Permintaan Mama Alex

PERMISII..!!

"Ada tamu.. " ucap Neni. Neni segera keluar dan melihat tamu yang datang. begitu juga dengan ibu Halimah. sedangkan Dinda segera masuk ke kamar dengan membawa Arsha.

"Mamaa kangen banget sama kamu nak. " Ucap Dinda saat sudah berada di kamar.

Dinda segera memberi ASI pada Arsha. Dinda menatap wajah putrinya. teringat kembali akan wajah ayah kandung putrinya. Dinda masih ingat wajah pria itu. benar benar masih ingat.

"Bagaimana dengan pria itu? apakah dia tau jika malam itu dia telah meninggalkan benih di rahim ku? siapa namamu dan di mana kamu tinggal? " Gumam Dinda.

"Apa kau tau jika kau sudah memiliki seorang putri cantik sekarang? apakah kau sudah menikah? dan memiliki kehidupan yang bahagia dengan keluargamu? jika belum Kenapa kau tak mencariku? " Gumamnya lagi. Airmata kembali menetes saat mengingat kejadian itu. Dinda mencium kening putrinya.

"Maafin mama sayang. jika memang kau di takdirkan untuk hidup tanpa mengenal papamu. Semua ini di luar kuasa mama. jika saja mama tau nama pria itu dan tau tempat tinggalnya. sudah tentu mama akan memintanya untuk bertanggung jawab." gumamnya begitu lirih karena menahan agar tak rapuh. Sudah cukup kesedihan itu. sudah cukup dirinya mengingat kesedihannya.

"Sayang.. biarpun kau tak punya papa tapi mama tetap akan berusaha memberi yang terbaik untukmu. mama janji akan berjuang untuk bisa, membuatmu selalu tersenyum. " Ucap Dinda pada putrinya

"wawaa.." celotehan Arshavina yang membuat Dinda semakin gemas. dan tak ingin kehilangan.

"Tidak menyangka.. Aku sudah memiliki anak perempuan secantik kamu sayang." ucapnya sembari mengelus pipi lembut sang putri yang gembul.

"Mama.. papa.. bagaimana kabar kalian? Tau kah kalian jika cucu kalian telah lahir? apakah papa masih marah sama Dinda? mama... Dinda tau mama sangat mencintai Dinda. Dinda yakin mama selalu mikirin Dinda. Maaa.. Dinda baik baik saja. mama juga yaa.. mama jangan sakit." ucapnya begitu lirih. "MULAI SEKARANG TIDAK ADA LAGI DINDA YANG CENGENG. TIDAK ADA LAGI DINDA YANG LEMAH. Tapi SEKARANG HANYA ADA AYUNDA LARASATI YANG KUAT. " Gumamnya

Di ruang tamu

"Ehh tuan Ghani Silahkan duduk." ucap Ibu Halimah mempersilahkan Ghani untuk duduk.

"Ini Buu.. dari bos kami. Bos kami tidak bisa mengunjungi panti ini. karena sangat sibuk. " ucap Ghani.

"Oohh.. terimakasih tuan Ghani. Saya titip salam buat bos besar." jawab Bu Halimah.

"Iyaa nanti saya sampaikan. dan saya langsung permisi karena harus kembali kekota." pamitnya.

"Terimakasih sekali lagi tuan." ucap bu Halimah.

Ghani segera pergi meninggalkan panti. karena harus segera kembali ke kota.

"Bunda.. pak Ghani ganteng yaa? " ucap Nina pasa bunda Halimah

"hussttt.. kau menyukainya? " tanya bunda

"Hehe.. nggak papa kan bunda. menyukai pria. daripada menyukai wanita. " jawab Nina

"Kamu ituu.. sudah sana adek adekmu suruh cepat mandi. udah sore ini. " ujar Bu Panti

"Siap bunda ku yang cantik." jawab Nina

"Hloohhh.. Arsha udah mandi.. cantik banget. " puji Nina saat melewati kamar Dinda yang bau minyak seger

"Udah dong tantee. " jawab Dinda

"Siapa tamu tadi kak? " tanya Dinda

"Biasa orang kepercayaan tuan Alex. " jawab Nina

"Owhhh.. " jawab Dinda singkat. Dinda tak mengenal pria itu. dan tidak ingin tau tentangnya. dalam hidupnya hanya ingin fokus untuk ARSHAVINA DINDA DARMAWAN sang putri.

