Terlihat laju mobil Niko di jalan raya.
"Semua orang menyuruhku harus cepat menikah? Ada apa dengan semua orang, sungguh membosankan!" Omelan Niko di mobilnya fokus menatap jalan.
Setengah perjalanan, ia merasa haus dan ingin membeli minuman segar, Pria itu bergegas memarkirkan mobil di sebuah mini market.
Setelah membeli minuman, Niko duduk sebentar di area rest luar bersama ponselnya.
***
Pukul 20.30
Niko meneguk minuman isotonik menyegarkan.
"Aaaarh, pikiran sedikit lebih segar!" kata Niko.
Niko yang tengah santai dengan minumannya tiba-tiba dikejutkan oleh seseorang dengan pakaian kostum maskot beruang Line.
"Halo, Mas Niko!" ucap lembut dari si Badut.
"Uwwweaaah!" Reflek Niko terkejut hebat, sampai kursi plastik yang Niko duduki oleng dan nyaris terjatuh.
"Si-siapa kamu?" Hentak Niko yang merasa risih dengan kehadiran orang-orang aneh.
Badut itu bergegas membuka kepalanya yang bulat, Niko melihat dengan cukup serius.
"Hehehehe, ini saya, Vania!" ucap lembut serta senyum cengengesan Vania memandang Niko yang masih terus menatapnya.
Siapa sangka, di balik topeng beruang lucu itu adalah seorang wanita cantik yang tersenyum lebar ke arah Niko, senyuman sederhana, namun mampu membuat Niko terdiam dalam pandangan mata yang tidak berkedip, rambut perempuan itu diikat tinggi sehingga wajah dan lehernya terlihat basah mengkilat.
"Vania...kenapa kamu berpakaian seperti ini!" tanya Niko merasa terheran-heran.
"Vania boleh duduk yah!" Perempuan muda itu duduk di hadapan Niko sambil menghela nafas lelah.
Niko menyodorkan minuman miliknya.
"Hehehehe, tidak usah, saya juga punya, Mas!" Vania mengeluarkan minumannya sendiri, lalu meneguknya di hadapan Niko, mereka duduk berhadapan hanya dipisahkan oleh meja payung.
"Aaaarr!" ucap segar Vania sambil menghapus keringat di wajahnya.
"Panas sekali memakai pakaian ini di luar!" meletakkan kepala beruang di lantai.
Niko masih terus memperhatikan tingkah Vania. Sejenak ia teringat dengan ucapan Luna yang mengatakan jika Vania ingin bekerja menjadi seorang badut penghibur.
"Jadi kamu sekarang bekerja sebagai badut penghibur?"
"Hem!" Angguk kecil Vania.
"Serius?" Niko merasa tidak percaya.
"Hanya pekerjaan ini yang bisa ku lakukan, karena...Aku ingin menghindari dari pencarian seseorang!"
"Romi?" tebak Niko.
Vania hanya mengangguk.
"Tapi untuk mencari mu tidak lah sulit, meskipun menyamar sebagai badut seperti ini!"
"Setidaknya aku bisa bekerja mencari uang!"
"Apakah kau menyewa kostum ini?"
"Aku boleh membawanya pulang!"
"Ouh!"
"Jika kamu merasa sudah tidak nyaman dengannya? Tinggal gugat cerai saja kan, simpel!" kata Niko.
"Tidak semudah itu!" Vania menunduk lesu.
"Bercerai juga bukan semuanya kesalahan pria kan?" ucap Niko.
"Benar! Tentu tidak hanya salah sepihak, mungkin aku juga bukanlah wanita yang baik!"
Mendengar jawab Vania, Niko terlihat takjub dan semakin membuat pria itu penasaran dengan sosok wanita itu.
"Sebuah jawaban dari seseorang yang tidak egois tentang dirinya, jelas-jelas dia sudah tersakiti" gumam Niko.
"Apa Romi seorang psikopat?"
"Tidak juga, dia baik!"
"Baik????" seketika Niko shock mendengarnya, ia merasa tidak habis pikir dengan jawaban Vania.
Vania terdiam.
"Heh, Kau bercanda yah, dia sudah menyakiti mu, tapi kau masih mengatakan dia baik?"
"Bisakah tidak membicarakan masalah pribadi ku?"
"Oh, baiklah!"
Suasana sempat hening sejenak.
Vania kembali ceria sambil berkata;
"Terima kasih, Mas Niko baik sekali, sudah membelikan Vania banyak pembungkus apem dan buah kembar, bentuknya keren-keren loh, warnanya juga cerah, sangat nyaaaaman di pakai, apalagi jika pakai kostum seperti ini...tidak akan becek...Hahahaha...aku jadi bebas bergerak," tawa lucu Vania membuat Niko langsung mengerutkan dahinya dan menggaruk kecil alisnya yang tiba-tiba terasa gatal. Wanita itu terlihat antusias dan polos mengatakan hal intim itu kepada Niko.
