Terjebak Cinta Masa Lalu

Eps.5

Sambungan telepon terputus. Masih terdengar di telinga, suara lembut Rendy. Membuat aku terngiang. Rasa penasaranku kembali muncul. Aku berniat mencari tahu siapa dia, dan tinggal di mana dia.

"Gebetan kamu banyak juga."

"Apa sih, sembarangan aja. Ini Rendy yang waktu itu kita ketemu di Mall."

"Ya mana tau aja jodoh."

"Hahaha, ada ada aja kamu."

"Eh, tapi Rendy itu kalau dilihat manis juga."

"Ambil aja sana kalau kamu mau."

"Ih, ogah. Aku udah ada ini. Kamu tuh yang masih sendiri sampai sekarang. Makanya kalalu cari cowok nggak usah pilih pilih. Susah kan jadinya."

Sepontan aku lempar bantal ke muka Rere. Rere juga membalas melemparkan guling kepadaku. Kami berdua tertawa terbahak bahak.

Seperti inilah pertemananku dengan Rere. Tak jarang kita juga sering ribut karena masalah sepele. Tapi kita lebih sering bercanda.

Saat tengah asik bercengkrama, sebuah panggilan dengan nomor tidak dikenal masuk. Kutekan tombol hijau untuk menganggkat panggilan itu.

"Hallo, maaf dengan siapa ini."

"Hallo, dengan mbak Lissa? lni saya mau antar makanan. Saya sudah di depan kost. Apa mbak bisa keluar sebentar."

"Makanan? Tapi saya tidak pesan, mas."

"Iya mbak, ini tadi ada titipan saya hanya disuruh mengantarkan ke alamat ini."

"Oh, baiklah. Tunggu sebentar."

Aku dan Rere bergegas keluar menuju depan. Seorang ojol berjaket hijau sudah stanby di depan gerbang. Aku segera menghampirinya, dan bertanya siapa pengirimnya.

"Maaf mas, kalau boleh tahu ini dari siapa ya? Saya cuma takut aja kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi."

"Kalau tidak salah dari mas Rohman. Katanya untuk mbak. Ini semua juga sudah dibayar kok mbak. Tinggal terima saja."

"Ehm, baik mas. Ini saya terima. Terimakasih banyak ya, mas."

"Sama sama mbak. Saya permisi dulu, mari."

"Iya mas."

Aku dan Rere saling memandang. Seolah Rerepun faham apa yang aku maksud. Kami berdua bergegas masuk ke dalam kamar kost.

Ku ambil ponsel, dan ku cari nama Rohman. Lalu aku mengirimkan sebuah pesan untuknya.

[Mas, barusan ada ojol mengantar makanan untukku. Katanya dari orang yang namanya Rohman. Aku hanya mastiin aja, apa itu kamu?]

[Sudah sampai ya? Iya, tadi aku yang kirim.]

[Kenapa kamu repot repot, mas.]

[Enggak repot sama sekali, non. Aku malah seneng kok.]

[Ya sudah, terimakasih banyak.]

[Sama sama, non. Semoga kamu suka.]

[InsyaAllah aku suka, mas.]

[Kalau begitu kamu makan dulu, nanti keburu dingin.]

[Iya, mas.]

Aku membuka makanan yang dikirim Rohman. Kedua netraku berbinar, dengan apa yang ku lihat. Entah ini kebetulan atau memang dia tahu makanan kesukaanku.

Dua bungkus nasi hangat dengan lauk ayam geprek. Dan ada dua minuman ice boba rasa coklat. Itu adalah makanan dan minuman favoritku.

Ada dua bungkus, mungkin yang satu untuk Rere. Karena Rohman tahu tadi jika Rere datang kemari.

"Beb, ayo kita makan."

"Wow, ini mah kesukaan kita. Tau aja sih yang ngirim."

Kami dan Rere tertawa geli. Segera aku menyantap makanannya. Karena memang perutku sudah mulai lapar.

Hari sudah semakin sore. Aku melihat arloji ternyata sudah jam lima sore. Rere yang kebetulan ada janji dengan pacarnya berpamitan untuk pulang. Dan akupun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

*********

Hari sudah gelap, dan aku berniat untuk melaksanakan sholat magrib. Segera ku ambil air untuk wudhu dan lanjut sholat.

Usai sholat, ponselku bergetar. Pertanda ada panggilan masuk. Kurapikan peralatan sholatku dan ku kembalikan ke tempatnya. Ku ambil ponsel, dan ku lihat layar ponselku bertuliskab nama Rendy. Aku segera mengangkatnya.

"Hallo, assallamualiku."

"Waalaikumsalam."

"Iya mas, ada apa."

