Assalamualaikum🙏🙏 mau demo sebentar yah Guys.
Buat para pembacaku tercinta,
Disini author tidak meminta upah uang atau pembelian koin untuk membuka Bab yang akan di baca, kalian bisa membaca secara gratis karya Author setiap saat.
Author hanya meminta dukungan dari kalian agar Novel Mr Cool Falling In Love bisa selalu update di aplikasi Noveltoon dan berhasil menuntaskannya sampai Tamat.
Mungkin dari kalian masih ada yang belum paham, bingung bagaimana cara mendukung karya McFil. Disini Author akan coba menuntunnya;
1. Di Halaman Pertama Novel akan muncul tanda bintang lalu klik, berikan bintang 5.
2. Di Halaman bawah tulisan ada tombol Like, Klik Like setiap Bab yang sudah terposting, sebagai dukungan untuk Author.
3. Di Halaman pojok bawah jangan lupa, Klik tombol berbagi ke media sosial kalian dan Favorit, agar kalian mendapatkan notif dari Noveltoon setiap kali Author update Bab baru.
4. Berikan Komentar apapun yang ingin kalian sampaikan tentang novel McFil. Please 🙏jangan julid. Sebisa mungkin saya akan balas.
5. Ini nih Guys, yang paling penting, yang membuat semangat para Author tetap menulis di Noveltoon.
Berikan Vote dan Hadiah sebanyak-banyaknya berdasarkan poin yang kalian miliki. Vote Dan Hadiah adalah penentu semangatnya Author untuk terus update loh.
Itulah bentuk dukungan kalian untuk Author, agar Novel McFil bisa tayang selalu di Noveltoon.
Terima kasih yah, salam cinta dari saya.
Sarah Mai.
******
Kaburnya Vania, Romi Salman memanggil Fredy Syah, paman dari Vania. Pria itu sangat marah dengan keluarga istrinya dan memperlakukan Fredy layaknya anjing yang sedang memohon sebuah tulang kepada sang majikan.
"Dimana keponakan mu itu?"
"Sumpah, saya benar-benar tidak tau Nak Romi!" ucap Fredy dalam nada mulai gentar.
"Ingat, aku akan mengambil kepemilikan atau menghancurkan semua perusahaan kalian, jika kau berani membela keponakan mu itu dan berkata buruk tentang diriku!"
"Ouh...itu tidak mungkin...tidak mungkin...sampai mati pun saya akan tetap berada di pihak nak Romi."
"Bagus, jika kau berani ingkar, aku akan mengembalikan jati dirimu lebih cepat yaitu menjadi seekor anjing jalanan yang menjijikkan!"
"Baik...Baik.. Nak Romi jangan khawatir, saya akan mencari kemana perempuan sialan itu (Vania) pergi!"
"Bagus!" ucap Romi dalam senyum tipisnya.
Fredy tega mengorbankan Vania demi harta dan perusahaan yang keuangannya dibantu oleh Romi Salman.
***
Terlihat Niko makan sendiri di ruang makan.
"Kemana dia, apa ia sudah makan?" gumam Niko Oscar.
Setelah makan malam, Niko pun berjalan ke taman dan ia mendapati Vania sedang duduk melamun menatap bintang malam, pandangan sosok wanita yang lesu tanpa semangat. Niko menghidupkan sebatang rokoknya, bersandar menatap Vania dari kejauhan memperhatikan gerak-gerik perempuan itu yang sesekali melihat ke arah ponselnya.
Tidak lama kemudian.
Vania terkejut tiba-tiba melihat penampilan Niko berpakaian so cool end hot man berjalan santai layaknya model L-Man menuju kolam renang lalu menjatuhkan dirinya di hamparan air.
Dari kejauhan dalam sorotan lampu malam menghiasi wajah Niko yang tampan, Vania hanya memperhatikan pria cool itu berenang dengan asyik, Niko sangat menikmati sejuknya air di malam hari.
"Sepertinya dia sangat suka berenang?"
"Apa dia tidak merasa kedinginan berenang di malam hari!" kata Vania tidak habis pikir.
Setelah diam-diam memperhatikan lelaki itu, Vania mulai menyadari, Jika air terlihat tidak bergerak lagi, wanita itu pun berlari cepat ke arah kolam.
Melihat air berubah menjadi tenang, Vania tampak panik kebingungan mengelilingi kolam renang.
"Mas Niko?" panggil Vania berkali-kali, air kolam yang cukup dalam membuat tubuhnya lelaki itu tidak tampak.
"Mas Niko?"
"Mas Niko tolong jangan bercanda!"
"Ayo keluar lah!" teriak Vania.
"Apa jangan-jangan dia...!"
Merasa panik, Vania nekat melompat ke kolam renang meskipun ia tidak begitu ahli menyelam.
"Ayah tolong Vania!" (Wanita itu tiba-tiba merasa de Javu pernah tenggelam di masa kecil)
karena panik justru membuat tubuhnya tidak bisa kembali mengambil udara ke atas. Vania pun tenggelam.
Tubuhnya melemas dan kian terdorong ke dalam air.
"Tidak masalah jika air inilah yang akan mengakhiri hidupku, tolong jangan selamatkan aku, aku sudah tidak memiliki sandaran lagi?" gumam Vania mulai memejamkan matanya.
Dengan cepat Niko muncul dari dasar kolam, menggendong tubuh Vania dan membawanya naik ke atas.
Tirisan air yang berjatuhan dari tubuh mereka. Niko meletakkan tubuh Vania dengan lembut di bibir kolam.
"Baru sebentar, dia sudah meminum air!" ucapan Niko tidak habis pikir.
"Prok...prok!" pria itu menampar kecil pipi Vania, tetapi wanita itu tetap tidak sadar.
