Terjebak Cinta Masa Lalu

Eps. 3

Aku kembali merebahkan diri di kasur. Tiba tiba ponselku berbunyi. Sebuah panggilan masuk. Di layar ponsel tertuliskan nama Rendy. Dengan cepat segera aku angkat telpon darinya.

[Hallo, selamat malam.]

[Malam. Apa aku mengganggu waktumu.]

[Kebetulan tidak.]

[Apa kamu tadi sedang jalan sama seseorang?]

[Iya, kenapa?]

[Apa itu pacarmu?]

[Tidak, hanya teman saja.]

[Kamu tinggal di mana, lis?]

[Aku kost di jalan Nakula belakang Resto YH.]

[Apa aku boleh main ke sana]

[Boleh saja, jika aku libur mampir saja.]

[Baiklah. Aku tunggu kabar baikmu.]

[Ya sudah mas, sudah malam. Aku mau istirahat.]

[Selamat istirahat, semoga mimpi indah.]

[Terimakasih.]

Ku tutup sambungan telepon dengan Rendy. wajahnya memang manis dan kalem. Cara bicaranya juga sangat lembut. Namun entah mengapa aku tidak begitu tertarik padanya.

Mata ini sudah tidak mampu lagi menahan kantuk. Segera ku pejamkan mata untuk istirahat sejenak.

***********

Sorot sinar matahari menerobos melalui celah kaca. Sedikit silau, hingga akupun terbangun dari tidurku. Aku menggeliat sekejap.

Ku tengok arloji, ternyata sudah pukul delapan pagi. Niat untuk pulang kampung aku urungkan. Walaupun sebenarnya perjalanan tidak memakan waktu lebih dari dua jam.

Aku kembali merebahkan tubuhku, karena mata masih sedikit mengantuk. Mungkin karena semalam aku tidur terlalu larut, jadi untuk bangunpun aku masih malas.

Kebetulan hari ini aku libur kerja. Jadi bisa sedikit bersantai. Ku usap layar ponsel, dan ku buka aplikasi whatsap. Ternyata sudah ada beberaoa pesan masuk.

Ku buka satu persatu pesan tersebut. Pesan terbanyak dari Rohman. Dan terdapat dua panggilan tidak terjawab.

[Pagi, non.]

[Non, gimana untuk hari ini. Apa kamu jadi pulang kampung.]

[Non, jika kamu jadi pulang kampung nanti aku antar jika kamu tidak keberatan.]

Tidak ku balas pesan dari Rohman. Aku kembali membuka pesan berikutnya. Dari Rendy Argawinata.

[Pagi.]

Entah mengapa aku sedikit ada niat untuk membalas pesan darinya. Dia itu sama manisnya dengan Rohman. Namun aku suka cara bicaranya. Sangat lembut dan kalem.

[Pagi juga. Maaf aku baru saja bangun tidur.]

Tak berselang lama pesan dariku sudah centang biru. itu artinya sudah dibaca dengannya.

[Jam segini baru bangun, Lis.]

[Aku tidur kemaleman.]

[Kenapa kemaleman? Pasti mikirin aku, ya.]

[Kamu ada ada saja, mas.]

[Lis, entah kenapa aku kepikiran kamu terus. Kapan kita bisa bertemu?]

[Gimana ya, mas. Aku belum bisa memastikan.]

[ Apa hari ini kamu sibuk?]

[Hari ini aku sudah ada janji sama seseorang untuk datang di acara nikahan.]

[Baiklah, kalau begitu.]

[Iya sudah mas, aku mau mandi dulu.]

[Iya silahkan.]

Ku tutup sambungan teleponku dengan Rendy.

Jantungku berdetak kencang. Entah mengapa aku mulai sedikit tertarik dengannya. Suaranya yang lembut, dan sopan membuatku terbayang.

Tak berselang lama ada panggilan masuk. Ku perhatikan layar ponselku terdapat sebuah nama Rohman. Dengan cepat aku angkat telepon darinya.

[Assalamualikum.]

[Waalaikumsalam, mas.]

[Kenapa pesanku tidak kamu balas.]

[Maaf mas, aku baru saja bangun. Aku belum sempat membalasnya karena banyak pesan masuk.]

[Oh, seperti itu.]

[Iya, mas.]

[Ehm, kamu hari ini jadi pulang kampung?]

[Sepertinya tidak, mas. Karena sudah kesiangan.]

[Kalau begitu apa kamu tidak keberatan ikut aku ke acara pernikahan temanku?]

[Ehm, baiklah.]

[Alhamdulillah. Terimakasih ya, non. Jangan lupa kamu pakai batik yang kemarin. Biar kita bisa cople.]

[Iya, mas. Nanti berangkat jam berapa?]

[Jam setengah sepuluh aku sampai kost kamu, non. Karena acaranya jam sepuluh.]

