#11

Velvet kembali berjalan menuju halte bis dan duduk menunggu di sana.

Tin tiiinn...

Suara klakson mobil terdengar dari arah depannya. Lalu sang penumpang mobil itu tampak membuka jendelanya.

"Halo sayaaaang, ayo kita berangkat bersama," kata Willow dengan wajah bersinarnya seperti biasa.

Velvet tersenyum dan kemudian beranjak dari duduknya. Dia segera menuju mobil Willow dan masuk ke dalamnya.

"Apa kau tak ada kegiatan hari ini?" tanya Velvet.

"Tidak ada, maka dari itu aku ingin bersamamu saja di mini market, aku akan membantumu," jawab Willow tersenyum.

Lalu Velvet melihat ada luka lebam di pipi dekat telinga Willow yang sedikit tertutup rambut pendeknya.

"Apa ini? dia memukulmu lagi?" tanya Velvet.

"Sudahlah, ini hanya luka kecil," jawab Willow.

"Bukankah aku sudah bilang padamu, Wil. Lawan dia, apa kau mau seperti ini terus? kau harus melaporkannya pada daddymu," kata Velvet.

"Daddy terlalu sibuk, jadi mungkin dia tak akan percaya dengan hal ini," jawab Willow menunduk.

"Apakah aku boleh menghajar kakak tirimu itu? dia sudah keterlaluan, aku akan membantumu jika kau memintanya," ucap Velvet tegas.

"Tidak Vel, aku tak ingin melibatkan siapapun, lagipula dia hanya memukulku saja," jawab Willow.

"Oh gooshh, aku tak menyangka kau sebodoh ini, aku ingin memperbaiki otakmu sedikit agar kau bisa sedikit waras, bagaimana jika akhirnya dia melakukan sesuatu yang lebih buruk padamu?," kata Velvet.

"Tidak mungkin, sudahlah jangan membahas hal ini, aku butuh kesenangan hari ini," jawab Willow.

"Huuffttt, kau menyebalkan Willow," ucap Velvet.

Willow tertawa pelan.

"Ah ya, nanti malam bagaimana kalau kita menonton saja?" tanya Willow.

"Oke, kita ajak Edna dan Vena?" tanya Velvet.

"Itu akan sangat seru, aku akan mengabari mereka," jawab Willow dan langsung membuka ponselnya.

Sesampainya di minimarket, Velvet langsung menggantikan tugas Norman. Rencananya Norman akan mencari satu pegawai lagi untuk menjaga minimarket.

"Hai uncle..," sapa Willow.

"Halo nak, kau ikut kemari?" tanya Norman tersenyum.

"Hmm, aku akan merepotkan Velvet hari ini," kata Willow tersenyum.

Norman tertawa pelan dan kemudian berpamitan pulang pada mereka.

Lalu Norman pun pulang. Velvet memulai pekerjaannya dengan menyortir barang barang yang akan kadaluwarsa sedangkan Willow menjaga di meja kasir.

Seharian Willow menemani Velvet dan terkadang membantu pekerjaan Velvet.

"Aku suka disini, apakah Aunty Heidi tak membuka lowongan baru?" tanya Willow sembari memakan kripik kentangnya.

"Uncle Norman sedang mencari pegawai satu lagi, hanya saja kurasa kau tak cocok dengan pekerjaan ini, kau akan lebih sering ijin tak bekerja nantinya," jawab Velvet memasukkan data barang ke laptopnya.

"Aku pasti bisa dan tidak akan bosan karena aku akan bersamamu terus bukan?" jawab Willow.

"Tak semudah itu,Will. Oh ya, jam berapa supirmu akan menjemput? ini sudah malam, kita jadi menonton kan?," kata Velvet.

"Mungkin sebentar lagi," jawab Willow.

Tak beberapa lama, ada seorang pria masuk ke dalam minimarket.

"Apa yang kau lakukan disini? kau mau mempermalukan keluarga kita?" kata seorang pria yang ternyata adalah kakak tiri Willow.

Willow yang melihat sang kakak langsung menaruh bungkusan kripiknya di meja.

Wajahnya tampak tegang. Velvet langsung melihat ke arah Jonah, kakak tiri Willow yang usianya hanya terpaut 3 tahun saja dari mereka.

"Willow hanya main disini, dia tak bekerja, jangan memarahinya," kata Velvet dengan wajah dingin.

"Ayo pulang, supirmu tak bisa menjemput karena mommy memakai mobilmu," kata Jonah dengan pandangan tajam.

"Baiklah," jawab Willow menunduk dan mengambil tasnya di kursi.

"Bye Vel, besok kita bertemu di sekolah ya," kata Willow berpamitan dan tersenyum samar.

"Hmm..bye Will, be careful," jawab Velvet.

Lalu Jonah menarik tangan Willow dengan kasar dan menuju ke pintu.

Velvet langsung beranjak dari kursinya untuk menegur Jonah tetapi Willow menoleh pada Velvet dan memberi tanda padanya bahwa dia baik baik saja.

Velvet tetap berdiri di tempatnya dan melihat mereka keluar. Diluar minimarket, Jonah langsung memarahi Willow dan semakin menarik paksa tangan Willow dengan keras.

Velvet tak suka dengan adegan itu. Dia langsung keluar menuju Willow.

"Bisakah kau tak bersikap kasar padanya?" bentak Velvet pada Jonah.

"Jangan ikut campur!!" jawab Jonah dengan wajah dinginnya.

"Dia temanku, tentu saja aku akan ikut campur," kata Velvet kesal.

"Vel..i'm fine," kata Willow menengahi.

"No, you're not Willow. Jangan cegah aku kali ini," kata Velvet pada Willow dengan tegas.

"Aku tak ingin membuat keributan di sini," kata Jonah menarik kasar tangan Willow ke mobilnya.

Velvet kemudian melepaskan tangan Willow dari Jonah dan menarik Willow.

"Apa apaan kau ini!!" bentak Jonah.

"Kenapa? aku hanya melindungi temanku, aku yang akan mengantarnya pulang nanti," jawab Velvet menantang.

"Kauuuu!!!" geram Jonah dan menarik tangan Willow lagi tetapi Velvet justru memelintir tangan Jonah hingga Jonah berteriak kesakitan.

"Aaaawwww... ," teriaknya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤

Terpopuler

Comments

Elly Natalia

Elly Natalia

good vel i like it

2024-02-29

0

daroe

daroe

sikat vel, bikin dia ke tukang urut 😄

2024-02-19

0

erinatan

erinatan

bagus vel jd wanita memang harus tangguh aku suka👍

2024-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!