Reborn As A Tyrannical Demon Lord

Reborn As A Tyrannical Demon Lord

Prolog

Cerita ini tidak di tujukan untuk siapapun, melainkan ditulis hanya untuk menghibur diri saya sendiri dengan omong kosong di luar logika. Saya tidak peduli siapapun itu yang membaca ide konyol saya, entah kalimat atau tanggapan apa yang akan di berikan seseorang, saya tidak akan peduli karena saya secara sengaja menciptakan semua cerita ini dari setetes ingatan mimpi yang bercampur dengan imajinasi lelucon untuk mengukir sedikit senyuman di wajah saya. Saya tertarik dengan kepribadian saya yang lain, atau gangguan mental saya sendiri. Maka dari itu, saya akan menulis segalanya disini.

Selebihnya, seseorang boleh bertanya pada saya di grup diskusi RAATDL, atau mungkin seseorang juga boleh bertanya dan mengirim pesan secara pribadi pada saya jika dia memiliki keprivasian dan alasan yang tak pasti soal pertanyaannya. Saya menggunakan akun Mangatoon dan Noveltoon yang sama dengan nama pena Gayuh Mahardika atau dengan menghubungi Instagram pribadi saya @gayuhmahardikaa19.

Ilustrasi Haumea Scarlet

Ilustrasi Razel Vialova

Namaku adalah Aiden Leonore...

Aku adalah seorang siswa kelas dua SMA, tetapi usiaku baru saja memasuki enam belas pada sembilan Agustus kemarin.

Aku seorang anak yang mengagumi sihir dan sosok raja iblis yang kuat.

Terkadang, kebanyakan protagonis seperti pahlawan akan selalu menang, dimana keberadaan mereka dipuja-puja oleh siapapun, berbanding terbalik dengan iblis dimana keberadaan mereka selalu di takuti, di benci, dan di anggap membawa bencana bagi manusia.

Aku berpikir, mungkin ada juga iblis-iblis yang baik. Mereka tidak sejahat dan seburuk yang ada di film-film itu.

Atau mungkinkah ada gadis iblis yang cantik?

Emm, juga baik hati ... mungkin menarik.

Aku adalah Kai, baiklah menambak huruf K di awalan nama ku tidak berlebihan sepertinya, dan aku menghilangkan sisa nya.

Kaiden sang raja iblis hahaha...

Lupakan nama itu.

Rasanya terlalu cringe.

Pahlawan, kalian semua benar-benar salah paham tentangku sampai jauh-jauh datang kemari.

Aku bukanlah sosok raja iblis yang jahat

Aku hanyalah sang penguasa alam iblis yang terhormat, dengan ini, aku akan membuat seluruh dunia tau seperti apa kekuatanku.

Aku mengarahkan tanganku ke seluruh langit dimana langit-langit akan terbelah dan setiap retakan akan ada di setiap dunia sampai ke ujung-ujung nya. Aku akan membiarkan semuanya menyaksikan betapa hebatnya diriku.

Berhenti mengusik hidupku.

Suara langit bergemuruh dan retak seperti akan hancur, aku akan membuat seluruh dunia menyaksikan saja sebagian dari mereka hancur olehku.

Lalu, aku menjentikkan jariku dimana setiap dunia yang ada akan hancur setengah nya, aku tidak akan melenyapkan mereka semua, mereka akan tau kekuatan iblis sebenarnya, para pahlawan ini mengusik dan benar-benar menganggu sebelumnya.

Tak lama kemudian, Aku sang raja iblis yang luar biasa sedang menghancurkan setiap setengah dari dunia yang ada hanya dalam satu petikan jariku, dan aku berhasil di kalahkan oleh seseorang, dia begitu kuat!

Hanya menggunakan buku tipis yang di gulung-gulung lalu memukul kepalaku, kepala sang raja iblis.

PLAKK!

Aku terjatuh dan kekuatanku segera menghilang tiba-tiba, dia sepertinya seorang lelaki, apakah dia pahlawan?

"Aiden, berhenti lah mengkhayal lagi, tugas akan segera di kumpulkan"

Baiklah, dia berhasil mengalahkan ku, dan itulah teman kelasku, dia membuatku sadar dari ilusi tak berujung ini dimana aku selalu berkhayal sebagai raja iblis.

Aku begitu malu terkadang ketika orang-orang tahu bahwa aku sedang berkhayal, selain berkhayal, yang lebih memalukan lagi adalah ketika aku tertidur di meja kelas ku sambil memimpikan hal itu dengan kata-kata yang ku ucapkan, sial! Itu begitu memalukan.

Aku sadar kembali, dan pemandangan hebat tadi ternyata hanyalah pemandangan kelasku lagi.

