas-malasan lagi dengan ponsel ku.
Baiklah, kursi sofa pribadi yang menyenangkan ... kita bertemu lagi dan akan segera menyatu.
Tapi pandanganku tiba-tiba mengarah ke sebuah kotak yang seperti amplop.
"Tunggu, darimana ini berasal?"
Di dalam nya ada sebuah kertas, mungkin surat.
"Apakah ini untukku?"
Berpikir sejenak...
....
"Jika berada di kamarku, kalau begitu ini untukku, semoga saja bukan surat teguran atau apalah yang berasal dari sekolah"
aku membuka lipatannya dan isinya kosong.
"Hah? kosong? Apa gunanya ini??"
Ketika aku akan membuang kertas itu dan mengacak-acak nya, itu tiba-tiba saja bercahaya, benar-benar menyilaukan.
Cahaya nya sangat terang.
Keluar memancar pada segala arah dari surat itu, memenuhi seluruh ruangan kamarku hingga semuanya menjadi putih tanpa ada apapun. Benar-benar silau.
Aku harus mencari sesuatu untuk keluar.
Meraba-raba untuk menemukan gagang pintu adalah hal terbaik untuk keluar dari sana.
Aku terus berjalan dari kursi tadi, seharusnya ini sudah beberapa langkah dan aku cukup yakin dan hafal bahwa aku sudah pasti menabrak tembok atau pintu, itu harusnya terjadi.
"Kenapa ini?"
Aku mencoba berjalan lagi mencoba setidaknya empat atau lima langkah ke depan untuk memastikan bahwa aku sepertinya salah.
Tap...Tap...Tap...Tap...
Baiklah satu langkah lagi?
Tap.
"Hah? Kenapa? Kenapa tidak ada satupun objek yang bisa ku sentuh selain lantai?"
Semuanya putih terlalu terang, tidak ada apa-apa yang bisa terlihat.
Kalau begitu, aku akan mencoba berlari.
Namun, ketika aku berlari dengan benar, tidak ada apa-apa dan tidak menabrak apapun.
Aku terjebak, tidak mungkin kamarku seluas ini, ini sudah berjalan cukup jauh.
Aku berlari lagi ke kanan sejauh mungkin dan tiba-tiba cahaya putih yang membuatku tidak bisa melihat apa-apa hilang dalam sekejap.
Di depanku adalah langit biru dengan banyak bangunan yang tampaknya bukan seperti duniaku.
Apakah aku berkhayal lagi? Tidak mungkin! Aku sedang panik dalam keadaan begini, aku tersesat.
"apa yang terjadi!! Seseorang tolong aku!!"
Aku terus berteriak beberapa kali dan tidak ada seseorang yang menghampiri ku di luasnya padang rumput hijau dan di bawah birunya langit indah ini.
Yang datang di depanku tiba-tiba ada beberapa orang mengenakan pakaian putih dan celana hitam seperti baju orang kantoran.
Semua nya adalah lelaki yang terlihat seperti berumur sembilan sampai dua puluh tahun.
Ada empat orang yang menghampiriku dengan pakaian mereka yang sama, wajah mereka tidak sama, mereka semua adalah lelaki yang tampan dan tinggi.
Lalu, aku tiba-tiba berada disini, tanpa baju dan celana satupun, aku hanya di selimuti kain seperti selimut yang membungkus tubuhku, tangan kanan ku tidak terbungkus, entah kain apa ini, seperti sengaja terpasang untukku.
Keempat lelaki itu sampai tepat di hadapanku dan menghampiriku.
"Siapa! Siapa kalian?"
"Kami adalah pasukan restoran"
"Hah? Pasukan restoran? Apa-apaan? Dimana aku berada?"
"Ini dunia iblis, kamu berada disini sekarang, atas panggilan sebuah surat bukan?"
"Benar! Dari siapa itu?? Pulangkan aku! Alam iblis? Bicara apa kamu!"
Keduanya maju menghampiri ku dan memasangkan rantai besi di kedua tanganku agar tidak bisa bergerak.
"Apa yang kalian lakukan?"
"Kami akan membawa mu kepada kepala restoran"
Aku kemudian dia bawa bersama mereka dengan borgol rantai di kedua tanganku dan mereka melakukan sihir! apakah aku tidak bermimpi? ini dunia iblis dengan sihir nyata.
Tapi dia mengatakan "Kepala restoran"
Itu membingungkan.
Sihir yang mereka lakukan bersama seperti sebuah transformasi area teleportasi dan berwarna merah seperti tulisan-tulisan aneh yang tidak bisa ku baca, itu seperti sihir iblis.
Kami berpindah tiba-tiba ke sebuah restoran yang bersih dan tepat berada di dapur.
"Tunggu, apa? Kenapa kalian semua memakai baju koki?"
"Ketua, sepertinya yang anda minta, kami sudah menjemput orang acak ini"
"Baiklah kalau begitu"
Ada satu orang lagi yang memakai pakaian koki, dia seorang lelaki tua yang tampaknya berusia sekitar enam puluh tahun.
Dia mendekati Aiden dan menanyakan namanya.
"Siapa namamu?"
"Aiden Leonore"
"Hmm begitu yah, bisa ikut aku sebentar? Kalian, lepaskan rantai nya"
Kemudian mereka melepaskan rantai ini dari tanganku.
Aku mengikuti pria tua itu ke suatu ruangan yang bertuliskan Master Chef baiklah, aku cukup pandai dalam bahasa Inggris, tidak mungkin aku tidak bisa membaca itu, nilai bahasa Inggris ku delapan puluh delapan hingga sembilan puluh.
