Iyan menatap tajam ke arah Anggie yang sudah terpejam. Dia memikirkan apa yang dikatakan oleh tantenya.
"Apa benar?" Begitulah batinnya menerka.
Ketika Iyan hendak pergi dari kamar Anggie, ponsel Anggie yang berada di atas nakas berdering kembali. Iyan kira Anggie tidak akan menjawabnya. Ternyata dugaannya salah.
"Aku lagi di Bandung."
Iyan terdiam sejenak mendengarkan sedikit obrolan Anggie.
"Apa? Papah dan Mamah kamu ingin bertemu dengan aku? Benarkah?"
Iyan hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya. Iyan ingin fokus mengerjakan skripsinya. Dia juga akan tinggal di rumah sang kakak agar fokus pada tugasnya. Apalagi memiliki ipar yang pintar bisa dia manfaatkan. Ditambah dia memiliki firasat buruk tentang kosannya.
Keesokan paginya, Iyan, Aleesa juga Anggie berpamitan kepada Nisha. Mereka akan kembali ke Jakarta. Aleesa berada di kursi penumpang depan tak membiarkan Anggie dekat dengan sang paman.
Ponsel Anggie berdering. Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
"Bantu aku untuk jebak Iyan biar dia dibenci oleh semua orang."
Dahi Anggie mengkerut. Dari mana kekasihnya itu tahu perihal Iyan dan ada dendam apa antara dirinya dengan Iyan?
"Pasti kamu punya foto bersama Iyan 'kan. Tolong kirim sekarang juga."
Anggie adalah manusia polos cenderung bodoh. Dia mencari foto dirinya bersama Iyan yang cukup mesra. Kemudian, dia kirimkan kepada sang kekasih hati.
.
Lengkungan senyum terukir di wajah Raffa. Kali ini dia yang akan membalaskan dendam kepada Iyan.
"Coba Om lihat!" Raffa menunjukkan sebuah foto kepada Arya juga Beby. Di sana juga ada Arina.
"Hanya sebuah foto. Tidak membuktikan apa-apa." Arya bukanlah manusia yang mudah terpancing. Malah dia yang bisa berbalik memancing musuhnya.
Raffa pun kalah telak. Sepertinya dia sangat sulit untuk menemui atau berhubungan kembali dengan Beeya. Apalagi ayah Beeya yang sangat keras.
"Apa kamu ingin mengkambing hitamkan orang lain dalam masalah kamu?" Beby sudah angkat bicara. "Kami membandingkan kamu dengan Iyan memang tidak ada laki-laki lain yang dekat dengan Beeya selain Iyan dan kamu. Jadi, wajar saya membandingkan kalian berdua."
Raffa benar-benar kalah telak hingga akhirnya muncul ide sedikit sadis di kepalanya. Dia menyuruh Anggie untuk mengendap-endap masuk ke kosan Iyan dan tidur di samping Iyan. Kemudian, kirim foto mereka berdua kepada Raffa. Anggie pun setuju.
Iyan menurunkan Anggie di kosan. Sedangkan dia harus mengembalikan mobil ke rumah.
"Nanti kamu pulang 'kan?" Iyan mengangguk. Anggie pun tersenyum sumringah.
Ketika suara motor Iyan terdengar. Anggie mengintip dari celah jendela. Dia mengendap-endap masuk ke kosan Iyan dan bersembunyi. Cukup lama dia menunggu Iyan, akhirnya Iyan berbaring di kasur miliknya. Tak lama dengkuran halus pun terdengar. Anggie segera membaringkan tubuhnya di samping Iyan. Tak lupa Anggie melucuti pakaiannya agar terlihat seperti sungguhan. Kemudian, dia mengambil gambar dengan pundak yang sedikit terlihat.
"Maafkan aku, Iyan." Anggie berucap setelah mengirimkan fotonya bersama Iyan kepada Raffa. ù
.
Arya sudah mengerang kesal ketika mendapat kiriman foto dari Raffa tentang Iyan. Wajahnya sudah merah padam. Dia segera menyambar kunci mobil dan menuju kosan Iyan.
"Pa," panggil Beby.
Arya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Beby. "Iyan sudah keterlaluan."
Beby memutuskan untuk ikut bersama suaminya. Tibanya di kosan Iyan sudah ada banyak orang ternyata.
"Ada apa ini?" tanya Arya.
"Kami mendapat kabar jika ada yang berbuat tidak senonoh di kamar ini."
Dahi Arya mengkerut. Apa Iyan sudah sering melakukannya. Apa ini alasan Iyan kekeh ingin berpisah dari kakaknya karena dia ingin bebas.
Salah seorang pria yang ada di sana mendobrak pintu kosan Iyan. Lampu yang mati pun mereka hidupkan dan hanya ada seorang wanita di sana.
Dahi mereka semua mengkerut. Hanya ada Anggie yang tidur sendiri di sana dengan tubuh yang setengah terbuka.
"Mana laki-lakinya?"
"Ini-"
Anggie terkejut ketika yang berada di sampingnya hanya sebuah guling. Arya pun terheran-heran dibuatnya. Dia segera menghubungi Echa.
"Iya, Om."
"Iyan ada di rumah?"
"Sedari pulang dari Bandung Iyan memang di rumah. Dia gak akan kembali ke kosan dulu sampai skripsinya selesai."
Arya nampak bingung dengan apa yang terjadi. Foto yang dia terima memang wajah Iyan dan perempuan yang ada di hadapannya. Namun, sekarang hanya ada wanita itu seorang diri.
"Kamu tidur sama siapa?" sergah pria yang sudah berada di kosan Iyan.
"Sama Iyan. Tadi, aku tidur sama Iyan." Anggie tetap kekeh.
Tiba-tiba tubuh mereka semua merinding. Mereka baru sadar bahwa kosan yang mereka gerebek pernah menjadi tempat gantung diri salah satu penghuni kosan di sana. Mereka pun berlari terbirit-birit.
Jojo tertawa terbahak-bahak melihat wajah Anggie juga para orang yang dibayar oleh Raffa ketakutan.
"Makanya jangan asal fitnah," sungut Jojo.
Orang yang Arya cari malah tengah terlelap dengan damainya dengan foto putrinya yang Iyan peluk dengan begitu eratnya.
...****************...
Komen dong ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Wiendhiet
Setan Usil Beraksi......
2022-04-02
1
Nining Rahayu
huft,,, makasih jo,,,
2022-04-01
1
Nining Rahayu
bodoh,,, kalopun mereka percaya kamu justru terbuang,,,, 🤬🤬
2022-04-01
1