Ketangkap Basah

Alvan mengangkat Citra tanpa rasa bersalah. Laki ini lupa kalau dia sangat tidak suka pada gadis ini. Di benak kini hanya ada melepaskan gairah menyesak di otak. Andai ada Karin mungkin Citra tak alami nasib naas. Tak ada rotan akar pun jadi. Kira-kira gitulah posisi Citra sekarang.

Tenaga Citra yang secuil mana bisa melawan laki dewasa macam Alvan. Satu tangan Alvan berhasil gotong Citra tak ubah gotong karung beras. Kali ini Alvan membawa Citra ke kamar gadis itu. Alvan tak mau melakukannya di kamar tempat dia dan Karin istirahat.

Citra tak berontak lagi walau dalam hati merasa sangat terhina. Alvan bercinta dengannya namun tatapan laki itu memancarkan rasa jijik. Tak ada manis-manis layak pasangan lain.

Citra pasrah diapain Alvan. Biar laki itu puas berbuat semaunya. Setan apa merasuki laki itu sampai tega perkosa isteri sendiri. Alvan memang berhak tapi bukan dengan cara ini. Tak ada perikemanusiaan. Citra hanya bisa mengutuk dalam hati tatkala Alvan berhasil menyalurkan nafsu serta pergi gitu saja. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut laki itu. Citra merasa terbuang seperti seonggok sampah busuk.

Rasa sakit hati merajai seluruh hati Citra. Antara sedih bercampur amarah berkecamuk dalam dada. Ingin berteriak minta keadilan tapi pada siapa Citra harus mengadu. Bukankah dia adalah isteri Alvan yang wajib beri nafkah lahir batin pada suami.

Luka demi luka Alvan gores di hati Citra. Rasanya Citra ingin cepat akhiri sandiwara ini. Alvan mengira Citra mencari keuntungan dari pernikahan ini. Alvan tak tahu Citra memendam kepedihan tak bisa diucapkan pakai kata. Kalau bukan demi Pak Wira Citra tak sudi hidup sama orang tak beradab. Terpelajar tapi otak kriminal.

Sejak kejadian itu Citra makin menghindari Alvan. Laki itu berbuat seolah tak pernah terjadi apapun. Kesalahan terbesar adalah memaksa Citra berhubungan intim tanpa ketulusan. Citra tak rela disentuh makhluk najis macam Alvan.

Alvan bukannya tak menyadari kalau Citra makin menjauh. Laki ini tak habis pikir apa tujuan Citra rela menikah tanpa cinta. Bagi Alvan jawabannya adalah materi. Citra hanya ingin hidup mewah gunakan nama besar Lingga. Alvan makin tak simpatik pada Citra walau gadis itu kasih reaksi negatif tak berusaha merayu Alvan.

Sebulan setelah itu Pak Wira datang berkunjung ke tempat Alvan secara mendadak. Pagi sekali kakek tua itu sudah datang. Waktu itu Citra sedang siapkan sarapan pagi untuk Alvan dan Karin sebelum berangkat kuliah. Tugas rutin yang tak pernah ditolak Citra.

Ting tong..suara bel berbunyi tanda ada tamu. Citra segera bersihkan tangan sebelum keluar dari dapur lihat siapa datang pagi sekali.

Citra buka pintu menduga Daniel yang datang. Laki itu tak pernah bosan menggoda Citra. Setiap pagi datang melihat Citra dengan sejuta alasan. Bagi Citra selama Daniel tak lewat batas dia tak persoalkan rayuan seniman gondrong itu. Untunglah Daniel sopan tak lewat batas norma etika.

Pintu terbuka. Citra tersentak kaget melihat siapa yang datang. Kakek Wira orang jadi pelindungnya selama ini. Citra berusaha tersenyum manis di tengah rasa galau. Bagaimana kakek kalau melihat Karin ada di rumah ini. Bisa perang dalam rumah.

"Kakek...ayo masuk!" Citra cium tangan kakek sesopan mungkin.

Kakek Wira tertawa lebar seraya mengelus kepala Citra. Sikap kakek tulus terhadap anak penyelamat nyawanya. Apa lagi sekarang status Citra adalah cucu mantu. Rasa sayang itu berlipat ganda.

