BAB 17

Nana mengepal tangannya kuat-kuat. Ia tidak terima. Tidak, tidak. Sudah lama ia mengejar Decklan, ia tidak rela jika gadis lain yang dekat dengan cowok itu apalagi sampai dibiarkan tidur dikamarnya.

"Lo tenang aja Na, tuh cewek pasti boong. Lo tahu sendiri kan Decklan nggak pernah suka deket-deket sama cewek. Gue yakin banget mereka nggak ada apa-apa." ucap Ria mencoba menenangkan Nana.

"Tapi mereka diijinin duduk bareng dimeja makan tadi." balas Nana tidak tenang.

Ia ingat dulu dirinya juga pernah ingin makan bareng dimeja yang sama dengan kelompok Deklan tapi hasilnya cowok itu yang malah pergi. Sedangkan tadi, tuh cowok tidak terlihat menolak sama sekali. Nana juga sempat melihat Decklan yang sesekali memperhatikan gadis yang dibilang pernah tidur dikamar Decklan.

"Nggak ditolak bukan berarti punya hubungan spesial kan." tambah Ria lagi. Nana tak bicara lagi tapi masih terlihat berpikir.

"Udah nggak usah dipikirin lagi. Yuk ke kelas aja." kata Ria lagi.

                                 ***

"Lo nggak bawa jaket?" Chaby mengangguk. Sekarang ia ada diruangan osis bersama Pika. Karena tahu gadis itu tidak akrab dengan orang lain selain dirinya, Pika akhirnya mengajak Chaby ke ruangan osis yang masih kosong itu, yang lainnya pada sibuk membuat persiapan di lapangan.

"Cuacanya dingin banget tahu terus acara api unggunnya masih lumayan lama." ujar Pika sambil berpikir.

Tiba-tiba ia kepikiran kakaknya. Tuh cowokkan kebal dingin, ia harus memikirkan cara bagaimana membujuk kakaknya itu supaya dipinjemin jaket. Siapa tahu kalau dia sebut nama Chaby kakaknya bakal pinjemin. Ia selalu mengamati cowok itu akhir-akhir ini, dan tiap kali ia bersama Chaby, ia sering mendapati kakaknya memperhatikan gadis itu diam-diam. Kalau tidak tertarik, mana mungkin cowok itu akan memperhatikan sampai berkali-kali.

"Lo tunggu disini bentar ya, gue cariin jaket buat lo." perintahnya lalu keluar. Ia ingin menjadi sahabat yang baik buat gadis itu.

Chaby menatap sekeliling ruangan itu, ruangan yang besar dan rapi. Ada sofa juga juga televisi besar yang tertempel di dinding. Pandangannya berhenti pada sebuah bola chrystal diatas meja. Ia melangkah mendekat dan memegang benda itu. Gadis itu tersenyum senang. Ia menyukai benda mati itu. Tak lama kemudian bunyi suara pintu yang dibuka membuat dirinya terkejut, ia bahkan tak sadar benda yang sedang dipegangnya itu sudah terjatuh kelantai bahkan hancur.

                                ***

Bara membuka pintu ruangan osis dan masuk kedalam diikuti Andra dan Decklan dibelakangnya. Bara tak sengaja meninggalkan hadiah yang baru ia beli untuk mamanya diruangan itu.

Ketika mereka masuk, tiba-tiba terdengar bunyi barang pecah. Tiga-tiganya terkejut dan menatap lurus ke sumber bunyi. Mereka melihat gadis yang mereka kenal itu berdiri didepan sana sambil menatap ke lantai, ke barang yang tak sengaja dia pecahkan. Wajahnya terlihat panik.

Bara mengepal tangannya emosi. Ia melangkah mendekati gadis itu. Pria itu jelas tahu benda apa yang dipecahkan oleh gadis itu. Ia menarik nafas dalam-dalam menatap gadis didepannya itu lalu tanpa aba-aba tangannya langsung melayang kuat ke pipi Chaby membuat gadis itu terhuyung beberapa langkah kebelakang hingga terjatuh ke lantai.

Decklan dan Andra terkejut bukan main dengan serangan tiba-tiba Bara. Mereka tidak sempat melerai karena kejadian itu terjadi begitu saja tanpa mereka duga. Bara baru saja menampar Chaby. Mereka tahu pria itu memang tidak menyukai gadis itu, tapi tindakannya tadi terlalu berlebihan. Pandangan Decklan berpindah ke gadis yang terdiam di lantai.

