"Kamu tidak berteriak ling wei? Bagaimana bisa? setiap panggung dimulai, kita hanya bisa berteriak"
"Aku tidak mengerti maksud kalian"
"Ling wei, kamu tidak merasa badanmu di bergerak sendiri mendengar bunyi lonceng?"
Ling wei mengerti, bunyi lonceng yang didengarnya.
Perkelahian semakin seru, woobin terluka.
"Stop..." Teriak seorang gadis dengan wajah panik.
"Siapa dia?" Tanya ling wei melihat gadis tersebut membantu woobin berdiri.
"Fui man, adik fao man"
"Dia pemeran utama" lanjut soo hee.
"Fui man, mata yang unik, tinggi dan postur tubuh model. Dia pemeran utama, aku harus mengingatnya" guman ling wei.
"Kakak, berhenti melukai woobin"
"Dia sudah menyakitimu kemarin"
"Tidak. Dia tidak melakukannya"
"Dia meninggalkanmu di tengah jalan, dia membiarkanmu jalan sendiri tengah malam. Orang yang tidak punya rasa kasihan" Kata fao man dengan mengapalkan telapat tangannya, bersiap memberi pukulan pada woobin tetapi berhasil di tahan oleh fui man.
"Cukup kak, aku membencimu" Teriak fui man menhempas tangan kakakknya.
Ling wei tidak mengerti, sebagai seorang kakak fao man tidak salah. Dia ingin adiknya diperlakukan dengan baik, tetapi fui man menghalanginya.
"Adegan kedua akan segera di mulai" Kata jian menepuk pundak ling wei.
"Kita harus mengambil bunga mawar untuk pemeran utama" Lanjutnya dengan senyum manisnya.
"Kita yang melakukannya?" Tanya ling wei yang merasa jika pemeran pendukung melakukan semua persiapan.
"Ling wei, jika kita tidak menuruti mau penulis, kita akan di singkirkan. Sudah banyak pemeran pendukung yang hilang. Kita harus melakukan dengan baik" Kata soo hee memberi semangat.
Ling wei dan teman-temannya mengambil bunga mawar di taman. Ada danau yang luas dekat taman. Ling wei takjub dengan pemandangan di sini.
"Kamu tahu, setiap bunga mawar mengandung permohonan. Setiap hari kami memetiknya dan membuat permohonan. ling wei selalu mengatakan agar nasibnya bisa berubah, tetapi mustahil. pemeran pendukung tetaplah pemeran pendukung" Kata soo hee dengan tatapan sedih.
Ling wei merasa kasihan dengannya. penulis tidak adil pada ling wei dan soo hee. Tinggal di rumah sempit dan harus melakukan semuanya.
"Kenapa tidak menjadi pemeran utama saja?" Tanya ling wei.
Belum sempat soo hee menjawab pertanyaan ling wei, dia tercebur ke danau.
Tak...Tak....
Suara aneh muncul lagi. Adegan sedang berlangsung. Ling wei ingin menolong tetapi badanya tidak bisa bergerak. Ini yang dimaksud soo hee padanya. Setiap adegan di tentukan penulis.
"Kenapa kalian mendorong soo hee?" Tanya ling wei tetapi bukan itu yang ingin dilakukannya sekarang.
Ling wei ingin menyelamatkan soo hee tetapi mulutnya bergerak sendiri. Dia hanya bisa berdiri mematung.
"Kamu tidak terima?" Tanya fui man dengan tersenyum merendahkan diri ling wei.
"Dia pemeran utama tetapi bersikap jahat, bagaimana bisa penulis memilih pemeran utama seperti ini" Guman ling wei yang heran dengan tingkah jahat fui man.
Ling wei kehilangan keseimbangan, fui man mendorongnya dan jatuh ke danau. Ling wei bisa berenang tetapi tangannya dan kakiknya tidak bisa di gerakkan. Ling wei pasrah sambil menutup matanya, menerima takdirnya.
Ting...Ting...Tong...Tong...
Suara terakhir yang didengar lea saat matanya tertutup.
2 jam kemudian....
Lea bangun ketika hampir kehilangan nafas. Matanya merah, tangan dan kakinya bergetar. Rasa takut menghantuinya.
Lea melihat pemandangan sekelilingnya, dia masih berada di ruang tamu dengan tangannya memegang komik yang diberika fita tadi.
