Di ruangan utama mansion Alferoz ini semua orang tengah berkumpul dan berbincang sekedar mengucapkan selamat kepada Lenka yang akan mengelar wisuda esok hari nya itu.
"Luis Aku merindukan mu,"ucap Lenka memeluk sang kakak dengan penuh kasih sayang yang amat teramat terpancarkan dari wajah nya.
"Aku baru mengunjungi mu 2 bulan yang lalu Enka,"ucap Luis mengeleng heran kepada sikap adik nya.
Seketika Lenka tampak berpikir dan tertawa kecil baru menyadari hal itu, Luis memang sering mengunjungi adik nya itu sekedar ingin melihat dan memastikan langsung kondisi Lenka, sementara Leon dan Lukas sendiri mereka mewakilkan nya kepada Luis untuk menegok sang adik.
"Berikan Aku pelukan juga,"ucap Lukas kepada sang adik.
Grep...
Lenka memeluk Lukas dengan kuat membuat pria itu merasa tercekik.
"Hei kau mau membunuh ku,"ucap Lukas kepada Lenka mencubit pipi nya dengan gemas.
"Penampilan mu sudah seperti pria nakal Lukas, lihat Luis dan Leon mereka sangat tampan dan rapi,"ucap Lenka kepada Lukas.
"Jangan menyamakan Aku dengan pria kaku seperti mereka,"ujar Lukas ketus menatap kedua kakak nya yang hanya diam dan tidak mempedulikan obrolan itu.
Lama mereka berbincang, dan Lenka memilih pamit untuk ke dapur mengambil sesuatu karena haus, mansion Alferoz sudah seperti rumah kedua bagi Lenka.
"Tuan apa Anda yakin memberikan jabatan kepada Tuan muda Luis, Dia masih sangat muda untuk menjalankan bisnis,"ucap Reno kepada sahabat nya itu.
"Kau ini masih saja memanggil ku Tuan, dan Aku yakin, Luis tidak jauh hebat nya di banding kan Aku Ren,"ucap Varo menepuk bahu sang anak yang sudah siap menjalankan William group.
Saat mereka tengah berbincang derap langkah kaki seseorang masuk ke dalam mansion Alferoz itu, pria memakai jas hitam dan satu kancing di buka ke atas dengan rambut model potongan mullet yang keren, siapa lagi kalau bukan Samuel.
"Tuan,"sapa Samuel duduk di kursi itu.
"Sam lama tidak berjumpa, kau sudah sangat dewasa,"ucap Rere yang tidak terasa seiring waktu berjalan umur mereka terus bertambah.
"Iyah Kakak cantik lama tidak bertemu,"ucap Samuel tersenyum kepada Rere.
Reno melirik sepupu nya itu dengan pandangan heran, sudah sangat lama Samuel tidak mampir, kalau ingin menyapa diri nya pun pria itu akan mengajak makan di luar.
"Rajin sekali kau ke sini,"ucap Reno.
"Hei Aku merindukan keponakan ku Dhea dan Dean,"ucap Samuel ketus kepada Reno.
"Uncle Sam, apa kau tahu Aku siapa?"tanya Lukas dengan menyikap rambut nya ke belakang.
Dengan kening berkerut Samuel tampak berpikir melihat ketiga anak yang wajah nya mirip hanya penampilan nya yang berbeda, seketika Dia menatap Varo dan Rere mencari bocah kecil mereka.
"Aku sampai lupa Tuan muda L sudah besar, Aku kira Dia masih sekecil ini,"ucap Samuel mengukur tinggi anak berusia 5 tahun.
"Haha kau terlalu sibuk dan tidak melihat foto anak ku yang terbaru Sam?"ujar Varo mengelengkan kepala nya.
"Hmm seperti itu, tunggu gadis kecil mu mana, bukan mereka kembar empat?"tanya Samuel seketika baru sadar melihat itu.
"Kau pasti pangling Sam, Lenka tumbuh jadi gadis cantik sekarang, padahal Dia lama tinggal di sini dan kau jarang ke mansion,"ucap Anggun mengelengkan kepala nya.
"Hmm,"ucap Samuel yang sebenarnya juga penasaran seperti apa gadis kecil yang selalu menganggu diri nya itu.
