Kedekatan Alex dan Papa Dinda

"Tapii bagaimana dengan Arsha bun? " tanya Dinda.

Arshavina adalah putri Dinda yaang saat ini berusia 8 bulan.

Setelah di usir dari kampung Bu Sumi. Dinda di bawa oleh seorang lelaki penjaga tempat ibadah ke panti asuhan. di sana hidup Dinda malah jauh lebih baik. Dinda bisa melanjutkan pendidikan terakhirnya .

💕 Flashback off💕

Sangking lelahnya Dinda pun terjatuh pas di tempat dirinya cuci muka

Brughh...

Seorang pria yang baru masuk ke halaman tempat ibadah menoleh. dan melihat Dinda sudah tergeletak di antara batas suci.

"Pak.. tolongin ini. ada yang jatuh." teriak pak Ahmad. pemimpin di tempat ibadah sini.

Semua yang ada di dalam pun keluar. ada beberapa wanita yang sudah lansia memberi pertolongan. Ada yang langsung mencarikan teh hangat dan baju ganti.

punggung leher Dinda di olesi minyak kayu putih. dan hidung juga. tak berapa lama Dinda pun sadar. Nenek tua yang ada di samping nya tersenyum pada Dinda.

"Sayaa... saya di mana? " tanya Dinda saat melihat di sekelilingnya banyak wanita dengan mukenah

"Kau ada di tempat ibadah nak. tadi kamu pingsan. " jawab seorang nenek

"Pingsan...? " tanya nya.

"Ini di minum nak." titah seorang wanita yang lain.

"Kau ini asalnya dari mana.. hamil begini kok keluar malam malam sendiri lagi." tanya seorang nenek

"Sayaa.. sayaa.. hikkzzz..." rasanya berat sekali beban yang harus Dinda pikul. tak mampu lagi untuk menceritakan yang sesungguhnya. Dinda hanya menunduk malu, kecewa, benci, dan semua nya Dinda rasakan.

Seorang nenek pun langsung memberi pelukan hangat untuk Dinda. "Sabar nak.. nenek tau apa yang kamu rasakan. nenek pernah di posisi sepertimu." ucapnya sembari mengelus punggung Dinda.

Dinda menoleh ke arah nenek tua itu. lalu Dinda pun memeluknya. Dinda semakin tergugu dalam tangisnya..

"Jangan menyerah nak.. perjalananmu masih sangat panjang, kau harus membesarkan anak ini dan mendidik juga merawatnya. " ucap sang nenek.

Semakin dapat dukungan dan semangat dari orang lain. semakin Dinda menangis.. menangisi keadaan ini. seharusnya yang menguatkan dirinya adalah kedua orang tuanya.

Setelah agak siang. Dinda di antar penjaga masjid ke panti asuhan. Disana Dinda pun diserahkan pada ibu Halimah pengurus yayasan panti.

Di panti, Dinda mendapat kasih sayang dari ibu Halimah. sampai Dinda melahirkan pun, bu Halimah yang mengurus semuanya. dengan di bantu Neni. Neni adalah anak tertua di panti. Usia Neni sekitar 20 tahun. sedangkan Dinda saat ini berusia 17th itu pun masih belum genap.

💕 Flashback On 💕

"Arsha di panti sama bunda, juga ada kak Neni dan adek adekmu. jangan hawatir tentang Arsha ya sayang. di sini banyak yang menjaga. fokusmu adalah belajar. mumpung ada kesempatan. " jawabnya

Jujur Dinda tidak ingin jauh dari babynya yang menggemaskan. Selama paska persalinan Dinda lah yang selalu mengurus Arsha. karena ibu panti banyak urusan di luar. dan di bantu Neni sang kakak. walau bukan kakak kandung Namun Neni sangat menyayangi Dinda dan juga Arsha dan pada adek adek yang lainnya.

Wawaa... celoteh Arsha yang masih dalam gendongan Wenni. Wenni juga anak panti. usianya tidak jauh dari Dinda.

"Iya Din.. ambillah kesempatan itu. tetap semangat demi Arsha.. " ucap Neni memberi semangat untuk Dinda.

"Terimakasih bundaa.. terimakasih kak Nen. Terimakasih untuk semua yang sudah kalian berikan pada Dinda dan Arsha" ucap Dinda pada keluarga barunya. Mereka saling menguatkan satu sama lain.

...***...

"Tuan.. gadis itu sekolah di SMA Dewantara Tuan." ucap Ghani anak buah Alex yang lain.

"Apaaa?? bagaimana keadaanya? " tanya Alex. Senang namun juga kecewa. kecewa setelah 15 bulan baru dapat berita baiknya.

"Tapi maaf Tuan. gadis itu sudah tidak pernah masuk lagi. dan sudah hampir 16 bulan Tuan.", jawab Ghani

Braaakkkk... " Bodohhh... kau memberi kabar yang tidak penting seperti ini?? " teriak Al

"Maaf Tuan.. " ucap Ghani ketakutan.

"Cari tau sekarang di mana dia tinggal. dan latar belakang keluarganya." titah Alex.

