Ten Deadly Rings
2016 Bulan 16 Mei.
Puluhan bahkan ratusan gerbang raksasa muncul dan jatuh dari langit. Gerbang raksasa itu jatuh pada seluruh negara yang ada di bumi, anehnya gerbang raksasa yang jatuh tidak menyentuh tanah melainkan terbang di udara pada ketinggian dua meter.
Kemunculan gerbang-gerbang ini segera menjadi viral di media sosial dan menjadi berita nomor satu yang dicari.
Sebagian orang-orang berpendapat bahwasanya gerbang-gerbang raksasa yang muncul adalah titisan alien yang ingin menghancurkan dunia.
Sebagian lainnya berpendapat gerbang-gerbang misterius yang muncul adalah pintu menuju surga dan neraka. Pada akhirnya pendapat satu sama lainnya hanya menimbulkan paradoks.
Berbeda dengan orang-orang pada media sosial yang sibuk berdebat dengan pendapatnya masing-masing, setiap pemimpin negara sibuk mengerahkan ilmuwan serta peneliti terbaiknya untuk mempelajari gerbang-gerbang misterius yang muncul.
Pada awalnya penelitian berlangsung begitu tenang dan mudah karena memang lima puluh meter dari kawasan jatuhnya Gerbang misterius di jaga ketat oleh personel tentara negara.
Hanya saja ketenangan itu tidak berlangsung lama, gerbang-gerbang raksasa dari seluruh dunia terbuka. Dari dalamnya mahluk bernama Spirit keluar dan memakan banyak manusia.
Kemunculan Spirit membuat para peneliti dan ilmuwan yang sedang meneliti gerbang misterius tewas.
Para personel tentara yang menjaga gerbang raksasa dari bawah memiliki nasib yang tidak jauh berbeda dengan para peneliti dan ilmuwan. Meskipun sebagian mampu melakukan perlawanan mereka tidak begitu siap jadi hanya dapat membunuh beberapa sebelum kehilangan nyawa.
“Sambungkan pada markas besar-! Kami butuh bantuan sekarang juga!”
“{Apa maksudmu? Memangnya ada apa?}”
“Tidak perlu banyak bertanya cepatlah... akhhh!”
Tentara itu baru saja menyelesaikan kata-katanya namun sudah merenggang nyawa.
Penelpon yang terhubung sempat mendengar jeritan keras sebelum koneksinya dengan tentara yang menghubunginya menghilang. Dengan cepat ia menghubungi markas besar dan melaporkan apa yang terjadi lewat sepengetahuannya.
Markas besar yang di maksud langsung mengerahkan tentara-tentara terlatih mereka untuk mengunjungi lokasi yang di maksud. Hanya saja ketika mereka sampai, mereka hanya menemukan seorang mahluk berwarna hijau yang setinggi anak-anak sedang tertawa sambil membunuh tentara.
Kebanyakan mereka yang seorang tentara lelaki langsung di eksekusi dengan mengenaskan.
Sementara tentara perempuan terlihat sempat dilecehkan sebelum akhirnya di bunuh. Para tentara yang baru saja tiba di lokasi, khususnya yang seorang wanita mengepalkan tangannya keras menyaksikan kejadian itu.
Pemimpin regu tentara tidak menunggu lebih lama, segera setelah helikopter mendarat ia mengerahkan banyak anggotanya untuk membunuh para mahluk kerdil berwarna hijau.
Beberapa tentara wanita yang sempat di lecehkan sempat berhasil di selamatkan hanya saja pandangan mereka terlihat kosong. Mengingat puluhan mahluk kerdil melecehkannya, mereka memahami kondisinya.
Tentara-tentara yang baru saja datang memang memberikan banyak perlawanan dan mahluk kerdil yang menyerang mereka pun tidak terlalu bisa mendaratkan satupun serangan. Namun itu bukan berarti mereka mengendalikan situasi, karena dari gerbang raksasa mahluk kerdil berwarna hijau yang di maksud terus bermunculan.
“Sialan! Jumlah mereka terlalu banyak kita perlu mundur dan meminta bantuan!” Pemimpin regu tentara menyampaikan pendapatnya.
Pemimpin regu tentara ini kemudian memerintahkan regunya untuk kembali ke helikopter karena ragu mampu menghadapi ribuan mahluk kerdil itu. Regunya bereaksi cepat meninggalkan lokasi bahkan sebelum ia sempat memerintahkannya.
Dengan senjata-senjata kelas atas yang mereka miliki seharusnya tidak sulit menaklukkan mahluk kerdil berwarna hijau itu, hanya saja jumlahnya yang tidak ada habisnya menjadi faktor utama kemunduran mereka saat ini.
Sebagian wanita yang di selamatkan tidak bereaksi sama sekali jadi mereka di gendong ke dalam helikopter.
Pada akhirnya tentara-tentara yang baru saja tiba di lokasi mundur kembali ke markas besar.
**
Sebulan setelah kejadian tersebut, di sebuah negara tirai bambu. Terlihat seorang pemuda dengan tenang membalik-balikan buku. Padahal tepat di halaman depan kediaman Mansion nya, terlihat orang-orang berseragam jas hitam sedang bertempur dengan Spirit.
Pemuda itu beberapa kali menguap seolah tidak peduli dengan keadaan di luar Mansion nya.
“Huh... Aku harus secepatnya menjadi seorang King jika ingin melindungi orang-orang ku.” Pemuda itu menjatuhkan bukunya dengan malas, membuat buku itu menutupi wajah menawannya.
Sebelum itu kembali ke beberapa hari sebelum gerbang-gerbang raksasa terbuka...
**
Author kurang memahami cara membuat Prolog yang bagus gimana jadi maaf bila tidak nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Hadir...
2022-06-23
0
Reza
🆙🆙🆙🆙
2022-05-06
0
RasaBosan
🦖 Spirit: Waktunya mukbang banh 😅☝️
2022-04-23
0