"SIALAN LO, LO  BERANI PECAHIN BARANG GUE, HUH! LO CEWEK  SIAL." teriak Bara dengan makian kasar dan penuh emosi yang keluar dari mulutnya. Akhirnya ia berhasil melampiaskan rasa marah yang ia tahan terhadap gadis itu selama ini.

Sementara itu Chaby masih terdiam dilantai. Tiba-tiba pikirannya dipenuhi dengan ingatan masa lalu.

"Kau anak pembawa sial. Harusnya kau tidak usah lahir saja. Kamu tidak pantas hidup."

"Anak pembawa sial..."

"Anak pembawa sial..."

Kalimat itu kembali terngiang-ngiang dikepalanya. Kenangan pahit yang hampir dia lupakan bertahun-tahun ini kembali merasuki pikirannya. Gadis itu meringkuk di sudut ruangan dan menutupi telinganya. Seluruh tubuhnya bergetar hebat.

"Nggak usah acting. Gue nggak bakal kasian sama acting lo itu." tukas Bara merasa muak dengan tingkah lebay gadis itu. Berbeda dengan Decklan dan Andra. Dua pria itu merasa kasihan. Bara memang sudah keterlaluan.

"Bysorry kelamaan, gue cari-cari kak Decklan tapi nggak ke..,"

Ucapan Pika terhenti ketika melihat Chaby yang sudah meringkuk disudut ruangan. Pandangannya berpindah pada tiga cowok yang dikenalnya itu yang berdiri tak jauh dari situ. Suasana diruangan itu terlihat amat tegang. Tak ada yang bicara diantara mereka.

"Ada apa ini?" tanyanya  menatap Andra dan Decklan bergantian tapi tak ada jawaban. Pandangannya kembali berpindah ke Chaby dan berlari kecil ke gadis itu.

"By, lo kenapa?" tanyanya memegangi  bahu gadis itu. Ia bisa merasakan seluruh tubuh Chaby yang bergetar hebat. Pandangannya berbalik kebelakang. Wajahnya terlihat khawatir.

"Kak, kok tubuhnya bergetar gini?" ucapnya menatap Decklan seolah meminta pertolongan pria itu. Mendengar itu, Decklan berlari cepat mendekat Chaby dan mengecek nadinya.

"Chaby ngomong dong, ini gue Pika, lo kenapa?" seru Pika cemas.

Tangannya menepuk-nepuk pipi Chaby tapi tak di respon sama sekali oleh gadis itu.

Bara terdiam di tempatnya menatap Chaby. Emosinya mulai stabil dan ia tiba-tiba sadar dengan tindakannya yang sudah keterlaluan.

Hampir sejam Chaby meringkuk disudut ruangan itu dengan tubuh bergetar dan ketakutan hebat. Pikirannya melayang kemana-kemana. Pika, Decklan dan Andra sudah bergantian mencari segala cara untuk membuatnya sadar dan berbicara seperti biasa tapi percuma, mereka tidak berhasil sama sekali. Decklan mengangkat dagu Chaby membuat gadis itu menatapnya namun yang ia lihat hanya tatapan kosong gadis itu.

Kenapa dengan gadis ini.

"Chaby, lo bisa dengar gue?" tanyanya menatap gadis itu. Tak ada respon.  Gadis itu terlihat linglung seperti orang bodoh. Decklan mengusap wajahnya kasar. 

"Pika, bilang ke anggota osis yang lain nggak ada yang boleh masuk kesini." perintahnya tanpa melihat gadis itu, matanya hanya fokus ke satu titik.

Pika mengangguk menuruti kakaknya. Pandangan Decklan berpindah ke Bara.

"Lo telpon kakak lo." perintahnya. Disaat seperti ini, hanya orang-orang terdekat gadis itu yang mungkin bisa bicara dengannya. Mereka pasti lebih tahu dengan kondisi gadis itu. Bara mendengar Decklan dan mengeluarkan ponselnya menelpon Galen.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Pasti kamu punya masalah sama diri kamu sendiri deh Bar... bukan Karena Ndak seneng sama Caby aja...

2025-02-10

1

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Bara kasar banget😡jgn salahin Chaby kalo Galen jarang plg ke rumah ...