"Apa kabar cucuku sayang?"

"Baik kek! Sama siapa datang? Kok tak beri kabar?"

"Kebetulan kakek ada pertemuan para investor maka sekalian datang lihat kalian. Mana Alvan? Jam gini belum bangun!" Kakek masuk bersama seorang laki berumur empat puluhan. Citra mengenalnya sebagai Pak Man asisten kakek.

"Pak Alvan masih di kamar." sahut Citra dilanda gelisah.

"Kakek sudah rindu pada anak itu. Masih untung kerjanya beres. Berkat kamu Alvan banyak berubah. Sudah bertanggung jawab pada pekerjaan. Tidak asyik main sama perempuan tak benar itu. Biar kakek bangunkan dia!" Kakek Wira langsung berjalan ke arah kamar utama di mana selama ini Alvan dan Karin habiskan malam-malam penuh gairah.

Citra mematung tak berani bergerak. Bom atom yang selama ini tersimpan akhirnya meledak juga. Citra tak punya kuasa melarang sang kakek masuk ke kamar cucu kesayangan itu. Yang seharusnya datang biarlah datang. Biar semua cepat berakhir. Citra pun sudah tak sanggup hidup dalam kebohongan lebih lama. Lebih cepat lebih baik.

Kakek Wira membuka pintu kamar berniat beri surprise pada Alvan. Sudah cukup lama kakek Wira tak jumpa dengan cucu satu-satunya yang bikin otak uzur Pak Wira harus berputar cepat bila ingat Alvan.

Mata kakek Wira nyaris meloncat keluar melihat di atas ranjang sepasang laki perempuan tidur berpelukan tanpa busana. Pemandangan terburuk dalam hidup Pak Wira. Lebih buruk dari saksikan pembunuhan secara live.

Dada Pak Wira bergemuruh merasa dilecehkan oleh cucu sendiri. Betapa kurang ajarnya Alvan. Punya isteri Solehah tapi berani main gila di depan batang hidung Citra. Laki model apa Alvan ini. Masih bisa disebut manusia tidak.

Pak Wira melihat ada vas bunga terletak di bufet kecil dekat pintu. Tanpa ragu tangan mulai keriput itu meraih vas lalu membantingnya ke lantai timbulkan suara cukup keras.

Alvan dan Karin meloncat bangun. Mulut Karin langsung teriak tanpa lihat siapa pelakunya.

"Sialan kau cewek brengsek. Berani ganggu tidur ratu."

Alvan yang duluan menyadari siapa berada di dekat pintu kamar mereka kontan berdiri walau hanya kenakan boxer. Wajah Alvan pucat pasi seperti melihat hantu di siang bolong. Bahkan lebih seram dari hantu bin setan.

"Kakek..." seru Alvan

Karin tak luput dari rasa kaget dengar suara Alvan menyebut orang yang paling dia takuti. Karin segera merapatkan selimut sampai ke leher untuk tutupi tubuhnya yang tak berpakaian. Badan Karin diterpa Lindu berkekuatan dahsyat. Bergetar tak bisa berhenti.

Kakek Wira pergi tanpa berkata apapun. Pak Man dan Citra mematung menanti selanjutnya apa yang akan terjadi di rumah itu. Citra pasrah menerima semua akhir dari babak kisah pernikahan tanpa cinta itu. Mungkin ini saatnya Citra berterus terang semua tingkah Alvan agar jangan disalahkan. Citra rela keluar dari rumah ini asal jauh dari pasangan bejat itu.

Kakek Wira duduk di sofa menatap Citra yang menunduk. Citra merasa bersalah telah bohongi Kakek soal Alvan. Tak pernah sekalipun Citra singgung kalau Alvan mengajak Karin tinggal bersama mereka. Tapi kalau Citra melarang apa di dengar Alvan. Sama saja bicara dengan tembok keras. Pasti membisu tak ada jawaban.

"Citra...ceritakan pada kakek! Yang jujur!" bentak kakek tak ramah.

"Kek..maafkan Citra tak jujur! Citra tak punya kuasa melawan Pak Alvan. Dari pertama kami pindah sini Karin sudah ikut sini."