"12 set kebanyakan Mas!"
"Biar kamu tidak cuci kering!"
"Hihihi!" tawa lucu Vania.
"Apa kau memungutnya kembali?"
"(Vania merasa malu) Sssssst🤫Jangan bilang siapa-siapa yah Mas, di buang juga sayang, harganya pasti mahal kan."
"Pastilah!"
Niko hanya tersenyum bangga, duduk santai dengan gaya dinginnya. Pria itu begitu menikmati celotehan kecil, lucu Vania yang apa adanya.
"Tidak becek yah?? Memangnya belum pernah pakai sebagus itu!"
Vania terdiam. Dua bola matanya tampak bingung menjawab.
"Bukankah Romi punya banyak uang?" lagi-lagi Niko menyinggung soal Romi membuat senyum dan tawa Vania hilang.
"Pernah-pernah!" ucap cepat Vania merasa malu.
"Jika pernah mana mungkin memakainya sebahagia itu!"
Vania terdiam.
"Kapan kau akan bekerja?" tanya Niko.
"Besok sudah ada pesanan!"
"Memangnya kau bisa menghibur?" tantang Niko.
"Tentu!" jawab Vania reflek bangkit dan kembali memakai kepala beruang.
Tanpa musik, Vania langsung berjoget lucu terlihat sangat lincah, ceria, bebas tanpa malu-malu sedikitpun di hadapan Niko. Ia meliuk-liukkan bokong beruang yang tebal.
Orang-orang sekitar juga tertarik dengan hiburan kecil Vania.
Niko geleng-geleng kepala sambil tersenyum geli merasa tidak habis pikir dengan tingkah konyol wanita itu.
"Bagaimana? Apa Mas Niko sudah terhibur?" tanya Vania kembali duduk.
"Hahaha, lumayanlah!" jawab Niko sambil meneguk habis minuman.
"Vania pulang dulu yah Mas."
"Pulang?"
"Naik apa?"
"Hanya 200 meter saja dari sini?"
"Ouh Iyah yah!"
"kamu tidak takut?" tanya Niko.
"Jam segini masih ramai!" jawab Vania.
"Dah?" wanita itu melambai kecil ke arah Niko.
"Ouh!"
Vania terus berjalan menuju tempat kosannya.
Niko langsung buru-buru masuk ke dalam mobilnya.
"Aku antar enggak yah?" batin Niko ragu berjalan lambat diam-diam mengikuti Vania dari belakang.
"Sebenarnya seperti apa hubungannya dengan Romi, aku semakin tidak menemukan sifat jelek dari perempuan ini!"
"Vania juga sama sekali tidak menjelekkan suaminya sedikitpun. Apa keinginan bercerai serta memar pukulan di tubuhnya hanya sekedar sandiwara mereka?" Niko terus bertanya-tanya dalam hatinya ia semakin penasaran berat.
Tiba-tiba ponselnya berdering;
"Tliit" Pesan masuk dari Bagas.
"Bos, Sabtu ini, Romi Salman ingin mengajak main futsal bersama, bagaimana Bos di terima atau tidak?"
("Hemm, Boleh juga lah, aku paham ia mulai mendekati ku, pasti ia ingin mencari trik pasar penjualan mobil di luar negeri," senyum kecil Niko yang sebenarnya tidak ingin berteman dekat dengan Romi namun ia penasaran seperti apa pria itu)
"Setuju!" balas Niko.
"Siap Bos?"
***
Setelah meletakkan ponselnya, Niko kembali fokus kepada Vania yang berjalan santai, namun tiba-tiba perempuan itu menghilang.
"Kemana dia? 200 meter cukup jauh jika berjalan?" gumam Niko merasa panik dan tidak percaya, ia membuka pintu mobilnya lalu berdiri di bibir batu trotoar jalan menghadap ke depan.
"Apa dia...!" Niko merasa khawatir.
"Hayoooo!" Vania yang terlihat melepas kepala beruangnya, mengejutkan Niko dari belakang, kaki pria itu tergelincir terhempas kecil ke badan mobil lalu reflek Vania menarik tangan Niko, justru tubuh Vania terhempas di dada si Mr Cool. Tidak sengaja bibir keduanya bersentuhan tipis.
***
Ciyeee....💃💃💃💃...Mak grandong pun berjoget, tumpe cale...tumpe cale...AU...au..au
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
R⃟Yanty AFC
huurrrraaayyyyy
2022-05-05
1
EK💜☪️
yah nempel deh....asiik manis kan mr.cool
2022-03-31
0
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
aseek lanjut kk..
2022-03-30
0