Bab 6

"Tok...tok...!" Ketukan keras lagi dari Niko.

Dengan tangan bergetar, Vania memberanikan diri membuka pintu kamarnya dan langsung menunduk.

"Sa-saya Tuan!"

"Aku tidak tau apakah kau sudah mati atau sedang tidur di kamar ini, tolong jangan pernah berniat ingin bunuh diri di rumah ku!"

"Itu tidak mungkin!" jawab Vania menunduk.

"Aku ini bukan hantu, sebaiknya Jika sedang berbicara kepadaku jangan menunduk!"

"Maaf!" ucap Vania menegakkan kembali kepalanya.

"Tapi nyatanya kamu lebih seram dari pada Hantu!" ucap Vania sebatas dalam hati.

"Dasar perempuan aneh, semua wanita justru sangat bahagia memandang wajahku!" gumam Niko, lalu melangkah pergi dengan aura dinginnya, terus berjalan menuruni tangga.

📳📳📳

Tiba-tiba ponsel pria itu berbunyi.

"Iyah, Halo!"

"Selamat pagi Bapak Niko, maafkan kami hari ini, jasa koki kami tidak dapat datang membuatkan sarapan Bapak, karena Koki yang biasa memasak, sedang mengalami kecelakaan!" seorang staf dari restoran memberikan kabar kepada Niko dengan nada centil.

"Kecelakaan?"

"Benar Bapak?"

"Hem, kemarin ia juga tidak masuk karena sedang bersedih kucing kembarnya mati?"

"Hehehe, benar bapak!" jawab si staf dalam nada tawa cengengesan.

"Mulai detik ini dan sampai kapan pun, saya tidak akan memakai jasa koki dari restoran kalian dan semoga dia juga ikut beristirahat dengan tenang bersama kucing-kucingnya di surga!"

"Tenang Pak, kami tetap akan hadirkan koki ter..."

"Trup!"

Niko langsung memutus percakapan itu dengan kesal dan tidak ingin mendengar penawaran dari pihak restauran lagi, ia merasa hal itu sudah terjadi sebanyak 3 kali.

"Huuuft, sejak kemarin semua orang bertingkah menyebalkan!" kata Niko membuang ponselnya ke sofa.

Dari lantai atas, Vania bisa menebak jika koki untuk menghidangkan sarapan Niko tidak dapat hadir pagi itu.

"Aduh?" Lelaki itu memegang perutnya. Sejak kematian Isabella, lambung Niko bermasalah akibat seringnya terlambat makan. Selain tidak bisa makan sembarangan, dokter juga memperingatkan agar ia tidak boleh lagi terlambat makan.

Niko sampai meringkuk menahan kan rasa sakit, melihat itu Vania berlari cepat menuruni tangga.

"Tuan baik-baik saja!"

"Tolong ambilkan air hangat!" Niko menjatuhkan diri di atas kasur.

"I...iya baik!"

Vania berlari cepat ke dapur mengambil air hangat lalu meletakkannya di hadapan Niko, posisi Vania menjauh dari sang pemilik rumah.

"Aaarggg!" Wajah pria itu terlihat pucat sambil meringis.

"Aduh!" keluhnya lagi menahan perih disekitar lambungnya.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" kata Vania lembut menawarkan diri kembali.

"Ambilkan obat!" Telunjuk Niko tertuju ke sebuah laci.

Dengan sigap Vania mengambil kotak obat di dalamnya lalu memberikannya kepada Niko. Pria itu langsung menelan pil khusus untuk lambungnya, kemudian bersandar lemas sambil memejamkan matanya.

"Dia terlihat begitu stress, apa karena keberadaan ku?" Batin Vania merasa tidak enak.

Suasana terasa hening.

"Saya bisa membuatkan sarapan untuk Tuan!" kata Vania, namun tidak mendapat respon dari Niko, pria itu tetap menyandarkan kepalanya dalam mata terpejam.

Tidak tega melihat kondisi Niko, Vania melangkah cepat ke arah dapur, membuka kulkas untuk mengolah sarapan sehat seperti telur dadar, kentang kukus dan bubur nasi andalannya.

Beberapa menit kemudian

Sarapan spesial sudah terhidang manis di atas meja. Aromanya menusuk hidung Niko, namun pria itu masih gengsi untuk bangkit dari sandarannya karena masih terselip rasa perasaan khawatir di benaknya terhadap orang asing.

"Tuan, jika ingin sarapan, makanlah, saya sudah memasaknya!"

(Semasa hidup, Ayah Vania juga pernah mengalami sakit lambung secara tiba-tiba di pagi hari, lalu Vania dengan sigap memasak menu yang sama untuk Ayahnya, ketika sang kakak dan ibunya sedang tidak di rumah. Bubur andalan Vania adalah menu dalam kondisi sakit yang di wariskan keluarga ibunya turun temurun.)

Tindakan wanita itu tetap tidak mendapat respon dari Niko.

"Mungkin ia tidak bisa makan jika aku berada disini!" Batin Vania pergi ke kamarnya.

Mengetahui Vania sudah pergi. Niko tidak punya pilihan dengan kondisi perutnya yang segera diisi.