"Kau tak menolaknya?"

"Menolak? Apa Citra punya hak untuk itu? Karin adalah ratu sedang Citra adalah kacung."

Kakek Wira percaya omongan Citra karena tadi dia sendiri dengar Karin proklamirkan diri sebagai ratu di rumah itu. Kakek Wira menyesal mengapa Citra demikian lemah tak berontak. Posisinya jelas isteri sah mengapa harus takut pada seorang perempuan murahan.

"Kau menahan duka di sini! Mengapa tak cerita pada kakek?" Pak Wira melunak melihat Citra tak berdaya di bawah tekanan Alvan dan Karin.

"Citra tak mau menyakiti hati kakek. Kakek orang baik, selalu tulus padaku. Membuat kakek nyaman dan bahagia itu tugasku."

"Kau anak baik tak pantas untuk laki bejat macam Alvan. Apa permintaanmu?"

"Ijinkan kami pisah secara baik-baik kek! Ini demi kita semua. Biarkan Karin dan Pak Alvan hidup layak. Tidak berzinah gini. Biarkan mereka menikah." Citra memohon untuk Alvan dan Karin.

Alvan yang mendengar dari tadi tertegun Citra memohon pada kakek untuk restui hubungan Alvan dan Karin. Citra tidak ngotot bertahan jadi isterinya artinya Citra tidak mengejar seperti apa yang dia pikirkan.

"Selama kakek masih hidup jangan harap perempuan itu jadi keluarga Lingga. Dia itu perempuan tak benar. Pindah dari pelukan laki ke laki lain." seru kakek Wira menghina Karin.

Alvan marah Karin dihina kakeknya. Bagi Alvan Karin adalah wanita paling sempurna. Cantik, pintar dan pandai bergaul. Tidak memalukan macam Citra.

Alvan muncul perlihatkan wajah tak senang masalah pribadinya diusik Kakek Wira. Alvan sudah nyaman hidup begini. Punya perempuan cantik dan tukang masak jempolan. Sampai kapanpun Alvan tak masalah harus jadi suami semu Citra. Asal bersama Karin segala rintangan harus diterobos.

"Kek...jangan hina Karin! Dia itu wanita baik-baik." Ujar Alvan keras tak sopan.

"Wanita baik-baik? Apa wanita baik-baik jadi piaraan teman kakek yang seumur kakek? Kamu ini buta atau kena sihir? Suatu saat kau akan menyesal kalau tahu belang perempuan itu. Sekarang terserah kamu! Tapi ingat selama kakek masih hidup jangan harap kakek restui kalian. Hidup seperti hewan saja kalian."

Alvan terdiam disekak mat oleh Pak Wira. Dia dan Karin sudah kenal semasa kuliah. Di mata Alvan tak ada yang salah dengan wanita itu. Baik dan punya prestasi bagus sebagai mahasiswi jurusan akuntasi. Alvan ambil jurusan bisnis. Mereka pacaran cukup lama tapi tak dapat restu kakeknya. Ntah kenapa sang kakek tak suka Karin.

Citra bukanlah penyebab rasa tak suka kakek. Waktu itu Citra belum muncul dalam kehidupan Alvan. Namun kakek sudah tak suka. Di mana titik noda Karin terpegang oleh kakek.

"Baiklah kek! Kalau kakek tak restui kami maka aku pun tak mau melanjutkan pernikahan ini. Aku mau ceraikan Citra." ancam Alvan sengaja omong gitu agar kakek bersedia terima Karin walau hanya sebagai isteri keduanya.

"Aku terima cerainya Pak Alvan." tukas Citra cepat tak beri kesempatan pada Kakek untuk bikin argumentasi yang bisa membuat dirinya tetap berstatus isteri Alvan.

Alvan kaget tak menyangka Citra cepat beri reaksi. Itu bukan tujuan Alvan. Alvan hanya mau gertak kakek restui dia dan Karin. Citra tetap berstatus isteri yang diperbudak. Punya dua isteri cantik layani segala kebutuhan Alvan tentu hidupnya sempurna. Peduli amat Citra tersakiti, yang penting hidup Alvan nyaman.

