"Kakak mengutus orang untuk penjemputku, aku keluar negri selama ini, mungkin kakak sangat merindukanku, biar aku cari mobil kakak ada di mana...!"
Pemuda itu mencari sekeliling tapi tidak melihat adanya mobil kakaknya, hingga ia melihat sebuah mobil berwana pink terpakir di depannya, dan menertawai mobil itu.
"ckckckck, di zaman sekarang ini, masih ada orang yang menjemput dengan warna mobil senorak ini. Entah siapa orang yang begitu sial di jemput dengan mobil seperti ini."
Tapi seketika pemuda itu berhenti tertawa ketika melihat seorang wanita di sekitaran mobil kuno yang ia tertawai, lalu beralih pada papan yang terbuat dari limbah karton dan bertuliskan namanya pada limbah karton itu. Tunggu, tulisan di limbah itu, tuan muda keluarga Gramentha, Sialan.! bukankah itu aku.? Ucapnya dalam hati yang begitu frustasi di tambah lagi tadi dirinya berkata orang yang di jemput dengan mobil kuno dan norak adalah orang sial.
Alleta kemudian mendekati pemuda itu, dengan papan nama di tangannya.
"Hallo, apa kamu tuan muda kedua Gramentha.?"
Gawat, salahku terlalu memikat, aku sudah ketahuan, ucap pemuda itu dalam hati, yang sebenarnya ingin melarikan diri karna tak mau di jemput dengan mobil kuno dan norak.
"Tidak, tidak aku tidak kenal siapa keluarga Gramentha."
"Kelihatannya memang kamu, silahkan masuk" Sambil membuka pintu jok belakang yang seluruhnya berwarna merah muda
"Ayo naik, Gavano menyuruhku untuk menjemputmu, namaku Alleta."
"Woiii... sebenarnya seberapa suka kamu dengan warna merah muda.?" Teriak pemuda itu bertambah frusrasi setelah melihat keseluruhan mobil itu berwarna merah muda. Aku adalah tuan muda kedua keluarga Gramentha, aku juga punya harga diri, tapi eh tunggu.! Ucap pemuda itu dalam hati
Sesaat ia menatap Alleta dari ujung rambut sampai unjung kaki,
" Apa kamu wanita yang menikah dengan kakak.?"
"Benar, lalu kenapa.? naiklah ke mobil."
"Aku Arkana Dylan Gramentha, sekalipun mati, mati di luar, melompat dari tempat ini ke bawah, aku juga tidak akan menaiki mobilmu.!"
Tapi tiba-tiba turun hujan, karna sejak tadi memang sudah mendung, Alleta berbalik dan hendak masuk ke mobil tampa perduli dengan pemuda yang songong itu. Arkana lalu mengubah pendiriannya, dan berlari masuk ke mobil
"Aku rasa, kita masih bisa berunding lagi."
Di tengah perjalanan yang hujan deras, Arkana tidak berhenti mengoceh tentang mobil yang di gunakan untuk menjemputnya, membuat Alleta yang tadinya ramah berubah menjadi kesal dan habis kesabaran.
"Kalau kau mau duduk, tenang, tapi kalau kamu tidak mau maka turun saja di sini." Teriak Alleta kesal
"Kalau bukan karna hujan, aku juga tidak ingin naik ke mobil ini." jawab Arkna dengan nada sombongnya."
"Kalau begitu, diam dan tutup mulutmu tuan muda kedua."
***
Brak...!
Di tengah perjalanan tiba-tiba sebuah mobil menabrak dari arah belakang membuat Arkan terpental dan jidatnya terbentur di kaca jendela mobil.
"ah, ada apa ini.?"
"Kamu Alleta kan.? akhirnya aku berhasil menangkapmu, keluar." Ucap orang yang memang sengaja menabrakan mobilnya, entah ada masalah apa di antara mereka.
Karna kesal, Arkana turun dari mobil dan menghampiri pria dengan tongkat baseball di tangannya.
"Kamu siapa.?"
"Kamu yang siapa, kau menghalangi mobilku begitu saja." Jawab Arkana dengan gaga berani di tamba lagi tubuh atletisnya dan lebih tinggi dari pria-pria yang menghalagi mobilnya.
"Ah maaf, kami hanya datang untuk mencari Alleta, kami hanya ingin menagih hutang." ucap salah satu pria yang berpakaian seperti preman
Karna meraka sedikit tertekan denga Arkana, mereka berfikir tidak ingin mencari masalah dengannya, dengan tubuh yang seperti itu, mereka jelas tidak dapat mengalahkan Arkana. Lalu salah satu di atara mereka menyeret Alleta keluar dari mobil di tengah hujan yang masih deras.
