Bab 2

Pandangan kosong seorang wanita yang ingin menjatuhkan tubuhnya dari atas gedung.

"Karena hidup ku sudah tidak berarti lagi!"

"Aku ingin mati"

"Hanya kematian tempat yang lebih aman!"

"Hiks...Hiks...Aku sudah tidak tahan lagi" 

(Derai air mata)

"Ayah...Ibu...aku akan menyusul kalian!"

"Vaniaaaaaaa!" teriak keras Luna Inara dalam nafas terengah-engah, ia adalah putri angkat Mala Anjani, adik kandung dari Niko Oscar. langkah kaki Luna berjalan pelan mendekati wanita malang itu.

Luna adalah teman kuliah Vania, usia keduanya berbeda satu tahun. Vania 22 tahun sedangkan Luna 21 tahun. keduanya menempuh pendidikan di Universitas yang sama dalam jurusan dan kelas yang sama pula.

"Van? Mungkin kita bisa bicara!" ucap Luna dengan lembut.

"Sudah tidak ada lagi yang harus di bicarakan, kematian adalah pilihan terbaik!"

"Percayalah aku akan membantu mu"

"Aku tidak ingin melibatkan orang lain dengan kisah hidupku yang seperti ini...hiks...hiks..."

"Aku tau saat ini yang kamu butuhkan hanyalah ketenangan, aku akan membawamu ke suatu tempat. Tempat yang aman dari kejaran Romi Salman (Suami Vania)"

Vania menggeleng, kaki kanannya mulai mendaki naik.

Luna semakin gugup, ia terus bicara.

"Lupakan semua masa lalu, sebentar saja!"

Vania justru bersiap melompat.

"Van...Jangan terlalu cepat menghakimi takdir Tuhan, ini hanya sebuah scenario semata dari NYA, jika kau kuat, kau akan sampai di titik kebahagiaan."

"Sudah tidak ada lagi kebahagiaan dalam hidup ku Lun, saat ini yang ku inginkan hanyalah kematian, aku ingin menyusul Ayah dan Ibuku!" Teriak keras Vania.

"Please, aku mohon, mati tidak akan menyelesaikan masalahmu, justru kau akan memiliki urusan yang sangat panjang dengan Tuhan disana dan belum tentu kau akan bertemu dengan Ayah dan ibumu!" Kata Luna dengan nada yang sangat lembut.

Senja masih terlihat cerah sore itu.

Sorotan mata tajam penuh permohonan Luna yang terus menatap Vania, si perempuan yang sudah berputus asa. Rambut dua wanita muda itu tergerai Indah oleh sapuan angin dari atap gedung. Luna meninggalkan semua aktivitasnya saat mengetahui keberadaan lokasi Vania yang menuliskan kata "Say Goodbye" di Histori terakhir Instagramnya.

"Jika semua orang sudah menyiksamu, masih ada aku sahabat mu yang terus mendukung mu, jadi tolong! Hargai aku Van, Please!"

Bujuk rayuan Luna ternyata berhasil menggagalkan niat Vania yang ingin mengakhiri hidupnya karena masalah kehidupan yang terlalu pahit.

langkah Luna pelan berjalan selangkah demi selangkah mendekati titik berdiri Vania. Wajahnya terlihat tegang dan berharap sahabatnya itu bisa memahami setiap kalimat yang ia ucapkan.

"Ayolah sobat, aku berjanji akan membantu mu?" Bisik Luna kembali menyakinkan Vania.

"Kita hanya hidup sesaat di dunia ini, jadi tolong jangan kau per-singkat lagi, hapus lah airmata mu ( Luna menepis lembut pipi Vania yang basah). Langit tidak selamanya mendung, lihatlah senja masih tetap berjuang ingin menunjukkan cahaya indahnya, meski malam sudah bersiap ingin menelannya!" sugesti Luna yang sedikit menenangkan hati Vania.

Vania tidak mampu membendung airmata nya, tangisnya pecah dipelukan Luna Inara.

"Aku sangat bingung Lun, aku tidak tau harus pergi kemana?"

"Aku tahu, ayo ikut aku!"

Kedua wanita itu pun pergi melangkah bersama. Sebelum pergi, Luna memberikan jaket kepada Vania agar luka-luka tangan sikunya tidak terlihat orang lain.

"Aku ingin ke kamar mandi membersihkan luka-luka ini!"

"Tidak perlu, Biarkan saja, lagian kita sudah tidak punya waktu, ayo cepat. Romi akan mengetahui keberadaan mu disini!"

"Iyah!"

Dengan langkah yang cepat, Luna berhasil membawa Vania pergi dengan mobil pribadinya.

Di dalam mobil, Vania hanya diam dan murung.

*

"Kita mau kemana Lun, aku takut sekali, bukan untuk diriku, tapi aku lebih mengkhawatirkan mu!"

"Romi pasti tau aku ini dari keluarga siapa, ia tidak mungkin berani, kamu tenanglah, berhenti memikirkan pria gila itu!"

Vania mengambil tisu.

"Jangan dibersihkan!" Perintah Luna.

"Kenapa!"