"Nak kau yakin?" tanya Kakek Wira lembut. Pak tua itu bisa lihat duka menyelimuti lapisan mata gadis muda itu. Pak Wira menduga Alvan dan Karin keterlaluan menekan Citra sampai titik terendah.

"Insyaallah kek! Aku akan lebih tenang hidup sendiri. Semua ada batasnya."

Kakek mengangguk tak memaksa Citra lanjutkan pernikahan bak neraka itu. Citra pasti sudah kenyang makan cacian Karin. Wanita itu dari mana punya etika. Hidup dari kebohongan.

"Baiklah kalau itu maumu! Kakek ijinkan. Tunggu apa lagi kau! Ucapkan talak pada Citra biar dia lanjutkan hidup baru."

"Tapi kek..." giliran Alvan ragu ucapkan kalimat yang akan membawa Citra pergi jauh dari hidupnya. Kalau mau jujur Alvan membutuhkan Citra urus segala ***** bengek hidupnya. Karin tak tahu apa-apa soal rumah tangga. Masak air putih saja mungkin tak tahu. Lain Citra, walau masih muda bisa kelarkan seluruh tugas dengan nilai sembilan.

"Tak perlu cari alasan lagi. Talak Citra detik ini juga." bentak Kakek Wira makin panas. Kakek Wira makin yakin tak biarkan Citra hidup di bawah tekanan Alvan. Cucunya itu sudah hilang akal sehat.

Alvan menatap Citra dengan ekspresi tak tentu. Ada rasa tak rela kehilangan gadis itu. Apa lagi Alvan telah merengut kehormatan Citra. Bagaimana anak ini melanjutkan hidup tanpa ada yang jaga. Apa Alvan ada menjaga Citra? Tidak juga malah bikin gadis ini sengsara.

"Baiklah! Aku Alvan Putra Lingga jatuhkan talak satu pada Citra binti Suroso. Mulai detik ini kubebaskan kamu dari ikatan pernikahan." kata Alvan lemah tak tegas.

"Kuterima talak dari bapak. Terima kasih." Citra tampak gembira terbebas dari ikatan yang menyiksa dirinya.

Pak Wira menghela nafas sedih. Niatnya ingin Citra dapat perlindungan penuh dari keluarga Lingga namun justru membawa gadis muda itu hidup sengsara. Kakek Wira menyesal telah percaya pada Alvan untuk menjaga Citra. Bukan suka didapat malah duka.

"Bereskan barangmu nak! Kakek akan bawa kamu keluar dari neraka ini. Ingat Alvan! Suatu waktu kau akan tahu betapa nakalnya perempuan itu. Jangan bawa perempuan itu masuk keluarga Lingga!"

Alvan tergugu diberi ultimatum keras dari Kakek Wira. Kasihan Karin selamanya tak dapat pengakuan dari keluarga kaya itu. Tapi itu tak jadi masalah asal Karin masih bersamanya. Segala terpaan badai akan mereka lalui bersama atas nama cinta mereka.

Akhirnya Citra dibawa kakek Wira ntah ke mana. Alvan tak punya hak tahu karena mulai saat ini Citra bukan tanggung jawabnya lagi. Mereka telah bercerai secara hukum agama. Tinggal dilanjutkan ke sidang secara negara.

Sejak saat itu Alvan tak pernah ketemu Citra. Sidang perceraian secara hukum negara tak pernah terlaksana karena Citra hilang dari lingkungan Alvan. Alvan pernah coba cari Citra di kampus namun tak ada yang jumpa gadis itu. Citra benar-benar raib dari pandangan mata Alvan.