Kuhuhuhu...
Kami masuk ke sana dan pria tua itu hanya berdiri di ujung pintu setelah masuk dan membawaku.
"Yang mulia, kami sudah menemukan nya"
"Apakah ini orang nya?"
"Sesuai titik jemput nya, kami yakin dia berpindah sesuai lokasi yang di tentukan, anak-anak menjemputnya di sebuah ladang bagian barat"
Ada sebuah gadis cantik disini dengan rambutnya berwarna merah terang ketika terkena sinar cahaya.
"Apa yang kamu tunggu? Hanya berdiri di sana? Duduklah"
"Eh siapa? Aku?"
"Jika tidak mau, maka aku yang akan membuatmu duduk"
Gadis itu menjulurkan jarinya seperti menarik angin, namun tubuhku tertarik ke arahnya dan menuju ke kursi.
"Yang mulia, sebaiknya anda tidak berada disini."
"Begitukah? Aku sudah cukup lama sepertinya menunggu dia di ruangan ini."
"Baiklah, Ayo kita berbicara di rumahku."
Aku kemudian tiba-tiba berada di seperti ruangan gelap yang besar dan seperti sebuah istana, tidak salah lagi, ini sebuah istana.
Gadis itu kemudian mendekati ku dan berbisik.
"Tahan rasa sakit ini"
Ucapnya dengan mengingatkanku
Semua tangan dan tubuhku tiba-tiba terjatuh seperti bertekuk ke tanah dan dia mendekati ku.
Kuku nya tidak tajam, namun dia menggores lengan kanan ku dengan berbentuk bulat lalu lingkaran dan seperti sebuah tanda.
"Akhhgh!!!"
Sakit!! Sakit sekali!! Itu menusuk dalam ke kulitku dan merobek hingga membentuk sebuah simbol.
Setelah berdarah begitu banyak, darahku tiba-tiba menghilang dan bekas luka goresan besar itu menjadi simbol hitam yang aneh terukir di lenganku.
"Apa yang kamu lakukan?"
Ini terasa aneh, iblis sepertinya aku bertemu iblis nyata, apakah aku akan di bunuh? ah, mungkin ini akhir hidupku.
"Tahan sebentar, satu tanda lagi."
"Ah?"
Tiba-tiba dia menggores leherku dari kanan hingga memutar kebelakang melingkar sampai goresan itu bertemu di titik awal goresannya.
Akhhgh!!!
Aku berteriak dengan keras karena kesakitan.
Gadis itu mengukir sesuatu di leherku lagi.
Seperti sebuah garis melingkar ke seluruh lehernya dan berdarah begitu banyak. Tapi darah yang mengalir itu hilang dalam beberapa saat.
"Sudah selesai."
Ucapnya tiba-tiba
"Hah? Apa yang kamu lakukan??"
"Tidak ada, hanya sebuah tanda, kamu manusia kan? Aku akan menjadikanmu iblis"
Dengan nada santai.
"Apa?"
Tiba-tiba bagian kepalaku terasa pusing dan sakit, aku mulai menjerit kesakitan lagi dan menahan semua rasa sakit itu.
"Apa ini!! Seperti ada sesuatu di kepalaku"
CRREEAKKK!
Tanduk dari kanan dan kiri di kepalaku yang begitu panjang tumbuh dengan sedetik dari rasa sakit itu.
Akhh! Apa ini tanduk? Aku menjadi iblis.
"Apa maksudnya ini?"
"Kamu akan bekerja sebagai bawahan ku"
Kata gadis iblis itu.
"Aku tidak menjadi bawahan siapapun!"
"Diam lah! Berisik! Daritadi kamu mengoceh terus, mengoceh sekali lagi, aku akan membuat goresan di bagian lain tubuhmu, atau alat kelamin mu"
"Tidak! Jangan lakukan! Baiklah, bebaskan aku! Lakukan apa yang kamu mau, jangan menyakitiku"
"Berjanjilah?"
"Aku berjanji"
Kemudian simbol hitam melingkar di lengan dan leherku menyala sekejap berwarna merah lalu redup lagi dalam sekejap juga.
"Itu adalah sumpahmu, bahwa kamu akan setia menjalankan setiap perintahku, jika kamu berkhianat, kamu bahkan bisa mati dalam kondisi sadis"
Aku merasa takut dan berhenti berbicara lagi.
Iblis ternyata memang kejam, sesuai yang ada dalam cerita-cerita. Bahkan gadis cantik sekalipun ternyata bisa juga seorang iblis yang kejam.
Setelah menjadi iblis dan membuat sumpah melayani seorang gadis iblis, tandukku tiba-tiba mengecil dan menghilang lagi seperti masuk ke kepalaku.
"Aku akan mengirim mu kembali ke bawah, kamu bebas melakukan apapun di sana, jika aku memanggilmu, datanglah tepat waktu, akan ada hukuman setiap perintahku jika tidak di laksanakan."
Kemudian aku berada di tengah-tengah lingkaran-lingkaran merah yang menyala dan membawaku dalam sekejap ke sebuah rumah yang agak sedikit lebih besar dari rumahku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
abdillah musahwi
baru chapter 1 MCnya sudah jadi budak 🤨 hadeh
2024-09-05
1
Erwinsyah
bener aja tanda budak🥱
2024-06-29
0
Erwinsyah
tanda budak kah?🤔
2024-06-29
0