...****...

Di rumah sakit.

Vita sudah sampai di rumah sakit. dan saat ini sedang bergantian menjaga Mama Dinda.

"Tantee.. tantee cepet sembuh yaa.. Vita nggak bisa liat tante kayak gini. " ucap Vita sembari mengelus tangan mama Dinda

"Vita sedih melihat keadaan keluarga tante. selama ini Vita tidak tau ada masalah apa Hingga Dinda pergi. yang Vita tau semua itu adalah kesalahan Om Mawan. namun Vita tak ingin tau masalahnya. yang Vita ingin. semoga semuanya cepat berlalu. dan kembali baik. " ucap Vita pada Tantenya

"Vit.. terimakasihh yaa kamu mau membantu om. " ucap papa Dinda yang sedah berada di belakangnya.

"Eehhh om.. Sejak kapan om di sini? " tanya Vita.

"Om hanya mampir sebentar. Om ada meeting sama pak Alex." jawabnya.

"Ma.. cepet sehat yaa.. papa meeting dulu." pamitnya lalu mengecup kening Sang istri. Papa Dinda melirik Vita sekilas. lalu segera meninggalkannya. "Om titip istri om ya... " pesannya . Vita pun mengangguk.

Papa Dinda segera meluncur ke tempat dirinya akan meeting besama rekan rekan bisnisnya. kali ini yang memimpin meeting adalah Alex. CEO dari pengembang tempat pariwisata dan Properti.

Di tengah tengah meeting ponsel Alex berdering.

Tertera di sana Namanya "Johan" .

Alex segera izin untuk mengangkat ponsel dari Johan. Johan adalah orang yang di percaya untuk mencari keberadaan Dinda. Alex yakin jika kali ini Johan akan memberi kabar baik.

"Haloo.. Jo.. bagaimana? " tanya Alex

^^^"Bos.. saya sudah mendapatkan alamat gadis itu tinggal." jawabnya^^^

"Kalo begitu.. cepat kirim alamatnya. dan kita segera meluncur kesana. " jawab Alex.

Setelah pembicaraan selesei Alex segera melanjutkan meeting nya.

Namun lagi lagi ponsel Alex berdering. kali ini dari Telpon rumah orang tuanya.

"Tuan.. Nyonya Tuan Muda.. Nyonya jatuh di kamar mandi." ucap Bik Mar begitu gugup.

"Papa.. di mana? " tanyanya

"Tuan besar tidak bisa di hubungi Tuan. saya takut terjadi sesuatu pada Nyonya Tuan. " ucapnya lagi.

"Yaa sudah. saya segera pulang. " jawabnya

Alex segera masik kembali ke ruang meeting.

"Saya mohon maaf bapak bapak semua. meeting hari ini saya serahkan pada pak Dion. karena Saya harus pulang sekarang. ada keadaan yang sangat urgent. sekali lagi saya mohon maaf. " ucapnya. Dan Alex pun segera pamit pada Rekan rekan bisnisnya. sebelumnya sudah menyerah meeting ini pada Dion.

Alex segera berlari menuju parkiran dan segera menuju mobilnya. Alex segera menyalakan mesin mobilnya. Biarpun sang mama sering bikin Jengah karena soal perjodohan. Namun saat mendengar sang mama jatuh Alex begitu sangat hawatir.

Alex mengemudi dengan kecepatan tinggi. tak ingin terjadi sesuatu pada sang mama. Sang papa yang jarang pulang karena istri keduanya membuat Alex tak bisa abai dengan sang mama.