"Ehm, apa kamu sibuk?"

"Enggak, sih. Emangnya kenapa?"

"Lis, aku mau ajak kamu keluar. Apa kamu mau nemenin aku?"

"Kemana, mas?

"Ya, kemana gitu. Cari makan, atau kita ke taman."

"Hmm, tapi jangan lama lama ya mas. Soalnya besok aku sift pagi. Takut kesiangan."

"Iya, bentar aja kok. Cuma pengen ngobrol sebentar."

"Baiklah, aku siap siap dulu."

"Iya, aku berangkat sekarang ya. Bisa kamu kirimkan alamatmu. Atau kamu share lokasi saja, Lis."

"Baik, mas. Segera aku kirim."

"Makasih, ya."

"Iya, mas."

aku mengirimkan lokasi kostku. Sambil menunggu Rendy, aku bersiap siap terlebih dahulu. Ku oleh makeup tipis agar wajah tampak fresh.

Ku kenakan celana jeans hitam, kaos putih dan blezer hitam. Tak lupa ku kenakan jilbab phasmina warna hitam.

Aku berjalan pelan pelan menuju depan untuk menunggu kedatangan Rendy. Tak berselang lama dia datang, dengan mengenakan motor matik.

Dia tersenyum kepadaku. Akupun membalas senyumnya. Sungguh senyumnya tidak kalah manis dengan Rohman.

"Kamu nunggu di sini udah lama, Lis."

"Enggak kok. Baru aja sampai sini."

"Harusnya kamu nunggu di dalam aja, takutnya nanti ada apa apa."

Aku hanya tersenyum membalas ucapan Rendy. Yang dia katakan ada benarnya juga. Apalagi hari juga sudah gelap. Tapi ya sudahlah, udah terlanjur ini.

Rendy memberikanku sebuah helm. Saat aku akan menerimanya, dia langsung memakaikannya ke kepalaku.

Tubuh kami berhadapan. Wajah kamipun juga berdekatan. Sama persis seprti yang Rohman lakukan tadi pagi.

Jantungku berdetak kencang tak beraturan. Lebih kencang dari ketika aku ada di dekat Rohman. Rasanya seperti ada sesuatu yang berbeda. Tubuhku bergetar hebat dan rasa grogi tiba tiba muncul begitu saja.

"Ayo Lis, naik. Kita jalan sekarang. Nanti keburu larut."

"Iya, mas."

Kami sudah sampai di sebuah taman. Di mana di taman tersebut sangat ramai pengunjung. Tempatnya juga cukup luas dan menarik.

Rendy mengajakku duduk di sebuah kursi. Sambil menikmati suasana malam yang indah, kami berdua ngobrol dan saling bercerita.

"Umur kamu berapa, Lis."

"Aku 23 tahun. Kamu sendiri berapa, mas?"

"Aku 25 tahun. Ingin bertanya lebih soal kamu, boleh?"

"Ehm, boleh sih. Kalaupun pertanyaannya masih dalam batas wajar."

"Kamu kerja di mana?

""Di Resto YH. Pasti kamu tahu, kan nama Resto itu nggak asing."

"Oh, iya aku faham. Lalu apakah kamu asli orang sini."

"enggak, mas. Aku dari kota tetangga. perjalanan mungkin satu jam lebih dikit, mas."

"Kamu di sini kost?"

"Iya, aku kost nggak jauh dari tempatku kerja."

Satu pertanyaan lagi, apa kamu sudah memiliki kekasih atau mungkin tunangan atau calon suami?"

Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan Rendy. Ku tatap wajah dan ke dua netranya. Tampak adem sekali, begitu manis.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu, mas?"

" Aku hany takut aja nanti jika ternyata kamu sudah ada pasangan. Karena sebenarnya aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Lis."

Aku tersenyum, dan menjawab pertanyaan darinya.

"Aku masih sendiri, mas. Lalu kamu sendiri gimana?" Aku daritadi belum sempat bertanya tentang kamu. Tapi kamu malah memberondong aku dengan bermacam pertanyaan. Tampak seperti maling yang sedang diintrogasi aja."

Rendy terkekeh mendengar ucapanku. Lalu dia menarik nafas dalam dalam dan mulai bercerita.

