Identitas Baru

"Om.. ini Vita om. om istirahat yaa. " jawab Vita.

Papa Dinda langsung menarik Tangan Vita sehingga Vita pun jatuh tepat di atas dada papa Dinda. Dan bibir Vita pun menyentuh dada papa Dinda.

"Om.. jangan om. Om sedang mabuk. lepaskan om.. " Ujar Vita dan berusaha untuk melepaskan diri.

Lama lama pegangan Papa Dinda mengendur. Dan terlepas dari tubuh Vita..

"Syukurlah.. om Mawan Bisa kembali tidur." gumamnya. Vita merasa lega dirinya bisa selamat. dalam hati nya selalu berkata. Keluarga Tantenya sudah rapuh. dan Vita tak ingin keluarga ini kembali rapuh. bagaimanapun Keluarga tantenya sudah baik. menerima kehadirannya.

...****...

pagi begitu cerah.

Vita sudah bangun dan menyiapkan sarapan di dapur. Setelah selesei Vita segera meninggalkan dapur dan meja makan.

Vita segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Sebelumnya Vita sudah menyiapkan pakain kantor Papa Dinda.

Setelah selesei mandi Vita menatap tas besarnya. "Semoga ini keputusan yang tepat. Aku nggak ingin kejadian tadi malam akan terulang lagi. Maafin Vita tan. Vita harus ninggalin tante dalam keadaan seperti ini." gumamnya.

Vita keluar dengan menenteng tasnya. Papa Dinda yang baru keluar dari kamar melihat Vita dengan tas besarnya.

"Vit.. kau mau kemana?? dan ituuu? " tanya Papa Dinda.

"Maaf om.. Vita tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi. " jawabnya

"Apa maksudmu Vit.. Om dan tante ada salahkah sama kamu? " tanya nya

"Tidak ada om.. Vita nggak enak tinggal berdua di rumah ini." jawabnya lagi

"Katakan Vit.. apa om telah melakukan sesuatu padamu tadi malam? kalo iyaa Om minta maaf.. dan om akan bertanggung jawab." Ucapnya penuh penyesalan.

"Tidak om.. om tidak melakukan apapun. hanya saja Vita harus mandiri om. " jawabnya

"Vit.. om mohon.. hanya kamu lah saat ini yang bisa membantu kami. menghibur tante Tia." Mohon Papa Dinda

Vita diam merasa bersalah jika dirinya egois dan meninggalkan keluarga ini. tapi Vita takut kejadian tadi malam akan terulang kembali. walaupun tidak sampai melakukannya. namun Vita begitu takut.

"Tantemu kena Strok Vit. dan om tidak bisa menjaga tantemu sepenuhnya. Hanya kamu lah keponakan tantemu yang paling berarti untuk saat ini. perawat mungkin bisa... tapi tidak seperti saudara sendiri." ucap Papa Dinda.

"Om.. maafkan Vita." ucapnya begitu lirih.

Papa Dinda menghampiri Vita dan meraih tangan Vita. "Om mohon Vit. bantu tantemu untuk melewati semuanya." ucap Papa Dinda.

Vita semakin gemetar. Ingin menjauh takut omnya akan tersinggung. Vita hanya diam saat Papa Dinda meraih tanganya dan memohon pada dirinya.

"Iyaa om.. Vita akan membantu. tapi Vita mohon om jangan kembali minum lagi. Vita takut jika om melakukan nya lagi." jawab Vita dan berusaha melepas kan tangannya dari pegangan omnya.

Memang Darmawan masih sangat muda dan tampan. tubuhnya masih sangat bagus. itu karena Darmawan menjaga betul dirinya.

"Om janji tidak akan mengulangi lagi. tapi om mohon jangan tinggalkan tantemu sendiri." tambahnya

Vita pun mengangguk

"Kalo begitu om sarapan dulu. Vita sudah masakin buat om. hari ini Vita akan ke rumah sakit menjenguk tante Tia." ucap Vita. dan Vita pun segera menyiapkan sarapan untuk Papa Dinda.

...***...

Di tempat yang beda

Dinda sedang mendaftar di sebuah perguruan tinggi.

Cita cita Dinda adalah menjadi seorang dokter syaraf. Sejak sekolah di SMP Dinda sudah menyiapkannya. dengan lebih banyak belajar. mumpung ada kesempatan beasiswa Dinda pun mengambilnya.

"AYUNDA LARASATI.. " panggilan dari bagian informasi.

AYUNDA LARASATI adalah nama Dinda yang sekarang.

karena Dinda tak bisa melanjutkan sekolah lagi tanpa keterangan identitas . makanya Pihak panti pun mengganti nama Dinda menjadi AYUNDA LARASATI.

Dengan begitu Dinda bisa mudah melanjutkan pendidikan nya.

"Iya Pak. " jawab Dinda. saat ini Dinda tengah melakukan wawancara di Universitas yang Dinda tuju.

Dari nilai nilai yang Dinda ajukan sangt bagus sehingga Pihak Universitas pun memberikan penawaran. jika Dinda bisa mendapat nilai mata kuliah nya A. maka pihak Universitas berhak mempromosikan Dinda ke jenjang yang lebih tinggi. dan semakin besar peluang Dinda untuk mengambil beasiswa sampai keluar negeri.