[Ya sudah, aku mau mandi dulu.]

[Iya, assalamualikum.]

[Waalaikumsalam.]

Aku segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama, cukup sepuluh menit. Usai mandi aku mengenakan batik yang dibelikan Rohman kemarin. Dengan setelan celana jean biru tak lupa dengan jilbab phasmina hitam.

Aku duduk di depan cermin. Ku oles tipis makeup di wajahku. Tak lupa ku semprotkan sedikit parfum. Aku berdiri di depan cermin utuk memastikan penampilanku. Apakah sudah cocok untuk ke acara nikahan.

Dalam hatiku, cukup anggun penampilanku kali ini. Ku tengok jam di layar ponselku. Ternyata masih pukul sembilan. Masih ada waktu setengah jam lagi untuk bersantai.

Aku sedikit bete karena menunggu. Ku buka ponsel dan iseng mengirim pesan untuk Rendy.

Karena aku semakin penasarn dengannya.

[Mas, Rendy.]

Tak berselang lama pesan yang aku kirim untuknya langsung centang biru. Lalu dengan cepat Rendypun membalasnya.

[Iya, ada apa]

[Enggak, hanya bete aja.]

[Kamu nggak jadi pergi, Lis.]

[Jadi, sebentar lagi.]

[Oh.]

[Kamu kerja di mana, mas.]

[Aku di pabrik plastik.]

[Kamu tinggal di mana, mas]

[Nggak jauh ko dari tempat kerja kamu. Nextime aku ajak ke rumah biar kamu tau.]

[Ke rumah kamu?]

[Iya. Silaturahmi lah, main ke sini. Mana tau kita jodoh.]

Aku dan Rendy pun tertawa. Entah dia sedang bercanda atau serius aku juga tidak tau. Cukup menghibur hati. Ternyata Rendy juga tipe orang yang periang.

Tak ku balas lagi pesan dari Rendy. Tiba tiba panggilan masuk dari Rohman. Segera aku angkat.

[Non, aku sudah di depan kost kamu.]

[Hah, i iya mas. Tunggu sebentar]

Segera ku ambil tas mini dan tak lupa aku memakai flatshoes. Ku kunci pintu dan segera berjalan ke depan menghampiri Rohman.

Mata ku tak berkedip, seketika memandang Rohman yang berpenampilan lain. Memakai kemeja batik lengan panjang. membuat penampilannya tampak elegan. Senyumnya yang khas dengan lesung pipi membuat ku sangat kagum.

Jantung ku berdetak kencang saat ada di dekatnya. Tatapan matanya membuatku salah tingkah. Entahlah, persaan apa yang ada dalam diriku.

Jantung ku semakin tak beraturan ketika Rohman mulai memakaikan helm di kepalaku. Seketikan tubuh dan wajah kami berdekatan.

Rasanya masih seperti mimpi. Seseorang yang dulu aku kenal hanya di dunia maya, kini bisa berhadapan langsung di depan mata. Tak ku sangka, ternyata Rohman selama ini mengagumiku lewat sosial media.

Seketika semua siap, Rohman mempersilahkan aku untuk naik di kendaraan roda duanya. Dan kendaraanpun mulai berjalan dengan pelan. Ingin sekali aku berpegangan walau hanya sedikit di bahunya, namun aku takut dan malu.

Takut dia risih, dan malu karena aku hanya teman.

Kendaraan mulai berjalan sedikit kencang. Dengan ragu ragu aku memegang pundak Rohman, karena takut jatuh.

Namun dengan tiba tiba kendaraan berhenti mendadak. Reflek aku memeluk tubuh Rohman. Akupun jadi malu dan gugup. Segera aku meminta maaf padanya. Karena aku tidak ada maksud apa apa.

"Maaf, mas. Aku tidak sengaja memeluk kamu. Aku hanya kaget saja tadi tiba tiba kamu berhenti mendadak."

"Tidak apa apa, non. Tadi ada kucing tiba tiba berlari. Aku kaget, dan rem mendadak. Aku yang harusnya minta maaf. Kamu nggak apa apa kan, non?"

"Iya, aku nggak apa apa mas."

Saat aku hendak melepas pelukan, Rohman menarik tanganku untuk tetap memelukku dari belakang. Akupun merasa tak enak hati.

"Sudahlah, non. Tetap pegangan aja, nanti kamu jatuh."

"Iya."

Aku mengiyakan apa yang Rohman katakan. Ku peluk tubuhnya dari belakang. Hatiku tampak tenang dan rasanya nyaman sekali.