Dua tahun setelah itu kakek meninggal. Di situ Alvan menikahi Karin secara nikah siri. Dia dan Citra belum resmi bercerai maka Alvan tak bisa urus surat nikah resmi dengan Karin.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

hebat citra

2023-08-04

0

Sur Anastasya

Sur Anastasya

trs gimna cerita skrng EA akan KH laki bodoh itu mnyesal

2022-06-05

2

Bundanya Robby

Bundanya Robby

keren citra

2022-05-12

3

lihat semua
Episodes
1 Alvan
2 Masa Lalu
3 Rencana Karin
4 Obat
5 Ketangkap Basah
6 Ke Cafe Daniel
7 Menyesal
8 Kejar Citra
9 Kenalan
10 Mundur Cari Kesempatan
11 Cari Fakta
12 Batal Pergi
13 Balik Ke RS
14 Afifa Demam
15 Afifa Opname
16 Diakui Afifa
17 Kesempatan Emas
18 Suap-suapan
19 Afifa Membaik
20 Tuntut Cerai
21 Pasien Nakal
22 Isteri CEO
23 Afisa
24 Perbincangan
25 Pengakuan Citra
26 Sekamar
27 Diktator
28 Sayang Anak
29 Saingan Baru
30 Dokter Pujaan
31 Suami Siapa
32 Aib Karin
33 Siapa Yang Durhaka
34 Misi Selamatkan Mama
35 Pengumuman
36 Pelukan Teletubbies
37 Perdamaian
38 Azzam Mulai Luluh
39 Alvan Pusing
40 Menjadi Papa Sejati
41 Jumpa Afisa
42 Afisa Si Judes
43 Andi Masuk Kerja
44 Karin Kena Batu
45 Afifa Pulang
46 Pulang Ke Rumah
47 Bu Dewi berangkat
48 Alvan Sejuta Masalah
49 Nasib Karin
50 Pelajaran Berharga
51 Hasil Test Karin
52 Karin Penyebar Penyakit
53 Siapa Yang Sakit
54 Taring Azzam
55 Makan Sekeluarga
56 Kesempatan Alvan
57 Papi Idaman
58 Akalan Heru
59 Heru Pulang
60 Makan Malam
61 Nasehat Daniel
62 Ancaman Karin
63 Sholat Bersama
64 Tantangan
65 Jumpa Karin
66 Tersangka Baru
67 Bertugas ke Daerah
68 Pamitan
69 Makan Keluarga
70 Andi Tunjuk Skill
71 Restoran Warteg
72 Malam Damai
73 Citra Berangkat
74 Isteri Semu Korupsi
75 Tokoh Baru
76 Daerah Bencana
77 Jumpa Citra
78 Pengacau
79 Pemborosan
80 Malam Romantis
81 Tabir Mulai Terkuak
82 Tokcer
83 Api Cemburu
84 Agen Pekerja
85 Cari Citra
86 Jumpa Citra
87 Bayar Rindu
88 Memulai Perang
89 Singa vs Singa
90 Saling Adu
91 Saling Curhat
92 Pulang
93 Unjuk Jati Diri
94 Kena Zonk
95 Pelakor Kondang
96 Kembali Ke Rumah
97 Galau
98 Keluarga Utuh
99 Cobaan Baru
100 Alvan Ingkar Janji
101 Jalan-jalan
102 Serangan di Mal
103 Azzam Luluh
104 Insiden Pagi
105 Pagi Kelabu
106 Siapa Ayahku?
107 Cerita Tak Terduga
108 Alvan si Singa
109 Wanita Bunglon
110 Test DNA
111 Balik Rumah Sakit
112 Keangkuhan Karin
113 Opa Jono
114 Kucing Untuk Azzam
115 Ke Rumah Papi
116 Curi Perhatian Azzam
117 Isteri Sah
118 Fitnahan
119 Dalang Kerusuhan
120 Sejuta Maaf
121 Dalang Perusuh
122 Menginap
123 Makelar Job
124 Malam Indah
125 Penggelapan Dana
126 Tersangka
127 Sandiwara Selvia
128 Jemput Oma
129 Jemput Oma 2
130 Insiden Kecil
131 Menjenguk Pak Jono
132 Bahagia
133 Keluarga Perkasa
134 Menunda Hukuman
135 Malam Bermakna
136 Keturunan Perkasa
137 Cinta Alvan
138 Mertua Galak
139 Citra Tersinggung