Alex pun yakin jika Dinda bukan gadis biasa. SMA Dewantara adalah sekolah vaforit. dan sekolahan orang orang kaya saja.

'16 bulan menghilang. dan orang tuanya tidak mencabut Dinda dari sekolahan itu. ada yang tidak beres' gumam Alex

Dertttt

Derrttt

Derrttt.

ponsel Alex kembali berdering. dan terlihat di layarnya jika sang mama yang memanggil.

Alex jengah dengan mamanya, dan enggan mengangkat. sudah bisa di tebak jika panggilan itu hanya untuk Sandra.

'Ujung ujungnya Jamput Sandra nak. Sandra sedang fi bandara.' begitulah sangat mama jika menghubunginya.

Tok tok..

"Masuk." titah Alex

"Boss.. ada pak Darmawan." ucap sekertaris nya

"Ok.. suruh masuk Fan.. " jawabnya

"Silahkanpak. pak Darmawan di persilahkan masuk." ucap Fani

Darmawan segera masuk.

"Pak Darmawan.. silahkan duduk. suatu kebahagiaan untuk kami bisa kedatangan bapak. masih muda dan sukses." puji Alex pada Darmawan

"Hahaha.. pak Alex bisa saja. apa nggak terbalik. pak Alex lah yang masih muda dan sukses tinggal menunggu tagl undangannya." jawab Pak Darmawan

"Haha.. bisa saja." sahut Alex

Mereka pun segera duduk di sofa dan membahas awal kerja samanya .

Setelah pembahasan begitu rinci dan penuh ketelitian, tidak terasa jika waktu makan siang pun telah tiba.

Dan Alex segera memesan makanan kesukaan yang baru baru ini.

Alex memesan Sup Iga dan Pudding Coklat beserta Stiek Daging.

"Wah.. banyak juga makanan kesukaan pak Alex. persis seperti menu kesukaan putri saya." ucap Darmawan.

Alex hanya tersenyum. "tidak tau pak. dulunya saya sangat tidak menyukai semua makanan itu. tapi sekarang malah justru saya sangat menyukainya." jawabnya

Derrttt...

Derrttt..

ponsel Darmawan berdering tertera di layarnya.

'Orang rumah'

pak Darmawan segera izin untuk mengangkat telponnya

"Hallo bik.. ada apaa? " tanya Darmawan

"Baik.. baik.. saya segera pulang." jawabnya "Dan cepat hubungi nomer dokter Hafiz yang sudah nomernya di samping telpon. " tambahnya

"Pak Alex.. saya mohon maaf tidak bisa menemani makan siang bapak. Istri saya kembali pingsan. dan di rumah cuma ada bibik yang membantu kami." pamit Darmawan.

"Oohh.. Iiya pak silahkan." ucap Alex

Darmawan segera pergi dari kantor Alex. tujuan pulang kerumah. ingin segera melihat keadaan istrinya

30 menit kemudian

Darmawan sudah sampai di kediamannya. dan segera menuju kamar nya.

"Bik.. bagaimana? " tanya Pak Darmawan.

"Anu Tuan.. itu saya sudah memanggil dokter yang sudah Tuan bilang tadi" jawabnya

"Baik bik.. Ya sudahh.. Nanti kalo dokter nya sudah datang. suruh langsung masuk saja." pesannya. yang di angguki oleh bik Ning.

Pak Darmawan langsung melangkah menuju kamar sang istri..

"p.. p.. pa. " panggil Mutiara yang tidak jelas.

"Mamaa.. kenapa mama bisa beginii? " tanya suaminya.

"Uhh.. aahh.. amm.. hitzz. " ucap Mutiara yang jadi tidak jelas

"Pak.. dokter nya sudah datang." ucap Bik Ning

"Ohh iyaa. " jawab Pak Darmawan. dan langsung mempersilahkan dokternya untuk memeriksa sang istri

"istri saya kenapa dok.. suaranya tidak jelas.." ucap Pak Darmawan.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ressy Ressy

Ressy Ressy

kebalik meren

2023-04-25

0

Nartye Sikki Siradjang

Nartye Sikki Siradjang

lupa ad d bab brpa klo dinda usianya 16 thn,yg 2 buln lgi 17 thn...tp inkan udh melahirkan dan anaknya udh 8 buln aj...,harusnya kan 18 thn lwat bulan donk thor..

2023-02-04

0

Yullie Kasih

Yullie Kasih

Coba panggil sekertaris han Alex pasti saat itu juga menemukan dinda, asisten mu vodoh masa 16bulan baru ketemu itu pun terlambat.,..