Sampai di rumah Alex segera berlari menuju kamar sang mama. dan terlihat sudah ada dokter syaraf yang menangani.

"Bagaimana keadaan mama saya dokter? " tanya Alex

"Mama anda tidak apa apa hanya terkilir. dan ini sudah saya buatkan resepnya. agar cepat sembuh. " jawab Dokter

"terimakasih dokter." ucap Alex. dan dokternya segera pamit untuk pulang.

"Mama.. mama ini kenapa nggak hati hati? " tanya Alex

"Lantainya licin nak. mama lupa meminta bik Mar membersihkan. " jawabnya.

"Tantee.." panggil Sandra. Sandra langsung berhamburan ke pelukan Alisia.

Jika sudah ada Sandra Alex jadi enggan berdekatan pada sang mama. Alex sangat membenci Sandra. Yaa Sandra dan Alex adalah sahabat dari kecil. tapi Alex sangat kecewa pada Sandra karena Sandra lah dirinya kehilangan cinta Farida.

Sandra mengatakan jika Alex adalah calon suaminya. dan Sandra lah yang membuat Farida berpaling dari Alex.

Alex yang begitu sangat mencintai Farida. Namun Farida malah menghianati Alex. dan itu semua karena ulah Sandra.

"Al... Bisa kita bicara sebentar? " tanya Sandra

"Maaf aku harus ke luar kota nanti sore. " jawab Alex

"Apa Al.. kau mau keluar kota? kapan kau ada waktu untuk mama nak? " tanya sang mama.

"Mah.. Al itu seorang CEO jadi Al tidak bisa berleha leha di rumah tanpa melakukan sesuatu. " jawab Alex

"Al.. sekali ini saja turuti kata mama nak." tambah sang mama

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

aq kira Arsha itu cowok ternyata cewek ya, thor gak cocok banget namanya mestinya Arshy klau cewek