"Apa aku bermimpi? mimpi terlihat sangat nyata"
Lea membuka isi komik dan mencari adegan ketika ling wei tercebur ke danau.
"ling wei tercebur kedanau..."
Lea menemukannya. ling wei tercebur ke danau dan soo hee menghilang entah kemana. Lea merasa ada yang aneh dengan komiknya. kelanjutan ceritanya tidak menampilkan adegan soo hee.
Malam telah datang, rembulan bersinar dengan purnamanya. Lea tidak bisa tidur memikirkan dirinya yang masuk ke dalam cerita komik sebagai ling wei. Lea membaca semua adegan di komik, dia merasa ada ganjal. Pemeran protagonis wanita, fui man. Dia teringat bagaimana sikap fui man yang mendorongnya ke danau bersama soo hee.
Dreet...Dreet....Dreet....
ponsel lea berdering.
"Lea kamu di mana sayang?" Suara bunda yang terdengar di telinga lea.
"Masih di rumah bunda"
"Bezok ada pemotretan, jangan lupa tidur lebih awal. jadwal penuh bezok"
"Iya bun...."
Lea menutup teleponnya. Dia berusaha untuk tidur tetapi matanya tidak bisa terlelap juga. Tidak lama, lea mendengar suara aneh muncul lagi...
Tak...Tak....
Membuka matanya, mencari sumber suara aneh itu. Tetapi tidak menemukannya.
"Adegan dimulai, tetapi badanku masih bisa digerakkan?" Tanya lea sambil memeriksa seluruh tubuhnya.
Tak...Tak...
Suaranya semakin keras seperti dilantai bawah. Lea menurungi tangga dengan perlahan memastikan asal suara aneh itu, tetapi tidak menemukannya.
"Tidak mungkin aku berhalusinasi, aku mendengar jelas suaranya berada di lantai bawah"
Karena tidak hati-hati, lea menabrak meja di depannya membuat dirinya terjatuh. Kepala lea mengenai lantai, darah mulai mengalir, perlahan penglihatan lea tidak jelas.
Ting....Ting....Tong...Tong...
Suara aneh datang yang membuat lea tidak bisa bergerak dan hilang kesadaran.
Beberapa saat kemudian....
Lea sadar, dia memegang kepalanya yang terasakan sakit disaat dirinya jatuh. Lea melihat sekeliling, dia masih berada di taman dan matahari masih bersinar.
"perasaan tadi malam, sekarang ada matahari. Apa gerhana bulan? aku masih ditaman"
Lea kaget dan berdiri, dia mencari keberadaan soo hee. Di komik yang di baca, soo hee sudah menghilang. Tetapi lea yakin jika soo hee tidak mungkin menghilang.
"Ling wei..." Suara yang tidak asing bagi lea..
"Jian, soo hee dimana?" Tanya lea sambil menepuk tangan jian. Berharap jika jian sudah membawa soo hee pulang.
"Soo hee....So hee menghilang"
Buk... Lea tidak menyangka akan seperti ini. Soo hee memberi tahunya, pemeran utama akan hilang jika melakukan kesalahan. Lalu apa kesalahan soo hee?
"Ling wei, kamu tidak berteriak tadi. Penulis mencatat sebagai kesalahan. Dia menghilangkan pemeran pendukung"
"Seharusnya aku yang hilang, bukan soo hee. Aku yang membuat kesalahan" Tangis ling wei pecah. Dia merasa sakit yang mendalam dengan hilangnya soo hee.
"Soo hee dan ling wei selalu bersama, ling wei merasa terpukul dengan kepergian soo hee. Aku bisa merasakan sakitnya" Guman lea.
"Siapa lagi selanjutnya yang akan hilang?" Tanya jian.
Tak...Tak...
Ling wei dan jian berada di kelas dengan bunga mawar di tangan ling wei. Bunga yang dipetik bersama soo hee tadi.
Banyak siswa di kelas, lea hanya mengenal woobin, fui man dan fao man. Lea berada di taman tadi dan sekarang berada di kelas, lea sama sekali tidak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Yessi Kenzie
Terinspirasi sm Extraordinary You ya thor.. Seru ceritanya.. Semangat..
2022-12-12
0
~🌹eveliniq🌹~
nyicil baca lg
2022-05-11
1
Ukhty Fillah
crazy up dong thor, ceritanya seru...
2022-03-12
3