Dinda bersyukur Semua nya di beri kemudahan. Dinda berjanji akan bersungguh sungguh agar bisa mencapai Penawaran yang di berikan.

Setelah wawancara selesei Dinda segera pulang ke panti. tidak sabar akan memberikan kabar baik ini pada keluarga barunya.

Dinda segera mengambil sepedanya dan segera mengayuhnya. Begitu Semangatnya Dinda sampai sampai hujan pun tidak Dinda rasakan.

pikirannya segera sampai panti bertemu dengan putri dan keluarga nya.

Thiiiiiinnnnnnn.... Suara klakson itu telah membuat Dinda terjatuh karena sngat kaget.

"Hahahaaa.... Dasar orang kampung." teriak seorang wanita. yang usia nya satu tahun lebih tua dari Dinda

Setelah itu mereka segera pergi meninggalkan Dinda yang masih duduk di tanah.

Dinda hanya diam. dirinya pernah menjadi orang kaya seperti itu. tapi Dirinya tidak pernah mempetlakukan orang lain seenaknya. Dinda hanya geleng geleng kepala.

"Mari saya bantu berdiri. " ucap seorang pria dan mengulurkan tanganya pada Dinda.

"Terimakasih saya bisa sendiri kok. " jawabnya. Dinda segera berdiri dan meninggalkan Pria yang tidak dia kenal.

Pria itu hanya tersenyum. Dan menatap Dinda tanpa kata.

Pria itu mengikuti Dinda sampai panti. Dan melihat Dinda Menghampiri seorang wanita yang sedang menggendong bayi. Dinda langsung mengambil bayi itu dan menghujani dengan ciuman. Terlihat dari kejauhan jika Dinda sangat menyayangi anak kecil.

"Jadi kau tinggal di panti ini. Sebentar lagi aku akan cari tau namamu. lihat saja." batin pria itu. yang di ketahui pemimpin BEM di kampus di mana juga Dinda sebagai calon mahasiswa di situ.

Pria itu mengambil kameranya dan segera memotert Dinda dengan banyak gaya.

"Ayo Yunda masuk. katanya mau kasih kabar baik." ucap Bu Halimah

"Ohh iyaa Dinda lupa." jawabnya

Dinda pun masuk dan masih menggendong Arsha dan menenteng tasnya.

Saat ini mereka tengah dudu di ruang keluarga. dan ingin mendengarkan berita baik dari Dinda.

Setelah semuanya berkumpul Dinda pun segera memberi kabar baiknya.

Bu Halimah sangat senang mendengarnya.

Sedangkan pria yang mengikuti nya tadi Segera pergi meninggalkan panti.

"jadi begini bunda." dinda segera menceritakan semua.

"Syukurilah.. jadi kau di Terima nak.? " tanya bu Halimah. begitu antusias menyambut kabar baik ini. apa lagi saat mendengar jika Dinda akan mendapat Promosi jika nilai mata kuliahnya berhasil mendapatkan A. dan kemungkinan Dinda akan mendapat biasiswa sampai lupa negeri.

"Selamat ya Ayunda. " ucap Neni dan segera memberi selamayt pada Dinda.

PERMISII..!!

"Ada tamu.. " ucap Neni. Neni segera keluar dan melihat tamu yang datang. begitu juga dengan ibu Halimah. sedangkan Dinda segera masuk ke kamar dengan membawa Arsha.

"Mamaa kangen banget sama kamu nak. "

...Bersambung...

( Identitas Ayunda Larasati adalah anak panti yang hilang. dan usianya selisih 4 bulan sama Dinda. pihak panti memanfaatkan identitas Ayunda Larasati untuk Dinda agar bisa masuk sekolah lagi. dan Cerita ini hanya dari sudut pandang saya pribadi. )

jika ada kesamaan tokoh dan alur itu hanya kebetulan saja.

Terimakasih untuk yang masih setia mengikuti alur cerita CEO ITU AYAH PUTRIKU. Salam Cinta dan sayang dari Author Dinda Darmawan 😘😘

Terpopuler

Comments

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

ngapain juga Vita nyiapkan pakaian kantor utk papanya Dinda, dg begitu kan dia sdh masuk dlm kmr pribadinya papanya Dinda, ini juga ndak bnr mlh mancing2 itu namanya

