Sandra merasa menang jika Alisia mama Alex mau membantu nya untuk mendapatkan nya
"Pak boss.. ada Seorang gadis yang mencari anda. dia ada di lobi." Ucap Wahyu sekertaris nya
"Gadis...?" cicitnya hatinya berbunga bungan dia pikir itu adalah Dinda
"Ok.. suruh Dia menunggu di ruang rapat." jawabnya.
"Alex.. siapa gadis itu.? " tanya Alisia
"Alex juga tidak tau, Maa.. Alex tinggal dulu, kalo mama dan Sandra mau pulang tidak apa apa" Ujar Alex. lalu segera berdiri dan pergi meninggalkan mereka berdua.
'siapa siihh gadis itu? membuatku penasaran saja' batin Sandra
Alex melangkah menuju ruang rapat dan segera membuka pintunya
Sesampainya di ruang rapat Alex di buat penasaran wanita yang berdiri di depan jendela. Dan Alex pun menelisik cara berpakaian gadis itu. kalo Dinda itu tidak mungkin karena postur tubuhnya tidak seperti Dinda.
"Ehemm.. " Deheman Alex mampu membuat gadis itu terkejut. lalu menoleh dan mata mereka saling bertatapan.
"Siapa yaa? " tanya Alex
"Apa kau lupa padaku Al? " tanya wanita itu.
"maaf saya tidak mengenal anda. " jawabnya.
"Anda..?" cicitnya
"hemm..."
"Al.. ini Aku Farida. pacar kamu. " jawabnya.
"Maaf saya tidak mengenal anda. dan saya tidak punya banyak waktu untuk mendengar bualanmu. kau telah membuang waktuku." Ucap Alex lalu segera meninggalkan Wanita itu.
"Al.. tidak tunggu Al." teriak Farida.
Alex pun tak menggubris nya dan tetap melangkah ke ruangan nya. "keterlaluan.. Berani beraninya dia datang setelah puas membuatku kecewa. dan sampai kapanpun aku tidak ingin ingat wanita murahan itu. aku tidak akan pernah mengenalmu lagi. sudah cukup sekali saja hatiku di permainkan." ucapnya lirih.
...°°°...
Saat ini Dinda tengah duduk di teras taman bersama Vita
"Deek.. Kau kenapa. kenapa kau seperti banyak masalah? " tanya Vita
"Banyak masalah? nggak dech kak. Aku hanya lelah saja." jawabnya
"lelah dengan apa dek? ceritalah.. siapa tau kakak bisa bantu kamu. " tawar Vita
"tida ada kok kak." jawabnya
" Dinda.. ada Reno nak. mencari kamu." teriak Mamanya
"Siapa Reno dek. apa pria yang tadi menemuimu itu? " tanyanya
Dinda mengangguk malas.
"Sepertinya dia sangat mencintaimu dek." ujar Vita
"Kak.. aku benci dia kak. kakak bantu Dinda yaa. " pinta Dinda
"Bantuin apa? "
"Bilang sama Dia. aku tidak akan menemuinya. Dan jangan cari aku lagi gitu kak." ucap Dinda
"Kenapa dek? "
"Suatu saat aku akan cerita sama kakak. untuk saat ini Dinda belum siap." jawabnya
"Oke.. kakak temui bocah itu yaa.." pamit nya dan
Dinda pun mengangguk.
Setelah Vita pergi Dinda segera pergi ke kamarnya.
...°°°...
Hari berganti hari. satu minggu pun sudah berlalu Sudah selama 5 minggu setelah kejadian itu. Dinda mulai ceria kembali.
Dinda mulai melupakan kejadian malam itu. kejadian di mana dirinya tidak sadar sudah menyerahkan mahkotanya pada pria yang tidak di kenal.
Dan hubunganya dengan Reno pun tetap renggang. Dinda sudah sangat membenci pria itu. Pria yang sudah membuat dirinya rugi.
Di sekolah Dinda lebih banyak pergi ke perpus karena sang papa selalu membandingkan dirinya dengan Vita.
pernah suatu hari Dinda terpuruk karena teringat kejadian malam itu. sang papa bukanya Memberi semangat dan hiburan tapi malah membandingkan Vita yang rajin. Vita yang supel dan ceria. lama lama Dinda pun eneg melihat Vita yang selalu ada di samping orang tuanya.
Sedangkan sang mama tetap selalu menonjolkan pitrinya sendiri.
"Din.. Mau ikut mama nggak? " tanya sang mama.
"kemana ma? " tanyanya
"Mama ada acara kumpul kumpul bersama teman mama." jawabnya
"Nggak ah ma, bosan nungguin Mak mak rempong." jawabnya
"Ishh.. kok gitu sih anak mama. nanti mama kenalin sama anak temen mama." Sahut Mama nya
"Nggak mau mam. mama aja pergi sendiri." sungut nya lalu Dinda, berdiri dan melangkah ke dapur untuk mengambil jus lemon.