140 Mengejar Cinta Citra
141 Liburan
142 Saling Menyayangi
143 Udang di balik Batu
144 Azzam Anakku
145 Tamu Malam Hari
146 Cicit Berlian
147 Demo Jilid Dua
148 Bantuan Karin
149 Bahas Poliandri
150 Penculikan
151 Diciduk
152 Permohonan Bu Dewi
153 Pindah
154 Pindah Ke Rumah Baru
155 Afisa Kembali
156 Amarah Afisa
157 Pak Jono Kolaps
158 Cekcok
159 Konflik
160 Kumpul Keluarga
161 Bu Dewi pingsan
162 Bu Dewi Di Operasi
163 Azzam Si Bijak
164 Membeli Hati Afisa
165 Daniel Cemburu
166 Operasi Sukses
167 Damai
168 Afisa Balik
169 Alvan Buka Cerita
170 Ngobrol
171 Selvia Runtuh
172 Kejujuran Karin
173 Bu Dewi Sadar
174 Citra Patah Arang
175 Kesadaran Bu Dewi
176 Debat Cinta
177 Jalan Keluar
178 Jodoh Untung
179 Rencana Daniel
180 Rencana Berantakan
181 Natasha Pindah
182 Tokcer Natasha
183 Kisah Anak Muda
184 Kisah Tokcer
185 Natasha Pulang
186 Tamu Luar Negeri
187 Mimpi Menghajar
188 Heru Pacaran
189 Kabar Duka
190 Karin Bertobat
191 Mencari Jati Diri
192 Heru pulang
193 Calon Heru
194 Tamu Heru
195 Tembak Afung
196 Malam Romantis
197 Kenalan
198 Acara lamaran
199 Aku Cinta Padamu
200 Pertemuan
201 Karin Berangkat
202 Kenangan Karin
203 Nasehat Daniel
204 Bujukan Azzam
205 Rencana Indah
206 Berangkat Berobat
207 Gombalan Heru
208 Rencana Liburan
209 Berpisah
210 Pengakuan
211 Murid Teladan
212 Berkunjung ke Kantor
213 Ketangkap Basah
214 Kumpul
215 Kepintaran Warisan
216 Kencan
217 Pengampunan
218 Jujur
219 Pembimbing
220 Bimbingan Awal
221 Junior Koplak
222 Pengagum Daniel
223 Kisah Sedih
224 Jasmine Tunangan Andi
225 Cinta Alvan
226 Alvan Dirawat
227 Laura Kecelakaan
228 Laura Dioperasi
229 Operasi Sukses
230 Pasangan Muda
231 Ingkar Janji
232 Pulang kampung
233 Pesta Penyambutan
234 Ke Bali
235 Kenalan Orang Hebat
236 Pulang
237 Pesawat Pribadi Afifa
238 Rencana Pesta
239 Kado Luar Biasa
240 Acara Meriah
241 Anak Hamka
242 Analisa Ngawur
243 DNA Ayam
244 Hasil Luar Biasa
245 Misi Baru
246 Kembali Ke Sekolah
247 Anak Alvan??
248 Pengakuan
249 Liburan Berakhir
250 Terbang
251 Bu Dewi Bisu
252 Menebar Kasih sayang
253 Berdandan
254 Alvan Jatuh Hati
255 Jumpa Kawan Lama
256 Alvan Sakit
257 Hamil
258 Ngidam Parah
259 Semua Salah
260 Afung Terjatuh
261 Kabar baik
262 Adopsi
263 Oma Uyut Pulang
264 Jumpa Uyut
265 Cek Up
266 Pengacau Baru
267 Jalan keluar
268 Pesta Heru
269 Teror dari Beijing
270 Ke Dokter Hans
271 Bonar Minta Kawin
272 Bahagia
273 Pesta Bonar
274 Kabar Bahagia
275 Pesta Karin
276 Citra Jatuh
277 Selamat
278 Sidang Dara
279 Dalang Kejahatan
280 Pengakuan Wenda
281 Bu Dewi pulang
282 Alvan Yang Malang
283 Citra Lahiran
284 Nama Bayi
285 Debat Nama
286 Daniel Sang Provokator
287 Gercep
288 Diskusi Azzam
289 Memancing Azzam
290 Surprise
291 Kilas Balik
292 Rencana Pindah
293 Pindah Rumah
294 Deal Pindah
295 Sukses
296 Akhir Kisah
Episodes