Terpopuler

Comments

Maya Sari

Maya Sari

Lisa kok kesiangan berarti gk solat subuh dong padahal aku pikir lisa tuh cewek polos tp kok malah kaya tipe cewek yg PHP in cowok ya 🤔 sama Rohman tertarik eh ktemu Rendy jg tertarik

2022-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Terjebak Cinta Masa Lalu
2 Terjebak Cinta Masa Lalu
3 Terjebak Cinta Masa Lalu
4 Terjebak Cinta Masa Lalu
5 Terjebak Cinta Masa Lalu
6 Terjebak Cinta Masa Lalu
7 Terjebak Cinta Masa Lalu
8 Terjebak Cinta Masa Lalu
9 Terjebak Cinta Masa Lalu
10 Terjebak Cinta Masa Lalu
11 Terjebak Cinta Masa Lalu
12 Terjebak Cinta Masa Lalu
13 Terjebak Cinta Masa Lalu
14 Terjebak Cinta Masa Lalu
15 Terjebak Cinta Masa Lalu
16 Terjebak Cinta Masa Lalu
17 Terjebak Cinta Masa Lalu
18 Terjebak Cinta Masa Lalu
19 Terjebak Cinta Masa Lalu
20 Terjebak Cinta Masa Lalu
21 Terjebak Cinta Masa Lalu
22 Terjebak Cinta Masa lalu
23 Terjebak Cinta Masa Lalu
24 Terjebak Cinta Masa Lalu
25 Terjebak Cinta Masa Lalu
26 Terjebak Cinta Masa Lalu
27 Terjebak Cinta Masa Lalu
28 Terjebak Cinta Masa Lalu
29 Terjebak Cinta Masa Lalu
30 Terjebak Cinta Masa Lalu
31 Terjebak Cinta Masa Lalu
32 Terjebak Cinta Masa Lalu
33 Terjebak Cinta Masa Lalu
34 Terjebak Cinta Masa Lalu
35 Terjebak Cinta Masa Lalu
36 Terjebak Cinta Masa Lalu
37 Terjebak Cinta Masa Lalu
38 Terjebak Cinta Masa Lalu
39 Terjebak Cinta Masa Lalu
40 Terjebak Cinta Masa Lalu
41 Terjebak Cinta Masa Lalu
42 Terjebak Cinta Masa Lalu
43 Terjebak Cinta Masa Lalu
44 Terjebak Cinta Masa Lalu
45 Terjebak Cinta Masa Lalu
46 Terjebak Cinta Masa Lalu
47 Terjebak Cinta Masa Lalu
48 Terjebak Cinta Masa Lalu
49 Terjebak Cinta Masa Lalu
50 Terjebak Cinta Masa Lalu
51 Terjebak Cinta Masa Lalu
52 Terjebak Cinta Masa Lalu
53 Terjebak Cinat Masa Lalu
54 Terjebak Cinta Masa Lalu
55 Terjebak Cinta Masa Lalu
56 Terjebak Cinta Masa Lalu
57 Terjebak Cinta Masa Lalu
58 Terjebak Cinta Masa Lalu
59 Terjebak Cinta Masa Lalu
60 Terjebak Cinta Masa Lalu
61 Terjebak Cinta Masa Lalu
62 Terjebak Cinta Masa Lalu
63 Terjebak Cinta Masa Lalu
64 Terjebak Cinta Masa Lalu
65 Terjebak Cinta Masa Lalu
66 Terjebak Cinta Masa Lalu
67 Terjebak Cinta Masa Lalu
68 Terjebak Cinta Masa Lalu
69 Terjebak Cinta Masa Lalu
70 Terjebak Cinta Masa Lalu
71 Terjebak Cinta Masa Lalu
72 Terjebak Cinta Masa Lalu
73 Terjebak Cinta Masa Lalu
74 Terjebak Cinta Masa Lalu
75 Terjebak Cinta Masa Lalu
76 Terjebak Cinta Masa Lalu
77 Terjebak Cinta Masa Lalu
78 Terjebak Cinta Masa Lalu
79 Terjebak Cinta Masa Lalu
80 Terjebak Cinta Masa Lalu
81 Terjebak Cinta Masa Lalu
82 Terjebak Cinta Masa Lalu
83 Terjebak Cinta Masa Lalu
84 Terjebak Cinta Masa Lalu
85 Terjebak Cinta Masa Lalu
86 Terjebak Cinta Masa Lalu
87 Terjebak Cinta Masa lalu
88 Terjebak Cinta Masa Lalu
89 Terjebak Cinta Masa Lalu
90 Terjebak Cinta Masa Lalu
91 Terjebak Cinta Masa Lalu
92 Terjebak Cinta Masa Lalu
93 Terjebak Cinta Masa Lalu
94 Terjebak Cinta Masa Lalu
95 Terjebak Cinta Masa Lalu
96 Terjebak Cinta Masa Lalu
97 Terjebak Cinta Masa Lalu