"Segarrnyaa." Ucap Dinda
Mutiara yang lewat pun heran. "sejak kapan kamu suka minum jus lemon?" Tanya Mutiara
"Sejak Satu minggu ini mam. Mulut Dinda terasa pahit kalo belum minum ini." jawabnya
"oohh.. kamu nggak takutt sakit perut kayak dulu?" tanya nya lagi
"Nggak ma. Dinda udah jauh lebih sehat sekarang." jawabnya
"Ya udah mama siap siap mau berangkat. nanti kalo kak Vita sudah pulang minta tolong untuk nyetrika baju mama dan papa untuk acara nanti malam yaa." titah Mamanya. Soalnya bibi yang biasa membantu sedang pulang. karena suaminya sakit.
"Dinda nggak enak mam nyuruh nyuruh. mama aja deh nanti yang bilang sendiri." Protes Dinda
"kamu ini.. ya sudah nanti biar mama yang bilang lewat telpon." jawabnya lalu segera meninggalkan Dinda sendiri di rumah
Mutiara pun mengendarai mobilnya sendiri ke tempat dirinya ada acara bersama para sahabatnya. Disana juga ada Alisia mama Alex.
Alisia adalah sahabat Mutiara sejak SMA dulu. bahkan mereka pun menimba ilmu dan mencari kost di tempat yang sama
tak butuh waktu lama Mutiara sudah sampai di tempat di mana teman teman sudah pada menunggu.
"Haaii Tiaa. " teriak Alisia.
"Haaiii..." jawab Tia lalu segera berjalan kearah para sahabatnya.
"Mana nihh putrimu. katanya mau ngenalin pada kami.? " tanya Alisia yang menagih janji sang sahabat
"Tidak mau jeng.. katanya sedang banyak tugas sekolah. maklum lah masih SMA dan sebentar lagi akan ujian." jawab Mutiara
"Iya sihhh.." Jawab Alisia
"Ini siapa cantik banget? " tanya Mutiara pada Alisia
"Kenalin nihh.. ini Sandra calon menantuku." jawabnya
"Oohh calonnya Robi? " tanya Mutiara
"bukan.. calon istrinya Alex." jawabnya
"Oohh" jawab Mutiara padahal mereka bedua sepakat ingin menjodohkan Alex dengan Dinda . Tapi Alisia malah memberikan Alex pada wanita lain.
Pertama kali Mutiara melihat Alex. waktu itu Alex mengantar Alisia ke salon bersama dengan dirinya . tubuhnya yang tegak dan penampilanya yang sangat rapi menambah aura karismatik pada Alex.
Dan Mutiara pun mengusulkan untuk menjodohkan kedua anaknya.
"Maaf ya Tia.. kita tidak jadi besanan soalnya Dinda masih terlalu kecil. kasian Alex nanti malah yang ngemong." ucap Alisia pada Mutiara.
"ohh.. nggak papa kok. Alex dengan Sandra malah serasi." jawabnya
Mutiara pun mengalihkan pandangan nya ke parkiran. di mana dirinya melihat sang suami sedang berjalan bersama beberapa pria menuju Resto tempat Istrinya berada.
Mutiara melihat di sana juga ada Vita. Yaa Vita memang sudah di angkat menjadi sekertaris suaminya. jadi dia selalu mengikuti Kemanapun suaminya itu pergi.
"Ehh Jeng.. bukannya itu Pak Mawan? " tanya Sarah teman satunya.
"Iyaa.." jawabnya
"Siapa wanita yang bersamanya? " tanya Ratih
"Dia sekertaris suamiku yang baru." jawabnya
"Hati hati lo jeng. jangan sampai suami jeng itu kecantol sama wanita itu. " ucap Dina memperingatkan Mutiara
"tidak ada yang perlu di hawatirkan. dia itu masi keponakanya." ucap Mutiara menjelaskan. walau hatinya mulai was was.
"Ma.. mama disini juga? " tanya Mawan suaminya
"iya pa.. sedang besama teman teman mama disini." jawabnya
"Hallo apa kabar bu Dina. bu Ratih dan bu Alisia juga bi Sarah? " tanya Mawan
"kami semua baik baik saja pak Mawan." jawabnya.
" papa ada rapat di sini? " tanya Istrinya
"iyaa ma.. dan itu sudah di tunggu rekan rekan" jawab pak Mawan sembari menunjukkan di mana sudah di tunggu beberapa pria.
Ahirnya Mawan pun pamit pada istri dan teman temanya. untuk bergabung dengan para pebisnis
...***...
Di Rumah Dinda tengah nonton TV cartun kuning.
tiba tiba perut Dinda merasa mual. Dinda pun segera lari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya
Hooeeekkk...
Hooeekkk...
...Bersambung...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sekar Taji
tumben lo pembatunya cm satu...
2023-06-16
0
Ida Lailamajenun
kecebong Alex dah launching kayaknya,Dinda dah Hoek hoeky😂😂
2023-03-08
0
Dara Muhtar
Dinda udah mulai ngidam nihh
2023-01-08
1