Belum sempat pria itu menerima jawaban di mana keberadaan anak Tuan nya itu Dia sudah terlebih dahulu pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
Saat Samuel melangkahkan kaki nya, seketika mata Dia dan Lenka bertemu, pria itu sedikit terkejut dengan gadis yang Dia temui tadi tapi Dia berusaha menutupi nya dan Lenka tentu langsung berteriak.
"Akhh tolong!!"teriak Lenka berlari keluar dapur menuju ruang keluarga.
Samuel pun mulai berpikir, kenapa gadis yang Dia temui itu ada di mansion Alferoz, dan Dia juga berpikir perasaan tadi pagi seperti nya Dia sempat berpikir kalau Lenka orang yang mirip dengan seseorang yang pernah Dia temui yaitu Rere, hal itu membuat nya tersenyum simpul.
"Oh tikus kecil itu ternyata bocah William,"gumam Samuel menggelengkan kepala nya merasa takdir mempertemukan mereka.
Sontak semua orang yang ada di ruang keluarga langsung berdiri mendengar teriakan Lenka, gadis itu langsung berlari memeluk Mommy nya dengan erat dan bersembunyi di belakang tubuh tegap Daddy nya.
"Mom, Dad tolong ada penguntit, Dia mengikuti dari tadi pagi sampai sekarang dan Dia berada di dapur, Dia mengikuti ku,"ucap Lenka dengan wajah panik berusaha menjelaskan masalah nya secara detail.
Semua orang merasa heran, mansion Alferoz keamanaan nya sangat tinggi dan untuk masuk saja di sini tidak bisa sembarangan orang, dan orang yang berjalan ke dapur barusan hanya Lenka dan Samuel.
"Apa kau mengatai ku penguntit Nona William,"ucap Samuel yang tiba-tiba datang sedang meminum minuman dingin nya itu dengan satu tangan yang di masukan ke saku celana.
"Akhh itu penguntit nya Dad, cepat usir Dia, Aku tadi melihat Dia ingin menyiksa orang, Dia mengikuti ku,"teriak Lenka memeluk Varo dengan erat.
"Sayang Dia bukan penguntit, itu Samuel,"ucap Rere dengan bingung nya kepada putri nya.
Seketika Lenka yang panik melepaskan pelukan nya perlahan, lalu mencerna perkataan Mommy nya, pria tampan gila yang berdiri di depan nya adalah Samuel yang dulu Dia kenal.
"Sam? Aku tidak ingat wajah nya, jadi itu Sam,"cicit Lenka dengan menunduk dan masih menutupi wajah nya.
"Yes Dear, it's me,"ucap Samuel memberikan senyum miring nya.
Tatapan tajam mengarah kepada Samuel yang mengatakan itu, terlihat para William sangat menjaga putri William itu, Samuel hanya mengangkat ke dua bahu nya acuh tak acuh menerima tatapan mengintimidasinya itu.
"Tentu kau tidak ingat, terakhir kali Dia ikut kumpul saat kau berumur 5 tahun sayang, jangan pikirkan,"ucap Rere mengusap surai hitam Lenka dengan senyuman.
"Daddy apa kau yakin Dia Samuel, Aku rasa Dia seorang iblis,"gumam Lenka kepada Varo.
Pria itu hanya terdiam tidak menjawab mungkin saat kecil Lenka hanya menyadari pria itu sebagai orang biasa, tetapi Samuel tidak senaif itu Dia memiliki kepribadian lain dan membuat nya gila dan terobesesi dengan hal hal yang berbau penyiksaan.
Mereka semua tampak berbincang menghabiskan waktu, dan satu persatu juga ada yang pergi ke kamar karena sudah lelah, begitu pun Leon dan Luis yang memilih naik ke kamar, tatapan mata Samuel menatap Lenka yang mengindari tatapan nya sambil memainkan jari nya kanan dan kiri.
'Lenka ternyata itu kau, tikus kecil yang lucu, kau milik ku,' batin Samuel dengan seringai tipis nya membuat Lenka yang di tatap kaget dan langsung berdiri.
"A a Aku akan ke kamar dulu,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Lina Furkon
lanjuuut
2022-05-10
0
Mamak Daffa
aishhh kak setelah kr baca tiga eps baru aku ngeh ternyata ada kelanjutannya lagi , yeeee aku seneng kak , liat on dong wajah nya mereka kak
2022-04-13
3
Siti Susanti
hooree...ternyata kisah y Samuel si iblis brlanjuuut 😍😍👍
2022-04-03
1