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Aneh Malam itu
2 Dendam
3 Bab 3. Pulang Pagi
4 Sikap Dinda berubah
5 Kekecewaan Dinda
6 Hilangnya Semangat Untuk hidup
7 Keanehan Dinda
8 Dinda Ngidam
9 Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10 Keraguan Sang mama
11 Kemarahan Papa
12 Dinda Di Usir
13 Salah Bus
14 Tinggal dengan orang baik.
15 Penyesalan Papa Dinda
16 Kehidupan baru Dinda
17 Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18 Mama Dinda pingsan
19 Identitas Baru
20 Permintaan Mama Alex
21 Syarat dari Mama Alex
22 Mencari keberadaan Dinda
23 Impian Yang ingin di Capai
24 Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25 Di Paksa Tunangan
26 Kabar Baik untuk Bu Panti
27 Pertemuan Alex dengan Arsha
28 Hari Yang Di Tunggu
29 Pergi ke Pesta klien
30 Rasa Nyaman Alex
31 Titik terang
32 Semakin Dekat.
33 Kemarahan Alex
34 Kesenduan Arsha
35 Di Beri waktu Satu Minggu.
36 Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37 Bertemu Lagi
38 Pertemuan yang kebetulan
39 Pertemanan Arsha dan Alex
40 Keterkejutan Dinda
41 Pertemuan dengan Alex
42 Pertemuan yang mengharukan
43 Mengingat Masa Lalu.
44 Berkumpul Kembali
45 Kekecewaan Dinda
46 Merindukan Putri dan ibunya
47 ketegangan Alex dan Darmawan.
48 Melamar Dinda
49 Memancing Emosi
50 Keputusan Alex
51 Masa Lalu Keluarga Dinda
52 Menunggu Telpon
53 Menggemparkan
54 Fitnah Yang Tidak Disangka
55 Rahasia Darmawan
56 Berita Duka
57 Di Paksa untuk Kejam
58 Membuat Mati Kutu Musuh
59 Kepanikan Sarah
60 Emosi Pak Ardi
61 Ratu koma
62 Kesedihan Ardi
63 Penyesalan
64 Hari Baru Semangat baru
65 Hubungan Serius Dua keluarga
66 Ketiduran di mobil Dion
67 Terjebak Di Dalam Lift
68 Pernikahan Dinda dan Alex
69 Kerinduan Neni
70 Kecemburuan Neni
71 Merasa Bersalah.
72 Hamil bersamaan.
73 Musibah
74 Kebaikan Alex
75 Menginap
76 Kecelakaan
77 Kesabaran Neni
78 Di Mandiin
79 Sikap Tegas
80 Pergi Pesta
81 kue untuk mertua
82 Merajuk
83 Happy Ending.
84 PENGUMUMAN
85 EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86 Extra Part
87 Extra part
88 Extra part.
89 pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kejadian Aneh Malam itu
2
Dendam
3
Bab 3. Pulang Pagi
4
Sikap Dinda berubah
5
Kekecewaan Dinda
6
Hilangnya Semangat Untuk hidup
7
Keanehan Dinda
8
Dinda Ngidam
9
Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10
Keraguan Sang mama
11
Kemarahan Papa
12
Dinda Di Usir
13
Salah Bus
14
Tinggal dengan orang baik.
15
Penyesalan Papa Dinda
16
Kehidupan baru Dinda
17
Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18
Mama Dinda pingsan
19
Identitas Baru
20
Permintaan Mama Alex
21
Syarat dari Mama Alex
22
Mencari keberadaan Dinda
23
Impian Yang ingin di Capai
24
Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25
Di Paksa Tunangan
26
Kabar Baik untuk Bu Panti
27
Pertemuan Alex dengan Arsha
28
Hari Yang Di Tunggu
29
Pergi ke Pesta klien
30
Rasa Nyaman Alex
31
Titik terang
32
Semakin Dekat.
33
Kemarahan Alex
34
Kesenduan Arsha
35
Di Beri waktu Satu Minggu.
36
Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37
Bertemu Lagi
38
Pertemuan yang kebetulan
39
Pertemanan Arsha dan Alex
40
Keterkejutan Dinda
41
Pertemuan dengan Alex
42
Pertemuan yang mengharukan
43
Mengingat Masa Lalu.
44
Berkumpul Kembali
45
Kekecewaan Dinda
46
Merindukan Putri dan ibunya
47
ketegangan Alex dan Darmawan.
48
Melamar Dinda
49
Memancing Emosi
50
Keputusan Alex
51
Masa Lalu Keluarga Dinda
52
Menunggu Telpon
53
Menggemparkan
54
Fitnah Yang Tidak Disangka
55
Rahasia Darmawan
56
Berita Duka
57
Di Paksa untuk Kejam
58
Membuat Mati Kutu Musuh
59
Kepanikan Sarah
60
Emosi Pak Ardi
61
Ratu koma
62
Kesedihan Ardi
63
Penyesalan
64
Hari Baru Semangat baru
65
Hubungan Serius Dua keluarga
66
Ketiduran di mobil Dion
67
Terjebak Di Dalam Lift
68
Pernikahan Dinda dan Alex
69
Kerinduan Neni
70
Kecemburuan Neni
71
Merasa Bersalah.
72
Hamil bersamaan.
73
Musibah
74
Kebaikan Alex
75
Menginap
76
Kecelakaan
77
Kesabaran Neni
78
Di Mandiin
79
Sikap Tegas
80
Pergi Pesta
81
kue untuk mertua
82
Merajuk
83
Happy Ending.
84
PENGUMUMAN
85
EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86
Extra Part
87
Extra part
88
Extra part.
89
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!