Updated 296 Episodes

1
Alvan
2
Masa Lalu
3
Rencana Karin
4
Obat
5
Ketangkap Basah
6
Ke Cafe Daniel
7
Menyesal
8
Kejar Citra
9
Kenalan
10
Mundur Cari Kesempatan
11
Cari Fakta
12
Batal Pergi
13
Balik Ke RS
14
Afifa Demam
15
Afifa Opname
16
Diakui Afifa
17
Kesempatan Emas
18
Suap-suapan
19
Afifa Membaik
20
Tuntut Cerai
21
Pasien Nakal
22
Isteri CEO
23
Afisa
24
Perbincangan
25
Pengakuan Citra
26
Sekamar
27
Diktator
28
Sayang Anak
29
Saingan Baru
30
Dokter Pujaan
31
Suami Siapa
32
Aib Karin
33
Siapa Yang Durhaka
34
Misi Selamatkan Mama
35
Pengumuman
36
Pelukan Teletubbies
37
Perdamaian
38
Azzam Mulai Luluh
39
Alvan Pusing
40
Menjadi Papa Sejati
41
Jumpa Afisa
42
Afisa Si Judes
43
Andi Masuk Kerja
44
Karin Kena Batu
45
Afifa Pulang
46
Pulang Ke Rumah
47
Bu Dewi berangkat
48
Alvan Sejuta Masalah
49
Nasib Karin
50
Pelajaran Berharga
51
Hasil Test Karin
52
Karin Penyebar Penyakit
53
Siapa Yang Sakit
54
Taring Azzam
55
Makan Sekeluarga
56
Kesempatan Alvan
57
Papi Idaman
58
Akalan Heru
59
Heru Pulang
60
Makan Malam
61
Nasehat Daniel
62
Ancaman Karin
63
Sholat Bersama
64
Tantangan
65
Jumpa Karin
66
Tersangka Baru
67
Bertugas ke Daerah
68
Pamitan
69
Makan Keluarga
70
Andi Tunjuk Skill
71
Restoran Warteg
72
Malam Damai
73
Citra Berangkat
74
Isteri Semu Korupsi
75
Tokoh Baru
76
Daerah Bencana
77
Jumpa Citra
78
Pengacau
79
Pemborosan
80
Malam Romantis
81
Tabir Mulai Terkuak
82
Tokcer
83
Api Cemburu
84
Agen Pekerja
85
Cari Citra
86
Jumpa Citra
87
Bayar Rindu
88
Memulai Perang
89
Singa vs Singa
90
Saling Adu
91
Saling Curhat
92
Pulang
93
Unjuk Jati Diri
94
Kena Zonk
95
Pelakor Kondang
96
Kembali Ke Rumah
97
Galau
98
Keluarga Utuh
99
Cobaan Baru
100
Alvan Ingkar Janji
101
Jalan-jalan
102
Serangan di Mal
103
Azzam Luluh
104
Insiden Pagi
105
Pagi Kelabu
106
Siapa Ayahku?
107
Cerita Tak Terduga
108
Alvan si Singa
109
Wanita Bunglon
110
Test DNA
111
Balik Rumah Sakit
112
Keangkuhan Karin
113
Opa Jono
114
Kucing Untuk Azzam
115
Ke Rumah Papi
116
Curi Perhatian Azzam
117
Isteri Sah
118
Fitnahan
119
Dalang Kerusuhan
120
Sejuta Maaf
121
Dalang Perusuh
122
Menginap
123
Makelar Job
124
Malam Indah
125
Penggelapan Dana
126
Tersangka
127
Sandiwara Selvia
128
Jemput Oma
129
Jemput Oma 2
130
Insiden Kecil
131
Menjenguk Pak Jono
132
Bahagia
133
Keluarga Perkasa
134
Menunda Hukuman
135
Malam Bermakna
136
Keturunan Perkasa
137
Cinta Alvan
138
Mertua Galak
139
Citra Tersinggung
140
Mengejar Cinta Citra
141
Liburan
142
Saling Menyayangi
143
Udang di balik Batu
144
Azzam Anakku
145
Tamu Malam Hari
146
Cicit Berlian
147
Demo Jilid Dua
148
Bantuan Karin
149
Bahas Poliandri
150
Penculikan
151
Diciduk