Terpopuler

Comments

Maya Sari

Maya Sari

si Lisa benar2 labil sama Rohman berdebar dgn Rendy pun berdebar jgn2 punya penyakit jantung kali s Lisa 😂😂✌️

2022-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Terjebak Cinta Masa Lalu
2 Terjebak Cinta Masa Lalu
3 Terjebak Cinta Masa Lalu
4 Terjebak Cinta Masa Lalu
5 Terjebak Cinta Masa Lalu
6 Terjebak Cinta Masa Lalu
7 Terjebak Cinta Masa Lalu
8 Terjebak Cinta Masa Lalu
9 Terjebak Cinta Masa Lalu
10 Terjebak Cinta Masa Lalu
11 Terjebak Cinta Masa Lalu
12 Terjebak Cinta Masa Lalu
13 Terjebak Cinta Masa Lalu
14 Terjebak Cinta Masa Lalu
15 Terjebak Cinta Masa Lalu
16 Terjebak Cinta Masa Lalu
17 Terjebak Cinta Masa Lalu
18 Terjebak Cinta Masa Lalu
19 Terjebak Cinta Masa Lalu
20 Terjebak Cinta Masa Lalu
21 Terjebak Cinta Masa Lalu
22 Terjebak Cinta Masa lalu
23 Terjebak Cinta Masa Lalu
24 Terjebak Cinta Masa Lalu
25 Terjebak Cinta Masa Lalu
26 Terjebak Cinta Masa Lalu
27 Terjebak Cinta Masa Lalu
28 Terjebak Cinta Masa Lalu
29 Terjebak Cinta Masa Lalu
30 Terjebak Cinta Masa Lalu
31 Terjebak Cinta Masa Lalu
32 Terjebak Cinta Masa Lalu
33 Terjebak Cinta Masa Lalu
34 Terjebak Cinta Masa Lalu
35 Terjebak Cinta Masa Lalu
36 Terjebak Cinta Masa Lalu
37 Terjebak Cinta Masa Lalu
38 Terjebak Cinta Masa Lalu
39 Terjebak Cinta Masa Lalu
40 Terjebak Cinta Masa Lalu
41 Terjebak Cinta Masa Lalu
42 Terjebak Cinta Masa Lalu
43 Terjebak Cinta Masa Lalu
44 Terjebak Cinta Masa Lalu
45 Terjebak Cinta Masa Lalu
46 Terjebak Cinta Masa Lalu
47 Terjebak Cinta Masa Lalu
48 Terjebak Cinta Masa Lalu
49 Terjebak Cinta Masa Lalu
50 Terjebak Cinta Masa Lalu
51 Terjebak Cinta Masa Lalu
52 Terjebak Cinta Masa Lalu
53 Terjebak Cinat Masa Lalu
54 Terjebak Cinta Masa Lalu
55 Terjebak Cinta Masa Lalu
56 Terjebak Cinta Masa Lalu
57 Terjebak Cinta Masa Lalu
58 Terjebak Cinta Masa Lalu
59 Terjebak Cinta Masa Lalu
60 Terjebak Cinta Masa Lalu
61 Terjebak Cinta Masa Lalu
62 Terjebak Cinta Masa Lalu
63 Terjebak Cinta Masa Lalu
64 Terjebak Cinta Masa Lalu
65 Terjebak Cinta Masa Lalu
66 Terjebak Cinta Masa Lalu
67 Terjebak Cinta Masa Lalu
68 Terjebak Cinta Masa Lalu
69 Terjebak Cinta Masa Lalu
70 Terjebak Cinta Masa Lalu
71 Terjebak Cinta Masa Lalu
72 Terjebak Cinta Masa Lalu
73 Terjebak Cinta Masa Lalu
74 Terjebak Cinta Masa Lalu
75 Terjebak Cinta Masa Lalu
76 Terjebak Cinta Masa Lalu
77 Terjebak Cinta Masa Lalu
78 Terjebak Cinta Masa Lalu
79 Terjebak Cinta Masa Lalu
80 Terjebak Cinta Masa Lalu
81 Terjebak Cinta Masa Lalu
82 Terjebak Cinta Masa Lalu
83 Terjebak Cinta Masa Lalu
84 Terjebak Cinta Masa Lalu
85 Terjebak Cinta Masa Lalu
86 Terjebak Cinta Masa Lalu
87 Terjebak Cinta Masa lalu
88 Terjebak Cinta Masa Lalu
89 Terjebak Cinta Masa Lalu
90 Terjebak Cinta Masa Lalu
91 Terjebak Cinta Masa Lalu
92 Terjebak Cinta Masa Lalu
93 Terjebak Cinta Masa Lalu
94 Terjebak Cinta Masa Lalu
95 Terjebak Cinta Masa Lalu
96 Terjebak Cinta Masa Lalu
97 Terjebak Cinta Masa Lalu
98 Terjebak Cinta Masa Lalu