"Bagaimana ini!" ucap Niko bingung.
Tanpa pikir panjang Niko memberikan nafas buatan kepadanya sehingga kedua bibir mereka pun bersentuhan. Jantung Niko terasa bergetar hebat
((Prikitiu.....💓💞💃🕺👨❤️💋👨 na...na...na...na...na...na...na,🎶🎵🎶 Guys Carikan lagi buat Babang Niko ea tampaknya ia belum sadar jika ia sudah jatuh cinta))
"Uhuk...Uhuk!" Vania terbatuk-batuk dan begitu terkejut dengan kemunculan Niko.
"Apa aku sudah mati?"
"Kenapa Mr cool juga ada di alam kematianku?" gumam Vania.
Niko melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah Vania yang masih terbaring lemas.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Niko.
Vania terduduk dan memperhatikan suasana sekitarnya, lalu menatap Niko.
"Jadi aku tidak mati?" gumamnya.
"Kau ingin berenang?" tanya Niko menatap wajah Vania.
Vania tidak menjawab karena merasa malu, ia pun bangkit lalu melangkah pergi.
"Apa dia sejenis ikan, mengapa ia begitu tahan di dalam air!" pikir Vania.
"Tunggu! Kenapa kau tidak menjawabnya, padahal aku sedang bertanya?"
Vania terpaksa berbalik.
"Ehm...saya...saya salah, saya pikir Mas tenggelam di dalam kolam!"
"Hahahaha, kau tidak bisa berenang tapi berusaha untuk menolongku!" tawa ejekan Niko.
"Aku bisa berenang tapi tidak bisa menyelam?" jawab cepat Vania sebel dengan tawa Niko yang mengejek dirinya.
"Oh iyah, coba buktikan!" tantang Niko dengan gaya tengilnya.
Vania tidak menjawab, diam dalam wajah kesalnya. Niko hanya memperhatikan wajah cantik Vania yang terpancar oleh silau an lampu sorotan remang-remang di area kolam renang.
Vania berbalik melangkah pergi.
Entah dorongan apa yang membuat Niko penasaran lalu menarik tangan Vania agar kembali menghadap tubuhnya. kibasan rambut Vania yang basah tersapu di wajah Niko.
"Aku sedang mencoba alat bantu pernapasan ini di dalam air! karena aku sangat suka menyelam!" ucap Niko.
"Maaf, aku sudah mengganggu mu!"
"Kau ingin coba?" Niko menawarkan.
Vania terdiam.
"Di dalam air kita bisa merasakan suasana baru!"
"Tidak!" aku pernah tenggelam di masa kecil dan itu membuatku trauma sampai detik ini.
"Justru ini membantu rasa trauma tenggelam seseorang yang pernah terjadi!"
Akhirnya Vania setuju dan Niko menyuruh Vania agar mengganti pakaiannya di ruang khusus alat-alat berenang yang tidak jauh dari kolam renang itu.
Sambil menunggu Vania, Niko kembali menghangatkan tubuhnya dengan menghidupkan satu batang rokok.
Tidak lama kemudian Vania keluar.
Betapa takjubnya Niko saat melihat penampilan Vania yang cantik menggoda dalam lekukan tubuhnya yang sempurna, rambut lurus panjang sedada terjuntai indah. Wanita itu berjalan lambat dan sangat sungkan untuk mendekati posisi duduk Niko.
Dua bola mata Niko terus menatap Vania, sebuah pandangan yang tidak membosankan dirinya. Saat Vania sudah dekat, pria itu pun dengan cepat membuang pandangannya.
"Kau bisa berenang kan?"
"Bisa, tapi tidak begitu ahli juga!"
"Ouh, begitu!"
Keduanya berjalan menuju kolam renang sambil memakai kacamata renang.
"Mas Niko suka berenang?"
"Sangat suka! Aku pernah tergabung menjadi atlet renang di usia 17 tahun!"
"Ouh!"
Niko melompat lebih dulu.
"Ayo?" ajak Niko.
Vania pun turun dengan rasa khawatir. Ia mulai tertawa geli melihat dirinya yang begitu kaku.
"Are you ready?" ucap Niko.
Vania mengangguk kecil mulai menyeimbangkan diri di dalam air.
Perlahan Niko mulai mengajari Vania.
Vania mulai tersenyum bahagia.
Senyuman serta jeritan rasa takut Vania yang merdu membuat Niko larut di dalamnya. Pria itu mulai nyaman dengan kehadiran Vania yang masih berstatus istri dari Romi Salman.
Sesekali Vania memegang pundak Niko karena merasa kolam renang itu terlalu dalam. Sampai pada akhirnya Vania mulai terbiasa berenang di kolam pribadi milik si Mr cool.
"Kamu siap menyelam!"
"Tidak!" ucap Vania merasa takut.
Namun Niko menarik tubuh Vania ke dalam hingga keduanya menyelam bersama.
Baru sebentar Vania sudah merasa tidak tahan, namun Niko menahan tubuh Vania dan memasangkan alat bantu pernapasan di mulutnya. Sehingga Vania bisa bernapas melalui mulut.
Keduanya tampak bahagia. Sesekali Niko naik ke atas mengambil udara. Niko juga mengajari Vania berenang yang baik di dalam air.
Tanpa di sadari Niko begitu menikmati kebahagiaan berenang bersama Vania. Terkadang tubuh keduanya saling menempel dan bersentuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
epyi⸙ᵍᵏ
basaaahh🥶🥶🥶
2022-09-20
1
Ninajuniarti Ninajuniarti
waah Q suka semua karyamu thor🥰
2022-06-13
1
Tyaga
wah..wah..udah saling nyaman dan sentuhan nih...
2022-05-12
2