Aku terlalu banyak mengagumi kartun atau anime, bahkan aku selalu ingin menjadi seperti mereka, seperti iblis di manga yang sedang duduk di kursi nya sambil menyilang kan kakinya. Itu begitu keren bagiku, tidak bagi semua teman-teman ku yang menganggap aku stress.

Buku akan di kumpul, sekolah hari ini akan selesai lagi.

Entah kenapa, aku tidak begitu pandai bergaul di sekolah, tampaknya aku seperti anak suram yang kecanduan kartun bagi mereka.

Lalu, aku selalu merasa keren seperti karakter anime yang duduk di bangku belakang dan berada tepat di jendela.

Tidak masalah, itu kesukaanku, mereka tidak berhak mengaturku.

KRING...

Lalu bel sekolah berbunyi, itu adalah bel terakhir dimana kebanyakan murid selalu menganggap suara bel terakhir adalah yang terbaik dari yang ada sampai pagi, karena yang terakhir adalah tanda dimana mereka akan mengakhiri kebosanan mereka di sekolah.

Rumah adalah surga.

Aku bergegas mengambil tas ku dari kursi, membawa nya di pundak ku dan berjalan keluar dari sekolah yang membosankan ini.

Aku memang mengenal banyak orang, begitu juga mereka mengenalku, tapi tidak ada satupun orang yang berbicara akrab denganku.

Bahkan mereka tidak berbicara lebih dari sepuluh kata padaku.

Kenapa orang lain bisa menemukan teman dengan begitu mudah? Aku bahkan seperti enggan dan malu-malu untuk lebih dulu mengajak orang berbicara.

Itu memang sulit, jika aku terlalu susah dan malu untuk berkomunikasi.

Walau aku bukanlah murid dengan kecerdasan di bawah standar, semua pelajaran itu sebenarnya cukup mudah dan aku sebaliknya harus mengejar nilai yang selalu stabil berada di tengah, itu adalah posisi 70 sampai 80 di atas nilai standar.

Tapi ... Semenjak kelas terakhir, aku terlalu sering berdiam diri di dalam rumah, menjadi pemuja fiksi raja iblis, dan yang terburuk adalah, kedua orang tuaku selalu mengomel tentang nilai ku. Aku benar-benar mendapatkan nilai semester satu dan dua yang begitu buruk, bahkan hingga ke nilai raport yang hanya mencapai angka 32.

Terlebih lagi, aku terlambat untuk urusan sekolah dan lain sebagainya, yeah, aku bisa saja mendapatkan nilai tinggi, hanya saja aku adalah seorang yang pemalas sampai-sampai aku tidak pernah mencari sedikitpun info selanjutnya untuk mendaftar kuliah. Yeah, yeah, hujan omelan dari ibuku akan terus datang.

Orang tuaku bahkan sering memarahiku, terus berdiam diri di kamar tanpa melakukan satupun pekerjaan, dari pagi hingga malam. Piring kotor bertumpuk, cucian bajuku pun begitu, di tambah lagi kondisi rumah yang begitu kotor. Aku benar-benar terlalu malas untuk mengerjakan sesuatu bahkan berdiri dari tempat tidurku.

Terkadang, guru menyukai anak-anak yang pintar dan sering bergaul dengan mereka, guru dan murid, murid dan guru. Aku tidak terlalu suka itu. Biasanya, ketika guru memberi pertanyaan, dia akan melontarkan pertanyaan kepada dua hal.

Yang pertama adalah siswa bodoh yang tidak akan bisa menjawab dimana mereka hanya akan melipat lidah mereka, lalu yang kedua adalah murid pintar, teladan, baik hati, penurut, anak sok keren dan yeah, tentu saja mereka semua itu selalu berada di posisi meja paling depan.

Aku tidak pernah mau menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, walau aku bisa menjawabnya, rasanya benar-benar malas untuk merespon.

Untuk itu, aku selalu menjaga nilai ku berada di tengah-tengah saja, dimana aku akan di kenal sebagai orang yang biasa saja.

Bahkan terkadang beberapa teman di kelasku melupakan namaku, karena mereka begitu jarang berinteraksi denganku.

Setiap orang sebenarnya berbicara begitu normal saja, hanya saja aku yang kesulitan dan malu untuk bersosialisasi.

Ketimbang kerja kelompok, aku lebih suka mengerjakan semuanya sendirian, aku pergi ke kantin sendirian. Itu benar-benar menyedihkan.

Apakah karena rambutku yang panjang? Aku mungkin terlihat seperti orang yang suram.

Tapi, aku tidak peduli penampilanku, dan seperti apa orang menilai diriku.

Aku sampai di rumah...