98 Terjebak Cinta Masa Lalu
99 Terjebak Cinta Masa Lalu
100 Terjebak Cinta Masa Lalu
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Terjebak Cinta Masa Lalu
2
Terjebak Cinta Masa Lalu
3
Terjebak Cinta Masa Lalu
4
Terjebak Cinta Masa Lalu
5
Terjebak Cinta Masa Lalu
6
Terjebak Cinta Masa Lalu
7
Terjebak Cinta Masa Lalu
8
Terjebak Cinta Masa Lalu
9
Terjebak Cinta Masa Lalu
10
Terjebak Cinta Masa Lalu
11
Terjebak Cinta Masa Lalu
12
Terjebak Cinta Masa Lalu
13
Terjebak Cinta Masa Lalu
14
Terjebak Cinta Masa Lalu
15
Terjebak Cinta Masa Lalu
16
Terjebak Cinta Masa Lalu
17
Terjebak Cinta Masa Lalu
18
Terjebak Cinta Masa Lalu
19
Terjebak Cinta Masa Lalu
20
Terjebak Cinta Masa Lalu
21
Terjebak Cinta Masa Lalu
22
Terjebak Cinta Masa lalu
23
Terjebak Cinta Masa Lalu
24
Terjebak Cinta Masa Lalu
25
Terjebak Cinta Masa Lalu
26
Terjebak Cinta Masa Lalu
27
Terjebak Cinta Masa Lalu
28
Terjebak Cinta Masa Lalu
29
Terjebak Cinta Masa Lalu
30
Terjebak Cinta Masa Lalu
31
Terjebak Cinta Masa Lalu
32
Terjebak Cinta Masa Lalu
33
Terjebak Cinta Masa Lalu
34
Terjebak Cinta Masa Lalu
35
Terjebak Cinta Masa Lalu
36
Terjebak Cinta Masa Lalu
37
Terjebak Cinta Masa Lalu
38
Terjebak Cinta Masa Lalu
39
Terjebak Cinta Masa Lalu
40
Terjebak Cinta Masa Lalu
41
Terjebak Cinta Masa Lalu
42
Terjebak Cinta Masa Lalu
43
Terjebak Cinta Masa Lalu
44
Terjebak Cinta Masa Lalu
45
Terjebak Cinta Masa Lalu
46
Terjebak Cinta Masa Lalu
47
Terjebak Cinta Masa Lalu
48
Terjebak Cinta Masa Lalu
49
Terjebak Cinta Masa Lalu
50
Terjebak Cinta Masa Lalu
51
Terjebak Cinta Masa Lalu
52
Terjebak Cinta Masa Lalu
53
Terjebak Cinat Masa Lalu
54
Terjebak Cinta Masa Lalu
55
Terjebak Cinta Masa Lalu
56
Terjebak Cinta Masa Lalu
57
Terjebak Cinta Masa Lalu
58
Terjebak Cinta Masa Lalu
59
Terjebak Cinta Masa Lalu
60
Terjebak Cinta Masa Lalu
61
Terjebak Cinta Masa Lalu
62
Terjebak Cinta Masa Lalu
63
Terjebak Cinta Masa Lalu
64
Terjebak Cinta Masa Lalu
65
Terjebak Cinta Masa Lalu
66
Terjebak Cinta Masa Lalu
67
Terjebak Cinta Masa Lalu
68
Terjebak Cinta Masa Lalu
69
Terjebak Cinta Masa Lalu
70
Terjebak Cinta Masa Lalu
71
Terjebak Cinta Masa Lalu
72
Terjebak Cinta Masa Lalu
73
Terjebak Cinta Masa Lalu
74
Terjebak Cinta Masa Lalu
75
Terjebak Cinta Masa Lalu
76
Terjebak Cinta Masa Lalu
77
Terjebak Cinta Masa Lalu
78
Terjebak Cinta Masa Lalu
79
Terjebak Cinta Masa Lalu
80
Terjebak Cinta Masa Lalu
81
Terjebak Cinta Masa Lalu
82
Terjebak Cinta Masa Lalu
83
Terjebak Cinta Masa Lalu
84
Terjebak Cinta Masa Lalu
85
Terjebak Cinta Masa Lalu
86
Terjebak Cinta Masa Lalu
87
Terjebak Cinta Masa lalu
88
Terjebak Cinta Masa Lalu
89
Terjebak Cinta Masa Lalu
90
Terjebak Cinta Masa Lalu
91
Terjebak Cinta Masa Lalu
92
Terjebak Cinta Masa Lalu
93
Terjebak Cinta Masa Lalu
94
Terjebak Cinta Masa Lalu
95
Terjebak Cinta Masa Lalu
96
Terjebak Cinta Masa Lalu
97
Terjebak Cinta Masa Lalu
98
Terjebak Cinta Masa Lalu
99
Terjebak Cinta Masa Lalu
100
Terjebak Cinta Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!