Episode. 16. Rencana Keynan

Setelah keluar dari hotel, Keynan langsung menghubungi Satria.

"Sat,dimana kamu sekarang?!"tanya Keynan

"Aku sedang di kantor,Key.Ada apa?"Satria

"Tunggu aku di sana, sebentar lagi aku sampai di sana,"ucap Keynan kemudian memutuskan sambungan telepon dan segera masuk ke dalam taksi yang sudah di pesannya tadi menuju Sanjaya company.

Di Sanjaya company..

"Keynan akan kesini sebentar lagi?!Apa semalam dia tidak jadi pulang?!Dan kenapa nada bicaranya terdengar gusar?!"batin Satria.

Satria jadi tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya,setelah menerima telepon dari Keynan hatinya jadi gelisah.Sejak kecil dia tumbuh bersama Keynan,dia tahu benar bagaimana Keynan.Dia yakin ada yang tidak beres terjadi pada sahabat sekaligus saudara angkatnya itu, saat mendengar suara Keynan di telepon tadi.

Empat puluh lima menit kemudian, Keynan sudah berada di Sanjaya company, dengan beberapa kali berganti taksi dan juga baju yang dia bawa dalam ranselnya,karena dia melihat ada orang yang mengikutinya sejak ia meninggalkan hotel tadi.

Begitu Keynan membuka ruang kerja Satria, Satria langsung memberondongi Keynan dengan banyak pertanyaan, wajah Satria tampak cemas, apalagi melihat wajah Keynan yang kusut seperti baju yang belum dicuci.

"Key,ada apa?!apa yang terjadi?! kenapa wajahmu kusut sekali?!Dan ini kenapa dengan bibir mu?!Siapa yang memukulmu?! Bukanlah kemarin kamu bilang mau pulang ke rumah Aisyah?!Kenapa kamu masih di kota ini?! ceritakan padaku Key!!'tanya Satria pada Keynan bak kereta api batu bara yang sedang lewat, puanjanngg pakai banget.

Keynan mendengus,memutar matanya malas, sudah hafal dengan tabiat sahabatnya itu.Belum juga duduk, baru membuka pintu sudah diberondong pertanyaan.

'Iya,... Iya...aku ceritakan, tapi biarkan aku duduk dulu,"jawab Keynan kemudian mendudukkan bok"ngnya di sofa yang ada di ruangan itu.

Satria pun segera menyusul Keynan, duduk tepat didepan Keynan.Siap menunggu jawaban dan cerita dari Keynan dengan wajah yang nampak serius dan khawatir.

"Kemarin setelah kita berpisah,aku makan disebuah restoran dekat sini dan bertemu dengan Cicilia.Tiba-tiba kepalaku pusing dan mataku berat seperti mengantuk,dan setelah keluar dari restoran aku tidak ingat apa-apa lagi,"

"Pagi ini saat aku bangun tiba-tiba terdengar suara Cicilia di sampingku memanggilku dengan.....huh..... dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun dan kissmark yang hampir penuh dileher dan dadanya......"

"Apa?! pekik Satria.

"Dengarkan dulu ceritaku,"sergah Keynan.

"Ok..ok...aku dengarkan, lanjutkan,"kata Satria

"Dia mengunci kami dalam kamar hotel itu dan memanggil papanya.Dan kamu pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya?! Papanya memaksaku untuk bertanggung jawab dan menikahi Cicilia dalam waktu satu Minggu,,"

"Aku yakin aku semalam tidak melakukan apapun pada Cicilia.Semalam aku seperti merasakan ranjang tempatku berbaring bergoyang dan juga lamat-lamat aku mendengar seperti ada dua orang yang sedang bercinta di dekatku,"

"Tapi aku sama sekali tidak bisa membuka mataku,"jelas Keynan mengusap wajahnya kasar kemudian menjambak rambutnya sendiri.Nampak begitu tertekan dan frustasi.

Satria pun terlihat ikut frustasi mendengar cerita Keynan.Satria mengusap wajahnya kasar dan menyunggar rambutnya dengan kasar pula.

"Huh....jadi orang yang makan nangkanya kamu yang kena getahnya?!Ck....ck...ck....malang sekali nasibmu.Lalu apa yang akan kamu lakukan?"ujar Satria prihatin.

"Jika aku tidak menikahi Cicilia,Pak Wira akan menghancurkan perusahaan dan juga keluargaku,bahkan mengancam akan membunuhku.

Kamu tahu kan bagaimana sepak terjang Pak Wira Ganendra di dunia bisnis?!Dia tidak segan menghancurkan perusahaan bahkan keluarga saingannya,"

"Aku tidak perduli jika dia menghancurkan Wishaka company dan keluargaku..Tapi aku tidak mau dan tidak rela kalau Aisyah menjadi janda.karena aku mati dibunuh Wira Ganendra,"jelas Keynan.

"Puff....,Ha...ha..ha...ha.....di saat-saat genting seperti ini ,malah itu yang kamu pikirkan, dasar bucin akut!!"ledek Satria sambil terus tertawa.