Seperti biasa, ibuku tidak memasak, semua nya begitu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Itu sebabnya biasanya aku akan menghemat sedikit uangku sampai waktu pulang sekolah tiba ketika aku harus membelanjakan lembaran terakhir untuk membeli mi gelas, atau bisanya di sebut dengan pop mie, sebuah mi instan yang hanya cukup menuangkan bumbu dan air panas saja di sana, lalu menunggu tiga menit.

Orang tuaku selalu menegurku soal makanan mi ini, mereka selalu berkata bahwa ini adalah makanan yang tidak sehat, lalu dengan berkata aku bisa terkena penyakit ginjal tersumbat karena makan mi.

Aku memang cukup sering makan mi, itu juga karena aku malas memasak. Aku tidak memiliki seorang kakak atau seorang adik perempuan, andai saja mereka itu ada, mungkin aku sudah seperti anak lainnya, makanan mereka juga di buatkan oleh ibu dan kakak mereka.

Percuma saja jika aku terus menghayal.

Aku masuk lagi ke kamarku sambil membuka kancing bajuku satu persatu. Tunggu, aku melihat ada yang aneh dari suasana kamarku.

Aku tidak tau apa yang aneh, tapi rasanya hanya aneh.

Aku kembali membuka bajuku dan mengganti nya dengan pakaian rumah yang begitu sejuk. Menyalakan kipas dan AC secara bersamaan, lalu aku akan bermalas-malasan lagi dengan ponsel ku.

Baiklah, kursi sofa pribadi yang menyenangkan ... kita bertemu lagi dan akan segera menyatu.

Tapi pandanganku tiba-tiba mengarah ke sebuah kotak yang seperti amplop.

"Tunggu, darimana ini berasal?"

Di dalam nya ada sebuah kertas, mungkin surat.

"Apakah ini untukku?"

Berpikir sejenak...

....

"Jika berada di kamarku, kalau begitu ini untukku, semoga saja bukan surat teguran atau apalah yang berasal dari sekolah"

aku membuka lipatannya dan isinya kosong.

"Hah? kosong? Apa gunanya ini??"

Ketika aku akan membuang kertas itu dan mengacak-acak nya, itu tiba-tiba saja bercahaya, benar-benar menyilaukan.

Cahaya nya sangat terang.

Keluar memancar pada segala arah dari surat itu, memenuhi seluruh ruangan kamarku hingga semuanya menjadi putih tanpa ada apapun. Benar-benar silau.

Aku harus mencari sesuatu untuk keluar.

Meraba-raba untuk menemukan gagang pintu adalah hal terbaik untuk keluar dari sana.

Aku terus berjalan dari kursi tadi, seharusnya ini sudah beberapa langkah dan aku cukup yakin dan hafal bahwa aku sudah pasti menabrak tembok atau pintu, itu harusnya terjadi.

"Kenapa ini?"

Aku mencoba berjalan lagi mencoba setidaknya empat atau lima langkah ke depan untuk memastikan bahwa aku sepertinya salah.

Tap...Tap...Tap...Tap...

Baiklah satu langkah lagi?

Tap.

"Hah? Kenapa? Kenapa tidak ada satupun objek yang bisa ku sentuh selain lantai?"

Semuanya putih terlalu terang, tidak ada apa-apa yang bisa terlihat.

Kalau begitu, aku akan mencoba berlari.

Namun, ketika aku berlari dengan benar, tidak ada apa-apa dan tidak menabrak apapun.

Aku terjebak, tidak mungkin kamarku seluas ini, ini sudah berjalan cukup jauh.

Aku berlari lagi ke kanan sejauh mungkin dan tiba-tiba cahaya putih yang membuatku tidak bisa melihat apa-apa hilang dalam sekejap.

Di depanku adalah langit biru dengan banyak bangunan yang tampaknya bukan seperti duniaku.

Apakah aku berkhayal lagi? Tidak mungkin! Aku sedang panik dalam keadaan begini, aku tersesat.

"apa yang terjadi!! Seseorang tolong aku!!"

Aku terus berteriak beberapa kali dan tidak ada seseorang yang menghampiri ku di luasnya padang rumput hijau dan di bawah birunya langit indah ini.

Yang datang di depanku tiba-tiba ada beberapa orang mengenakan pakaian putih dan celana hitam seperti baju orang kantoran.

Semua nya adalah lelaki yang terlihat seperti berumur sembilan sampai dua puluh tahun.

Ada empat orang yang menghampiriku dengan pakaian mereka yang sama, wajah mereka tidak sama, mereka semua adalah lelaki yang tampan dan tinggi.

Lalu, aku tiba-tiba berada disini, tanpa baju dan celana satupun, aku hanya di selimuti kain seperti selimut yang membungkus tubuhku, tangan kanan ku tidak terbungkus, entah kain apa ini, seperti sengaja terpasang untukku.