"Biarkan penampilan kamu parah seperti ini!"

"Tapi darahnya terus menetes di jaket kamu!"

"Tidak apa-apa!" jawab Luna terus fokus melajukan mobilnya.

Vania hanya diam saja dan terlihat pasrah kemana langkahnya akan berlabuh.

Perjalanan itu membuat Vania terlihat mengantuk. 

Mobil Luna akhirnya menepi di pinggir jalan tepat di depan sebuah rumah mewah.

*

Luna bergegas menelpon pamannya, Niko Oscar.

"Tuuuuuuuuut!"

"Iyah Lun, ada apa, tumben kamu nelpon, pasti ada maunya!" jawab Niko dengan nada santai.

"Hehehehe, Luna sering nelpon kok, hanya saja Om itu kan super sibuk, takut ganggu!" jawab manja Luna.

"Iyah sih!"

"Om lagi dimana?"

"Lagi di jalan, sedikit lagi sampai ke rumah!"

"Kebetulan banget, Luna sudah di depan rumah Om!"

"Oh Iyah! Ada apa?"

"Hem, mau kasih titipan dari Bunda, hari ini bunda masakin kue, tiba-tiba ia teringat dengan kakanya yang comel!"

"Haha, paling pinter kamu jika merayu, yah sudah, tunggu sebentar, sedikit lagi sampai!"

"Ok Bos!" jawab manis Luna.

"Trup!"

*

Terlihat Vania tertidur pulas. Luna menatap iba sahabatnya itu.

"Huuuft, sudah berapa hari ia tidak tidur, kasihan sekali nasibmu Van, padahal kamu tu cantik, baik, cerdas. Rasanya memang tidak adil kamu ada di tengah-tengah keluarga yang licik dan jatuh ke tangan suami brengsek plus gila!" kutukan panas Luna ikut geram dengan pria bernama Romi.

"Pas banget Vania lagi tidur, biarkan ia istirahat dulu!"

**

10 menit kemudian, Mobil Niko mulai terlihat, setelah supir pribadinya membuka gerbang dengan remote otomatis, kedua mobil itu pun masuk secara beriringan.

Luna bergegas mengambil titipan dari ibunya yang kebetulan akan ia sampaikan kepada pamannya lalu keluar dari mobil dengan senyum manis tanpa ada masalah.

"Om!" keduanya berpelukan hangat.

"Kami merindukanmu yang selalu sibuk dan jarang ke rumah, Nenek sangat rindu!" Ucap Luna.

"Iyah, om sudah niat akan kesana setelah pulang nanti dari Amerika!"

"Pak! Saya izin pulang dulu!" ucap Erik supir pribadi Niko yang tidak tinggal di rumah itu!"

"Yup!" jawab cepat Niko.

Niko dan Luna berjalan memasuki rumah, Niko tidak menyadari jika Luna membawa temannya di dalam mobil.

"Karena Om akan berangkat nanti malam, jadi Bunda masakin kue untuk bekal buat adiknya, agar tetap selalu sehat dan semangat," senyum manis Luna.

Niko hanya tersenyum bahagia mendapat perhatian kecil dari keluarganya.

"Terima kasih yah! Om sangat senang!"

Luna sudah terbiasa berada di rumah Niko. Rumah yang tidak terlalu besar, namun sangat lengkap dan mewah, Ia sudah hafal setiap sudut ruangannya.

"Om tinggal sebentar yah, mau mandi!"

Niko terlihat santai dan mulai menaiki tangga menuju kamar pribadinya.

"Om!" Panggil Luna.

"Iyah!"

"Setelah Mandi, bisakah kita bicara sebentar?"

"Tampaknya serius?" Komentar Niko.

"Sedikit!"

"Ok!"

"Terima kasih Om, Luna buatin teh hangat, yah!"

"Hem!"

Niko melanjutkan langkahnya menuju kamar pribadinya.

"Semoga Vania masih tertidur lebih lama!"

Luna menuju dapur menyiapkan teh hangat dan cemilan buat Niko.

"Tuhan, tolong permudah urusan ini, untuk membantu sahabat ku Vania!"

"Aku harap om Niko bisa memberinya tumpangan bersembunyi satu Minggu saja di rumah ini, selama dia berada di Amerika. Setidaknya aku dan Vania bisa berpikir tenang untuk mencari cara selanjutnya." 

"Om memang terkenal sangat dingin dan tidak terbantahkan. Tapi, aku bisa memanfaatkan jiwa hatinya yang tulus, aku harus bisa menyakinkan om, harus!"

Luna tetap optimis, wanita itu terlihat sudah siap menunggu pamannya, sesekali ia melihat ke arah jendela kaca yang lebar, memastikan Vania masih tertidur di dalam mobil.

***

Follow IG Sarahmai_07

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

baik banget Luna mau membantu dan menolong Vania.nikah muda ya Vania?

2022-09-19

1

᥉ᴇᴍᴘʀᴏɴᴋ

᥉ᴇᴍᴘʀᴏɴᴋ

cewek hoki😌😌

2022-09-19

1

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

beruntung banget punya sahabat yg pengertian

2022-09-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!