152
Permohonan Bu Dewi
153
Pindah
154
Pindah Ke Rumah Baru
155
Afisa Kembali
156
Amarah Afisa
157
Pak Jono Kolaps
158
Cekcok
159
Konflik
160
Kumpul Keluarga
161
Bu Dewi pingsan
162
Bu Dewi Di Operasi
163
Azzam Si Bijak
164
Membeli Hati Afisa
165
Daniel Cemburu
166
Operasi Sukses
167
Damai
168
Afisa Balik
169
Alvan Buka Cerita
170
Ngobrol
171
Selvia Runtuh
172
Kejujuran Karin
173
Bu Dewi Sadar
174
Citra Patah Arang
175
Kesadaran Bu Dewi
176
Debat Cinta
177
Jalan Keluar
178
Jodoh Untung
179
Rencana Daniel
180
Rencana Berantakan
181
Natasha Pindah
182
Tokcer Natasha
183
Kisah Anak Muda
184
Kisah Tokcer
185
Natasha Pulang
186
Tamu Luar Negeri
187
Mimpi Menghajar
188
Heru Pacaran
189
Kabar Duka
190
Karin Bertobat
191
Mencari Jati Diri
192
Heru pulang
193
Calon Heru
194
Tamu Heru
195
Tembak Afung
196
Malam Romantis
197
Kenalan
198
Acara lamaran
199
Aku Cinta Padamu
200
Pertemuan
201
Karin Berangkat
202
Kenangan Karin
203
Nasehat Daniel
204
Bujukan Azzam
205
Rencana Indah
206
Berangkat Berobat
207
Gombalan Heru
208
Rencana Liburan
209
Berpisah
210
Pengakuan
211
Murid Teladan
212
Berkunjung ke Kantor
213
Ketangkap Basah
214
Kumpul
215
Kepintaran Warisan
216
Kencan
217
Pengampunan
218
Jujur
219
Pembimbing
220
Bimbingan Awal
221
Junior Koplak
222
Pengagum Daniel
223
Kisah Sedih
224
Jasmine Tunangan Andi
225
Cinta Alvan
226
Alvan Dirawat
227
Laura Kecelakaan
228
Laura Dioperasi
229
Operasi Sukses
230
Pasangan Muda
231
Ingkar Janji
232
Pulang kampung
233
Pesta Penyambutan
234
Ke Bali
235
Kenalan Orang Hebat
236
Pulang
237
Pesawat Pribadi Afifa
238
Rencana Pesta
239
Kado Luar Biasa
240
Acara Meriah
241
Anak Hamka
242
Analisa Ngawur
243
DNA Ayam
244
Hasil Luar Biasa
245
Misi Baru
246
Kembali Ke Sekolah
247
Anak Alvan??
248
Pengakuan
249
Liburan Berakhir
250
Terbang
251
Bu Dewi Bisu
252
Menebar Kasih sayang
253
Berdandan
254
Alvan Jatuh Hati
255
Jumpa Kawan Lama
256
Alvan Sakit
257
Hamil
258
Ngidam Parah
259
Semua Salah
260
Afung Terjatuh
261
Kabar baik
262
Adopsi
263
Oma Uyut Pulang
264
Jumpa Uyut
265
Cek Up
266
Pengacau Baru
267
Jalan keluar
268
Pesta Heru
269
Teror dari Beijing
270
Ke Dokter Hans
271
Bonar Minta Kawin
272
Bahagia
273
Pesta Bonar
274
Kabar Bahagia
275
Pesta Karin
276
Citra Jatuh
277
Selamat
278
Sidang Dara
279
Dalang Kejahatan
280
Pengakuan Wenda
281
Bu Dewi pulang
282
Alvan Yang Malang
283
Citra Lahiran
284
Nama Bayi
285
Debat Nama
286
Daniel Sang Provokator
287
Gercep
288
Diskusi Azzam
289
Memancing Azzam
290
Surprise
291
Kilas Balik
292
Rencana Pindah
293
Pindah Rumah
294
Deal Pindah
295
Sukses
296
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!