Keempat lelaki itu sampai tepat di hadapanku dan menghampiriku.

"Siapa! Siapa kalian?"

"Kami adalah pasukan restoran"

"Hah? Pasukan restoran? Apa-apaan? Dimana aku berada?"

"Ini dunia iblis, kamu berada disini sekarang, atas panggilan sebuah surat bukan?"

"Benar! Dari siapa itu?? Pulangkan aku! Alam iblis? Bicara apa kamu!"

Keduanya maju menghampiri ku dan memasangkan rantai besi di kedua tanganku agar tidak bisa bergerak.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Kami akan membawa mu kepada kepala restoran"

Aku kemudian dia bawa bersama mereka dengan borgol rantai di kedua tanganku dan mereka melakukan sihir! apakah aku tidak bermimpi? ini dunia iblis dengan sihir nyata.

Tapi dia mengatakan "Kepala restoran"

Itu membingungkan.

Sihir yang mereka lakukan bersama seperti sebuah transformasi area teleportasi dan berwarna merah seperti tulisan-tulisan aneh yang tidak bisa ku baca, itu seperti sihir iblis.

Kami berpindah tiba-tiba ke sebuah restoran yang bersih dan tepat berada di dapur.

"Tunggu, apa? Kenapa kalian semua memakai baju koki?"

"Ketua, sepertinya yang anda minta, kami sudah menjemput orang acak ini"

"Baiklah kalau begitu"

Ada satu orang lagi yang memakai pakaian koki, dia seorang lelaki tua yang tampaknya berusia sekitar enam puluh tahun.

Dia mendekati Aiden dan menanyakan namanya.

"Siapa namamu?"

"Aiden Leonore"

"Hmm begitu yah, bisa ikut aku sebentar? Kalian, lepaskan rantai nya"

Kemudian mereka melepaskan rantai ini dari tanganku.

Aku mengikuti pria tua itu ke suatu ruangan yang bertuliskan Master Chef baiklah, aku cukup pandai dalam bahasa Inggris, tidak mungkin aku tidak bisa membaca itu, nilai bahasa Inggris ku delapan puluh delapan hingga sembilan puluh.

Kuhuhuhu...

Kami masuk ke sana dan pria tua itu hanya berdiri di ujung pintu setelah masuk dan membawaku.

"Yang mulia, kami sudah menemukan nya"

"Apakah ini orang nya?"

"Sesuai titik jemput nya, kami yakin dia berpindah sesuai lokasi yang di tentukan, anak-anak menjemputnya di sebuah ladang bagian barat"

Ada sebuah gadis cantik disini dengan rambutnya berwarna merah terang ketika terkena sinar cahaya.

"Apa yang kamu tunggu? Hanya berdiri di sana? Duduklah"

"Eh siapa? Aku?"

"Jika tidak mau, maka aku yang akan membuatmu duduk"

Gadis itu menjulurkan jarinya seperti menarik angin, namun tubuhku tertarik ke arahnya dan menuju ke kursi.

"Yang mulia, sebaiknya anda tidak berada disini."

"Begitukah? Aku sudah cukup lama sepertinya menunggu dia di ruangan ini."

"Baiklah, Ayo kita berbicara di rumahku."

Aku kemudian tiba-tiba berada di seperti ruangan gelap yang besar dan seperti sebuah istana, tidak salah lagi, ini sebuah istana.

Gadis itu kemudian mendekati ku dan berbisik.

"Tahan rasa sakit ini"

Ucapnya dengan mengingatkanku

Semua tangan dan tubuhku tiba-tiba terjatuh seperti bertekuk ke tanah dan dia mendekati ku.

Kuku nya tidak tajam, namun dia menggores lengan kanan ku dengan berbentuk bulat lalu lingkaran dan seperti sebuah tanda.

"Akhhgh!!!"

Sakit!! Sakit sekali!! Itu menusuk dalam ke kulitku dan merobek hingga membentuk sebuah simbol.

Setelah berdarah begitu banyak, darahku tiba-tiba menghilang dan bekas luka goresan besar itu menjadi simbol hitam yang aneh terukir di lenganku.

"Apa yang kamu lakukan?"

Ini terasa aneh, iblis sepertinya aku bertemu iblis nyata, apakah aku akan di bunuh? ah, mungkin ini akhir hidupku.

"Tahan sebentar, satu tanda lagi."

"Ah?"

Tiba-tiba dia menggores leherku dari kanan hingga memutar kebelakang melingkar sampai goresan itu bertemu di titik awal goresannya.

Akhhgh!!!

Aku berteriak dengan keras karena kesakitan.

Gadis itu mengukir sesuatu di leherku lagi.