Sebelumnya Satria tampak serius mendengarkan penjelasan Keynan,tapi tawanya tiba-tiba meledak saat mendengar kalimat terakhir Keynan yang tidak rela kalau Aisyah menjadi janda.

"Diam kamu!!!aku kesini ingin berdiskusi mencari jalan keluar dari masalah yang aku hadapi,bukan untuk mendengarkan ledekkan mu yang unfaedah itu!!"bentak Keynan dengan wajah yang bersungut-sungut.

"Iya..iya..maaf.Habisnya kamu bucin akut sih.Kalau kamu takut Aisyah jadi janda ntar biar aku yang menikahinya,"ucap Satria bercanda,tapi senyum di wajahnya langsung menghilang saat melihat wajah Keynan yang mengeluarkan aura kegelapan, menatap tajam dirinya.

"Tidak akan kubiarkan seorang pun menyentuh Aisyah ku,"ucap Keynan dengan wajah yang penuh amarah.

"Maaf...maaf...bercandaku kelewatan.Sekarang apa yang bisa aku lakukan untukmu,"ucap Satria lembut mencoba mencairkan suasana yang tegang.

"Aku ingin kamu mempersiapkan pernikahan ku dengan Cicilia dalam waktu satu Minggu.Dan aku tidak tahu bagaimana caranya kamu harus membuat pernikahanku dengan Cicilia cacat hukum tanpa diketahui siapa pun,"

"Jadi pernikahan kami hanya akan sah dimata agama saja tetapi tidak sah dimata hukum.Aku hanya mau hanyalah Aisyah satu-satunya istriku yang sah dimata hukum dan agama.Dan juga cari tahu semua tentang Cicilia dan Ganendra grup.Aku mau informasi tentang mereka sedetail-detailnya,"Keynan.

"Ok,aku akan menghubungi Pak Tirta untuk membantu kita.Sebaiknya kamu jangan pulang dulu ke rumah Aisyah, fokuslah dulu pada masalah ini,"Satria

"Iya,aku juga berpikir demikian,aku takut akan membahayakan Aisyah jika Cicilia tahu tentang Aisyah.Tadi saja saat aku kesini diikuti orang,"Keynan.

"Yang benar?!"sahut Satria tidak percaya.

"Iya,dan aku rasa itu adalah orang-orang suruhan Pak Wira.Tapi jangan khawatir,aku berhasil mengecoh mereka, hingga mereka tidak tahu kalau aku kesini,"Keynan.

"Jadi kamu sekarang akan tinggal dimana?"tanya Satria

Terpaksa aku akan tinggal di rumah utama., bersama papa,"Keynan

"Iya,aku setuju, agar Pak Wira tidak curiga padamu,"Satria

"Ya sudah,kerjakan saja tugasmu.Aku akan menelpon Aisyah,"ujar Keynan pada Satria.

"Ok,"ucap Satria.

Satria pun kembali duduk di kursi kebesarannya.Dan Keynan yang duduk di sofa segera meraih handphone nya untuk menghubungi Aisyah.

"Halo, Assalamualaikum Ay?!"sapa Keynan lewat sambungan telepon.

"Ay..??? Keynan memanggil Aisyah dengan panggilan Ay"?!Ya Tuhaannn...sejak kapan Keynan jadi romantis dan bucin akut kayak gini?!"batin Satria geleng-geleng kepala sambil menutup mulutnya agar tidak kelepasan tertawa.

"Wa'alaikumu salam,Mas,"balas Aisyah dari seberang.

"Ay...Mas minta maaf ya?"Keynan.

"Memangnya,Mas salah apa sama Aisyah?! "tanyaAisyah.

"Kemarin Mas janji hanya pergi empat hari,tapi kayaknya Mas nggak bisa menepatinya,"Keynan.

"Kenapa Mas?!Apa ada masalah di sana?!" tanya Aisyah terdengar khawatir.

"Iya Ay... tiba-tiba ada masalah serius disini.Mas nggak tahu kapan Mas bisa pulang maafkan Mas ya,Ay.?!"kata Keynan sendu.

"Ya udah nggak apa-apa,Mas nggak usah merasa bersalah seperti itu.Aisyah do'akan agar masalah Mas cepat selesai dan Mas bisa segera pulang,"ucap Aisyah

"Makasih Ay..atas pengertiannya,"Keynan

"Iya Mas,"Aisyah.

"Ya sudah,Mas tutup dulu telponnya ya?! Hati-hati di sana,"Keynan.

"Iya,Mas,Mas juga hati-hati di sana,"Aisyah.

"Hem... Assalamualaikum,"Keynan.

"Wa'alaikumu salam,"Aisyah

Tut...Tut...Tut.... panggilan pun dimatikan Keynan.

"Cie...cie.... yang lagi bucin.Sejak kapan kamu panggil Aisyah dengan panggilan"Ay'"?"ledek Satria sambil senyam-senyum nggak jelas.

"Reseh....!!!terserah aku dong mau panggil istriku apa,"sungut Keynan

"Iya..iya...AYANG,"ledek Satria dengan menekan kata ayang.

"SATRIA...!!! hardik Keynan pada Satria.

To be continued..,...