2023-05-25

0

Black Candys

Black Candys

Arsya itu lebih ke cowok gak sih? Kalo cewek Arsy

2023-02-02

0

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Jangan mau sama Sandra Alex

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Aneh Malam itu
2 Dendam
3 Bab 3. Pulang Pagi
4 Sikap Dinda berubah
5 Kekecewaan Dinda
6 Hilangnya Semangat Untuk hidup
7 Keanehan Dinda
8 Dinda Ngidam
9 Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10 Keraguan Sang mama
11 Kemarahan Papa
12 Dinda Di Usir
13 Salah Bus
14 Tinggal dengan orang baik.
15 Penyesalan Papa Dinda
16 Kehidupan baru Dinda
17 Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18 Mama Dinda pingsan
19 Identitas Baru
20 Permintaan Mama Alex
21 Syarat dari Mama Alex
22 Mencari keberadaan Dinda
23 Impian Yang ingin di Capai
24 Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25 Di Paksa Tunangan
26 Kabar Baik untuk Bu Panti
27 Pertemuan Alex dengan Arsha
28 Hari Yang Di Tunggu
29 Pergi ke Pesta klien
30 Rasa Nyaman Alex
31 Titik terang
32 Semakin Dekat.
33 Kemarahan Alex
34 Kesenduan Arsha
35 Di Beri waktu Satu Minggu.
36 Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37 Bertemu Lagi
38 Pertemuan yang kebetulan
39 Pertemanan Arsha dan Alex
40 Keterkejutan Dinda
41 Pertemuan dengan Alex
42 Pertemuan yang mengharukan
43 Mengingat Masa Lalu.
44 Berkumpul Kembali
45 Kekecewaan Dinda
46 Merindukan Putri dan ibunya
47 ketegangan Alex dan Darmawan.
48 Melamar Dinda
49 Memancing Emosi
50 Keputusan Alex
51 Masa Lalu Keluarga Dinda
52 Menunggu Telpon
53 Menggemparkan
54 Fitnah Yang Tidak Disangka
55 Rahasia Darmawan
56 Berita Duka
57 Di Paksa untuk Kejam
58 Membuat Mati Kutu Musuh
59 Kepanikan Sarah
60 Emosi Pak Ardi
61 Ratu koma
62 Kesedihan Ardi
63 Penyesalan
64 Hari Baru Semangat baru
65 Hubungan Serius Dua keluarga
66 Ketiduran di mobil Dion
67 Terjebak Di Dalam Lift
68 Pernikahan Dinda dan Alex
69 Kerinduan Neni
70 Kecemburuan Neni
71 Merasa Bersalah.
72 Hamil bersamaan.
73 Musibah
74 Kebaikan Alex
75 Menginap
76 Kecelakaan
77 Kesabaran Neni
78 Di Mandiin
79 Sikap Tegas
80 Pergi Pesta
81 kue untuk mertua
82 Merajuk
83 Happy Ending.
84 PENGUMUMAN
85 EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86 Extra Part
87 Extra part
88 Extra part.
89 pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kejadian Aneh Malam itu
2
Dendam
3
Bab 3. Pulang Pagi
4
Sikap Dinda berubah
5
Kekecewaan Dinda
6
Hilangnya Semangat Untuk hidup
7
Keanehan Dinda
8
Dinda Ngidam
9
Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10
Keraguan Sang mama
11
Kemarahan Papa
12
Dinda Di Usir
13
Salah Bus
14
Tinggal dengan orang baik.
15
Penyesalan Papa Dinda
16
Kehidupan baru Dinda
17
Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18
Mama Dinda pingsan
19
Identitas Baru
20
Permintaan Mama Alex
21
Syarat dari Mama Alex
22
Mencari keberadaan Dinda
23
Impian Yang ingin di Capai
24
Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25
Di Paksa Tunangan
26
Kabar Baik untuk Bu Panti
27
Pertemuan Alex dengan Arsha
28
Hari Yang Di Tunggu
29
Pergi ke Pesta klien
30
Rasa Nyaman Alex
31
Titik terang
32
Semakin Dekat.
33
Kemarahan Alex
34
Kesenduan Arsha
35
Di Beri waktu Satu Minggu.
36
Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37
Bertemu Lagi
38
Pertemuan yang kebetulan
39
Pertemanan Arsha dan Alex
40
Keterkejutan Dinda
41
Pertemuan dengan Alex
42
Pertemuan yang mengharukan
43
Mengingat Masa Lalu.
44
Berkumpul Kembali
45
Kekecewaan Dinda
46
Merindukan Putri dan ibunya
47
ketegangan Alex dan Darmawan.
48
Melamar Dinda
49
Memancing Emosi
50
Keputusan Alex
51
Masa Lalu Keluarga Dinda
52
Menunggu Telpon
53
Menggemparkan
54
Fitnah Yang Tidak Disangka
55
Rahasia Darmawan
56
Berita Duka
57
Di Paksa untuk Kejam
58
Membuat Mati Kutu Musuh
59
Kepanikan Sarah
60
Emosi Pak Ardi
61
Ratu koma
62
Kesedihan Ardi
63
Penyesalan
64
Hari Baru Semangat baru
65
Hubungan Serius Dua keluarga
66
Ketiduran di mobil Dion
67
Terjebak Di Dalam Lift
68
Pernikahan Dinda dan Alex
69
Kerinduan Neni
70
Kecemburuan Neni
71
Merasa Bersalah.
72
Hamil bersamaan.
73
Musibah
74
Kebaikan Alex
75
Menginap
76
Kecelakaan
77
Kesabaran Neni
78
Di Mandiin
79
Sikap Tegas
80
Pergi Pesta
81
kue untuk mertua
82
Merajuk
83
Happy Ending.
84
PENGUMUMAN
85
EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86
Extra Part
87
Extra part
88
Extra part.
89
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!