Seperti sebuah garis melingkar ke seluruh lehernya dan berdarah begitu banyak. Tapi darah yang mengalir itu hilang dalam beberapa saat.

"Sudah selesai."

Ucapnya tiba-tiba

"Hah? Apa yang kamu lakukan??"

"Tidak ada, hanya sebuah tanda, kamu manusia kan? Aku akan menjadikanmu iblis"

Dengan nada santai.

"Apa?"

Tiba-tiba bagian kepalaku terasa pusing dan sakit, aku mulai menjerit kesakitan lagi dan menahan semua rasa sakit itu.

"Apa ini!! Seperti ada sesuatu di kepalaku"

CRREEAKKK!

Tanduk dari kanan dan kiri di kepalaku yang begitu panjang tumbuh dengan sedetik dari rasa sakit itu.

Akhh! Apa ini tanduk? Aku menjadi iblis.

"Apa maksudnya ini?"

"Kamu akan bekerja sebagai bawahan ku"

Kata gadis iblis itu.

"Aku tidak menjadi bawahan siapapun!"

"Diam lah! Berisik! Daritadi kamu mengoceh terus, mengoceh sekali lagi, aku akan membuat goresan di bagian lain tubuhmu, atau alat kelamin mu"

"Tidak! Jangan lakukan! Baiklah, bebaskan aku! Lakukan apa yang kamu mau, jangan menyakitiku"

"Berjanjilah?"

"Aku berjanji"

Kemudian simbol hitam melingkar di lengan dan leherku menyala sekejap berwarna merah lalu redup lagi dalam sekejap juga.

"Itu adalah sumpahmu, bahwa kamu akan setia menjalankan setiap perintahku, jika kamu berkhianat, kamu bahkan bisa mati dalam kondisi sadis"

Aku merasa takut dan berhenti berbicara lagi.

Iblis ternyata memang kejam, sesuai yang ada dalam cerita-cerita. Bahkan gadis cantik sekalipun ternyata bisa juga seorang iblis yang kejam.

Setelah menjadi iblis dan membuat sumpah melayani seorang gadis iblis, tandukku tiba-tiba mengecil dan menghilang lagi seperti masuk ke kepalaku.

"Aku akan mengirim mu kembali ke bawah, kamu bebas melakukan apapun di sana, jika aku memanggilmu, datanglah tepat waktu, akan ada hukuman setiap perintahku jika tidak di laksanakan."

Kemudian aku berada di tengah-tengah lingkaran-lingkaran merah yang menyala dan membawaku dalam sekejap ke sebuah rumah yang agak sedikit lebih besar dari rumahku.