"Bayar utang ayahmu Alleta."
"Memangnya berapa yang ayahku hutang pada kalian.?"
"Empat ratus juta.!"
"Bagaimana bisa empat ratus juta, sedangkan itu hanya seratus juta saja."
"Lihat, saat ayahmu meminjam uang waktu itu, ia berjanji untuk membayar tiga kali lipat." sambil melemparkan kertas hutang pada Alleta.
Alleta kemudian meraih kertas hutang itu, dan membacanya, Pada tanggal 11 Oktober 2021 peminjam atas nama Anton, meminjam kepada pemberi pinjaman atas nama Amir sebanyak seratus juta rupiah. masa pinjaman selama lima bulan, akan di kembalikan pada tanggal 10 Februari 2022, jika tidak membayar tepat pada waktunya maka hutang bertambah menjadi tiga kali lipat. Dan bersedia menanggung segala tanggung jawab hukum. tertanda Anton. Begitulah isi perjanjian hutang itu.
"Tidak bisa membayar hutang dengan uang, maka kamu bisa membayar dengn tubuhmu," Ucap pria perman yang meminjamkan uang pada ayah Alleta, yang sangat tertarik pada Alleta yang cantik dan menggoda itu, meskipun pakaian Alleta tertutup tapi tetap saja tubuhnya sangat menggoda.
Buk...!
Sebuah tendangan mendarat di punggung pria preman itu, membutnya seketika jatuh telungkap ke tanah, dan sebuah pijakan yang sangat menekan di punggungnya. Sedangkan bawahannya takut untuk membantunya.
"Bayar dengan tubuh.? baiklah, berapa harga sekilo daging di tubuhmu, aku akan mebayarnya" Ucap Arkana sambil tersenyum sinis setelah menjatuhkan preman itu.
"Arkana.!" Terkejut Alleta menyaksikan kesangaran Arkana."
"Hei, apa yang kau tunggu, cepat lapor polisi," Teriak Arkana pada Alleta yang masih terkejut"
"Baik..."
Hem,,, walaupun aku sangat membenci wanita ini, tapi aku masi belum balas dendam karna menjemputku dengan mobil norak, bagaimana bisa menyerahkannya pada sekelompok orang bodoh ini, lebih baik aku tolong dia dulu, lalu dia akan berterimah kasih, dan aku akan membalas dendam padanya. Ini yang namanya membunuh orang terlebih dahulu menghancurkan hatinya. Ucap Arkana dalam hati dengan senyum puas dan merasa bangga pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat, Arkana mersakan ada yang menetes di jidatnya, ia berfikir itu adalah air hujan, Kemudian ia meraba jidatnya dan melihat tangannya.
"Eh, apa ini.? Darah.?"
Setelah melihat darah yang keluar dari jidatnya akibat benturan di mobil tadi, Arkana yang fobia darah langsung pingsan. Sedang Alleta heran, bukannya tadi dia adalah pemuda perkasa yang mengalahkan beberapa preman
"Ada... ada apa denganmu, hei tuan muda Arkana.!"
Karna daerah tempat kejadian memang berdekatan dengan kantor kepolisian, maka tak butuh waktu lama untuk para petugas polisi tiba di tempat,
"Kak, polisi sudah datang, sebaiknya kita pergi dari sini, sebelum mobil polisi itu sampai" Bisik salah satu preman setelah mendengar alaram mobil polisi.
"Alleta, gadis sialan, kau beruntung kali ini, aku akan memberimu waktu satu bulan lagi, dan jangan berfikir untuk kabur." Lalu pergi meinggalkan Alleta.
Sesaat polisi telah tiba, dan mengantarkan Arkana kerumah sakit lantaran masih tidak sadarkan diri, sedangkan Allet pulang ke rumah Gavano dengan basah kuyup, berjalan melewati lorong di kediaman Gavano, Langkahnya terhenti ketika Gavano sudah berdiri di depan pintu kamar dengan tatapan membunuhnya. Sebelum Alleta kembali, ia terlebih dahulu memberi tahu Gavano tentang Arkana yang di bawa ke rumah sakit,
Bersambung...
******
ARKANA DYLAN GRAMENTHA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Abimanyu Rara Mpuzz
sangar tapi letoy liat darah🤣
2022-05-24
1
Lovesekebon
Hm😏
2022-04-10
0
𝐊𝐈𝐌💋𝐇𝐖𝐀①④🆁&🆉👻ᴸᴷ
badan aja gede....phobianya sama darah😁😁😁. untung cakep jadi I maklumi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-04-07
1