2025-01-17

1

Upil Mercon

Upil Mercon

sumpah gue ber kaca² ngerasain gimana keadaan chaby 🥺,, bara emang bangke 😤

2024-12-16

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 Bab 56
57 BAB 57
58 Bab 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 BAB 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115 End
116 Visual
117 Pengumuman Season 2
118 S2, Chapter 1
119 S2 Chapter 2
120 S2 Chapter 3
121 S2, Chapter 4
122 S2, Chapter 5
123 S2, Chapter 6
124 S2, Chapter 7
125 S2, Chapter 8
126 S2, Chapter 9
127 S2, Chapter 10
128 S2, Chapter 11
129 S2, Chapter 12
130 S2, Chapter 13
131 S2, Chapter 14
132 S2, Chapter 15
133 S2, Chapter 16
134 S2, Chapter 17
135 S2, Chapter 18
136 S2, Chapter 19
137 S2, Chapter 20
138 S2, Chapter 21
139 S2, Chapter 22
140 S2, Chapter 23
141 S2, Chapter 24
142 S2, Chapter 25
143 S2, Chapter 26
144 S2, Chapter 27
145 S2, Chapter 28
146 S2, Chapter 29
147 S2, Chapter 30
148 S2, Chapter 31
149 S2, Chapter 32
150 S2, Chapter 33
151 S2, Chapter 34
152 S2, Chapter 35
153 S2, Chapter 36
154 S2, Chapter 37
155 S2, Chapter 38
156 S2, Chapter 39
157 S2, Chapter 40
158 S2, Chapter 41
159 S2, Chapter 42
160 S2, Chapter 43
161 S2, Chapter 44
162 S2, chapter 45
163 S2, Chapter 46
164 S2, Chapter 47
165 S2, Chapter 48
166 S2, Chapter 49
167 S2, Chapter 50
168 S2, Chapter 51
169 S2, Chapter 52
170 S2, Chapter 53
171 S2, Chapter 54
172 S2, Chapter 55
173 S2, Chapter 56
174 S2, Chapter 57
175 S2, Chapter 58
176 S2, Chapter 59
177 S2, Chapter 60
178 S2, Chapter 61
179 S2, Chapter 62
180 S2, Chapter 63
181 S2, Chapter 64
182 S2, Chapter 65
183 S2, Chapter 66
184 S2, Chapter 67
185 S2, Chapter 68
186 S2, Chapter 69
187 S2, Chapter 70
188 S2, Chapter 71
189 S2, Chapter 72. TAMAT
Episodes

Updated 189 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
Bab 56
57
BAB 57
58
Bab 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
BAB 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115 End
116
Visual
117
Pengumuman Season 2
118
S2, Chapter 1
119
S2 Chapter 2
120
S2 Chapter 3
121
S2, Chapter 4
122
S2, Chapter 5
123
S2, Chapter 6
124
S2, Chapter 7
125
S2, Chapter 8
126
S2, Chapter 9
127
S2, Chapter 10
128
S2, Chapter 11
129
S2, Chapter 12
130
S2, Chapter 13
131
S2, Chapter 14
132
S2, Chapter 15
133
S2, Chapter 16
134
S2, Chapter 17
135
S2, Chapter 18
136
S2, Chapter 19
137
S2, Chapter 20
138
S2, Chapter 21
139
S2, Chapter 22
140
S2, Chapter 23
141
S2, Chapter 24
142
S2, Chapter 25
143
S2, Chapter 26
144
S2, Chapter 27
145
S2, Chapter 28
146
S2, Chapter 29
147
S2, Chapter 30
148
S2, Chapter 31
149
S2, Chapter 32
150
S2, Chapter 33
151
S2, Chapter 34
152
S2, Chapter 35
153
S2, Chapter 36
154
S2, Chapter 37
155
S2, Chapter 38
156
S2, Chapter 39
157
S2, Chapter 40
158
S2, Chapter 41
159
S2, Chapter 42
160
S2, Chapter 43
161
S2, Chapter 44
162
S2, chapter 45
163
S2, Chapter 46
164
S2, Chapter 47
165
S2, Chapter 48
166
S2, Chapter 49
167
S2, Chapter 50
168
S2, Chapter 51
169
S2, Chapter 52
170
S2, Chapter 53
171
S2, Chapter 54
172
S2, Chapter 55
173
S2, Chapter 56
174
S2, Chapter 57
175
S2, Chapter 58
176
S2, Chapter 59
177
S2, Chapter 60
178
S2, Chapter 61
179
S2, Chapter 62
180
S2, Chapter 63
181
S2, Chapter 64
182
S2, Chapter 65
183
S2, Chapter 66
184
S2, Chapter 67
185
S2, Chapter 68
186
S2, Chapter 69
187
S2, Chapter 70
188
S2, Chapter 71
189
S2, Chapter 72. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!