Terpopuler

Comments

abdillah musahwi

abdillah musahwi

baru chapter 1 MCnya sudah jadi budak 🤨 hadeh

2024-09-05

1

Erwinsyah

Erwinsyah

bener aja tanda budak🥱

2024-06-29

0

Erwinsyah

Erwinsyah

tanda budak kah?🤔

2024-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : New World
3 Chapter 2 : First day of magic academy
4 Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5 Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6 Chapter 5 : My new appearance in demon world
7 Chapter 6 : Problem on the second day
8 Chapter 7 : Marie disappear
9 Chapter 8 : Won't be lost forever
10 Chapter 9 : Demon sword creation
11 Chapter 10 : Scarlet Room
12 Chapter 11 : It brings madness and chaos
13 Chapter 12 : We are friends now
14 Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15 Chapter 14 : My maid was taken over
16 Chapter 15 : Scarlet Demon
17 Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18 Chapter 17 : Beautiful new teacher
19 Chapter 18 : I'm not a pure devil
20 Chapter 19 : Don't have a home
21 Chapter 20 : I let the girl live in my house
22 Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23 Chapter 22 : Fyrena
24 Chapter 23 : Your plan is revealed
25 Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26 Chapter 25 : In the name of Fyrena
27 Chapter 26 : First Creation
28 Chapter 27 : The pool of nothingness
29 Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30 Chapter 29 : Sleeping for three days
31 Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32 Chapter 31 : A coward who will be the winner
33 Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34 Chapter 33 : Slowly increase strength
35 Chapter 34 : Time freeze control
36 Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37 Chapter 36 : Change Gender
38 Chapter 37 : Violet blaster 1%
39 Chapter 38 : The stalker who gave up
40 Chapter 39 : Time is up
41 Chapter 40 : Devil dragon meat
42 Chapter 41 : Fake girlfriend
43 Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44 Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45 Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46 Chapter 45 : Elite class best record
47 Chapter 46 : News spreads about my relationship
48 Chapter 47 : Summoning technique
49 Chapter 48 : Charming black bra
50 Chapter 49 : Something unexpected that night
51 Chapter 50 : The Raven
52 Chapter 51 : I will do what I want to do
53 Chapter 52 : Stressed demon queen
54 Chapter 53 : Poor thief
55 Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56 Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57 Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58 Chapter 57 : My trustee
59 Chapter 58 : My teacher, my fans
60 Chapter 59 : Take a picture with me
61 Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62 Chapter 61 : Perfect view
63 Chapter 62 : Prostrate earnestly
64 Chapter 63 : Witch from another world
65 Chapter 64 : Mega Flare
66 Chapter 65 : Demon dragon from hell
67 Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68 Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69 Chapter 68 : Practice with clones
70 Chapter 69 : Talentless Marie
71 Chapter 70 : Can only cook instant food
72 Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73 Chapter 72 : The arena is too big
74 Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75 Chapter 74 : Six circle gate
76 Chapter 75 : Inferno Wall
77 Chapter 76 : Infinite Chain
78 Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79 Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80 Chapter 79 : This is the untouchable
81 Chapter 80 : Battle without the concept of time
82 Chapter 81 : Theresveil
83 Chapter 82 : She always catches me
84 Chapter 83 : Curse forced contract
85 Chapter 84 : The payment for my true curse
86 Chapter 85 : Almost to nine seconds
87 Chapter 86 : Shadows that faster than light
88 Chapter 87 : Fake officer
89 Chapter 88 : Reversal magic
90 Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91 Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92 Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93 Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94 Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95 Chapter 94 : Crazy forever
96 Chapter 95 : My foothold
97 Chapter 96 : Small damage without taste
98 Chapter 97 : We're not done yet
99 Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100 Chapter 99 : Take me to every time and space
101 Chapter 100 : Plan accepted
102 Chapter 101 : Cosplayer who stray
103 Chapter 102 : Disabled beggar
104 Chapter 103 : New resident
105 Chapter 104 : First Owner
106 Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107 Chapter 106 : Close call
108 Chapter 107 : Like technological primitives
109 Chapter 108 : Another Marie
110 Chapter 109 : Deleted parent
111 Chapter 110 : Theater
112 Chapter 111 : Another lowly devil
113 Chapter 112 : 1 Vs 11
114 Chapter 113 : Back to the past
115 Chapter 114 : One billion punch in half a second
116 Chapter 115 : Dimensional round
117 Chapter 116 : Power from hell
118 Chapter 117 : Countdown
119 Chapter 118 : Source of all power
120 Chapter 119 : She actually blocked my number?
121 Chapter 120 : Kisses and slaps
122 Chapter 121 : Nightmare
123 Chapter 122 : Myself from the future