2023-05-25

0

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

Puji Tuhan ternyata Vita msh memikirkan klg tantenya juga ya

2023-05-25

0

Finanda Putri

Finanda Putri

lama banget ketemu alex

2022-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Aneh Malam itu
2 Dendam
3 Bab 3. Pulang Pagi
4 Sikap Dinda berubah
5 Kekecewaan Dinda
6 Hilangnya Semangat Untuk hidup
7 Keanehan Dinda
8 Dinda Ngidam
9 Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10 Keraguan Sang mama
11 Kemarahan Papa
12 Dinda Di Usir
13 Salah Bus
14 Tinggal dengan orang baik.
15 Penyesalan Papa Dinda
16 Kehidupan baru Dinda
17 Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18 Mama Dinda pingsan
19 Identitas Baru
20 Permintaan Mama Alex
21 Syarat dari Mama Alex
22 Mencari keberadaan Dinda
23 Impian Yang ingin di Capai
24 Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25 Di Paksa Tunangan
26 Kabar Baik untuk Bu Panti
27 Pertemuan Alex dengan Arsha
28 Hari Yang Di Tunggu
29 Pergi ke Pesta klien
30 Rasa Nyaman Alex
31 Titik terang
32 Semakin Dekat.
33 Kemarahan Alex
34 Kesenduan Arsha
35 Di Beri waktu Satu Minggu.
36 Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37 Bertemu Lagi
38 Pertemuan yang kebetulan
39 Pertemanan Arsha dan Alex
40 Keterkejutan Dinda
41 Pertemuan dengan Alex
42 Pertemuan yang mengharukan
43 Mengingat Masa Lalu.
44 Berkumpul Kembali
45 Kekecewaan Dinda
46 Merindukan Putri dan ibunya
47 ketegangan Alex dan Darmawan.
48 Melamar Dinda
49 Memancing Emosi
50 Keputusan Alex
51 Masa Lalu Keluarga Dinda
52 Menunggu Telpon
53 Menggemparkan
54 Fitnah Yang Tidak Disangka
55 Rahasia Darmawan
56 Berita Duka
57 Di Paksa untuk Kejam
58 Membuat Mati Kutu Musuh
59 Kepanikan Sarah
60 Emosi Pak Ardi
61 Ratu koma
62 Kesedihan Ardi
63 Penyesalan
64 Hari Baru Semangat baru
65 Hubungan Serius Dua keluarga
66 Ketiduran di mobil Dion
67 Terjebak Di Dalam Lift
68 Pernikahan Dinda dan Alex
69 Kerinduan Neni
70 Kecemburuan Neni
71 Merasa Bersalah.
72 Hamil bersamaan.
73 Musibah
74 Kebaikan Alex
75 Menginap
76 Kecelakaan
77 Kesabaran Neni
78 Di Mandiin
79 Sikap Tegas
80 Pergi Pesta
81 kue untuk mertua
82 Merajuk
83 Happy Ending.
84 PENGUMUMAN
85 EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86 Extra Part
87 Extra part
88 Extra part.
89 pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kejadian Aneh Malam itu
2
Dendam
3
Bab 3. Pulang Pagi
4
Sikap Dinda berubah
5
Kekecewaan Dinda
6
Hilangnya Semangat Untuk hidup
7
Keanehan Dinda
8
Dinda Ngidam
9
Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10
Keraguan Sang mama
11
Kemarahan Papa
12
Dinda Di Usir
13
Salah Bus
14
Tinggal dengan orang baik.
15
Penyesalan Papa Dinda
16
Kehidupan baru Dinda
17
Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18
Mama Dinda pingsan
19
Identitas Baru
20
Permintaan Mama Alex
21
Syarat dari Mama Alex
22
Mencari keberadaan Dinda
23
Impian Yang ingin di Capai
24
Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25
Di Paksa Tunangan
26
Kabar Baik untuk Bu Panti
27
Pertemuan Alex dengan Arsha
28
Hari Yang Di Tunggu
29
Pergi ke Pesta klien
30
Rasa Nyaman Alex
31
Titik terang
32
Semakin Dekat.
33
Kemarahan Alex
34
Kesenduan Arsha
35
Di Beri waktu Satu Minggu.
36
Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37
Bertemu Lagi
38
Pertemuan yang kebetulan
39
Pertemanan Arsha dan Alex
40
Keterkejutan Dinda
41
Pertemuan dengan Alex
42
Pertemuan yang mengharukan
43
Mengingat Masa Lalu.
44
Berkumpul Kembali
45
Kekecewaan Dinda
46
Merindukan Putri dan ibunya
47
ketegangan Alex dan Darmawan.
48
Melamar Dinda
49
Memancing Emosi
50
Keputusan Alex
51
Masa Lalu Keluarga Dinda
52
Menunggu Telpon
53
Menggemparkan
54
Fitnah Yang Tidak Disangka
55
Rahasia Darmawan
56
Berita Duka
57
Di Paksa untuk Kejam
58
Membuat Mati Kutu Musuh
59
Kepanikan Sarah
60
Emosi Pak Ardi
61
Ratu koma
62
Kesedihan Ardi
63
Penyesalan
64
Hari Baru Semangat baru
65
Hubungan Serius Dua keluarga
66
Ketiduran di mobil Dion
67
Terjebak Di Dalam Lift
68
Pernikahan Dinda dan Alex
69
Kerinduan Neni
70
Kecemburuan Neni
71
Merasa Bersalah.
72
Hamil bersamaan.
73
Musibah
74
Kebaikan Alex
75
Menginap
76
Kecelakaan
77
Kesabaran Neni
78
Di Mandiin
79
Sikap Tegas
80
Pergi Pesta
81
kue untuk mertua
82
Merajuk
83
Happy Ending.
84
PENGUMUMAN
85
EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86
Extra Part
87
Extra part
88
Extra part.
89
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!