Ternyata Niko memerintahkan kepada supirnya, selama satu minggu ke depan, sang supir pribadi tidak diizinkan bekerja, karena Niko tidak ingin ada yang tau, jika ia sedang menyimpan seorang wanita di rumahnya kecuali keluarga inti.

*

Pria itu bangkit, berjalan tertatih menuju meja makan

"Apa yang dia masak?" Gumam Niko memperhatikan masakan Vania.

Raut wajah Niko yang tidak selera, namun ia harus mengisi lambungnya dengan cepat.

Suapan bubur nasi dengan rasa sedikit manis ternyata mampu menyegarkan tubuh Niko yang lemas.

"Enak!" batinnya terus nagih untuk memakannya.

***

Keberadaan Rumah Mala Anjani ibunda angkat Luna.

Pagi itu di dalam kamar, Luna sedang mengemas pakaian yang akan diberikan kepada Vania.

"Luna?" tegur lembut Mala.

"Iyah Bund!"

"kamu sudah tau jika Om Niko batal berangkat ke Amerika tadi malam?"

"Iyah, tadi pagi Vania yang kasih kabar."

"Kamu bawa baju untuk siapa?"

"Untuk Vania!"

"Jangan!"

"Loh! Kenapa Bund?"

"Di rumah Niko kan banyak baju Alm. Isabella yang mahal-mahal, untuk apa kamu repot-repot antar baju buat Vania!"

"Huuuft, Bunda kayak enggak tau om Niko aja deh! Jangan kan mau kasih pinjam pakaian buat Vania, menyentuh sedikit lemari almarhum saja enggak boleh Bund!"

"Justru momen ini yang sangat Bunda tunggu-tunggu dari dulu, ketika ada seorang wanita yang bisa menumpang tidur di rumah Om Niko!"

"Maksudnya?"

"Bunda ingin tau, sebenarnya Om kamu itu masih punya hati nurani atau tidak? Akhir-akhir ini ada laporan yang mengatakan jika kejiwaan Niko mulai terganggu, ia semakin sering berbicara dengan foto Isabella dan semakin tidak ingin tau tentang kehidupan orang sekitarnya. Lihat, untuk datang ke rumah kita melihat ibunya saja dia sudah jarang sekali. Bunda benar-benar khawatir, semakin hari kejiwaannya semakin tidak sehat. Dia terus bekerja, tapi entah untuk siapa harta dan kekayaannya itu."

Luna terlihat diam dan sangat memahami setiap perkataan Mala.

"Tapi Bun, Vania sudah dari tadi pagi nelpon terus, artinya, Om masih tetap tidak memberikan pakaian ganti untuk dia!"

"Katakan saja pada Vania, jika kamu masih sangat sibuk belum sempat antar!"

Melihat sorotan mata Mala yang sendu, Luna langsung memeluk ibunya itu.

"Bunda beneran sedang mikirin om dan Oma yah? Mereka akan baik-baik saja, percayalah!" ucap Luna bicara tepat di telinga Mala.

"Iyah sayang, semoga saja, ada keajaiban yang membuat Om kamu itu bisa melangkah untuk melupakan masa lalunya dan Oma bisa berhenti memikirkan anak lelakinya!"

"Tapi Bunda enggak ada rencanakan, mau jodoh in Vania dengan Om Niko."

"Hahaha, kamu ini, memangnya Vania mau sama om-om, lagian ia belum resmi bercerai kan?" jawab Mala merasa geli.

"Loh, om Niko enggak kalah keren kok dengan anak lajang😁🤗!"

"Jangan berpikir jauh dulu ah!"

"Becanda Bun, yah sudah deh, Luna ikut apa kata Bunda aja!"

"Sip!"

"Bund! Tolong jangan sedih lagi yah, tetap tersenyum seperti tadi!" ucap lembut Luna.

"Iyah sayang!"

"Luna ke kampus dulu yah Bund!"

"Hati-hati yah!"

Luna si gadis muda itu pun melajukan mobilnya menuju kampus pagi itu.

"Semoga... Om benar-benar, memberikan pakaian ganti untuk Vania!" batin Luna di dalam mobil.

***

Tidak terasa menu sarapan yang di buat oleh Vania ternyata habis ludes tidak tersisa.

Niko kembali bertenaga dan akhirnya mampu melajukan mobilnya untuk berangkat menuju kantor.

Vania pun turun memastikan apakah sarapannya di makan atau tidak?

Perempuan itu merasa senang, karena masakannya bisa di makan oleh si Tuan Rumah.

"Sakit lambung? lapar atau doyan🧐?" gumam Vania tak habis pikir, ia terpaksa harus memasak kembali sarapan untuknya.

***

"Bagaimana menurut kamu guys?? komentar di bawah yah🤗"

Terpopuler

Comments

epyi⸙ᵍᵏ

epyi⸙ᵍᵏ

doyan plus lapar nel🤣🤣🤣

2022-09-19

1

nihayah

nihayah

recomended story....cus datang bom like

2022-08-13

0

R⃟Yanty AFC

R⃟Yanty AFC

semoga jodohnya om niko ya si vania

2022-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!