124 Chapter 123 : My countless deaths
125 Chapter 124 : Infinite Stairs
126 Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127 Chapter 126 : Special milk taste
128 Chapter 127 : The new demon lord
129 Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130 Chapter 129 : Special relationship ring
131 Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132 Chapter 131 : We are lost people
133 Chapter 132 : Death penalty
134 Chapter 133 : Prison full of blood
135 Chapter 134 : We're just having fun
136 Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137 Chapter 136 : Queen who covered in blood
138 Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139 Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140 Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141 Chapter 140 : Defeat
142 Chapter 141 : Asleep
143 Chapter 142 : Am I Dreaming?
144 Chapter 143 : Find A Job
145 Chapter 144 : Acquaintance
146 Chapter 145 : Psychopath
147 Chapter 146 : Coffee Bar
148 Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149 Chapter 148 : Persuasive Razel
150 Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151 Chapter 150 : Black Ring Contract
152 Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153 Chapter 152 : Secret Key
154 Chapter 153 : Vetera
155 Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156 Chapter 155 : Money And Cards
157 Chapter 156 : Who Are You
158 Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159 Chapter 158 : Maternity Hospital
160 Chapter 159 : Untrue Story
161 Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162 Chapter 161 : Let Me Love You
163 Chapter 162 : Switzerland
164 Chapter 163 : Switzerland II
165 Chapter 164 : Quarrel
166 Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167 Chapter 166 : Bad News And Traitors
168 Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169 Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170 169: Revenge Of The Past
171 Chapter 170: Don't Shout At Me
172 Chapter 171: Offer From The Manipulator
173 Chapter 172: Unknown Destination
174 Chapter 173: Out Of Spite
175 Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176 Chapter 175: 418
177 Chapter 176: Devil's Work
178 Chapter 177: Mental Disorders
179 Chapter 178: Suicide News
180 Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181 Chapter 180: New Staff
182 Chapter 181: Guise
183 Chapter 182: Disgusting Tramp
184 Chapter 183: Improve Your Appearance!
185 Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186 Chapter 185: 2027-04-04
187 Chapter 186: Hungry Homeless
188 Chapter 187: Shut Up Or Die
189 Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190 Chapter 189: I'm Your Savior
191 Chapter 190: Which One Am I To You
192 Chapter 191: Blood Addict
193 Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194 Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195 Chapter 195: He Is In Perfect Line
196 Chapter 196: Fake Exchange
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : New World
3
Chapter 2 : First day of magic academy
4
Chapter 3 : A lot of taunts for Aiden
5
Chapter 4 : Don't cut my hair carelessly
6
Chapter 5 : My new appearance in demon world
7
Chapter 6 : Problem on the second day
8
Chapter 7 : Marie disappear
9
Chapter 8 : Won't be lost forever
10
Chapter 9 : Demon sword creation
11
Chapter 10 : Scarlet Room
12
Chapter 11 : It brings madness and chaos
13
Chapter 12 : We are friends now
14
Chapter 13 : 13 to Kontleszh
15
Chapter 14 : My maid was taken over
16
Chapter 15 : Scarlet Demon
17
Chapter 16 : Demon Queen doesn't understand love
18
Chapter 17 : Beautiful new teacher
19
Chapter 18 : I'm not a pure devil
20
Chapter 19 : Don't have a home
21
Chapter 20 : I let the girl live in my house
22
Chapter 21 : I'm being chased by a goat-headed devil
23
Chapter 22 : Fyrena
24
Chapter 23 : Your plan is revealed
25
Chapter 24 : Valerie keeps the deal
26
Chapter 25 : In the name of Fyrena
27
Chapter 26 : First Creation
28
Chapter 27 : The pool of nothingness
29
Chapter 28 : He should come more dramatic next time
30
Chapter 29 : Sleeping for three days
31
Chapter 30 : My dream demon girl, come true
32
Chapter 31 : A coward who will be the winner
33
Chapter 32 : Demon Queen Haumea Scarlet
34
Chapter 33 : Slowly increase strength
35
Chapter 34 : Time freeze control
36
Chapter 35 : Jokes are taken seriously
37
Chapter 36 : Change Gender
38
Chapter 37 : Violet blaster 1%
39
Chapter 38 : The stalker who gave up
40
Chapter 39 : Time is up
41
Chapter 40 : Devil dragon meat
42
Chapter 41 : Fake girlfriend
43
Chapter 42 : Devil dragon meat burger
44
Chapter 43 : Selection to enter the elite class
45
Chapter 44 : I cut some knives into three pieces
46
Chapter 45 : Elite class best record
47
Chapter 46 : News spreads about my relationship
48
Chapter 47 : Summoning technique
49
Chapter 48 : Charming black bra
50
Chapter 49 : Something unexpected that night
51
Chapter 50 : The Raven
52
Chapter 51 : I will do what I want to do
53
Chapter 52 : Stressed demon queen
54
Chapter 53 : Poor thief
55
Chapter 54 : Joking under the heavy rain
56
Chapter 55 : Like a statue, that see many universes
57
Chapter 56 : I forgot my classmate's name
58
Chapter 57 : My trustee
59
Chapter 58 : My teacher, my fans
60
Chapter 59 : Take a picture with me
61
