Di Ujung Lelahku!
Hari ini Sarah meminta ijin kepada suaminya, Angga untuk keluar rumah menemui Nabila, sahabatnya. Iya, itu yang dia katakan kepada suaminya. Dia berbohong. Sebenarnya tidak sepenuhnya dia berbohong. Dia hanya tidak menemukan alasan yang lebih tepat untuk untuk dia sampaikan kepada suami nya. Lagipula dia tidak melakukan hal yang mempermalukan dirinya ataupun keluarganya. Dia hanya ingin bertemu seseorang yang dia kenal melalui sahabat dekatnya, Nabila.
Mereka berjanji akan bertemu disebuah cafe, begitulah yang katakan oleh orang itu kepadanya melalui pesan singkat. Yang sudah dia hapus sesaat setelah pesan itu dia baca. Kini dia harus mengandalkan ingatannya, untuk mengingat alamat yang ditulis melalui pesan singkat itu kemaren sore.
"memangnya harus banget ya kamu keluar sekarang, ini kan hari aku libur lho Sar".. Ucap sang suami dengan nada kesal, merasa keberatan tentang rencana ijin istri nya itu.
"Iya karena hari ini mas libur, makanya aku mau minta ijin keluar. Karena kalo mas nggak dirumah aku tuh nggak enak mau keluar keluar rumah mas"... Sarah menjelaskan alasannya dengan bahasa sehalus mungkin agar suaminya mau sedikit mengerti dan memberinya ijin untuk keluar. "Toh aku jarang jarang loh mas, ijin keluar seperti ini".. Kata Sarah lagi berusaha untuk membuat suaminya luluh dan memberinya ijin.
"Terserah kamulah".. jawab suaminya agak sedikit kurang enak didengar oleh Sarah, lalu beranjak ke kamar meninggalkan dirinya yang masih mematung di tempat. Eh apakah suami nya marah? Padahal seingat Sarah, suaminya tidak pernah peduli jika dirinya ada atau tidak dirumah. Bukankah suaminya itu lebih sering keluar jika sedang libur kerja seperti ini, tidak pernah dia diajak atau sekedar ditawarkan, apakah mau ikut atau tidak.
drrtt drrtt... Sarah membuka pesan itu segera "Saya udah stay ditempat kita janjian.. Apakah jadi bertemu hari ini?".. Sarah terdiam sesaat setelah membaca pesan dari orang yang ada janji temu dengannya..
Tanpa pikir panjang Sarah memutar balik langkahnya, yang tadi hendak menyusul suaminya ke kamar. Lalu bergegas memesan ojek online agar bisa lebih cepat sampai. Maaf mas, batin Sarah, merasa bersalah.. Nanti setelah pulang dia akan meminta maaf langsung pada suami nya dan menjelaskan alasannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bisa cepat sedikit gak pak?".. Seru Sarah pada driver ojol yang dia tumpangi.
Dia merasa gemas dengan cara mengemudi si ojol yang selemot siput. Sarah Tidak enak membuat orang menunggunya terlalu lama sementara dialah yang membutuhkan orang tersebut.
"Alon alon mbak ee, seng penting selamat sampai tujuan. Mbaknya nggak lihat itu didepan kita kendaraan padat merayap".. Jawab sang driver ojol sembari mengarahkan anggukan helmnya pada kendaraan yang memang sedang padat padatnya didepan mereka. Sarah pun hanya bisa menghembuskan napas pasrah.
drrrttt drrrttt... Ponsel Sarah kembali bergetar. Dan menampilkan pesan dari orang yang sama. Sarah semakin merasa tidak enak, akhirnya Sarah pun berinisiatif untuk menelpon.
Tuutt tuu.... "Iya hallo?".. Terdengar jawaban dari si penerima panggilan.
"Hallo, hmm maaf, saya masih terjebak macet, bisakah menunggu sebentar lagi. Saya sudah tidak jauh lagi, sebentar lagi akan sampai." Ucap Sarah dengan perasaan tidak enak. dia benar benar merasa bersalah sudah membuat orang menunggunya.
"Baiklah."..
"Terimakasih banyak." Ucap Sarah merasa sedikit lega, lalu memutuskan panggilan nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah hampir 15 menit, akhirnya Sarah pun tiba di tempat tujuannya. Dia tampak terburu buru masuk, setelah tadi hampir lupa mengembalikan helm kepada pengemudi ojol yang dia tumpangi.
Sarah masuk dengan perasaan tidak tenang yang mendominasi hati nya. pasalnya, Perjalanannya yang memakan waktu hampir setengah jam itu telah membuat orang lain menunggu sangat lama.
Setelah berhasil menemukan meja yang dia cari, Sarah pun segera menghampiri meja tersebut.
"Maaf, sudah membuat anda menunggu lama." Ucap Sarah tidak enak. Sambil menarik kursi lalu duduk tepat di seberang pria yang sedari tadi sudah menunggunya.
"Tidak masalah, sesekali kita perlu menunggu agar kita tau, bahwa menunggu itu tidak enak." Ucap pria itu sarkas.
Wajah Sarah sudah memerah menahan malu.
"Maaf sekali lagi tuan, saya benar benar tidak bermaksud untuk membuat waktu berharga anda terbuang sia sia karena menunggu saya." Ucap Sarah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Ida Ida Saja
p
2024-03-24
0
js ajaaa
saya baca ulang di akun berbeda..... karena rindu dg karyamu....
2023-08-23
1
SaNi
udah folw n fav beck ya kk....tapi mecicil ya saya bacanya😆
2022-09-05
1