99 Terjebak Cinta Masa Lalu
100 Terjebak Cinta Masa Lalu
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Terjebak Cinta Masa Lalu
2
Terjebak Cinta Masa Lalu
3
Terjebak Cinta Masa Lalu
4
Terjebak Cinta Masa Lalu
5
Terjebak Cinta Masa Lalu
6
Terjebak Cinta Masa Lalu
7
Terjebak Cinta Masa Lalu
8
Terjebak Cinta Masa Lalu
9
Terjebak Cinta Masa Lalu
10
Terjebak Cinta Masa Lalu
11
Terjebak Cinta Masa Lalu
12
Terjebak Cinta Masa Lalu
13
Terjebak Cinta Masa Lalu
14
Terjebak Cinta Masa Lalu
15
Terjebak Cinta Masa Lalu
16
Terjebak Cinta Masa Lalu
17
Terjebak Cinta Masa Lalu
18
Terjebak Cinta Masa Lalu
19
Terjebak Cinta Masa Lalu
20
Terjebak Cinta Masa Lalu
21
Terjebak Cinta Masa Lalu
22
Terjebak Cinta Masa lalu
23
Terjebak Cinta Masa Lalu
24
Terjebak Cinta Masa Lalu
25
Terjebak Cinta Masa Lalu
26
Terjebak Cinta Masa Lalu
27
Terjebak Cinta Masa Lalu
28
Terjebak Cinta Masa Lalu
29
Terjebak Cinta Masa Lalu
30
Terjebak Cinta Masa Lalu
31
Terjebak Cinta Masa Lalu
32
Terjebak Cinta Masa Lalu
33
Terjebak Cinta Masa Lalu
34
Terjebak Cinta Masa Lalu
35
Terjebak Cinta Masa Lalu
36
Terjebak Cinta Masa Lalu
37
Terjebak Cinta Masa Lalu
38
Terjebak Cinta Masa Lalu
39
Terjebak Cinta Masa Lalu
40
Terjebak Cinta Masa Lalu
41
Terjebak Cinta Masa Lalu
42
Terjebak Cinta Masa Lalu
43
Terjebak Cinta Masa Lalu
44
Terjebak Cinta Masa Lalu
45
Terjebak Cinta Masa Lalu
46
Terjebak Cinta Masa Lalu
47
Terjebak Cinta Masa Lalu
48
Terjebak Cinta Masa Lalu
49
Terjebak Cinta Masa Lalu
50
Terjebak Cinta Masa Lalu
51
Terjebak Cinta Masa Lalu
52
Terjebak Cinta Masa Lalu
53
Terjebak Cinat Masa Lalu
54
Terjebak Cinta Masa Lalu
55
Terjebak Cinta Masa Lalu
56
Terjebak Cinta Masa Lalu
57
Terjebak Cinta Masa Lalu
58
Terjebak Cinta Masa Lalu
59
Terjebak Cinta Masa Lalu
60
Terjebak Cinta Masa Lalu
61
Terjebak Cinta Masa Lalu
62
Terjebak Cinta Masa Lalu
63
Terjebak Cinta Masa Lalu
64
Terjebak Cinta Masa Lalu
65
Terjebak Cinta Masa Lalu
66
Terjebak Cinta Masa Lalu
67
Terjebak Cinta Masa Lalu
68
Terjebak Cinta Masa Lalu
69
Terjebak Cinta Masa Lalu
70
Terjebak Cinta Masa Lalu
71
Terjebak Cinta Masa Lalu
72
Terjebak Cinta Masa Lalu
73
Terjebak Cinta Masa Lalu
74
Terjebak Cinta Masa Lalu
75
Terjebak Cinta Masa Lalu
76
Terjebak Cinta Masa Lalu
77
Terjebak Cinta Masa Lalu
78
Terjebak Cinta Masa Lalu
79
Terjebak Cinta Masa Lalu
80
Terjebak Cinta Masa Lalu
81
Terjebak Cinta Masa Lalu
82
Terjebak Cinta Masa Lalu
83
Terjebak Cinta Masa Lalu
84
Terjebak Cinta Masa Lalu
85
Terjebak Cinta Masa Lalu
86
Terjebak Cinta Masa Lalu
87
Terjebak Cinta Masa lalu
88
Terjebak Cinta Masa Lalu
89
Terjebak Cinta Masa Lalu
90
Terjebak Cinta Masa Lalu
91
Terjebak Cinta Masa Lalu
92
Terjebak Cinta Masa Lalu
93
Terjebak Cinta Masa Lalu
94
Terjebak Cinta Masa Lalu
95
Terjebak Cinta Masa Lalu
96
Terjebak Cinta Masa Lalu
97
Terjebak Cinta Masa Lalu
98
Terjebak Cinta Masa Lalu
99
Terjebak Cinta Masa Lalu
100
Terjebak Cinta Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!