Chapter 60 : Want to touch me? it's a waste
62
Chapter 61 : Perfect view
63
Chapter 62 : Prostrate earnestly
64
Chapter 63 : Witch from another world
65
Chapter 64 : Mega Flare
66
Chapter 65 : Demon dragon from hell
67
Chapter 66 : The Gates Of Inferno and earth's destruction
68
Chapter 67 : Demon queen that transcends space and time
69
Chapter 68 : Practice with clones
70
Chapter 69 : Talentless Marie
71
Chapter 70 : Can only cook instant food
72
Chapter 71 : Bathing with my demon queen
73
Chapter 72 : The arena is too big
74
Chapter 73 : Tens of millions of viewers
75
Chapter 74 : Six circle gate
76
Chapter 75 : Inferno Wall
77
Chapter 76 : Infinite Chain
78
Chapter 77 : He's smart, but i'm more than that
79
Chapter 78 : Standing on the Dekatris subconsciously
80
Chapter 79 : This is the untouchable
81
Chapter 80 : Battle without the concept of time
82
Chapter 81 : Theresveil
83
Chapter 82 : She always catches me
84
Chapter 83 : Curse forced contract
85
Chapter 84 : The payment for my true curse
86
Chapter 85 : Almost to nine seconds
87
Chapter 86 : Shadows that faster than light
88
Chapter 87 : Fake officer
89
Chapter 88 : Reversal magic
90
Chapter 89 : Poor girl who became my mike
91
Chapter 90 : Deadly viruses and parasites
92
Chapter 91 : Can't be penetrated, from inside and outside
93
Chapter 92 : Sound of death : VARKTUS
94
Chapter 93 : D, founder of Levqo Diavoloz
95
Chapter 94 : Crazy forever
96
Chapter 95 : My foothold
97
Chapter 96 : Small damage without taste
98
Chapter 97 : We're not done yet
99
Chapter 98 : The cause of witches entering the demon world
100
Chapter 99 : Take me to every time and space
101
Chapter 100 : Plan accepted
102
Chapter 101 : Cosplayer who stray
103
Chapter 102 : Disabled beggar
104
Chapter 103 : New resident
105
Chapter 104 : First Owner
106
Chapter 105 : My handphone to collect art 18+
107
Chapter 106 : Close call
108
Chapter 107 : Like technological primitives
109
Chapter 108 : Another Marie
110
Chapter 109 : Deleted parent
111
Chapter 110 : Theater
112
Chapter 111 : Another lowly devil
113
Chapter 112 : 1 Vs 11
114
Chapter 113 : Back to the past
115
Chapter 114 : One billion punch in half a second
116
Chapter 115 : Dimensional round
117
Chapter 116 : Power from hell
118
Chapter 117 : Countdown
119
Chapter 118 : Source of all power
120
Chapter 119 : She actually blocked my number?
121
Chapter 120 : Kisses and slaps
122
Chapter 121 : Nightmare
123
Chapter 122 : Myself from the future
124
Chapter 123 : My countless deaths
125
Chapter 124 : Infinite Stairs
126
Chapter 125 : Vebernhae, the realm of the demon king and queen
127
Chapter 126 : Special milk taste
128
Chapter 127 : The new demon lord
129
Chapter 128 : The evolution of the existence of the violet cube size
130
Chapter 129 : Special relationship ring
131
Chapter 130 : Dark sea where the universe demon monster
132
Chapter 131 : We are lost people
133
Chapter 132 : Death penalty
134
Chapter 133 : Prison full of blood
135
Chapter 134 : We're just having fun
136
Chapter 135 : The Collapse Of The Valheisa Kingdom
137
Chapter 136 : Queen who covered in blood
138
Chapter 137 : Beautiful Shiny Red Sword
139
Chapter 138 : Bloody Head And Bones
140
Chapter 139 : The Moon, The Stars & The Vanishing Universe
141
Chapter 140 : Defeat
142
Chapter 141 : Asleep
143
Chapter 142 : Am I Dreaming?
144
Chapter 143 : Find A Job
145
Chapter 144 : Acquaintance
146
Chapter 145 : Psychopath
147
Chapter 146 : Coffee Bar
148
Chapter 147 : Razel's Contract Submission
149
Chapter 148 : Persuasive Razel
150
Chapter 149 : Seven Dimensional Magic
151
Chapter 150 : Black Ring Contract
152
Chapter 151 : Residents Can't Go Out Late At Night
153
Chapter 152 : Secret Key
154
Chapter 153 : Vetera
155
Chapter 154 : Bow Down Or Die!
156
Chapter 155 : Money And Cards
157
Chapter 156 : Who Are You
158
Chapter 157 : Fall In Love With The Devil
159
Chapter 158 : Maternity Hospital
160
Chapter 159 : Untrue Story
161
Chapter 160 : Sweet Baby Soft Cheeks
162
Chapter 161 : Let Me Love You
163
Chapter 162 : Switzerland
164
Chapter 163 : Switzerland II
165
Chapter 164 : Quarrel
166
Chapter 165 : Trying To Persuade The Wife
167
Chapter 166 : Bad News And Traitors
168
Chapter 167: Magic Attack Intermediate Beast
169
Chapter 168: The Unknown Devil Worshiper
170
169: Revenge Of The Past
171
Chapter 170: Don't Shout At Me
172
Chapter 171: Offer From The Manipulator
173
Chapter 172: Unknown Destination
174
Chapter 173: Out Of Spite
175
Chapter 174: Aisquin's Future Boss
176
Chapter 175: 418
177
Chapter 176: Devil's Work
178
Chapter 177: Mental Disorders
179
Chapter 178: Suicide News
180
Chapter 179: Hypnotized Drunken Wife
181
Chapter 180: New Staff
182
Chapter 181: Guise
183
Chapter 182: Disgusting Tramp
184
Chapter 183: Improve Your Appearance!
185
Chapter 184: The Answer Has Not Been Found
186
Chapter 185: 2027-04-04
187
Chapter 186: Hungry Homeless
188
Chapter 187: Shut Up Or Die
189
Chapter 188: Trains And Bloody Girls
190
Chapter 189: I'm Your Savior
191
Chapter 190: Which One Am I To You
192
Chapter 191: Blood Addict
193
Chapter 192: Strawberry Ice With Cute Little Girl
194
Chapter 193: My Script Is Unstoppable
195
Chapter 195: He Is In Perfect Line
196
Chapter 196: Fake Exchange

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!